Senin, 04 November 2019

Jenis - Jenis Pengaman Rangkaian Kelistrikan Kendaraan

Jenis - Jenis Pengaman Rangkaian Kelistrikan Kendaraan - Listrik mengalir dalam suatu rangkaian dengan besar arus tertentu sesuai dengan besarnya tahanan pada rangkaian tersebut. Penghantar atau kabel dalam suatu rangkaian listrik mempunyai kemampuan tertentu dalam mengalirkan arus listrik. Apabila besarnya arus yang mengalir melebihi kemampuan kabel, maka kabel akan terbakar akibat energi listrik berlebihan yang menyebabkan terjadinya panas.

Kelebihan arus dalam suatu rangkaian dapat disebabkan oleh hubungan singkat, kelebihan beban, dan lain-lain. Untuk mencegah terjadinya kerusakan pada rangkaian akibat kelebihan arus, maka pada rangkaian kelistrikan dilengkapi dengan pengaman rangkaian.

Pengaman rangkaian digunakan untuk mencegah kabel-kabel, soket-soket, dan jaringan kelistrikan lainnya dari kerusakan akibat kelebihan arus yang mengalir pada rangkaian yang disebabkan oleh hubungan singkat dan kelebihan beban. Kelebihan arus yang menyebabkan terjadinya panas dapat menyebabkan kabel putus dan yang lebih berbahaya lagi dapat menyebabkan kebakaran. 

Pengaman rangkaian sangat sensitif terhadap arus (bukan tegangan) dan ditunjukkan dengan kapasitas atau kemampuannya membatasi arus. Komponen pengaman biasanya dipasang dekat dengan sumber arus pada rangkaian yang diamankannya sehingga saat terjadi gangguan pada rangkaian, bagian ini adalah bagian yang pertama kali diperiksa. 

Berikut Ini Jenis - Jenis Pengaman Rangkaian Kelistrikan Pada Kendaraan


1. Sekering (Fuse)

Sekering adalah komponen pengaman yang banyak digunakan sebagai pencegah kerusakan rangkaian akibat kelebihan arus. Sekering mempunyai bagian yang mudah meleleh akibat aliran arus yang dilindungi oleh badan sekering yang biasanya terbuat dari tabung kaca atau plastik.

Hampir semua rangkaian selain rangkaian lampu kepala, sistem starter, dan sistem pengapian mendapatkan arus melalui kotak sekering.

Tegangan baterai diberikan melalui bagian batang penghantar utama. Salah satu ujung sekering dihubungkan dengan bagian tersebut dan satu ujung lainnya dihubungkan dengan rangkaian yang diamankannya.

Kapasitas sekering yang ada adalah 0,5 sampai 35 amper dan yang paling banyak digunakan adalah 7,5 sampai 20 amper. Sekering yang dipasangkan pada rangkaian akan putus jika dialiri arus yang melebihi kapasitasnya.

Bagian logam yang meleleh dan putus pada sekering akan menyebabkan terjadinya rangkaian terbuka sehingga arus tidak lagi mengalir pada rangkaian tersebut dan rangkaian tidak dapat bekerja.

Untuk mengaktifkan rangkaian tersebut, sekering yang putus harus diganti dengan yang baru. Ukuran elemen logam yang dapat meleleh menentukan kapasitas sekering.
Rangkaian tidak bekerja jika sekering putus

Sekering dipasang pada kontak sekering dan biasanya digabungkan dengan komponen-komponen pengaman lainnya dan relai-relai. Pemasangkan kotak
sekering ini biasanya di bawah dashboard, di ruang dekat mesin, di sebelah kiri panel kaki penumpang atau sebelah kanan panel kaki pengemudi.

Kotak sekering selalu dilengkapi dengan tutup kotak sekering sebagai pelindung sekering dan komponen Sistem Kelistrikan dan Elektronika pada Kendaraan lain yang ada di dalamnya. Pada tutup sekering biasanya tertera gambar lokasi dan posisi tiap sekering, relai, dan komponen lainnya yang berada di dalamnya.
Kotak sekering dan tutup

Sekering Yang Dipakai Pada Kendaraan Ada Dua Tipe, Yaitu :

a. Sekering tipe bilah (blade)

Sekering tipe tabung kaca berbentuk silinder yang pada bagian ujungnya terdapat penutup yang terbuat dari logam yang di dalamnya juga terhubung dengan elemen logam pengaman.

Sekering jenis bilah bentuknya pipih dengan dua kaki yang dapat Sistem Kelistrikan dan Elektronika pada Kendaraan diselipkan pada dudukan sekering. Kaki sekering tersebut satu sama lain terhubung melalui elemen logam tipis sebagai elemen pengaman.

Sekering model bilah adalah model sekering yang sekarang banyak digunakan. Sekering model bilah bentuknya kecil tipis dan rumah sekering yang transparan. Kapasitas arus pada sekering model bilah ini ditunjukkan oleh angka yang terdapat pada punggung sekering.
Sekering tipe bilah ukuran besar, standar dan mini

b. Sekering tipe tabung kaca (cartridge)

Kendaraan keluaran lama umumnya tidak menggunakan sekering model bilah, tetapi menggunakan model tabung kaca atau keramik. Sekering model keramik banyak digunakan pada kendaraan eropa keluaran lama. Kapasitas sekering ini ditunjukkan dengan angka yang tertera pada badan sekering.
Sekering tipe tabung kaca

Kerja sekering tipe ini sama dengan tipe bilah. Jika arus yang mengalir melebihi kemampuan sekering tersebut, maka elemen sekeringnya akan meleleh sehingga terjadi rangkaian terbuka dan sistem kelistrikan tersebut tidak bekerja.
Pemasangan sekering pada sumber

2. Sambungan Pengaman (Fusible Link)

Fungsi sambungan pengaman pada prinsipnya sama dengan sekering. Sambungan pengaman akan rusak jika dilewati oleh arus yang lebih besar dari kemampuannya.

Sambungan pengaman (fusible link) bentuknya seperti kabel yang ukurannya pendek yang mempunyai kabel berdiameter lebih kecil dibanding kebel pada rangkaian agar dapat meleleh atau putus pada saat terjadi aliran arus yang berlebihan.

Pembungkus (isolator) sambungan pengaman yang tidak mudah terbakar sehingga jika saat terjadi aliran arus yang berlebihan tetap aman karena tidak menyebabkan sambungan tersebut terbakar. Kapasitas sambungan pengaman biasanya ditunjukkan dengan label yang terpasang pada satu ujung sambungan pengaman.
Sambungan Pengaman (Fusible Link)


3. Elemen Pengaman

Elemen pengaman fungsinya sama dengan sambungan pengaman, dan sekarang ini komponen sambungan pengaman sudah mulai tergeser oleh elemen pengaman sehingga pada kendaraan baru sekarang banyak menggunakan elemen pengaman. 

Kapasitas elemen pengaman ditunjukkan dengan angka yang tertera pada bagian atas elemen pengaman tersebut. Selain itu kapasitas elemen pengaman ini juga ditunjukkan dengan warna rumahnya. 

Elemen pengaman biasanya dipasang berdekatan dengan baterai atau tergabung dengan sekering dan relai pada kotak sekering (fuse box).

Elemen pengaman mempunyai beberapa bagian penting, yaitu bagian terminal, bagian pengaman, bagian kaki, bagian rumah pengaman. Rumah pengaman berfungsi sebagai dudukan dan pelindung semua komponen elemen pengaman yang ada di dalamnya. Bagian pengaman adalah bagian penting yang dapat memutus rangkaian kelistrikan jika terjadi kelebihan arus.

Bagian terminal adalah bagian yang berfungsi untuk meneruskan arus dari sumber ke bagian pengaman dan diteruskan ke rangkaian melalui kaki lainnya. Pemasangan elemen pengaman sama dengan pemasangan sekering tipe bilah yaitu dengan memasukan elemen pengaman pada dudukannya.


Element pengaman dan bagian-bagiannya

4. Pemutus Rangkaian (Circuit Breaker)

Aliran arus yang besar dan terlalu lama akan menyebabkan kabel atau penghantar pada suatu rangkaian menjadi panas dan kemungkinan terjadi kabel terbakar sangat besar. Salah satu pengaman rangkaian yang banyak digunakan pada rangkaian yang rumit, misalnya power window, sunroof, dan rangkaian pemanas, adalah pemutus rangkaian (circuit breaker).

Beberapa tipe pemutus rangkaian yang umum dijumpai adalah tipe mekanik (tipe reset manual), tipe reset otomatis mekanik, dan tipe reset otomatis polimer (PTC, positive temperature coeficient). Pemasangan pemutus rangkaian biasanya di kotak sekering, tetapi ada juga yang di luar kotak sekering seperti pada power window yang terpasang pada sistem tersebut.
Pemutus rangkaian

5. Pemutus Rangkaian Tipe Manual

Konstruksi dasar dari pemutus rangkaian terdiri dari plat bimetal yang dihubungkan dengan dua terminal dan ke kontak yang ada pada kedua sisinya. Komponen ini dipasang secara seri dengan rangkaian yang diamankannya.
Pemutus rangkaian tipe manual

Saat arus yang mengalir melaluinya mendekati nilai kapasitasnya, maka bimetal akan melengkung karena panas yang ditimbulkan oleh aliran arus tersebut. Hal ini akan menyebabkan kontak bimetal terpengaruh sehingga kontak menjadi terbuka sehingga arus tidak lagi mengalir ke rangkaian sistem kelistrikan.

Jika hal ini terjadi, maka pemutus rangkaian ini harus direset (diset ulang) secara manual dengan menggunakan kawat kecil yang kaku untuk menekan bimetal sehingga kembali ke posisi melengkung dan kontaknya berhubungan kembali. Pemutus rangkaian tipe ini disebut dengan pemutus arus tidak bersiklus.


Kerja pemutus rangkaian

6. Pemutus Rangkaian Tipe Otomatis

Pemutus rangkaian tipe ini dapat memutus arus dan secara otomatis mereset kembali tanpa harus dilakukan pengesetan secara manual. Pemutus rangkaian tipe ini disebut dengan pemutus rangkaian bersiklus (cycling circuit breaker).

Tipe ini biasanya dipakai untuk mengamankan rangkaian berarus besar seperti power door lock, power window, AC, dan lain-lain. Konstruksi pemutus rangkaian tipe ini seperti ditunjukkan pada gambar di bawah terdiri dari bimetal yang terbuat dari logam berkespansi (muai) rendah dan logam berekspansi tinggi, terminal, dan rumah.

Bimetal akan membengkok ke atas apabila dialiri arus yang berlebihan (yang menyebabkan temperatur bimetal naik) sehingga kontak terlepas. Kontak akan terhubung kembali jika bimetal suhunya kembali dingin.
Komtruksi Pemutus Rangakain Tipe Otomatis

7. Pemutus Rangkaian Otomatis / Positif Temperature Coeficient (PTC)

Komponen ini merupakan resistor yang peka terhadap suhu. Jika suhu yang mengenai komponen ini naik, maka tahanannya akan makin besar sehingga arus yang mengalir turun. Jadi pengamanan rangkaian dilakukan dengan menurunkan arus yang mengalir ke rangkaian pada saat terjadi aliran arus yang berlebihan dan menyebabkan temperatur naik.

Komponen ini terbuat dari polimer konduktif yang biasa disebut dengan termistor. Komponen pengaman tipe ini tidak mempunyai bagian yang bergerak seperti pada pemutus rangkaian tipe mekanik. PTC umumnya digunakan untuk melindungi sistem power window, dan rangkaian power lock (central lock).

Pada keadaan normal, bahan polimer di dalam PTC berada dalam bentuk kristal padat, dengan banyak partikel-partikel karbon yang berkumpul menjadi satu. Partikel-partikel karbon ini memberikan jalan bagi arus listrik sehingga dapat mengalir.

Pada kondisi ini tahanan PTC rendah sehingga arus besar dapat mengalir. Apabila arus yang terlalu besar mengalir, maka arus tersebut akan menyebabkan naiknya suhu sehingga polimer di dalam PTC berekspansi dan rantai karbon tertarik sehingga saling berjauhan.

Dalam kondisi ini, tahanan PTC meningkat sehingga arus yang dapat mengalir kecil. Jika arus mengalir melebihi batas kerjanya, komponen ini akan berada dalam kondisi terbuka (memutus rangkaian) selama tegangan masih berada pada rangkaian tersebut.
Pemutus rangkaian PTC

Rabu, 30 Oktober 2019

Perbedaan Lampu Halogen, HID & LED Pada Mobil

Perbedaan Lampu Halogen, HID & LED Pada Mobil - Lampu merupakan salah satu komponen paling penting dari sebuah mobil. lampu berfungsi sebagai penerang bagi pengemudi ketika jalan di malam hari. Peran vital lampu tentu juga berpengaruh dari intensitas cahaya yang dihasilkan.

Belakangan ini banyak diciptakan teknologi-teknologi lampu mutakhir oleh produsen mobil. Salah satu contohnya adalah LED Matrix yang dapat ditemukan pada mobil-mobil premium terbaru Audi. Tetapi, sudahkah Anda mengenali jenis-jenis lampu yang digunakan pada mobil? Berikut penjelasannya.

Perbedaan Lampu Halogen, HID Dan LED


1. Lampu Halogen

Lampu jeni ini yang paling sering ditemukan dan digunakan. Karena lampu jenis halogen adalah lampu yang umum digunakan pada mobil saat ini. Selain karena harganya lebih terjangkau, lampu halogen juga mudah diaplikasikan pada mobil keluaran baru saat ini.

Lampu ini bekerja menggunakan filamen layaknya lampu pijar. Halogen mengoperasikan filamen dalam suhu yang tinggi sehingga dapat memancarkan cahaya yang lebih terang dan suhu warna lebih tinggi dari lampu pijar rumahan.

Bias yang dihasilkan lampu halogen digunakan sebagai lampu utama (headlamp), dan memiliki daya mulai dari 35 watt - 55 watt. Lampu halogen sendiri merupakan pengembangan dari bohlam pijar, dimana sebuah filamen wolfram disegel di dalam sampul transparan kompak berisikan gas lembam dan sedikit unsur halogen seperti iodin atau bromine.

Lampu halogen dapat mengoperasikan filamennya pada suhu yang lebih tinggi dari lampu pijar biasa tanpa pengurangan umur. Idealnya, warna cahaya yang dihasilkan lampu halogen berkisar antara 3.000 Kelvin (kuning, warna cahaya rendah) hingga 5.000 Kelvin (putih, warna cahaya tinggi). Semakin tinggi kelvinnya, maka sorotan cahaya yang dihasilkan lebih elegan. Sedangkan semakin rendah  kelvinnya, maka semakin berguna dalam hal visibilitas di kondisi hujan maupun berkabut.
Halogen

2. Lampu HID (High Intensity Discharge)

Lampu ini tidak memiliki filamen seperti pada halogen. Kerja lampu jenis ini memanfaatkan pengapian gas xenon yang ada di dalam tabung. Lampu jenis ini memiliki intensitas cahaya yang lebih terang dan ketahanan lebih lama tanpa membutuhkan watt yang tinggi dibanding lampu halogen.

Normalnya sebuah lampu HID memiliki daya 35 watt. Sayangnya untuk melakukan pergantian pada lampu HID lebih rumit, sebab ia menggunakan arus listrik yang berbeda dan memerlukan ballast untuk menyeimbangkannya.

Cahaya yang dihasilkan lampu ini berasal dari pengaktifan gas xenon dengan umur pakai mencapai 3.000 jam, di atas umur bohlam halogen yang bertahan di kisaran waktu 500 jam saja. Selain itu lampu HID dengan daya 35 watt mampu menghasilkan terang 3.5 kali lebih baik dibanding halogen berdaya 55 watt. Meski begitu, untuk menggunakan lampu HID dibutuhkan ballast, komponen ini berfungsi mengubah arus DC 13,2 V menjadi arus AC dengan kekuatan mencapai 23.000 volt.
  • Umumnya HID tersedia dalam berbagai pilihan warna cahaya, mulai dari 3.000 Kelvin - 25.000 Kelvin
  • Temperatur warna 3.000 Kelvin berwarna kuning pekat, cocok digunakan kondisi cuaca berkabut ataupun hujan deras
  • Cahaya 4.300 Kelvin berwarna putih kekuningan
  • Cahaya 6.000 Kelvin menghasilkan warna putih 
  • Cahaya 8.000 Kelvin berwarna putih kebiruan
  • Penggunaan temperatur warna di atas 8.000 K kurang dianjurkan, karena daya penetrasi cahaya saat hujan deras maupun kabut semakin berkurang.
    Lampu HID

    3. Lampu LED (Light Emitting Diodes)

    Lampu LED awalnya lebih banyak digunakan sebagai lampu penerang ruangan, lampu rem, maupun lampu plat nomor. Namun, saat ini sudah banyak digunakan sebagai lampu utama berkat teknologi yang semakin berkembang. Kelebihan LED adalah ketahanannya yang lebih baik serta intensitas cahaya yang didapat lebih terang dengan daya yang lebih kecil bahkan dibanding HID.

    Dalam pengaplikasiannya LED tak membutuhkan ballast seperti HID, tetapi ia tetap perlu penambahan relay maupun conversion kit yang normalnya sudah tersedia dalam satu paket saat pembelian. Sejarah mencatat jenis lampu LED (Light Emitting Diode) sudah mulai dikembangkan pada tahun 2004, dimana teknologi LED kini mulai digunakan di hampir mayoritas mobil-mobil terkini. Jenis lampu ini diklaim lebih efisien dari segi kebutuhan listrik, serta memiliki usia pakai lebih panjang hingga dengan respon lebih cepat dan warna sinar lebih baik.

    Cahaya dari LED warnanya setara warna sinar matahari siang hari. LED menghasilkan cahaya 5.500 Kelvin atau mendekati cahaya siang hari. Selain itu untuk sorotan dari lampu LED dalam kondisi dipped beam bisa mencapai 150 meter mendeteksi, dan kondisi high beam bisa menjangkau 250 meter. Selain itu, beberapa brand lampu semisal Osram atau Phillips yang memproduksi lampu utama mobil jenis LED juga mengklaim bahwa produk mereka bisa memiliki umur pakai mencapai 10.000 jam.

    Karena penggunaan LED tergolong canggih, beberapa pabrikan otomotif bisa leluasa menciptakan teknologi lampu adaptif, di mana kekuatan sinar cahaya bisa dikontrol secara otomatis agar mampu mendukung visibilitas pengemudi dalam kondisi sulit tanpa mengganggu pengendara lain dari arah berlawanan. Di sisi lain, hal itu ada risikonya, yakni jika terjadi kerusakan maka satu modul lampu LED wajib diganti, bukan hanya satu unit lampu saja.
    Lampu LED

    LED dalam dunia otomotif pun dibagi menjadi tiga jenis yaitu :

    a. LED Lumiled

    Lumiled merupakan divisi khusus pengembangan lampu LED berdaya tinggi dan merupakan anak perusahaan dari Phillips. Lampu LED jenis ini jamak digunakan sebagai lampu utama dalam dunia otomotif.

    b. LED Cree

    Jenis ini merupakan salah satu jenis dari lampu tambahan berupa lampu LED yang tersusun sesuai kebutuhan dan kapasitas dilengkapi modul di dalamnya. Biasanya LED Cree digunakan sebagai pengganti lampu sein dan lampu rem.

    c. LED COB

    Sesuai namanya COB (Chip On Board), LED jenis ini merupakan sebuah hamparan ratusan bahkan ribuan chip LED yang tersusun dalam satu papan. LED yang satu inilebih sering digunakan sebagai pengganti lampu kabin di plafon.

    Perbandingan Karakteristik Halogen, HID, & LED

    1. Perbedaan Berdasarkan Caha Yang Dihasilkan
    • Halogen: Standar, umumnya berwarna kuning atau warm white.
    • HID: Sangat terang, umumnya berwarna putih, cahaya menyebar ke segala arah, harus disertai dengan proyektor HID agar cahaya fokus.
    • LED : terang, warna tunggal monoton, pilihan warna banyak, diperlukan proyektor LED agar optimal dan fokus untuk penggunaan sebagai lampu utama.

    2. Kualitas Cahaya Saat Kabut
    • Halogen: Leboh optimal dalam menembus kabut
    • HID: kurang optimal
    • LED: kurang optimal

    3. Berdasarakan Umur Pemakaian
    • Halogen: 500 hingga 1000 jam
    • HID: 2000 jam
    • LED: 15000 jam

    4. Berdasarkan Daya Listrik Yang Dibutuhkan :
    • Halogen: 55 watt untuk lampu utama
    • HID: 35 watt untuk lampu utama
    • LED: 20-30 watt untuk lampu utama

    5. Ditinjau Dari Penempatan Lampu Pada Motor 
    • Halogen: lampu utama, lampu kabut
    • HID: lampu utama
    • LED: DRL, indikator speedometer, stoplamp, lampu utama

    6. Ditinjau Dari Harganya
    • Halogen: murah, mulai dari 50 ribu hingga 300 ribu rupiah
    • HID: mahal, mulai dari 300 ribu hingga 800 ribu rupiah
    • LED: untuk LED berkualitas, harganya mencapai 1.5 hingga 2 juta rupiah

    Minggu, 20 Oktober 2019

    Cara Jumper Aki Menggunakan Battery Charging (Cas Aki)

    Cara Jumper Aki Menggunakan Battery Charging (Cas Aki) - Pada beberapa model Battery Charging (Cas Aki), dilengkapi dengan posisi charging booster, posisi ini digunakan untuk melakukan bantuan starter. Penggunaan bantuan starter dengan alat ini lebih riskan dibandingkan dengan baterai, karena tergangan yang dihasilkan biasanya lebih tinggi yaitu 15 -18 volt. Dengan tegangan sebesar itu dapat merusak komponen elektronik.

    Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan bantuan starter dengan battery charging antara lain:
    • Pastikan battery charging yang digunakan untuk bantuan starter dilengkapi dengan posisi starter booster. Penggunaan battery charging biasa dapat menyebabkan battery charging terbakar.
    • Kendaraan yang memiliki komponen elektronik bila mungkin dihindari melakukan bantuan starter dengan alat ini, lebih aman melepaskan baterai dan memasangnya dengan baterai yang telah diisi untuk menghidupkan kendaraan.
    • Bila terpaksa malakukan bantuan starter dengan komponen elektronik, perlu gunakan pelindung gelombang. 

    Pada kendaraan yang tidak menggunakan komponen elektronik penggunaan lebih aman. Prosedur penggunaannya adalah:
    • Buka kap kendaraan yang akan dilakukan jum starting
    • Cek terminal baterai bersihkan dari karat atau kotoran Bantuan Starter
    • Hubungkan terminal positip baterai kendaraan yang akan dihidupkan dengan kabel positip battery charging (kabel warna merah), dan terminal negatip dengan kabel negatip (kabel warna hitam)
    • Atur selector battery charging pada posisi Booster, dan tegangan sesuai dengan tegangan sumber kendaraan yaitu 12V atau 24V.
      Arahkan Selector Pada Posisi Jumper
      • Hidupkan battery charging
      • Pastikan transmisi pada posisi netral dan rem parkir aktif
      • Lakukan starter mesin
      • Setelah mesin hidup, matikan battery charging
      • Lepas kabel negatif battery charging terlebih dahulu, kemudian baru lepas kabel positif.
      Hati-hati, jangan melepas kabel battery charging pada kondisi battery charging masih hidup, sebab akan terjadi percikan api pada terminal.
      •  Rapikan battery charging, kemudian tutup kap kendaraan.

      Beberapa produsen peralatan otomotif telah meluncurkan alat dengan nama Booster Pac, alat ini merupakan baterai merupakan baterai yang didisain khusus secara kompak, jenis baterai yang digunakan adalah baterai Gel cell atau baterai kering, desain alat dalam suatu kotak dan dilengkapi dengan kabel penghubung yang cukup besar.

      Kabel ini digunakan untuk dihubungkan ke baterai pada kendaraan yang akan dihidupkan. Kemampuan baterai 250-1000 CCA. Model banyak digunakan di bengkel yang professional karena penggunaan efektif dan aman

      Booster Pac

      Cara Melepas & Memasang Aki Dengan Benar

      Cara Melepas & Memasang Aki Dengan Benar - Terdapat 3 hal yang sering dilakukan terkait dengan pelepasan baterai, ketiga hal tersebut adalah :
      • Melepas baterai untuk tujuan perawatan baterai, penggantian elektrolit dan mengisi baterai (charging).
      • Melepas baterai untuk melakukan perbaikan kendaraan yang menuntut untuk melepas baterai.
      • Melepas baterai untuk mengganti baterai dengan baterai baru.

      Sebelum melepaskan baterai ada beberapa faktor yang harus diperhatikan, agar tidak terjadi kerusakan pada baterai maupun sistem kelistrikan yang lain. Hal-hal yang harus diperhatikan yaitu:


      Pastikan apakah kendaraan dipasang dengan sistem pengaman (alarm) yang dapat berbunyi kapanpun bila baterai tidak tersambung. Ini sebagai upaya untuk mengatasi situasi bila seorang pencuri melepas baterai untuk mematikan sistem alarm, tetapi sistem alarm malahan akan berbunyi ketika pencuri itu melepaskan sambungan baterai. 

      Pada model ini sistem alarm mempunyai suplai tenaga secara terpisah. Sistem ini memiliki kabel yang dihubungkan dengan baterai sebagai sensor tegangan. Ketika kabel ini mendeteksi tidak ada tegangan (baterai tidak tersambung) alarm menjadi aktif dan sirene akan berbunyi.

      Banyak kendaraan yang dipasang dengan radio yang akan hilang memorinya bila beterai tidak tersambung, sehingga saat baterai dihubungkan kembali perlu setting gelombang lagi. Melakukan setting kembali gelombang stasiun pada beberapa radio cukup memerlukan waktu.

      Pada beberapa model sistem audio dilengkapi sistem pengaman, untuk melakukan setting gelombang radio memerlukan kode atau password, kode atau password tersebut hanya diketahui oleh pemilik kendaraan. Pemasangan sistem pengaman tersebuti sebagai upaya mengatasi pencurian sistem audio.

      Beberapa kendaraan yang menggunakan sistem kontrol elektronik atau electronic management system bila kabel baterai dilepas akan mengakibatkan electronic control unit (ECU) kehilangan memori elektroniknya sehingga ECU tidak dapat bekerja dan kendaraan tidak dapat dihidupkan. Mengatasi hal tersebu maka ECU harus diprogram ulang.

      Metode melepas baterai pada jenis kendaraan dengan karakteristik dan teknologi diatas dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :

      1. Sambungkan baterai dengan sumber baterai lain sebelum melakukan pemutusan sambungan baterai. Sumber tenaga listrik yang kecil ini cukup untuk menjalankan memori komputer pada kendaraan tanpa menimbulkan bahaya atau gangguan.

      2. Jangan menyalakan komponen yang memerlukan listrik saat baterai tidak tersambung agar energi listrik pada baterai pengganti tidak cepat habis.

      3. Ketika memasang kembali baterai, pastikan bahwa baterai telah tersambung dengan baik sebelum melepaskan �baterai penganti�.

      Cara Melepas & Memasang Accu (Aki) Dengan Benar :

      1. Langkah Melepas Accu (Aki)
      • Matikan semua perangkat yang memerlukan energi listrik seperti lampu, sistem audio dan sebagainya.
      • Buka tutup / kap mobil
      • Pasang pelindung / fender cover (Jika diperlukan) untuk melindungi cat dari kemungkinan tergores atau tumpahan asam.
      • Kendorkan terminal baterai negatif dahulu dengan kunci yang tepat, dan hati-hati jangan meletakkan kunci diatas baterai, hal ini dapat menyebabkan hubungan singkat
      • Bila terminal tersebut melekat dengan kuat pada skun baterai, jangan memukul atau mencungkil skun pada terminal baterai karena dapat merusak skunb dan terminal baterai. 
      Metode melepas adalah kendorkan mur pengikat terminal baterai, gunakan obeng untuk melebarkan terminal, kemudian tarik terminal dengan traker khusus.
      • Lepas klem baterai dengan melepas mur pada tangkai pengikat.
        Melepas terminal baterai
        • Angkat baterai dari kendaraan 

        2. Keselamatan Kerja Saat Accu (Aki)
        • Baterai pada umumnya berukuran besar dan berisi larutan asam sulfat, oleh karena itu harus hati - hati jangan sampai cairan baterai mengenahi pakaian, kulit maupun kendaraan.
        • Saat melepas baterai untuk menguji baterai perlu diperhatikan keamanan awal yang diperlukan untuk menghindari pemakai atau kerusakan alat elektronik akibat pelepasan baterai.
        • Gunakan alat pelindung atau alat pengaman, termasuk pemakaian alas kaki yang sesuai dan pelindung mata
        • Putuslah hubungan kabel baterai pada saat akan memperbaiki beberpa bagian dari suatu sistem rangkaian kelistrikan.
        • Kendorkan terminal baterai negatif dahulu dengan kunci yang tepat, dan hati-hati jangan meletakkan kunci diatas baterai, hal ini dapat menyebabkan hubungan singkatrangan
        Bahaya meletakkan kunci sembarangan

        • Lepas hubungan terminal baterai ke ground (-) terlebih dahulu, karena bila melepas terminal positif (+) akan kemungkinan terjadi hubungan pendek melalui kunci ke kodi kendaraan. Pemutusan terminal ground baterai.


        Ingatlah baterai mudah menimbulkan arus energi listrik pada tenggang tinggi, sehingga jam tangan logam perhiasan dan gelang sebaiknya tidak dikenakan pada saat anda bekerja dengan baterai.
        Saat memasang baterai pasang terminal positip terlebih dahulu.

        3. Langkah Memasang Accu (Aki)
        • Bersihkan tempat atau dudukan baterai pada kendaraan
        • Angkat baterai dan tempatkan pada kedudukannya. 
        • Perhatikan jangan sampai posisinya terbalik.
        • Pasang klem baterai. Baterai harus terikat kuat agar baterai tidak goyang saat kendaraan berjalan. Bila baterai goyang akan menyebabkan kotak baterai retak atau elektrolit tumpah.
        • Berikan grease atau vet pada terminal baterai sebelum memasang terminal. Pemberian vet pada kutup dan terminal untuk mencegah terminal maupun post baterai cepat berkarat.
        • Pasang terminal positif (+) sebelum terminal negatif (-). 
        • Pasang terminal baterai dengan kuat, pemasangan yang kuat akan mengurangi kerugian tegangan pada terminal, panas yang timbul pada terminal ataupun korosi.
        • Lindungi terminal baterai positip dengan penutup karet atau isolator guna menghindari hubungan pendek. 
        • Baterai yang selalu mendapat perawatan yang baik akan mempunyai umur yang panjang dibandingkan yang tidak mendapat perawatan dengan baik.

            Selasa, 15 Oktober 2019

            Akibat Bendik Motor Rusak Dan Cara Mengatasinya

            Akibat Bendik Motor Rusak Dan Cara Mengatasinya - Pada sistem starter elektrik sepeda motor terdapat komponen utama yaitu aki, bendik (relay) dan dinamo starter. Jika salah satu dari komponen tersebut trouble atau mungkin rusak, maka sistem starter elektrik tidak dapat berfungsi dengan normal.

            Fungsi starter elektrik adalah untuk memudahkan pengendara saat akan menghidupkan mesin sepeda motor. Tetapi jika starter elektrik rusak maka menggunakan kick starter. Hal tersebut tentu akan mengurangi kepraktisan dalam menghidupkan motor.

            Untuk melacak penyebab kerusakan yang terjadi pada komponen starter pun cukup sulit karena harus mengecek beberapa komponen - komponen yang pada sistem starter. 

            Ketika switch elektrik starter ditekan, pada kondisi yang normal umumnya beberapa lampu indikator yang ada di speedometer akan mengedip yang menandakan bahwa banyak sekali arus listrik yang dari Accu (aki) motor yang digunakan untuk menghidupkan mesin menggunakan starter elektrik.

            Untuk bagian yang pertama yang harus dicek adalah Accu (aki, pastikan accu dalam kondisi normal, cara mengecek accu bisa menggunakan alat ampere meter atau multimeter, bila kuat arus atau besarnya ampere meter pada aki tersebut masih sesuai dengan yang tertulis di badanya maka aki tersebut masih dalam kondisi bagus. 

            Kedua cek dinamo starter, akan tetapi untuk dinamo starter jarang sekali mengalami kerusakan, rusaknya dinamo starter biasanya ditandai dengan munculnya suara kasar pada saat motor distarter dengan menggunakan starter elektrik.

            Tetapi ketika semua komponen sistem starter telah dicek dan hasilnya tidak terjadi kerusakan, kemungkinan masalah yang terjadi pada bendik starter. Pastikan bendik ini tidak rusak. Karena bendik sering menerima beban arus lebih besar dari aki saat tombol starter ditekan.

            Dan jamur yang bisa saja jamur material kabelnya yang berbahan kuningan. Kalau sudah seperti itu, dipastikan bendik starter tak bisa lagi berkerja normal. Untuk ciri dari bendik sepeda motor telah rusak adalah pada saat di tekan tombol starter elektrik biasanya tidak akan ada respon sedikitpun.
            Bendik  / Relay

            Bendik (Relay) starter ini berfungsi untuk menghubungkan arus listrik dari aki ke dinamo starter. Bentuknya ada kabel dari aki dan satunya lagi ke dinamo starter di dekat mesin.

            Untuk memastikan bendik masih normal atau tidak, bisa dengan menjumper langsung dengan cara menghubungkan tangkai obeng kedua terminal kabel bendik.

            Jika mesin mau hidup, jelas bendiknya yang rusak. Untuk menghindari masalah di jalan seperti korsleting atau motor starter tidak dapat berhenti berputar, lebih baik komponen ini diganti. Pilih komponen yang orisinil agar usia pakainya lebih lama.

            Cara Memperbaiki Bendik Motor


            • 1. Lepas mur yang terdapat pada kedua bagian terminal bendik
            • 2. Kemudian dengan menggunakan solder, kita lepas kabel-kabel yang terpasang di sekitar bagian tersebut.
            • 3. Langkah selanjutnya yaitu kita membuka bagian bodi dari bendik kemudian lepaskan
            • 4. Langkah selanjutnya adalah kita melakukan pengamplasan pada bagian kutub-kutub pertemuan yang ada di dalam bendik tersebut
            • 5. Langkah terakhir renggangkan pegas yang ada di dalam bendik tersebut
            • 6. Pasang kembali seluruh komponen yang ada di dalam bendik ke posisi semula

            Tetapi keberhasilan dalam memperbaiki bendik sepeda motor yang rusak tersebut tergantung dari jenis kerusakan yang dialami oleh bendik tersebut.

            Jika memang kerusakan sudah parah, akan memakan proses memperbaiki dengan langkah diatas kemungkinan besar tidak akan berhasil. Maka solusi terakhirnya ganti bendik tersebut dengan yang baru.

              Jumat, 11 Oktober 2019

              Cara Pemeriksaan Motor Starter Tanpa Beban

              Cara Pemeriksaan Motor Starter Tanpa Beban - Pemeriksaan ini bertujuan untuk memastikan bahwa motor starter berfungsi dengan baik. Pengetesan motor starter tanpa beban mesin dilakukan sebelum motor starter dipasang kembali ke mesin, pengetesan ini dilakukan setelah dilakukan perbaikan pada motor starter atau pun saat hendak mengganti motor starter baru.
              Motor Starter

              Cara Pengetesan Motor Starter Tanpa Beban :

              1. Cara Tes Kerja Pull-in Coil
              • Hubungkan accu ke magnetic switch seperti yang telah ditunjukkan pada gambar dibawah.
                Cara Tes Kerja Pull-in Coil
                • Periksaklah apakah plunger dan pinion gear bergerak keluar.
                • Jika plunger dan pinion gear tidak bergerak keluar, artinya gulungan spull pull in coil rusak, maka ganti magnetic switch atau ganti solenoid.
                • Penting : Masing - masing tes harus dilakukan selama 3 - 5 detik, hal ini untuk menghindari terbakarnya gulungan coil.

                2. Cara Tes Hold-in Coil
                Catatan : Sebelum pengetesan, lepas kabel dari terminal C,lihat gambar dibawah ini
                Cara Tes Hold-in Coil
                • Ketika dihubungkan seperti di atas dengan plunger keluar, kemudian lepas kabel negatif dari terminal �C�.
                • Periksa apakah plunger dan pinion masih di luar atau apakah kembali kedalam. 
                • Jika plunger dan pinion kembali ke dalam, ganti magnetic switch, hal ini artinya gulungan pada Hold-in Coil rusak.
                3. Cara Tes Plunger dan Pinion
                • Lepaskan kabel negatif dari bodi motor starter.
                Cara Tes Plunger dan Pinion Gear
                • Periksalah apakah plunger dan pinion kembali ke dalam.
                • Jika plunger dan pinion tidak kembali, ganti magnetic switch, hal ini bisa diartikan solenoid starter macet, tetapi ini jarang terjadi karena per didalam solenoid cukup kuat.

                4. Cara Tes Kerja Motor Starter Tanpa Beban
                • Hubungkan battery dan ampere meter atau tang Amper ke kabel Positif menuju starter seperti pada gambar dibawah

                  Cara Tes Kerja Motor Starter Tanpa Beban
                  • Periksa apakah motor starter berputar lembut dan benar dengan pinion bergerak ke luar.
                  • Periksa apakah penunjukkan arus ampere meter sesuai spesifikasi daya Motor Starter.
                  • Berapa Besar Arus Listrik Motor Starter Saat diukur tanpa beban?
                  • Arus listrik adalah besar daya listrik starter dibagi tegangan Aki yang digunakan, contoh saat motor starter dengan daya 0,9 KVA ditest dengan aki 12 volt tanpa beban, berapa arus listriknya?
                  • Arus listrik yang mengalir pada motor starter adalah 900 Watt dibagi 12 volt, hasilnya adalah 75 Ampere. 
                  • Jadi ketika dilakukan pengukuran arus listrik motor starter tanpa beban, semestinya arus listrik berada disekitar 75 Ampere.
                  • Ini berbeda jika pengukuran arus listrik dilakukan saat motor starter memutar mesin (cranking), arus listrik bisa lebih besar berkisar 100 sampai 120 Ampere.

                    Selasa, 08 Oktober 2019

                    Solar Cell Atau Sel Surya (Photovoltaic)

                    Solar Cell Atau Sel Surya (Photovoltaic) - Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Indonesia, paling populer digunakan untuk listrik pedesaan (terpencil), system seperti ini populer dengan sebutan SHS (Solar Home System). 

                    Solar cell atau panel surya adalah alat untuk mengkonversi tenaga matahari menjadi energi listrik. photovoltaic adalah teknologi yang berfungsi untuk mengubah atau mengkonversi radiasi matahari menjadi energi listrik secara langsung. PV biasanya dikemas dalam sebuah unit yang disebut modul. Dalam sebuah modul surya terdiri dari banyak sel surya yang bisa disusun secara seri maupun paralel. 

                    Sedangkan yang dimaksud dengan surya adalah sebuah elemen semikonduktor yang dapat mengkonversi energi surya menjadi energi listrik atas dasar efek fotovoltaik. Solarcell mulai popular akhir-akhir ini, selain mulai menipisnya cadangan enegi fosil dan isu global warming. energi yang dihasilkan juga sangat murah karena sumber energi (matahari) bisa didapatkan secara gratis.

                    SHS (Solar Home System) umumnya berupa system berskala kecil, dengan menggunakan modul surya 50-100 Wp (Watt Peak) dan menghasilkan listrik harian sebesar 150-300 Wh. Karena skalanya yang kecil, system DC (direct current) lebih disukai, untuk menghindari losses dan self consumption akibat digunakannya inverter. 

                    Karena systemnya yang kecil dan dipasang secara desentralisasi (satu rumah satu pembangkit, sehingga tidak memerlukan jaringan distribusi) SHS ideal digunakan untuk listrik di pedesaan dimana jarak rumah satu dengan lainnya berjauhan, dan keperluan listriknya relatif kecil, yakni hanya untuk memenuhi kebutuhan dasar (lampu). 

                    Meskipun secara pengertian SHS dapat saja berupa system yang besar (sejauh masih digunakan untuk listrik rumah), namun kebanyakan orang cenderung tidak  menggunakan istilah SHS untuk system yang menggunakan modul lebih besar dari 100Wp (atau produksi energi harian >400Wh).

                    Kecilnya listrik yang dapat disediakan oleh SHS (kecil menurut definisi orang kota yang sering menggunakan listrik jauh diatas produksi SHS, padahal bagi orang desa listrik sejumlah itu sangat bermanfaat, karena dibandingkan lampu minyak tanah, yakni lampu teplok/petromak), ditambah lagi dengan relatif sulitnya mencari peralatan elektronik rumah tangga (TV,  Radio/Tape dll) yang menggunakan system DC, membuat SHS tidak menarik untuk penggunaan di desa - desa dekat kota atau di perkotaan, dimana kebutuhan listrik sudah tidak melulu hanya untuk lampu penerangan.

                    Meskipun belum ada batasan yang jelas, PLTS yang menggunakan modul surya lebih dari  100Wp (Output energi >400Wh), dan oleh karenanya lebih memungkinkan digunakan system AC (Alternating Current) karena listrik yang dapat digunakan setelah dikurangi losses dan self consumption inverter masih cukup memadai), dalam tulisan ini, termasuk dalam kategori PLTS skala menengah-besar.

                    PLTS pada skala ini umumnya tidak lagi menggunakan system desentralisasi, tetapi menggunakan system sentralisasi dan dikombinasikan dengan system pembangkit lainnya (sistem hibrid). System Hybrid dapat melibatkan 2 atau lebih system pembangkit listrik, umumnya system pembangkit yang banyak digunakan untuk hybrid adalah genset, PLTS, mikrohydro, Tenaga Angin. Sehingga system hybrid bisa berarti PLTS-Genset, PLTS-Mikrohydro, PLTSTenaga Angin dst. Di indonesia system hybrid telah banyak digunakan, baik PLTS-Genset, PLTSMikrohydro, maupun PLTS-Tenaga Angin-Mikro Hydro.

                    Namun demikian hybrid PLTS-Genset yang paling banyak dipakai. Umumnya digunakan pada captive genset/isolated grid (stand alone genset, yakni genset yang tidak di interkoneksi). Tujuan dari Hybrid PV - Genset adalah mengkombinasikan keunggulan dari setiap pembangkit (dalam hal ini genset & PLTS) sekaligus menutupi kelemahan masing-masing pembangkit untuk kondisi-kondisi tertentu, sehingga secara keseluruhan system dapat beroperasi lebih ekonomis dan efisien.


                    Solar Cell (Photovoltaic Cell)

                    Energi listrik dapat dibangkitkan dengan mengubah sinar matahari melalui sebuah proses yang dinamakan photovoltaic (PV). Photo merujuk kepada cahaya dan voltaic merujuk kepada tegangan. Terminologi ini digunakan untuk menjelaskan sel elektronik yang memproduksi energi listrik arus searah dari energi radian matahari seperti ditunjukkan pada gambar 1 berikut ini. 

                    Photovoltaic cell dibuat dari material semikonduktor terutama silikon yang dilapisi oleh bahan tambahan khusus. Jika cahaya matahari mencapai cell maka elektron akan terlepas dari atom silikon dan mengalir membentuk sirkuit listrik sehinnga energi listrik dapat dibangkitkan. Sel surya selalu didesain untuk  mengubah cahaya menjadi energi listrik sebanyak-banyaknya dan dapat digabung secara seri atau paralel untuk menghasilkan tegangan dan arus yang diinginkan. 

                    Unjuk kerja dari photovoltaic cell sangat tergantung kepada sinar matahari yang diterimanya. Kondisi iklim (misal awan dan kabut) mempunyai efek yang signifikan terhadap jumlah energi matahari yang diterima sel sehingga akan mempengaruhi pula unjuk kerjanya.

                    Minggu, 29 September 2019

                    Fungsi Imobilizer Dan Cara Kerjanya

                    Fungsi Imobilizer Dan Cara Kerjanya - Immobilizer adalah salah satu sistem keamanan yang difungsikan untuk mencegah terjadinya pencurian kendaraan atau singkatnya adalah anti maling, sistem ini dapat mencegah mesin hidup saat kunci kontak tidak sesuai walaupun memiliki pola yang sama. Pada sistem ini hanya memungkinkan satu kunci kontak saja yang dapat digunakan untuk menyalakan mesin, walaupun lubang ignition key dapat dimasukan semua kunci. 
                    Sistem Keamanan Imobilizer
                    Hal ini disebabkan karena sistem ini memanfaatkan variasi gelombang frekuensi sebagai identitas kunci terhadap mobil. Di dalam kunci kontak terdapat komponen yang berfungsi mengirimkan gelombang frekuensi atau disebut transmitter, pada setiap kunci kontak transmitter akan mengirim gelombang dengan frekuensi yang berbeda. 

                    Didalam control module terdapat receiver yang berfungsi menerima gelombang dari transmitter dan mengklarifikasi apakah gelombang yang dikirimkan sesuai atau tidak. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya tujuan utama dari sistem keamanan Immobilizer ini adalah untuk mencegah terjadinya pencurian kendaraan dengan cara menggunakan kunci duplikat atau kunci palsu. Karena hanya dengan kunci asli kendaraan tersebut saja mesin baru dapat di hidupkan.
                    Lalu Bagaimana Cara Kerja Immobilizer ?
                    Sistem  kunci kontak Immobilizer, dapat dikategorikan sebagai sistem yang lumayan canggih dan handal untuk mencegah pencurian kendaraan. Dahulu, kunci dengan pola unik digunakan untuk mengamankan mobil dari pencurian. Setiap mobil memiliki kunci kontak dengan pola yang berbeda. Namun, hal itu dapat diakali dengan menyambungkan kabel dibelakang Ignition Switch. Untuk itu dibuatlah sistem kompleks untuk hal itu. Sistem ini kita kenal dengan Immobilizer.

                    Imobilizer merupakan sebuah sistem management mesin di dalam ECU (Electronic Control Unit) yang berfungsi sebagai salah system keamanan mobil yang dapat mengenali dan mengetahui sinyal yang dikirimkan dari kunci mobil. Dalam hal ini melibatkan penempatan sebuah benda microchip di bagian kepala kuncinya, chip tersebut adalah sebuah transmitter dan receiver kecil. Apabila sinyal tang dikirim dari chip tidak dikenali, maka ECU mobil tidak mengirimkan arus sehingga mesin tidak dapat dinyalakan.


                    Cara Kerja Sistem Imobilizer :

                    • Ketika anda memasukan kunci mobil ke lubang kunci atau membawa kunci mobil mendekati mobil, maka  kunci mentransmisikan kode elektronik ke kendaraan. 
                    • Saat kunci kontak dimasukan ke lubang ignition key,transmitter akan mengirim sinyal ke theft detterent control module
                    • Kemudian gelombang tersebut diterima dan diidentifikasi oleh transponder yang terdapat didalam theft deterent control module.
                    • Apabila frekuensi yang dikirimkan sesuai, transponder akan mengirimkan data ke engine control module untuk mengaktifkan rangkaian sistem ignition dan menghidupkan relay fuel pump.
                    • Saat kunci kontak sudah terhubung dan dikenali oleh ECU mobil. Maka ketika kunci kontak di putar ke posisi �start� engine akan menyala.
                    • Mesin mobil hanya akan dapat hidup jika kode transmisi pada kunci sesuai dengan kode transmisi yang terdapat pada mobil.
                    • Jika kode transmisi yang dipancarkan transmitter salah dan tidak sesuai, maka identitas kunci kontak tidak akan dikenali oleh ECU.
                    • Akibatnya ECU akan memblok aliran arus ke ignition system dan ke fuel pump. Sehingga ketika kunci kontak diputar pada posisi �start�, mesin tidak akan hidup.
                    Dalam kunci kontak juga terpasang remote door lock sebagai pembuka door lock yang dilakukan hanya dengan menekan tombol pada kunci kontak.

                    Jika kode transmisi pada kunci tidak cocok dengan di mobil, maka pintu mobil tidak dapat di buka. Jika pintu tidak dapat dibuka tentunya mesin mobil juga tidak dapat hidup serta meskipun orang dapat masuk kedalam mobil dan memasukan kunci palsu ke lubang kunci.

                    Sistem ini tergolong canggih, maka dari itu kunci kontak harus selalu dijaga agar tidak mengalami benturan keras yang dapat merusak transmitter. Apabila transmitter rusak frekuensi yang dikirimkan transmitter akan berubah bahkan tidak mengirimkan frekuensi sama sekali, sistem ini terdapat pada mobil mewah contohnya seperti pada All New Toyota Alphard. 

                    Selasa, 17 September 2019

                    Cara Jumper Aki Mobil Tekor Ketika Dijalan

                    Cara Jumper Aki Mobil Tekor Ketika Dijalan - Sebagai solusi sementara, kerap digunakan teknik jumper (jump start), alatnya kabel jumper. Untuk melakukan jumper tidak bisa sembarangan. Kadang mobil tidak dapat dinyalakan karena setrum aki habis, hal tersebut bisa diakibatkan karena lampu kabin lupa dimatikan semalaman atau setiap pagi mobil tidak pernah dinyalakan untuk memanasi mesin, kebanyakan orang awam yang asal menyambung aki mobil yang soak dengan aki mobil lain tanpa teknik.
                    Jumper Aki

                    Teknik jump start atau memancing aki yang tekor dengan menggunakan aki mobil lain bisa diterapkan untuk kembali mengidupkan mesin mobil. Istilah mudahnya, tindakan ini dilakukan untuk mengalirkan listrik dari baterai lain ke baterai mobil yang tekor dan dipakai untuk menyalakan mesin.

                    Lebih baik memang sediakan kabel jumper didalam mobil untuk antisipasi jika aki tekor di jalan. Tetapi jika sampai salah jumper aki akibatnya bisa saja fatal dan dapat menyebabkan korsleting yang bisa mengakibatkan mobil terbakar.

                    Cara Jumper Aki Yang Tekor (Jump Start) :

                    Sebelumnya pastikan bahwa penyebab mesin tak mau hidup karena akinya. Sebetulnya jika terdapat trouble pada sistem pengisian mobil termasuk aki, lampu tanda CHG di dasboard akan nyala. 

                    Atau bisa juga lakukan pengecekan dengan cara menyalakan lampu, jika nyala lampu redup akinya mungkin soak. Tetapi jika nyala lampu terang, berarti bukan masalah aki.

                    Setelah yakin memang akinya yang tekor, dekatkan mobil lain yang akinya masih normal dalam posisi berhadapan, jaraknya sekitar 30 cm bemper-ke-bemper jika memungkinkan. 

                    Jika mobil matic, pastikan tuas transmisi dalam posisi �park�. Jika mobil manual transmisi dalam posisi �neutral.� Rem tangan harus terpasang penuh.

                    Sambungkan kabel jumper dengan urutan seperti berikut (lihat gambar). Jepitkan kabel jumper warna merah ke terminal (+) positif aki, lalu jepitkan ujung kabel yang satunya ke terminal (+)  positif aki yang tekor.
                    Urutan pemasangan kabel jumper

                    Setelah itu jepitkan kabel jumper warna hitam ke terminal (-) negatif aki. Dan ujung kabel satunya jepitkan ke komponen metal yang padat, stasioner dan terbuka (contoh, bagian depan baut dudukan mesin, jauh dari battery yang soak).

                    Jika tidak memungkinkan, jepitkan pada lempeng logam mengkilat yang tidak di cat di dalam ruang mesin, namun jauh dari komponen bergerak misalnya fan belt. Atau bisa anda jepitkan ke kabel negative aki.
                    Penting : Kabel ini sekarang sudah bisa terisi setrum. Jangan sentuhkan bagian penjepit kabel ke badan atau bagian mobil yang lainya.
                    Pada saat proses penyambungan, usahakan ujung kabel tidak bersentuhan dengan logam atau penghantar listrik, karena akan menimbulkan setrum. Cek lagi bahwa tidak ada kabel menjuntai ke arah benda bergerak di ruang mesin.

                    Setelah dilihat aman, hidupkan mobil yang normal selama 1-2 menit. Injak gas dengan pelan untuk sedikit meningkatkan putaran mesin.

                    Setelah mesin hidup, biarkan selama lima menit dan sedikit di atas idle dengan menekan gas pelan, setelah itu biarkan menyala 20 menit dalam posisi idle (tanpa menginjak gas). 

                    Prosedur ini seharusnya cukup untuk mengisi setrum pada aki. Lalu lepaskan kabel jumper secara hati-hati dengan urutan kebalikan dari cara pemasangan.

                    Jika gagal pada percobaan pertama, mungkin perlu penjepit ground lain untuk kabel negatif, dan biarkan mobil yang normal hidup selama lima menit sebelum mobil yang rusak dhidupkan.

                    Atau untuk pilihan terakhir, ujung kabel negatif dijepitkan pada kutub negatif aki yang rusak, namun berisiko memercik pada gas hidrogen yang keluar dari aki. Jika belum hidup juga, lebih baik mobil diderek.