Rabu, 30 Oktober 2019

Perbedaan Lampu Halogen, HID & LED Pada Mobil

Perbedaan Lampu Halogen, HID & LED Pada Mobil - Lampu merupakan salah satu komponen paling penting dari sebuah mobil. lampu berfungsi sebagai penerang bagi pengemudi ketika jalan di malam hari. Peran vital lampu tentu juga berpengaruh dari intensitas cahaya yang dihasilkan.

Belakangan ini banyak diciptakan teknologi-teknologi lampu mutakhir oleh produsen mobil. Salah satu contohnya adalah LED Matrix yang dapat ditemukan pada mobil-mobil premium terbaru Audi. Tetapi, sudahkah Anda mengenali jenis-jenis lampu yang digunakan pada mobil? Berikut penjelasannya.

Perbedaan Lampu Halogen, HID Dan LED


1. Lampu Halogen

Lampu jeni ini yang paling sering ditemukan dan digunakan. Karena lampu jenis halogen adalah lampu yang umum digunakan pada mobil saat ini. Selain karena harganya lebih terjangkau, lampu halogen juga mudah diaplikasikan pada mobil keluaran baru saat ini.

Lampu ini bekerja menggunakan filamen layaknya lampu pijar. Halogen mengoperasikan filamen dalam suhu yang tinggi sehingga dapat memancarkan cahaya yang lebih terang dan suhu warna lebih tinggi dari lampu pijar rumahan.

Bias yang dihasilkan lampu halogen digunakan sebagai lampu utama (headlamp), dan memiliki daya mulai dari 35 watt - 55 watt. Lampu halogen sendiri merupakan pengembangan dari bohlam pijar, dimana sebuah filamen wolfram disegel di dalam sampul transparan kompak berisikan gas lembam dan sedikit unsur halogen seperti iodin atau bromine.

Lampu halogen dapat mengoperasikan filamennya pada suhu yang lebih tinggi dari lampu pijar biasa tanpa pengurangan umur. Idealnya, warna cahaya yang dihasilkan lampu halogen berkisar antara 3.000 Kelvin (kuning, warna cahaya rendah) hingga 5.000 Kelvin (putih, warna cahaya tinggi). Semakin tinggi kelvinnya, maka sorotan cahaya yang dihasilkan lebih elegan. Sedangkan semakin rendah  kelvinnya, maka semakin berguna dalam hal visibilitas di kondisi hujan maupun berkabut.
Halogen

2. Lampu HID (High Intensity Discharge)

Lampu ini tidak memiliki filamen seperti pada halogen. Kerja lampu jenis ini memanfaatkan pengapian gas xenon yang ada di dalam tabung. Lampu jenis ini memiliki intensitas cahaya yang lebih terang dan ketahanan lebih lama tanpa membutuhkan watt yang tinggi dibanding lampu halogen.

Normalnya sebuah lampu HID memiliki daya 35 watt. Sayangnya untuk melakukan pergantian pada lampu HID lebih rumit, sebab ia menggunakan arus listrik yang berbeda dan memerlukan ballast untuk menyeimbangkannya.

Cahaya yang dihasilkan lampu ini berasal dari pengaktifan gas xenon dengan umur pakai mencapai 3.000 jam, di atas umur bohlam halogen yang bertahan di kisaran waktu 500 jam saja. Selain itu lampu HID dengan daya 35 watt mampu menghasilkan terang 3.5 kali lebih baik dibanding halogen berdaya 55 watt. Meski begitu, untuk menggunakan lampu HID dibutuhkan ballast, komponen ini berfungsi mengubah arus DC 13,2 V menjadi arus AC dengan kekuatan mencapai 23.000 volt.
  • Umumnya HID tersedia dalam berbagai pilihan warna cahaya, mulai dari 3.000 Kelvin - 25.000 Kelvin
  • Temperatur warna 3.000 Kelvin berwarna kuning pekat, cocok digunakan kondisi cuaca berkabut ataupun hujan deras
  • Cahaya 4.300 Kelvin berwarna putih kekuningan
  • Cahaya 6.000 Kelvin menghasilkan warna putih 
  • Cahaya 8.000 Kelvin berwarna putih kebiruan
  • Penggunaan temperatur warna di atas 8.000 K kurang dianjurkan, karena daya penetrasi cahaya saat hujan deras maupun kabut semakin berkurang.
    Lampu HID

    3. Lampu LED (Light Emitting Diodes)

    Lampu LED awalnya lebih banyak digunakan sebagai lampu penerang ruangan, lampu rem, maupun lampu plat nomor. Namun, saat ini sudah banyak digunakan sebagai lampu utama berkat teknologi yang semakin berkembang. Kelebihan LED adalah ketahanannya yang lebih baik serta intensitas cahaya yang didapat lebih terang dengan daya yang lebih kecil bahkan dibanding HID.

    Dalam pengaplikasiannya LED tak membutuhkan ballast seperti HID, tetapi ia tetap perlu penambahan relay maupun conversion kit yang normalnya sudah tersedia dalam satu paket saat pembelian. Sejarah mencatat jenis lampu LED (Light Emitting Diode) sudah mulai dikembangkan pada tahun 2004, dimana teknologi LED kini mulai digunakan di hampir mayoritas mobil-mobil terkini. Jenis lampu ini diklaim lebih efisien dari segi kebutuhan listrik, serta memiliki usia pakai lebih panjang hingga dengan respon lebih cepat dan warna sinar lebih baik.

    Cahaya dari LED warnanya setara warna sinar matahari siang hari. LED menghasilkan cahaya 5.500 Kelvin atau mendekati cahaya siang hari. Selain itu untuk sorotan dari lampu LED dalam kondisi dipped beam bisa mencapai 150 meter mendeteksi, dan kondisi high beam bisa menjangkau 250 meter. Selain itu, beberapa brand lampu semisal Osram atau Phillips yang memproduksi lampu utama mobil jenis LED juga mengklaim bahwa produk mereka bisa memiliki umur pakai mencapai 10.000 jam.

    Karena penggunaan LED tergolong canggih, beberapa pabrikan otomotif bisa leluasa menciptakan teknologi lampu adaptif, di mana kekuatan sinar cahaya bisa dikontrol secara otomatis agar mampu mendukung visibilitas pengemudi dalam kondisi sulit tanpa mengganggu pengendara lain dari arah berlawanan. Di sisi lain, hal itu ada risikonya, yakni jika terjadi kerusakan maka satu modul lampu LED wajib diganti, bukan hanya satu unit lampu saja.
    Lampu LED

    LED dalam dunia otomotif pun dibagi menjadi tiga jenis yaitu :

    a. LED Lumiled

    Lumiled merupakan divisi khusus pengembangan lampu LED berdaya tinggi dan merupakan anak perusahaan dari Phillips. Lampu LED jenis ini jamak digunakan sebagai lampu utama dalam dunia otomotif.

    b. LED Cree

    Jenis ini merupakan salah satu jenis dari lampu tambahan berupa lampu LED yang tersusun sesuai kebutuhan dan kapasitas dilengkapi modul di dalamnya. Biasanya LED Cree digunakan sebagai pengganti lampu sein dan lampu rem.

    c. LED COB

    Sesuai namanya COB (Chip On Board), LED jenis ini merupakan sebuah hamparan ratusan bahkan ribuan chip LED yang tersusun dalam satu papan. LED yang satu inilebih sering digunakan sebagai pengganti lampu kabin di plafon.

    Perbandingan Karakteristik Halogen, HID, & LED

    1. Perbedaan Berdasarkan Caha Yang Dihasilkan
    • Halogen: Standar, umumnya berwarna kuning atau warm white.
    • HID: Sangat terang, umumnya berwarna putih, cahaya menyebar ke segala arah, harus disertai dengan proyektor HID agar cahaya fokus.
    • LED : terang, warna tunggal monoton, pilihan warna banyak, diperlukan proyektor LED agar optimal dan fokus untuk penggunaan sebagai lampu utama.

    2. Kualitas Cahaya Saat Kabut
    • Halogen: Leboh optimal dalam menembus kabut
    • HID: kurang optimal
    • LED: kurang optimal

    3. Berdasarakan Umur Pemakaian
    • Halogen: 500 hingga 1000 jam
    • HID: 2000 jam
    • LED: 15000 jam

    4. Berdasarkan Daya Listrik Yang Dibutuhkan :
    • Halogen: 55 watt untuk lampu utama
    • HID: 35 watt untuk lampu utama
    • LED: 20-30 watt untuk lampu utama

    5. Ditinjau Dari Penempatan Lampu Pada Motor 
    • Halogen: lampu utama, lampu kabut
    • HID: lampu utama
    • LED: DRL, indikator speedometer, stoplamp, lampu utama

    6. Ditinjau Dari Harganya
    • Halogen: murah, mulai dari 50 ribu hingga 300 ribu rupiah
    • HID: mahal, mulai dari 300 ribu hingga 800 ribu rupiah
    • LED: untuk LED berkualitas, harganya mencapai 1.5 hingga 2 juta rupiah

    Minggu, 20 Oktober 2019

    Cara Jumper Aki Menggunakan Battery Charging (Cas Aki)

    Cara Jumper Aki Menggunakan Battery Charging (Cas Aki) - Pada beberapa model Battery Charging (Cas Aki), dilengkapi dengan posisi charging booster, posisi ini digunakan untuk melakukan bantuan starter. Penggunaan bantuan starter dengan alat ini lebih riskan dibandingkan dengan baterai, karena tergangan yang dihasilkan biasanya lebih tinggi yaitu 15 -18 volt. Dengan tegangan sebesar itu dapat merusak komponen elektronik.

    Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan bantuan starter dengan battery charging antara lain:
    • Pastikan battery charging yang digunakan untuk bantuan starter dilengkapi dengan posisi starter booster. Penggunaan battery charging biasa dapat menyebabkan battery charging terbakar.
    • Kendaraan yang memiliki komponen elektronik bila mungkin dihindari melakukan bantuan starter dengan alat ini, lebih aman melepaskan baterai dan memasangnya dengan baterai yang telah diisi untuk menghidupkan kendaraan.
    • Bila terpaksa malakukan bantuan starter dengan komponen elektronik, perlu gunakan pelindung gelombang. 

    Pada kendaraan yang tidak menggunakan komponen elektronik penggunaan lebih aman. Prosedur penggunaannya adalah:
    • Buka kap kendaraan yang akan dilakukan jum starting
    • Cek terminal baterai bersihkan dari karat atau kotoran Bantuan Starter
    • Hubungkan terminal positip baterai kendaraan yang akan dihidupkan dengan kabel positip battery charging (kabel warna merah), dan terminal negatip dengan kabel negatip (kabel warna hitam)
    • Atur selector battery charging pada posisi Booster, dan tegangan sesuai dengan tegangan sumber kendaraan yaitu 12V atau 24V.
      Arahkan Selector Pada Posisi Jumper
      • Hidupkan battery charging
      • Pastikan transmisi pada posisi netral dan rem parkir aktif
      • Lakukan starter mesin
      • Setelah mesin hidup, matikan battery charging
      • Lepas kabel negatif battery charging terlebih dahulu, kemudian baru lepas kabel positif.
      Hati-hati, jangan melepas kabel battery charging pada kondisi battery charging masih hidup, sebab akan terjadi percikan api pada terminal.
      •  Rapikan battery charging, kemudian tutup kap kendaraan.

      Beberapa produsen peralatan otomotif telah meluncurkan alat dengan nama Booster Pac, alat ini merupakan baterai merupakan baterai yang didisain khusus secara kompak, jenis baterai yang digunakan adalah baterai Gel cell atau baterai kering, desain alat dalam suatu kotak dan dilengkapi dengan kabel penghubung yang cukup besar.

      Kabel ini digunakan untuk dihubungkan ke baterai pada kendaraan yang akan dihidupkan. Kemampuan baterai 250-1000 CCA. Model banyak digunakan di bengkel yang professional karena penggunaan efektif dan aman

      Booster Pac

      Cara Melepas & Memasang Aki Dengan Benar

      Cara Melepas & Memasang Aki Dengan Benar - Terdapat 3 hal yang sering dilakukan terkait dengan pelepasan baterai, ketiga hal tersebut adalah :
      • Melepas baterai untuk tujuan perawatan baterai, penggantian elektrolit dan mengisi baterai (charging).
      • Melepas baterai untuk melakukan perbaikan kendaraan yang menuntut untuk melepas baterai.
      • Melepas baterai untuk mengganti baterai dengan baterai baru.

      Sebelum melepaskan baterai ada beberapa faktor yang harus diperhatikan, agar tidak terjadi kerusakan pada baterai maupun sistem kelistrikan yang lain. Hal-hal yang harus diperhatikan yaitu:


      Pastikan apakah kendaraan dipasang dengan sistem pengaman (alarm) yang dapat berbunyi kapanpun bila baterai tidak tersambung. Ini sebagai upaya untuk mengatasi situasi bila seorang pencuri melepas baterai untuk mematikan sistem alarm, tetapi sistem alarm malahan akan berbunyi ketika pencuri itu melepaskan sambungan baterai. 

      Pada model ini sistem alarm mempunyai suplai tenaga secara terpisah. Sistem ini memiliki kabel yang dihubungkan dengan baterai sebagai sensor tegangan. Ketika kabel ini mendeteksi tidak ada tegangan (baterai tidak tersambung) alarm menjadi aktif dan sirene akan berbunyi.

      Banyak kendaraan yang dipasang dengan radio yang akan hilang memorinya bila beterai tidak tersambung, sehingga saat baterai dihubungkan kembali perlu setting gelombang lagi. Melakukan setting kembali gelombang stasiun pada beberapa radio cukup memerlukan waktu.

      Pada beberapa model sistem audio dilengkapi sistem pengaman, untuk melakukan setting gelombang radio memerlukan kode atau password, kode atau password tersebut hanya diketahui oleh pemilik kendaraan. Pemasangan sistem pengaman tersebuti sebagai upaya mengatasi pencurian sistem audio.

      Beberapa kendaraan yang menggunakan sistem kontrol elektronik atau electronic management system bila kabel baterai dilepas akan mengakibatkan electronic control unit (ECU) kehilangan memori elektroniknya sehingga ECU tidak dapat bekerja dan kendaraan tidak dapat dihidupkan. Mengatasi hal tersebu maka ECU harus diprogram ulang.

      Metode melepas baterai pada jenis kendaraan dengan karakteristik dan teknologi diatas dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :

      1. Sambungkan baterai dengan sumber baterai lain sebelum melakukan pemutusan sambungan baterai. Sumber tenaga listrik yang kecil ini cukup untuk menjalankan memori komputer pada kendaraan tanpa menimbulkan bahaya atau gangguan.

      2. Jangan menyalakan komponen yang memerlukan listrik saat baterai tidak tersambung agar energi listrik pada baterai pengganti tidak cepat habis.

      3. Ketika memasang kembali baterai, pastikan bahwa baterai telah tersambung dengan baik sebelum melepaskan �baterai penganti�.

      Cara Melepas & Memasang Accu (Aki) Dengan Benar :

      1. Langkah Melepas Accu (Aki)
      • Matikan semua perangkat yang memerlukan energi listrik seperti lampu, sistem audio dan sebagainya.
      • Buka tutup / kap mobil
      • Pasang pelindung / fender cover (Jika diperlukan) untuk melindungi cat dari kemungkinan tergores atau tumpahan asam.
      • Kendorkan terminal baterai negatif dahulu dengan kunci yang tepat, dan hati-hati jangan meletakkan kunci diatas baterai, hal ini dapat menyebabkan hubungan singkat
      • Bila terminal tersebut melekat dengan kuat pada skun baterai, jangan memukul atau mencungkil skun pada terminal baterai karena dapat merusak skunb dan terminal baterai. 
      Metode melepas adalah kendorkan mur pengikat terminal baterai, gunakan obeng untuk melebarkan terminal, kemudian tarik terminal dengan traker khusus.
      • Lepas klem baterai dengan melepas mur pada tangkai pengikat.
        Melepas terminal baterai
        • Angkat baterai dari kendaraan 

        2. Keselamatan Kerja Saat Accu (Aki)
        • Baterai pada umumnya berukuran besar dan berisi larutan asam sulfat, oleh karena itu harus hati - hati jangan sampai cairan baterai mengenahi pakaian, kulit maupun kendaraan.
        • Saat melepas baterai untuk menguji baterai perlu diperhatikan keamanan awal yang diperlukan untuk menghindari pemakai atau kerusakan alat elektronik akibat pelepasan baterai.
        • Gunakan alat pelindung atau alat pengaman, termasuk pemakaian alas kaki yang sesuai dan pelindung mata
        • Putuslah hubungan kabel baterai pada saat akan memperbaiki beberpa bagian dari suatu sistem rangkaian kelistrikan.
        • Kendorkan terminal baterai negatif dahulu dengan kunci yang tepat, dan hati-hati jangan meletakkan kunci diatas baterai, hal ini dapat menyebabkan hubungan singkatrangan
        Bahaya meletakkan kunci sembarangan

        • Lepas hubungan terminal baterai ke ground (-) terlebih dahulu, karena bila melepas terminal positif (+) akan kemungkinan terjadi hubungan pendek melalui kunci ke kodi kendaraan. Pemutusan terminal ground baterai.


        Ingatlah baterai mudah menimbulkan arus energi listrik pada tenggang tinggi, sehingga jam tangan logam perhiasan dan gelang sebaiknya tidak dikenakan pada saat anda bekerja dengan baterai.
        Saat memasang baterai pasang terminal positip terlebih dahulu.

        3. Langkah Memasang Accu (Aki)
        • Bersihkan tempat atau dudukan baterai pada kendaraan
        • Angkat baterai dan tempatkan pada kedudukannya. 
        • Perhatikan jangan sampai posisinya terbalik.
        • Pasang klem baterai. Baterai harus terikat kuat agar baterai tidak goyang saat kendaraan berjalan. Bila baterai goyang akan menyebabkan kotak baterai retak atau elektrolit tumpah.
        • Berikan grease atau vet pada terminal baterai sebelum memasang terminal. Pemberian vet pada kutup dan terminal untuk mencegah terminal maupun post baterai cepat berkarat.
        • Pasang terminal positif (+) sebelum terminal negatif (-). 
        • Pasang terminal baterai dengan kuat, pemasangan yang kuat akan mengurangi kerugian tegangan pada terminal, panas yang timbul pada terminal ataupun korosi.
        • Lindungi terminal baterai positip dengan penutup karet atau isolator guna menghindari hubungan pendek. 
        • Baterai yang selalu mendapat perawatan yang baik akan mempunyai umur yang panjang dibandingkan yang tidak mendapat perawatan dengan baik.

            Selasa, 15 Oktober 2019

            Akibat Bendik Motor Rusak Dan Cara Mengatasinya

            Akibat Bendik Motor Rusak Dan Cara Mengatasinya - Pada sistem starter elektrik sepeda motor terdapat komponen utama yaitu aki, bendik (relay) dan dinamo starter. Jika salah satu dari komponen tersebut trouble atau mungkin rusak, maka sistem starter elektrik tidak dapat berfungsi dengan normal.

            Fungsi starter elektrik adalah untuk memudahkan pengendara saat akan menghidupkan mesin sepeda motor. Tetapi jika starter elektrik rusak maka menggunakan kick starter. Hal tersebut tentu akan mengurangi kepraktisan dalam menghidupkan motor.

            Untuk melacak penyebab kerusakan yang terjadi pada komponen starter pun cukup sulit karena harus mengecek beberapa komponen - komponen yang pada sistem starter. 

            Ketika switch elektrik starter ditekan, pada kondisi yang normal umumnya beberapa lampu indikator yang ada di speedometer akan mengedip yang menandakan bahwa banyak sekali arus listrik yang dari Accu (aki) motor yang digunakan untuk menghidupkan mesin menggunakan starter elektrik.

            Untuk bagian yang pertama yang harus dicek adalah Accu (aki, pastikan accu dalam kondisi normal, cara mengecek accu bisa menggunakan alat ampere meter atau multimeter, bila kuat arus atau besarnya ampere meter pada aki tersebut masih sesuai dengan yang tertulis di badanya maka aki tersebut masih dalam kondisi bagus. 

            Kedua cek dinamo starter, akan tetapi untuk dinamo starter jarang sekali mengalami kerusakan, rusaknya dinamo starter biasanya ditandai dengan munculnya suara kasar pada saat motor distarter dengan menggunakan starter elektrik.

            Tetapi ketika semua komponen sistem starter telah dicek dan hasilnya tidak terjadi kerusakan, kemungkinan masalah yang terjadi pada bendik starter. Pastikan bendik ini tidak rusak. Karena bendik sering menerima beban arus lebih besar dari aki saat tombol starter ditekan.

            Dan jamur yang bisa saja jamur material kabelnya yang berbahan kuningan. Kalau sudah seperti itu, dipastikan bendik starter tak bisa lagi berkerja normal. Untuk ciri dari bendik sepeda motor telah rusak adalah pada saat di tekan tombol starter elektrik biasanya tidak akan ada respon sedikitpun.
            Bendik  / Relay

            Bendik (Relay) starter ini berfungsi untuk menghubungkan arus listrik dari aki ke dinamo starter. Bentuknya ada kabel dari aki dan satunya lagi ke dinamo starter di dekat mesin.

            Untuk memastikan bendik masih normal atau tidak, bisa dengan menjumper langsung dengan cara menghubungkan tangkai obeng kedua terminal kabel bendik.

            Jika mesin mau hidup, jelas bendiknya yang rusak. Untuk menghindari masalah di jalan seperti korsleting atau motor starter tidak dapat berhenti berputar, lebih baik komponen ini diganti. Pilih komponen yang orisinil agar usia pakainya lebih lama.

            Cara Memperbaiki Bendik Motor


            • 1. Lepas mur yang terdapat pada kedua bagian terminal bendik
            • 2. Kemudian dengan menggunakan solder, kita lepas kabel-kabel yang terpasang di sekitar bagian tersebut.
            • 3. Langkah selanjutnya yaitu kita membuka bagian bodi dari bendik kemudian lepaskan
            • 4. Langkah selanjutnya adalah kita melakukan pengamplasan pada bagian kutub-kutub pertemuan yang ada di dalam bendik tersebut
            • 5. Langkah terakhir renggangkan pegas yang ada di dalam bendik tersebut
            • 6. Pasang kembali seluruh komponen yang ada di dalam bendik ke posisi semula

            Tetapi keberhasilan dalam memperbaiki bendik sepeda motor yang rusak tersebut tergantung dari jenis kerusakan yang dialami oleh bendik tersebut.

            Jika memang kerusakan sudah parah, akan memakan proses memperbaiki dengan langkah diatas kemungkinan besar tidak akan berhasil. Maka solusi terakhirnya ganti bendik tersebut dengan yang baru.

              Jumat, 11 Oktober 2019

              Cara Pemeriksaan Motor Starter Tanpa Beban

              Cara Pemeriksaan Motor Starter Tanpa Beban - Pemeriksaan ini bertujuan untuk memastikan bahwa motor starter berfungsi dengan baik. Pengetesan motor starter tanpa beban mesin dilakukan sebelum motor starter dipasang kembali ke mesin, pengetesan ini dilakukan setelah dilakukan perbaikan pada motor starter atau pun saat hendak mengganti motor starter baru.
              Motor Starter

              Cara Pengetesan Motor Starter Tanpa Beban :

              1. Cara Tes Kerja Pull-in Coil
              • Hubungkan accu ke magnetic switch seperti yang telah ditunjukkan pada gambar dibawah.
                Cara Tes Kerja Pull-in Coil
                • Periksaklah apakah plunger dan pinion gear bergerak keluar.
                • Jika plunger dan pinion gear tidak bergerak keluar, artinya gulungan spull pull in coil rusak, maka ganti magnetic switch atau ganti solenoid.
                • Penting : Masing - masing tes harus dilakukan selama 3 - 5 detik, hal ini untuk menghindari terbakarnya gulungan coil.

                2. Cara Tes Hold-in Coil
                Catatan : Sebelum pengetesan, lepas kabel dari terminal C,lihat gambar dibawah ini
                Cara Tes Hold-in Coil
                • Ketika dihubungkan seperti di atas dengan plunger keluar, kemudian lepas kabel negatif dari terminal �C�.
                • Periksa apakah plunger dan pinion masih di luar atau apakah kembali kedalam. 
                • Jika plunger dan pinion kembali ke dalam, ganti magnetic switch, hal ini artinya gulungan pada Hold-in Coil rusak.
                3. Cara Tes Plunger dan Pinion
                • Lepaskan kabel negatif dari bodi motor starter.
                Cara Tes Plunger dan Pinion Gear
                • Periksalah apakah plunger dan pinion kembali ke dalam.
                • Jika plunger dan pinion tidak kembali, ganti magnetic switch, hal ini bisa diartikan solenoid starter macet, tetapi ini jarang terjadi karena per didalam solenoid cukup kuat.

                4. Cara Tes Kerja Motor Starter Tanpa Beban
                • Hubungkan battery dan ampere meter atau tang Amper ke kabel Positif menuju starter seperti pada gambar dibawah

                  Cara Tes Kerja Motor Starter Tanpa Beban
                  • Periksa apakah motor starter berputar lembut dan benar dengan pinion bergerak ke luar.
                  • Periksa apakah penunjukkan arus ampere meter sesuai spesifikasi daya Motor Starter.
                  • Berapa Besar Arus Listrik Motor Starter Saat diukur tanpa beban?
                  • Arus listrik adalah besar daya listrik starter dibagi tegangan Aki yang digunakan, contoh saat motor starter dengan daya 0,9 KVA ditest dengan aki 12 volt tanpa beban, berapa arus listriknya?
                  • Arus listrik yang mengalir pada motor starter adalah 900 Watt dibagi 12 volt, hasilnya adalah 75 Ampere. 
                  • Jadi ketika dilakukan pengukuran arus listrik motor starter tanpa beban, semestinya arus listrik berada disekitar 75 Ampere.
                  • Ini berbeda jika pengukuran arus listrik dilakukan saat motor starter memutar mesin (cranking), arus listrik bisa lebih besar berkisar 100 sampai 120 Ampere.

                    Selasa, 08 Oktober 2019

                    Solar Cell Atau Sel Surya (Photovoltaic)

                    Solar Cell Atau Sel Surya (Photovoltaic) - Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Indonesia, paling populer digunakan untuk listrik pedesaan (terpencil), system seperti ini populer dengan sebutan SHS (Solar Home System). 

                    Solar cell atau panel surya adalah alat untuk mengkonversi tenaga matahari menjadi energi listrik. photovoltaic adalah teknologi yang berfungsi untuk mengubah atau mengkonversi radiasi matahari menjadi energi listrik secara langsung. PV biasanya dikemas dalam sebuah unit yang disebut modul. Dalam sebuah modul surya terdiri dari banyak sel surya yang bisa disusun secara seri maupun paralel. 

                    Sedangkan yang dimaksud dengan surya adalah sebuah elemen semikonduktor yang dapat mengkonversi energi surya menjadi energi listrik atas dasar efek fotovoltaik. Solarcell mulai popular akhir-akhir ini, selain mulai menipisnya cadangan enegi fosil dan isu global warming. energi yang dihasilkan juga sangat murah karena sumber energi (matahari) bisa didapatkan secara gratis.

                    SHS (Solar Home System) umumnya berupa system berskala kecil, dengan menggunakan modul surya 50-100 Wp (Watt Peak) dan menghasilkan listrik harian sebesar 150-300 Wh. Karena skalanya yang kecil, system DC (direct current) lebih disukai, untuk menghindari losses dan self consumption akibat digunakannya inverter. 

                    Karena systemnya yang kecil dan dipasang secara desentralisasi (satu rumah satu pembangkit, sehingga tidak memerlukan jaringan distribusi) SHS ideal digunakan untuk listrik di pedesaan dimana jarak rumah satu dengan lainnya berjauhan, dan keperluan listriknya relatif kecil, yakni hanya untuk memenuhi kebutuhan dasar (lampu). 

                    Meskipun secara pengertian SHS dapat saja berupa system yang besar (sejauh masih digunakan untuk listrik rumah), namun kebanyakan orang cenderung tidak  menggunakan istilah SHS untuk system yang menggunakan modul lebih besar dari 100Wp (atau produksi energi harian >400Wh).

                    Kecilnya listrik yang dapat disediakan oleh SHS (kecil menurut definisi orang kota yang sering menggunakan listrik jauh diatas produksi SHS, padahal bagi orang desa listrik sejumlah itu sangat bermanfaat, karena dibandingkan lampu minyak tanah, yakni lampu teplok/petromak), ditambah lagi dengan relatif sulitnya mencari peralatan elektronik rumah tangga (TV,  Radio/Tape dll) yang menggunakan system DC, membuat SHS tidak menarik untuk penggunaan di desa - desa dekat kota atau di perkotaan, dimana kebutuhan listrik sudah tidak melulu hanya untuk lampu penerangan.

                    Meskipun belum ada batasan yang jelas, PLTS yang menggunakan modul surya lebih dari  100Wp (Output energi >400Wh), dan oleh karenanya lebih memungkinkan digunakan system AC (Alternating Current) karena listrik yang dapat digunakan setelah dikurangi losses dan self consumption inverter masih cukup memadai), dalam tulisan ini, termasuk dalam kategori PLTS skala menengah-besar.

                    PLTS pada skala ini umumnya tidak lagi menggunakan system desentralisasi, tetapi menggunakan system sentralisasi dan dikombinasikan dengan system pembangkit lainnya (sistem hibrid). System Hybrid dapat melibatkan 2 atau lebih system pembangkit listrik, umumnya system pembangkit yang banyak digunakan untuk hybrid adalah genset, PLTS, mikrohydro, Tenaga Angin. Sehingga system hybrid bisa berarti PLTS-Genset, PLTS-Mikrohydro, PLTSTenaga Angin dst. Di indonesia system hybrid telah banyak digunakan, baik PLTS-Genset, PLTSMikrohydro, maupun PLTS-Tenaga Angin-Mikro Hydro.

                    Namun demikian hybrid PLTS-Genset yang paling banyak dipakai. Umumnya digunakan pada captive genset/isolated grid (stand alone genset, yakni genset yang tidak di interkoneksi). Tujuan dari Hybrid PV - Genset adalah mengkombinasikan keunggulan dari setiap pembangkit (dalam hal ini genset & PLTS) sekaligus menutupi kelemahan masing-masing pembangkit untuk kondisi-kondisi tertentu, sehingga secara keseluruhan system dapat beroperasi lebih ekonomis dan efisien.


                    Solar Cell (Photovoltaic Cell)

                    Energi listrik dapat dibangkitkan dengan mengubah sinar matahari melalui sebuah proses yang dinamakan photovoltaic (PV). Photo merujuk kepada cahaya dan voltaic merujuk kepada tegangan. Terminologi ini digunakan untuk menjelaskan sel elektronik yang memproduksi energi listrik arus searah dari energi radian matahari seperti ditunjukkan pada gambar 1 berikut ini. 

                    Photovoltaic cell dibuat dari material semikonduktor terutama silikon yang dilapisi oleh bahan tambahan khusus. Jika cahaya matahari mencapai cell maka elektron akan terlepas dari atom silikon dan mengalir membentuk sirkuit listrik sehinnga energi listrik dapat dibangkitkan. Sel surya selalu didesain untuk  mengubah cahaya menjadi energi listrik sebanyak-banyaknya dan dapat digabung secara seri atau paralel untuk menghasilkan tegangan dan arus yang diinginkan. 

                    Unjuk kerja dari photovoltaic cell sangat tergantung kepada sinar matahari yang diterimanya. Kondisi iklim (misal awan dan kabut) mempunyai efek yang signifikan terhadap jumlah energi matahari yang diterima sel sehingga akan mempengaruhi pula unjuk kerjanya.