Minggu, 29 September 2019

Fungsi Imobilizer Dan Cara Kerjanya

Fungsi Imobilizer Dan Cara Kerjanya - Immobilizer adalah salah satu sistem keamanan yang difungsikan untuk mencegah terjadinya pencurian kendaraan atau singkatnya adalah anti maling, sistem ini dapat mencegah mesin hidup saat kunci kontak tidak sesuai walaupun memiliki pola yang sama. Pada sistem ini hanya memungkinkan satu kunci kontak saja yang dapat digunakan untuk menyalakan mesin, walaupun lubang ignition key dapat dimasukan semua kunci. 
Sistem Keamanan Imobilizer
Hal ini disebabkan karena sistem ini memanfaatkan variasi gelombang frekuensi sebagai identitas kunci terhadap mobil. Di dalam kunci kontak terdapat komponen yang berfungsi mengirimkan gelombang frekuensi atau disebut transmitter, pada setiap kunci kontak transmitter akan mengirim gelombang dengan frekuensi yang berbeda. 

Didalam control module terdapat receiver yang berfungsi menerima gelombang dari transmitter dan mengklarifikasi apakah gelombang yang dikirimkan sesuai atau tidak. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya tujuan utama dari sistem keamanan Immobilizer ini adalah untuk mencegah terjadinya pencurian kendaraan dengan cara menggunakan kunci duplikat atau kunci palsu. Karena hanya dengan kunci asli kendaraan tersebut saja mesin baru dapat di hidupkan.
Lalu Bagaimana Cara Kerja Immobilizer ?
Sistem  kunci kontak Immobilizer, dapat dikategorikan sebagai sistem yang lumayan canggih dan handal untuk mencegah pencurian kendaraan. Dahulu, kunci dengan pola unik digunakan untuk mengamankan mobil dari pencurian. Setiap mobil memiliki kunci kontak dengan pola yang berbeda. Namun, hal itu dapat diakali dengan menyambungkan kabel dibelakang Ignition Switch. Untuk itu dibuatlah sistem kompleks untuk hal itu. Sistem ini kita kenal dengan Immobilizer.

Imobilizer merupakan sebuah sistem management mesin di dalam ECU (Electronic Control Unit) yang berfungsi sebagai salah system keamanan mobil yang dapat mengenali dan mengetahui sinyal yang dikirimkan dari kunci mobil. Dalam hal ini melibatkan penempatan sebuah benda microchip di bagian kepala kuncinya, chip tersebut adalah sebuah transmitter dan receiver kecil. Apabila sinyal tang dikirim dari chip tidak dikenali, maka ECU mobil tidak mengirimkan arus sehingga mesin tidak dapat dinyalakan.


Cara Kerja Sistem Imobilizer :

  • Ketika anda memasukan kunci mobil ke lubang kunci atau membawa kunci mobil mendekati mobil, maka  kunci mentransmisikan kode elektronik ke kendaraan. 
  • Saat kunci kontak dimasukan ke lubang ignition key,transmitter akan mengirim sinyal ke theft detterent control module
  • Kemudian gelombang tersebut diterima dan diidentifikasi oleh transponder yang terdapat didalam theft deterent control module.
  • Apabila frekuensi yang dikirimkan sesuai, transponder akan mengirimkan data ke engine control module untuk mengaktifkan rangkaian sistem ignition dan menghidupkan relay fuel pump.
  • Saat kunci kontak sudah terhubung dan dikenali oleh ECU mobil. Maka ketika kunci kontak di putar ke posisi �start� engine akan menyala.
  • Mesin mobil hanya akan dapat hidup jika kode transmisi pada kunci sesuai dengan kode transmisi yang terdapat pada mobil.
  • Jika kode transmisi yang dipancarkan transmitter salah dan tidak sesuai, maka identitas kunci kontak tidak akan dikenali oleh ECU.
  • Akibatnya ECU akan memblok aliran arus ke ignition system dan ke fuel pump. Sehingga ketika kunci kontak diputar pada posisi �start�, mesin tidak akan hidup.
Dalam kunci kontak juga terpasang remote door lock sebagai pembuka door lock yang dilakukan hanya dengan menekan tombol pada kunci kontak.

Jika kode transmisi pada kunci tidak cocok dengan di mobil, maka pintu mobil tidak dapat di buka. Jika pintu tidak dapat dibuka tentunya mesin mobil juga tidak dapat hidup serta meskipun orang dapat masuk kedalam mobil dan memasukan kunci palsu ke lubang kunci.

Sistem ini tergolong canggih, maka dari itu kunci kontak harus selalu dijaga agar tidak mengalami benturan keras yang dapat merusak transmitter. Apabila transmitter rusak frekuensi yang dikirimkan transmitter akan berubah bahkan tidak mengirimkan frekuensi sama sekali, sistem ini terdapat pada mobil mewah contohnya seperti pada All New Toyota Alphard. 

Selasa, 17 September 2019

Cara Jumper Aki Mobil Tekor Ketika Dijalan

Cara Jumper Aki Mobil Tekor Ketika Dijalan - Sebagai solusi sementara, kerap digunakan teknik jumper (jump start), alatnya kabel jumper. Untuk melakukan jumper tidak bisa sembarangan. Kadang mobil tidak dapat dinyalakan karena setrum aki habis, hal tersebut bisa diakibatkan karena lampu kabin lupa dimatikan semalaman atau setiap pagi mobil tidak pernah dinyalakan untuk memanasi mesin, kebanyakan orang awam yang asal menyambung aki mobil yang soak dengan aki mobil lain tanpa teknik.
Jumper Aki

Teknik jump start atau memancing aki yang tekor dengan menggunakan aki mobil lain bisa diterapkan untuk kembali mengidupkan mesin mobil. Istilah mudahnya, tindakan ini dilakukan untuk mengalirkan listrik dari baterai lain ke baterai mobil yang tekor dan dipakai untuk menyalakan mesin.

Lebih baik memang sediakan kabel jumper didalam mobil untuk antisipasi jika aki tekor di jalan. Tetapi jika sampai salah jumper aki akibatnya bisa saja fatal dan dapat menyebabkan korsleting yang bisa mengakibatkan mobil terbakar.

Cara Jumper Aki Yang Tekor (Jump Start) :

Sebelumnya pastikan bahwa penyebab mesin tak mau hidup karena akinya. Sebetulnya jika terdapat trouble pada sistem pengisian mobil termasuk aki, lampu tanda CHG di dasboard akan nyala. 

Atau bisa juga lakukan pengecekan dengan cara menyalakan lampu, jika nyala lampu redup akinya mungkin soak. Tetapi jika nyala lampu terang, berarti bukan masalah aki.

Setelah yakin memang akinya yang tekor, dekatkan mobil lain yang akinya masih normal dalam posisi berhadapan, jaraknya sekitar 30 cm bemper-ke-bemper jika memungkinkan. 

Jika mobil matic, pastikan tuas transmisi dalam posisi �park�. Jika mobil manual transmisi dalam posisi �neutral.� Rem tangan harus terpasang penuh.

Sambungkan kabel jumper dengan urutan seperti berikut (lihat gambar). Jepitkan kabel jumper warna merah ke terminal (+) positif aki, lalu jepitkan ujung kabel yang satunya ke terminal (+)  positif aki yang tekor.
Urutan pemasangan kabel jumper

Setelah itu jepitkan kabel jumper warna hitam ke terminal (-) negatif aki. Dan ujung kabel satunya jepitkan ke komponen metal yang padat, stasioner dan terbuka (contoh, bagian depan baut dudukan mesin, jauh dari battery yang soak).

Jika tidak memungkinkan, jepitkan pada lempeng logam mengkilat yang tidak di cat di dalam ruang mesin, namun jauh dari komponen bergerak misalnya fan belt. Atau bisa anda jepitkan ke kabel negative aki.
Penting : Kabel ini sekarang sudah bisa terisi setrum. Jangan sentuhkan bagian penjepit kabel ke badan atau bagian mobil yang lainya.
Pada saat proses penyambungan, usahakan ujung kabel tidak bersentuhan dengan logam atau penghantar listrik, karena akan menimbulkan setrum. Cek lagi bahwa tidak ada kabel menjuntai ke arah benda bergerak di ruang mesin.

Setelah dilihat aman, hidupkan mobil yang normal selama 1-2 menit. Injak gas dengan pelan untuk sedikit meningkatkan putaran mesin.

Setelah mesin hidup, biarkan selama lima menit dan sedikit di atas idle dengan menekan gas pelan, setelah itu biarkan menyala 20 menit dalam posisi idle (tanpa menginjak gas). 

Prosedur ini seharusnya cukup untuk mengisi setrum pada aki. Lalu lepaskan kabel jumper secara hati-hati dengan urutan kebalikan dari cara pemasangan.

Jika gagal pada percobaan pertama, mungkin perlu penjepit ground lain untuk kabel negatif, dan biarkan mobil yang normal hidup selama lima menit sebelum mobil yang rusak dhidupkan.

Atau untuk pilihan terakhir, ujung kabel negatif dijepitkan pada kutub negatif aki yang rusak, namun berisiko memercik pada gas hidrogen yang keluar dari aki. Jika belum hidup juga, lebih baik mobil diderek.