Jumat, 23 April 2021

Inilah Fungsi ECU (Electronic Control Unit) & Prinsip Kerjanya

 TipsSolusi.com - Fungsi ECU (Electronic Control Unit) & Prinsip Kerjanya - Electronic Control Unit (ECU) adalah sebuah perangkat elektronik yang berfungsi untuk mengatur operasi dari internal combustion engine (mesin pembakaran dalam). Kelebihan menggunakan ECU ini adalah agar waktu pengapian dan penyemprotan bahan bakar lebih presisi.


Ada beberapa cara untuk memperoleh pembakaran yang sempurna diantaranya adalah mengontrol jumlah bahan bakar ke dalam mesin dan waktu penginjeksian. Sehingga jumlah bahan bakar dapat diatur sesuai dengan kebutuhan mesin serta mongontrol proses pembakaran dengan timing advance pengapian yang tepat sehingga seluruh campuran bahan bakar dengan udara terbakar sempurna.
ECU (Electronic Control Unit)

Beberapa ECU yang biasa digunakan diantaranya adalah ECM (Engine Control Module), PCM (Powertrain Control Module), BCM (Brake Control Module), & GEM (General Electric Module) dll.

Fungsi ECU (Engine Control Unit) / ECM (Engine Control Module) Pada Mesin


ECU pada mesin atau disebut juga dengan nama ECM (Engine Control Module) memiliki fugsi, sebagai berikut :
  • 1. Menentukan waktu penyemprotkan (penginjeksian) bahan bakar, dengan durasi waktu yang cepat atau lama.
  • 2. Mengontrol waktu pengapian agar waktu pengapian dapat terjadi tepat waktu.
  • 3. Menjaga mesin agar tidak terjadi detonasi dengan cara memajukan / memundurkan saat pengapian jika sensor knocking mendeteksi adanya gejala detonasi.
  • 4. Mengontrol cold start injector untuk beroperasi pada beberapa tipe kendaraan ketika kondisi mesin dingin, sehingga campuran udara dan bahan bakar menjadi gemuk dan mesin akan lebih mudah untuk menyala pada kondisi dingin.
  • 5. Mengontrol aliran udara selama mesin pada putaran idle (stasioner), yaitu melewati katup ISC (Idle Speed Control).
  • 6. Mengatur kerja kipas pendinginan. Pada saat mesin sudah mencapai temperatur sekitar 80o C, kipas pendingin akan bekerja sehingga tidak akan terjadi overheating.

Komputer Pengontrolan ECU Dibagi Menjadi 2 Jenis

1. Jenis rangkaian analog (analog circuit type)
Pengontrolan waktu injeksi berdasarkan waktu yang diperlukan kapasitor untuk pengisian (charge) dan pengeluaran (discharge).

2. Jenis pengontrolan microcomputer (microcomputer controlled type)
Komputer ini digunakan untuk menyimpan data base mapping dalam memori untuk menentukan waktu penginjeksian (injection timing) dan durasi bahan bakar yang diinjeksikan serta mongontrol proses pembakaran dengan timing advance.

ECU bekerja secara digital logic dengan sebuah mikrokontroller yang berfungsi mengolah data dengan proses membandingkan dan mengkalkulasi data untuk disesuaikan oleh kebutuhan mesin. Pengolahan data dari bebagai sensor -sensor diantaranya :
  • Throttle Position Sensor (TPS)
  • Intake Air Temperature sensor (IATS)
  • Manifold Air Pressure (MAP)
  • Crank Position Sensor
  • Oxygen Sensor 
  • KnockSensor
  • Coolant Temperatur Sensor.

Informasi dari sensor-sensor tersebut akan diproses oleh mikrokontroller untuk memerintah actuator yaitu injector, coil, fuel pump, dan fan. Akan tetapi muncul masalah baru, dimana ECU asli kendaraan pada umumnya tidak dapat dirubah base mapping yang tersimpan pada memori ECU tersebut atau biasa disebut Fix Mapping.

Prinsip Kerja ECU (Electronic Control Unit)

Skema Prinsip Kerja ECU

1. Sensor
Sensor merupakan input atau masukan untuk ECU (Electronic Control Unit) pada sistem EFI, sensor berfungsi sebagai pemberi sinyal. Sinyal sensor terdapat dua jenis, yaitu : sinyal discrete dan  sinyal analog. Discrete signal berupa skala biner dimana hanya ada ON atau OFF (1 atau 0, benar atau salah), contoh nya pada push button. Sedangkan sinyal analog menggunakan prinsip rentang suatu nilai antara nol hingga skala penuh.

Misalnya pada sensor MAP (Manifold Air Pressure) dan TPS (Throttle Position sensor).  Signal analog bisa berupa tegangan atau arus listrik yang akan diproporsionalkan oleh nilai integer  mikrokontroler  ECU, contohnya : pembacaan pada Throttle 0 % - 100 % akan dikeluarkan sensor TPS dengan nilai tegangan 0 V � 5 V dimana nilai ini akan dikonversikan menjadi nilai integer 0 � 32767.

2. ECU (Engine Control Unit)
ECU memiliki tiga bagian utama, yaitu: mikrokontroler, sistem memori dan sistem power supply. Semua aktivitas memproses data yang diambil dari sensor akan terjadi pada mikrokontroler ECU secara aritmatik dan logic, yaitu: operasi logika, sequential, timer, counter dan ADC serta mengendalikan kerja sistem secara keseluruhan.

Mikrokontroler ECU akan menghitung sinyal yang masuk dari pulser atau CKP (Crankshaft Position Sensor) secara  timer dan counter  sehingga dapat menentukan kapan waktu pengapian yang tepat dan jumlah bahan bakar yang  harus diinjeksi kan ke dalam mesin sesuai dengan RPM mesin.

4. Aktuator
Hasil data yang diproses oleh ECU akan dikeluarkan berupa sinyal digital untuk menjalankan aktuator. Lamanya waktu Injektor untuk menginjeksikan bahan bakar akan sesuai dengan perhitungan di dalam mikrokontroler ECU. Begitu juga dengan waktu pengapian.

5. COM
COM berfungsi sebagai media  komunikasi ECU dengan alat interface lain, misalnya : laptop, komputer atau handphone. Dari media COM inilah kita bisa melakukan perubahan nilai dari parameter-parameter waktu pengapian dan injeksi.

Kamis, 22 April 2021

Tips Cara Pemeriksaan Komponen Motor Starter

 TipsSolusi.com - Pemeriksaan Komponen Motor Starter - Untuk menghidupkan mesin pada kendaraan dibutuhkan komponen sebagai penggerak awal yang berfungsi untuk memutar poros engkol. Komponen tersebut terdapat pada sistem starter.


Pada umumnya sistem starter berdasarkan cara pengoprasiannya dibedakan menjadi 2 tipe, yaitu :
  • Kick starter
  • Electric starter.

Akan tetapi padak mobil hanya menggunakan 1 sistem starter yaitu starter tipe elektrik. 

Pada motor starter elektrik terdapat beberapa komponen yang terdiri dari :
  • Yoke & pole
  • Kumparan medan (field coil)
  • Armature
  • Pinion gear
  • Magnetic switch
  • Brush
  • Tuas pendorong
  • Armature brake
  • Kopling geser

Agar motor starter dapat bekerja dengan baik maka pemeriksaan kondisi motor starter perlu untuk dilakukan.

Pemeriksaan Komponen - Komponen Motor Starter


1. Pemeriksaan gulungan anker dengan Avometer / Multitester

  • Periksa gulungan anker terhadap hubungan singkat dengan massa. Jika ada hubungan singkat dengan massa anker diganti / diperbaiki.
Periksa gulungan anker

  • Periksa hubungan segmen - segmen komutator terhadap kemungkinan putus pada gulungan
Periksa hubungan segmen - segmen komutator

2. Pemeriksaan gulungan anker Dengan Growler :

  • Periksa gulungan anker terhadap hubungan singkat dengan massa menggunakan growler. 
  • Letakkan anker pada tester dan tempelkan sebilah plat atau daun gergaji di atas anker bila plat bergetar keras, ada hubungan singkat
Periksa gulungan anker dengan glower

3. Pemeriksaan komutator, sikat, pemegang sikat & kopling jalan bebas :

  • Periksa komutator terhadap kotor dan terbakar bila kotor bersihkan dengan kertas gosok no. 400.
  • Periksa kelonjongan komutator menggunakan dial indikator.
Periksa kelonjongan komutator

  • Periksa diameter komutator dengan mikrometer / jangka sorong. Lalu bandingkan hasil pengukuran kelonjongan dan diameter dengan ketentuan pada buku petunjuk.
Periksa diameter komutator

  • Periksa segmen - segmen komutator terhadap kebersihan alur - alur segmen. Jika alur - alur segmen kedalamannya kurang dari minimum perbaiki dengan gergaji atau frais komutator
 Periksa kedalaman alur-alur segmen komutator

  • Periksa permukaan bidang kontak sikat - sikat & bersihkan. Ukur panjang sikat - sikat, bandingkan dengan ukuran minimal pada buku petunjuk, kalau terlalu pendek ganti dengan yang baru
Ukur panjang sikat - sikat

  • Periksa tekanan pegas sikat dengan timbangan tarik bandingkan dengan ketentuan pada buku petunjuk hasil pengukuran dibaca saat pegas sikat lepas dari sikat
Periksa tekanan pegas sikat

  • Periksa pemegang sikat positif terhadap hubungan singkat dengan sikat negatif
Periksa hubungan pemegang sikat

  • Periksa roda gigi pinion dan poros ulir memanjang terhadap aus dan cacat.
  • Periksa kopling jalan bebas diputar searah jarum jam pinion berputar bebas : diputar berlawanan arah jarum jam pinion terkunci
Perikas Kopling Starter

4. Mengetes kumparan medan dengan alat tes 110 volt AC - Ohmmeter - Pipser

  • Periksa kumparan medan terhadap kemungkinan putus gulungan
Periksa kumparan medan dari kemungkinan putus

  • Periksa kumparan medan terhadap hubungan singkat dengan massa
Periksa kumparan medan dari kemungkinan terjadi hubungan singkat

Rabu, 21 April 2021

Bagaiamana Cara Melihat Arti Warna Kabel Kelistrikan Motor Honda, Yamaha, Kawasaki & Suzuki

 TipsSolusi.com - Arti Warna Kabel Kelistrikan Motor Honda, Yamaha, Kawasaki & Suzuki - Warna kabel pada setiap merek motor memiliki arti berbeda-beda. Pada dasarnya warna kabel itu hanya mewakili muatan positif (+) dan muatan negatif (-).


Warna Kabel Kelistrikan Motor Honda, Yamaha, Kawasaki & Suzuki Beserta Fungsinya


1. Warna Kabel Motor HONDA

  • Hijau : Massa (-)
  • Merah : Batteray / Accu (+)
  • Hitam : Kunci kontak untuk pengapian DC
  • Hitam Garis Putih  : Kunci kontak untuk pengapian AC
  • Putih Di spul : Pengisian
  • Putih Di Kepala : Lampu depan dekat
  • Biru : Lampu depan jauh
  • Kuning : Arus listrik ke saklar lampu
  • Abu - Abu : Flasher
  • Biru Laut : Sein kanan
  • Orange : Sein kiri
  • Coklat : Lampu seri
  • Hitam Garis Merah : Spull ke CDI (arus AC)
  • Hitam Garis Putih : Kunci kontak
  • Biru Garis Kuning : Pulser CDI
  • Hijau Garis Kuning : Lampu Rem

2. Warna Kabel Motor YAMAHA

  • Hitam : (massa)
  • Merah : (batteray +)
  • Kuning : Lampu depan jauh
  • Hijau : Lampu depan dekat
  • Coklat : Arus (+) ke kunci kontak
  • Coklat tua : Sein kiri
  • Hijau tua : Sein kanan
  • Putih Garis Merah  : Pulser
  • Hijau Garis Hitam : Rem
  • Pink : Klakson
  • Biru : Lampu seri
  • Hijau Garis Kuning : Swit rem depan
  • Biru Garis Putih : Electric stater
  • Coklat dan hijau : Spul CDI
  • Orange : Koil
  • Hitam Garis Putih : Kunci kontak
  • Coklat Garis Putih : Flasher sein

3. Warna Kabel Motor KAWASAKI

  • Hitam Garis Kuning : Massa (-)
  • Putih Merah : Batteray / Accu (+)
  • Merah Garis hitam : Lampu depan jauh
  • Merah Garis Kuning : Lampu depan dekat
  • Abu Abu : Sein kanan
  • Hijau : Sein kiri
  • Biru : Lampu rem
  • Merah : Lampu seri belakang
  • Coklat : Klakson

4. Warna Kabel motor SUZUKI

  • Hitam Garis Putih : Massa (-)
  • Merah : Batteray / Accu (+)
  • Putih Garis Merah : Pengisian dari spul
  • Kuning Garis Putih : Penerangan ke saklar lampu
  • Orange : Kunci kontak
  • Abu Abu : Lampu Belakang
  • Putih Garis Hitam : Lampu rem
  • Hijau Muda : Sein kanan
  • Hitam : Sein kiri
  • Putih Garis Biru : CDI ke Koil
  • Biru Garis Kuning : Pulser ke CDI

Senin, 19 April 2021

Bagaimana Mode Operasi Pada AKI atau ECU (Electronic Control Unit)

 TipsSolusi.com - Mode Operasi Pada ECU (Elektronic Control Unit) - Ecu merupaka sistem pengontrol yang terdapat pada mobil EFI berisi rangkaian elektronika dan software.


    Berikut Mode - Mode Operasi Pada ECU (Elektronic Control Unit) :

    1. Mode Start
    a. Ketika kunci kontak pertama kali ke posisi ON :

    ECU mensuplai tegangan 12 volt ke relai pompa bensin selama 2 detik dengan cara memassakan arus pengendali relay. Akibatnya pompa bensin dapat membangun tekanan dalam sistem bahan bakar.

    Jika mesin tidak perputar, tidak akan ada pembangkitan tegangan referensi oleh ECU. Rangkaian pengendali relai pompa bensin tidak dimassakan untuk mematikan / off- kan pompa.

    b. Sebelum mesin berputar saat kunci kontak ON, ECU menerima sinyal untuk pembacaan-pembacaan data seperti :
    • Temperatur air pendingin
    • Temperatur udara masuk
    • Tekanan atmosfer (MAP/BARO) atau massa udara dari MAF Sensor dan posisi katup gas untuk menentukan perbandingan campuran udara bensin yang pertama.  

    c. Selama mesin berputar waktu start :

    ECU mengirim pulsa ke injektor berdasarkan pulsa referensi rpm. Jika temperatur air pendingin rendah, lebar pulsa injektor diperpanjang dan terjadilah pengayaan perbandingan campuran udara-bensin.

    Jika temparatur air pendingin naik, lebar pulsa menjadi lebih pendek dan perbandingan campuran udara-bensin menjadi lebih kurus. Pada waktu start perbandingan udara-bensin ditentukan oleh ECU berkisar dari 1.5:1 pada 36 derajat C (-38F) sampai 14.7:1 pada 94 derajat C (202F)

    Catatan :
    • Mode start normal injektor menyemprotkan bensin mengikuti prosedur di atas selama katup gas menutup penuh.
    • Jika trotel dibuka, biarpun kecil, perbandingan campuran udara-bensin akan berubah.

    2. Mode Pembersih Saat Banjir Bensin 
    Jika mesin banjir bensin, pengemudi dapat menekan pedal gas sebesar 80% atau lebih besar untuk mengaktifkan Mode Pembersih Saat Banjir, agar lebih mudah meyakinkan bahwa katup gas telah dibuka 80% untuk mengaktifkan mode ini maka dapat dilakukan dengan menekan pedal gas secara penuh ke lantai (katup gas akan terbuka penuh).

    Pada waktu katup gas terbuka penuh dan putaran mesin dibawah 600 rpm (saat start) maka ECU memberikan pulsa injektor dengan perbandingan campuran udara-bensin 20:1. Bahkan memungkinkan pula beberapa saat injektor akan menghentikan penyemprotan secara total/ECU mematikan pulsa-pulsa injektor.   

    3. Run Mode (Mode Jalan) 
    Mode Jalan mempunyai 2 kondisi : Loop Terbuka (open loop) dan Loop Tertutup (closed loop). 

    4. Open Loop (Loop Terbuka) 
    Ketika mesin dihidupkan/distart pertama kali, sistem adalah dalam loop terbuka, ECU tidak menggunakan sinyal oksigen sensor, sebagai pengganti ECU menghitung rasio campuran udara- bensin dari sensor-sensor TP, ECT, MAP/MAF, IAT dan CKP. 

    Sistem akan berjalan dalam loop terbuka sampai kondisi-kondisi berikut ditemui :

    Tegangan keluar oksigen sensor bervariasi, suhu mesin sudah mencapai temperatur kerja dan oksigen sensor telah mengirimkan sinyal secara akurat ke ECU. Sensor air pendingin mesin telah mengirimkan sinyalnya ke ECU dan suhu kerja mesin telah tercapai.

    Lamanya waktu setelah start sudah tercapai, besaran waktu ini telah disimpan dalam data software memeori ECU sedemikian rupa dan disesuaikan dengan keadaan operasional mesin saat itu.

    5. Closed Loop (Loop Tertutup) 
    Ketika sinyal O2 Sensor, sensor temperatur air pendingin (ECT) dan kondisi-kondisi operasional mesin sudah bekerja sesuai dengan data pada software closed loop, maka ECU berubah ke loop tertutup. Loop tertutup berarti ECU memeriksa dan memperbaiki rasio campuran udara-bensin berdasarkan perubahan sinyal tegangan dari O2 Sensor (Oksigen sensor). 

    Bila sinyal O2 Sensor di bawah 450 mV, ECU akan menaikkan lebar pulsa injektor untuk memperkaya pernadingan campuran udara-bensin, ketika tegangan sinyal O2 Sensor naik di atas 450 mV, ECU mengurangi lebar pulsa injektor membuat perbandingan campuran lebih kurus. 

    Pada loop tertutup sensor yang lain tetap bekerja sebagaimana mestinya untuk memberikan input pada ECU.   Dengan kekonstanan pengindraan oksigen yang terkandung dalam gas buang, ECU dapat mempertahankan perbandingan campuran udara-bensin mendekati rasio ideal 14.7:1 (stokiometrik), agar katalitik konverter dapat bekerja secara effisien.   

    6. Semi-Loop Tertutup 
    Guna meningkatkan penghematan bensin, dalam beberapa tipe ECU, sub-mode loop tertutup diprogramkan. Sub-mode ini disebut semi-loop tertutup, terjadi selama pengendaraan di jalan raya kecepatan tinggi dan beban mesin ringan. ECU mengatur bensin lebih kurus dari 14.7:1.

    Converter Protection Mode (Mode Perlindungan Katalitik Konverter) ECU memonitor secara konstan operasional mesin melalui input-input seperti oksigen sensor, dan kondisi-kondisi perkiraaan yang dapat menyebabkan katalitik konverter mencapai temperatur yang berkelebihan. Jika ECU menemukan bahwa kondisi panas lanjut konverter terjadi, sistem kembali ke loop terbuka, dan memperkaya campuran bensin yang dapat mendinginkan konverter.  

    7. Acceleration Enrichment Mode (Mode Akselerasi Percepatan) 
    Ketika katup gas dibuka dengan cepat atau akselerasi, pembukaan katup gas ini akan menyebabkan penambahan secara simultan tekanan dalam manifold absolute pressure (MAP) atau massa udara (MAF) dan juga terjadi perubahan yang cepat pada sudut katup gas. 

    Penyemprotan bensin harus ditingkatkan untuk mengimbangi udara yang berlebih juga untuk respon perubahan tiba-tiba sinyal TP dan MAP/MAF, lalu ECU mengatur pulsa injektor yang lebih panjang agar campuran tidak menjadi kurus.   

    8. Decceleration Enleanment Mode (Mode Pengurangan Kecepatan) 
    Ketika mesin menurunkan kecepatan, campuran udara-bensin yang lebih kurus dibutuhkan guna mengurangi emisi hidrokarbon (HC) dan karbon monoksida (CO). ECU menerika data pengurangan tekanan atau massa udara dari MAP/MAF Sensor dan pengurangan posisi sudut katup gas (TP sensor) untuk menghitung dan pengurangan /penurunan dalam lebar pulsa injektor. 

    Pengurangan kecepatan mungkin sebagian atau secara penuh atau pengemudi mungkin tiba-tiba mengembalikan katup gas pada posisi akselerasi atau posisi idel ECU akan dapat menyesuaikan dengan tepat waktu dari segala operasional tersebut. 

    Apabila pengurangan kecepatan sampai katup gas pada posisi tertutup, ECU menyensor/mengindera bahwa pengemudi bermaksud ke mesin kembali ke putaran idel, penyemprotan bensin mungkin diputus sama sekali (pengurangan kecepatan dengan pemutusan injeksi) jika mendekati putaran idel kembali penyemprotan bensin dilakukan lagi agar putaran idel dapat dipertahankan   

    9. Fuel Cut-Off Mode (Mode Pemutusan Bensin) 
    Salah satu tujuan pemutusan bensin adalah untuk menghentikan penyemprotan bensin dari mesin selama kondisi-kondisi pengurangan kecepatan, misalnya ketika pengemudi melepas pedal gas dan kecepatan kendaraan masih relatif tinggi, maka ECU akan memutuskan penyemprotan bensin, misalnya saat menutun, atau jalan datar tapi pengemudi tiba-tiba tidak menekan pedal gas.

    ECU mungkin juga diprogram untuk memutuskan aliran bensin untuk alasan keamanan ketika mesin belum mencapai putaran maksimum (speed limiter), nilai putaran maksimum ini berbeda pada setiap mesin kendaraan. 

    Pemutusan bensin juga terjadi ketika pengapian dimatikan �OFF�, tanpa pulsa-pulsa referensi pengapian dari CKP Sensor, ECU tidak mengaktifkan injektor dan tidak ada bensin yang disemprotkan untuk mencegah dieseling atau run-on.   

    10. Selective Fuel Cut-Off (Pemutusan Bensin Selektif) 
    Adakalanya pemutusan bensin selektif digunakan dalam beberapa penerapan untuk pengaturan torsi mesin dan perlindungan mesin dari kerusakan. Dalam penerapan ini ECU dapat mematikan injektor apabila terjadi kondisi-kondisi seperti di bawah ini; Torque management enabled (pengaturan torsi); digunakan untuk mengurangi torsi selama transmisi berganti kecepatan. 

    Traction Control Enabled (kontrol traksi) : terjadi untuk mengurangi torsi saat pengereman. High Coolant Condition (kondisi sistem pendingin kurang sempurna) - melindungi mesin over heating, jika tidak ada bensin diinjeksikan ke silinder-silinder tertentu, sedikit panas dibangkitkan akan dapat mengurangi temperatur air pendingin. 

    11. Backup Mode 
    Dalam mode ini ECU bekerja melalui kalibrasi data internal yang memungkinkan ECU untuk menjalankan mesin dengan hanya melalui input-input rpm, posisi katup gas dan temperatur air pendingin untuk merubah penghitungan penyemprotan bensin. Peristiwa ini hanya terjadi saat ECU tidak dapat menerima secara normal masukan data dari sensor yang lain, meskipun demikian mesin masih dapat hidup meskipun engine check lamp ( MIL) menyala.   

    12. Mode Koreksi Tegangan Baterai 
    ECU yang cerdas juga dapat bekerja dan menyesuaikan diri dengan tegangan baterai hal ini diesebut dengan Mode Koreksi Tegangan Baterai, ECU akan mengoreksi kerja untuk mengimbangi variasi-variasi tegangan baterai ke pompa bensin dan injektor, ECU mengubah lebar pulsa pembukaan injektor guna mengkoreksi tegangan yang bervariasi pada baterai. 

    Ketika tegangan baterai turun, pompa bensin melambat dan volume bensin turun. untuk mengimbanginya, ECU menambah lebar pulsa injektor. Mode koreksi tegangan baterai ini selalu bekerja dengan akurat pada setiap kondisi operasional mesin. ECU juga melakukan mode ini saat tegangan baterai rendah waktu putaran idel atau mesin distart, ECU juga mengatur arus primer dengan penambahan waktu sudut dwell, agar kemampuan percikan bunga api pada busi tetap stabil meskipun tegangan baterai berubah.

    Jumat, 16 April 2021

    Apa saja Fungsi Voltmeter Pada Motor & Bagaiamana Cara Memasangnya

      Fungsi Voltmeter Pada Motor & Cara Memasangnya - Sedikit mengingatkan saat motor dinyalakan sistem pengisian motor akan mensuplai arus listrik AC (arus bolak-balik) yang akan disearahkan dan dirubah oleh kiprok menjadi Arus DC (arus searah) untuk kemudian disimpan ke aki motor.


    Fungsi Volmeter Yang Dipasang Pada Motor


    Voltmeter

    Saat motor belum dinyalakan (mesin mati) Accu / Aki motor yang normal memiliki tegangan sebesar 12,3 Volt - 12,6 Volt. Dan saat mesin mulai dinyalakan maka voltase atau tegangan aki menjadi 13,7 Volt.

    Tegangan tersebut akan bertambah seiring dengan putaran mesin motor menjadi 14,2 Volt. Setelah motor dimatikan kembali maka akan terjadi tegangan jatuh (drop voltase) pada Aki.

    Jika drop voltase pada aki memiliki tegangan di bawah 12,3 Volt, maka ada indikasi umur pemakaian aki tersebut tidak akan bertahan lama.

    Dan jika tegangan aki melebihi 14,2 Volt saat mesin menyala itu menandakan aki overcharge. Untuk mengetahui kondisi aki motor itulah maka dipasang voltmeter.

    Selain sebagai aksesoris tambahan motor, voltmeter ini merupakan panel yang bekerja untuk memantau tegangan listrik (Volt) pada Accu / Aki motor. Artinya voltmeter ini berfungsi sebagai alat ukur untuk mengetahui besar tegangan (volt) aki motor.

    Cara Memasang Voltmeter Pada Motor

    Volmeter ada 2 jenis yaitu, voltmeter analog dan voltmeter digital, voltmeter yang biasa dipasang pada motor biasanya menggunakan voltmeter digital 2 kabel.

    Voltmeter ini hanya menggunakan 2 buah kabel sebagai input untuk mengukur tegangan (volt). Jenis ini sangat praktis karena hanya terdapat 2 buah kabel pada voltmeter. Dengan volmeter jenis ini, pekerjaan pemasangan voltmeter menjadi lebih mudah.

    Cara pasang voltmeter 2 kabel ke motor motor honda

    • 1. Pada motor honda, warna kabel hitam voltmeter dipasang ke warna kabel hitam kunci kontak.
    Warna kabel hitam pada kunci kontak motor honda digunakan sebagai kabel arus out put (arus yang keluar) dari positif aki, aksesoris menyala saat kunci kontak pada posisi ON.
    Pemasangan warna kabel merah volt meter pada motor honda

    • 2. Sedangkan kabel warna hitam pada volmeter dipasang ke ground / body motor.

    Cara pasang voltmeter ke motor yamaha

    • 1. Pada motor yamaha warna kabel hitam voltmeter dipasang ke kabel kunci kontak warna merah.
    • 2. Dan kabel warna hitam pada volmeter dipasang ke ground / body motor.

    Secara umum warna kabel merah dari voltmeter dipasang ke kabel positif (+) kunci kontak. Warna kabel hitam voltmeter ke ground / body motor. 

    Jika kedua kabel tersebut langsung dihubungkan ke terminal Accu / Aki motor, maka voltmeter akan tetap menyala meskipun saat kontak pada posisi OFF.

    Jumat, 02 April 2021

    Tips dan Solusi Menghadapi Gejala Injektor Motor Rusak Atau Bermasalah

     



    Injector pada motor yang bermasalah bisa terjadi dengan gejala timbulnya  brebet dan tenaga motor menjadi loyo.

    Injector tidak maksimal dalam melakukan pengkabutan bahan bakar, karena terjadi rusak atau bermasalah.

    Penyebab dari kurang maksimalnya kerja injektor karena salah satu holes (lubang) tersumbat oleh kotoran.

    Seperti disampaikan oleh Budiman, teknisi dari R Pit Harapan Motor Sejahtera.

    "Saat injector rusak atau error, bensin yang dikeluarkan bisa lebih sedikit atau juga terlalu banyak," buka Budiman, dikutip dari GridOto.com.

    Banyak atau tidaknya semprotan injector dipengaruhi juga oleh ECU.

    Lewat data yang didapat dari sensor di motor, ECU menentukan berapa banyak bahan bakar yang disemprotkan injector ke ruang bakar.

    Kalau injector bermasalah, berarti semprotan bensin ke ruang bakar bisa tidak sesuai.


    "Efeknya tenaga motor pasti loyo dan juga brebet," jelas mekanik yang bengkelnya terletak di Jalan Kartini Raya No.11Q, Citayam, Depok, Jawa Barat ini.

    Untuk mengetahui kemampuan injector, Budiman menyarankan untuk ditest di alat injector tester.

    "Melalui alat injector tester ini nanti akan diketahui berapa tekanan dari injector, volume yang dikeluarkan dan arah semprotannya," tambahnya.

    Injector tester bukan berfungsi untuk memperbaiki injector rusak, namun untuk mengetahui jika terjadi kerusakan pada injector.

    "Kalau sudah enggak normal, injector disarankan untuk diganti dengan yang baru," pungkasnya.