Sabtu, 04 April 2020

Sistem Pengapian DLI (Distributor Less Ignition) & Cara Kerjanya

Sistem Pengapian DLI (Distributorless Ignition) & Cara Kerjanya - Sistem pengapian DLI (Distributorless Ignition) atau sistem pengapian tanpa distributor adalah sistem pengapian ESA (Electronic Spark Advance) yang sudah tidak menggunakan distributor. Sistem ini tidak dilengkapi distributor karena mengusung coil pack.

Keuntungan Sistem Pengapian Distributor Less Ignition (DLI)

Dengan menghilangkan distributor maka akan meningkatkan reliabilitas system pengapian dengan mengurangi sejumlah komponen mekanik & keuntungan lainnya, yaitu :

1. Lebih banyak waktu untuk koil dalam menghasilkan medan magnet yang cukup untuk menghasilkan bunga api untuk membakar campuran udara bahan bakar di dalam silinder sehingga memperkecil kemungkinan terjadinya miss firing

2. koil pengapian dapat ditempatkan dekat dengan busi sehingga kabel tegangan tinggi dapat diperpendek dan dihilangkan, sehingga dapat mengurangi suara berisik dan memperbesar tegangan tinggi.

3. saat pengapian dapat dikontrol dengan range yang lebih lebar karena tidak ada lagi rotor pada distributor yang dapat menyebabkan salah pengapian ke silinder yang lain.

4. Dengan tidak adanya distributor dan platina maka sistem pengapian DLI tidak memerlukan penyetelan sehingga kemungkinan gangguan - gangguan pada komponen akan menjadi sedikit.

5. Dengan diatur oleh ECU maka pembakaran lebih akurat

6. Efisiensi lebih baik

Kelemahan Sistem Pengapian Distributor Less Ignition (DLI)

1. Apabila terjadi masalah pada sistem  pengapian maka membutuhkan alat khusus untuk mengetahui dan memperbaiki kerusakan, biasa menggunakan alat scanner.

2. Harga komponen - komponen sistem pengapian lebih mahal

3. Melibatkan komponen - komponen elektronik yang rumit

Komponen Utama Sistem Pengapian DLI (Distributor Less Ignition)

Ada tiga komponen utama dalam sistem distributor less ignition. Komponen tersebut adalah sensor sebagai pendeteksi, Control sebagai komponen pengontrol dan pengatur, serta aktuator selaku eksekutor perintah. Untuk lebih detail simak komponen sistem DLI dibawah :

1. Komponen Sensor
Komponen sensor merupakan semua komponen elektronika yang berfungsi sebagai alat untuk mendeteksi suatu keadaan. Komponen ini akan mendeteksi beberapa data yang diperlukan ECU untuk proses pengapian.

Sensor - sensor yang terdapat pada sistem pengapian DLI :
  • Magnetic triggering (CMP dan CKP sensor)
  • Temperatur sensor ( ECT dan IAT)
  • Knock sensor
  • Throtle position sensor
  • Manifold absolute pressure

Sensor - sensor tersebut akan mendeteksi beberapa data yang diperlukan ECM untuk proses pengapian. Data yang dideteksi meliputi :
  • Suhu udara intake
  • Posisi camshaft
  • Crankshaft
  • Sudut pembukaan katup.

Nantinya data yang dideteksi oleh beberapa sensor ini dikirimkan melalui nominal tegangan ke komponen control.

2. Komponen Control
Komponen control terdiri dari :
  • Ignition coil module / ICM (terletak menyatu dengan coil pack), ICM berfungsi sebagai pemutus arus primer dan penghasil tegangan tinggi pada coil sekunder yang selanjutnya akan disalurkan ke busi.
  • ECU (Electronic Control Unit), Berfungsi sebagai pengolah data-data yang diperoleh dari sensor untuk menentukan timing pengapian sesuai beban dan kecepatan mesin.
  • Komponen actuators, komponen ini disebut sebagai eksekutor yang akan mengeksekusi segala perintah dari komponen control. dalam hal ini busi (spark plug) berfungsi sebagai eksekutor yang akan melanjutkan perintah dari ECU. Busi akan mengkonversi tegangan sekunder menjadi loncatan bunga api.

Cara Kerja Sistem Pengapian DLI (Distributor Less Iginition)

Sistem pengalian DLI bekerja dengan cara mengganti fungsi distributor dan platina pada mesin konvensional, yang diganti dengan menggunakan komponen elektronik.

Sehingga kedua sistem pengapian tersebut memiliki prinsip kerja yang sama. Tetapi, pada sistem pengapian DLI penyaluran percikan bunga api berlangsung secara elektrik.

1. Saat kunci kontak ON Mesin Mati
Kunci kontak mengaktifkan main relay dan relay ignition. Baterai mulai mensuplay arus ke ECM dan Coil pack, sehingga terdapat arus stand by pada kumparan coil sekunder.

2. Saat Kunci Kontak ON Mesin Hidup (Engine Start)
Crankshaft dan camshaft mulai berputar sehingga CKP sensor & CMP sensor mulai ikut bekerja mengirimkan signal PWM ke ECM. Signal ini bervariasi tergantung dari RPM mesin.

CKP sensor akan mengirimkan data RPM mesin, sedangkan CMP sensor mengirimkan data posisi top silinder satu.  Sinyal kemudian dikirim ke ECM untuk dikelola bersama data - data dari sensor lain untuk menentukan timing pengapian sesuai kondisi mesin. Hasil output dari ECM berupa sinyal tegangan yang dikirim ke ICM (Ignition Coil Module).

Pada pengapian konvensional platina akan memutuskan arus primer saat posisi top. Tetapi pada sistem pengapian DLI, ECM yang akan memutuskan arus primer saat posisi top.

Di ICM terdapat rangkaian transistor yang berfungsi sebagai gate untuk mengkonversi sinyal ECM untuk bisa memutuskan arus primer di setiap coil. sehingga dapat terbentuk tegangan tinggi pada coil sekunder.

Tegangan coil sekunder di salurkan ke spark plug untuk pemercikan api di masing-masing silinder.

Terdapat 2 Tipe Rangkaian Sistem Pengapian DLI Yang Umum Digunakan Pada Mobil

1. Dual - Coil pack
Rangkaian ini menggunakan dua buah coil untuk menghasikan tegangan tinggi. Artinya, satu coil melayani dua busi. Sehingga dua busi akan menyala bersamaan pada langkah yabg berbeda.

2. Individual - Coil pack
Rangkaian individual - coil pack menggunakan 4 buah coil pada mesin 4 silinder. Artinya satu coil hanya melayani satu busi saja. Biasanya tipe ini tidak dilengkapi kabel busi karena coil terpasang diatas head silinder.
Diagram Blok Sistem Pengapian DLI Individual - Coil Pack
Previous Post
Next Post

0 komentar: