Kamis, 30 Juli 2020

Kenali Penyebab Suara Berisik Pada CVT Motor Matic

Kenali Penyebab Suara Berisik Pada CVT Motor Matic - Masalah yang umum ditemui oleh pemilik motor matic adalah saat terdengar bunyi kasar pada bagian CVT motor matic nya. Padahal motor secara rutin sudah servis di bengkel resmi setiap 3.000 km atau setiap 1 atau 2 bulan sekali.

Dan bukan hanya itu saja, penggantian oli gardan juga dilakukan setiap jarak tempuh 8 ribu km dan servis CVT setiap 2 atau 3 bulan sekali. Tetapi tetap saja suara kasar dari bagian CVT muncul.

Berikut Penyebab Suara Berisik CVT Motor Matic



1. V-Belt
Masalah pertama dapat disebabkan oleh komponen V-belt yang sudah aus, jika V-belt sudah aus maka menimbulkan suara berisik yang biasanya terdengar di rumah CVT, suaranya terdengar sama seperti suara rantai kendur.

Indikasi lainnya, V-belt sudah molor akibat aus dan mengakibatkan tutup CVT atau crankcase menjadi sering bergesekkan dengan V-belt.

Masalah pada V-belt ini dirasakan saat motor dipakai akselerasi awal terasa selip dan saat gas diputar tetapi tenaga yang dihasilkan tidak sesuai putaran.

2. Mangkok Kopling (Clutch Housing)
Jika terdapat bunyi berdecit pada bagian CVT saat motor di gas, penyebabnya terdapat pada clutch housing atau mangkok kopling. Hal tersebut karena kotor, sehingga menyebabkan kampas bergesekan dengan mangkok kopling sehingga habis dan mengeluarkan suara.

3. Roller
Jika terdengar suara "kretek... kretek..." saat motor di gas. Sumber suara tersebut dapat dipastikan dari roller yang sudah peyang. Tetapi biasanya, jika sudah sampai mengeluarkan bunyi seperti itu.

Setelah dibongkar roller sudah berubah bentuk yang semula berbentuk bulat menjadi hancur. Roller yang sudah peyang membuat performa motor menurun seperti saat gas motor seperti tesedat "ndut, ndut'an".

4. Slider
Suara berisik dibagian rumah CVT bukan hanya disebabkan oleh roller yang sudah peyang / hancur tetapi slider atau tutup rumah roller yang sudah aus juga dapat menimbulkan suara berisik.

Keausan dapat disebabkan oleh gesekan yang terjadi pada komponen tersebut, karena kerja komponen ini buka-tutup atau bergeser keluar-masuk seiring dengan putaran mesin.

Jika rongga sudah semakin besar maka dapat menimbulkan suara "klotok... klotok.." yang akan semakin keras terdengar berasal dari komponen ini. Jika kondisi seperti ini dibiarkan terus - menerus maka dapat menyebabkan getaran serta gerakan slider menjadi tidak stabil.

5. Kopling Sentrifugal (Clutch Carrier)
Bunyi berdecit pada CVT motor matic juga dapat disebabkan oleh komponen kopling sentrifugal atau kampas kopling ganda yang sudah aus atau tipis. Hal tersebut dapat ditadai saat motor di gas tidak mau jalan atau terasa seperti tertahan.

6. Pulley Sekunder (Secondary Sliding Sheave)
Penyebab bunyi / suara kasar di bagian CVT, juga dapat disebabkan oleh face set moveable driven yang sudah oblak. Komponen ini juga sering disebut dengan nama secondary sliding sheave.

Ketika komponen yang berfungsi mendorong pegas (per) CVT agar V-belt turun ini aus atau oblak, maka kerja sliding sheave menjadi tidak mulus dan perputaran berbenturan dengan pasangannya.

Biasanya disebut dengan istilah ceweknya aus dan oblak terkena part cowok. Selain menimbulkan bunyi, gejala lain yang diakibatkan oleh keausan komponen ini yaitu, saat motor mulai di gas terasa hentakan kecil.

7. Gir Box
Bearing atau laher yang terdapat pada gir box yang aus akan mengakibatkan celah antar mata gigi renggang atau tidak presisi lagi dan menimbulkan suara kasar. Laher gir box yang oblak dapat membuat gigi rasio menjadi renggang. Akibatnya saat roda deselarasi menimbulkan suara dengung keras di bagian belakang rumah CVT.

Bearing / laher gir box menjadi oblak dapat disebabkan oleh beberapa hal seperti, karena usia pakai, jarang ganti atau cek oli atau membiarkan terjadi kebocoran pada ruang gir box sehingga pelumasan komponen menjadi kurang maksimal.

Air yang masuk ke dalam gir box juga menyebabkan suara berisik bagian CVT karena sil oli pada tutup oli gir box. Bisa juga terjadi kerusakan pada sil rumah gir box yang menyebabkan berkurangnya oli pada gir box. Oli yang sudah tercampur dengan air akan berubah warna menjadi putih susu atau kecokelatan.
Previous Post
Next Post

0 komentar: