Minggu, 12 Juli 2020

Komponen Kepala Silinder Motor 4 Tak Dan Fungsinya

Komponen Kepala Silinder Motor 4 Tak Dan Fungsinya - Kepala silinder berfungsi untuk menutup lubang silinder yang berada pada blok silinder serta sebagai tempat dudukan busi. Dan kepala silinder ini bertumpu di atas / didepan blok silinder. Diantara titik tumpuan antara kepala silinder dan blok silinder harus disekat oleh gasket yang bertujuan untuk mencegah terjadinya kebocoran kompresi.

Kepala silinder mendapat pembebanan tekanan dan temperatur tinggi no akibat dari hasil pembakaran bahan bakar di dalam silinder motor. Untuk menahan tekanan hasil pembakaran dan panas yang timbul, maka kepala silinder harus kuat, keras dan tahan panas.

Berikut Komponen Kepala Silinder (Cylinder Head) Motor 4 Tak Dan Fungsinya


Komponen Kepala Silinder Motor 4 Tak

1. Busi (Spark Plug)
Busi berfungsi untuk menghasilkan loncatan atau percikan bunga api yang diperlukan untuk proses pembakaran udara dan bahan bakar yang telah
tercampur.
Busi

2. Bos Klep (Valve Guide)
Valve guide / bos klep berfungsi sebagai jalur bergeraknya batang klep. Jika bos klep sudah aus / longgar di bagian knalpot akan timbul asap putih tipis dan perbaikannya harus diganti dan pemasangannya di tukang bubut.
Bos Klep (Valve Guide)

3. Noken AS (Camshaft)
Noken as (camshaft) / poros bubungan berfungsi sebagai pengatur dan penggerak katup /klep.
Noken AS (Camshaft)

4. Sprocket Cam
Sproket cam atau biasa juga disebut gigi sentrik / gir timing noken as berfungsi untuk memutar camshaft (cam) atau noken as yang terdapat di kepala silinder.
Sprocket Cam

5. Katup (Valve) / Klep
Katup / klep ini ada dua jenis, yaitu :
  • Katup Hisap (Intake Valve), katup / klep yang berfungsi untuk menutup dan membuka saluran masuk atau biasa disebut Intake Manifold.
  • Katup Buang (Exhaust Valve), katup / klep yang berfungsi untuk membuka dan menutup saluran buang atau yang biasa disebut Exhaust Manifold.
Katup (Valve) / Klep

6. Seal Klep
Seal klep berfungsi untuk menjaga agar oli tidak masuk ke dalam ruang bakar

7. Ruang Bakar (Combution Chamber)
Ruang bakar (combution chamber) merupakan tempat terjadinya proses pembakaran.
Ruang Bakar (Combution Chamber)

8. Valve Keepers
Valve keepers / pin pengunci klep / kuku macan komponen yang berfungsi untuk mengunci katup dan pegas katup.
Valve Keepers

9. Rocker Arm
Rocker arm juga biasa disebut templar berfungsi sebagai penghubung antara noken as dengan klep sebagai pengatur naik turunnya (buka-tutup) klep.
Rocker Arm

10. Pegas Katup (Spring Valve)
Pegas klep berfungsi untuk menutup (mengembalikan klep ke posisi semula)
dan menahan klep pada saat posisi membuka.
Pegas Katup (Spring Valve)

11. Intake Manifold
Intake manifold atau saluran masuk merupakan komponen yang berfungsi untuk menyalurkan campuran udara dan bahan bakar.
Intake Manifold

12. Exhaust Manifold
Exhaust manifold atau saluran buang merupakan komponen yang berfungsi untuk mengalirkan gas sisa hasil pembakaran menuju ke knalpot.
Exhaust Manifold

Jumat, 26 Juni 2020

Jenis - Jenis Blok Silinder Mesin

Jenis - Jenis Blok Silinder Mesin - Pada umumnya bentuk dan kontruksi blok silinder dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor - faktor tersebut antara lain jumlah silinder, susunan silinder, diameter silinder, langkah torak, volume langkah, perbandingan kompresi, susunan katup, cara pendinginan silinder, bahan yang digunakan, bentuk tuangan, cara penungan dan penyelesaian benda tuang.

Jenis - Jenis Blok Silinder Mesin


Ditinjau dari kontruksinya, ada 4 jenis blok Silinder / Silinder Blok Mesin, yaitu :

1. Mono Cylinder
Mono Cylinder

Mono cylinder adalah blok silinder dengan model hanya terdapat satu tabung silinder atau silinder liner / boring. Jenis ini memiliki model paling sederhana dan kecil, umumnya mono cylinder diaplikasikan pada mesin sepeda motor guna memperkecil ukuran total mesin.

2. In- Line Cylinder
In- Line Cylinder

Cylinder block (blok silinder) dengan tipe in-line atau segaris banyak diaplikasikan pada hampir semua mobil penumpang, blok silinder tipe in-line memiliki kontruksi yang sederhana. Umumnya mobil menggunakan konfigurasi tipe in-line 4 cylinder.

Artinya terdapat 4 buah tabung silinder yang diletakan secara segaris.  Selain konfigurasi diatas, ada pula konfigurasi in-line 3 cylinder yang digunakan pada mobil lebih kecil dan in-line 6 cylinder yang digunakan untuk mesin truk/bus.

3. "V" Cylinder
"V" Cylinder

V cylinder merupakan kontruksi blok silinder dengan banyak silinder yang diletakan secara beriringan yang membentuk huruf V. Secara sederhana, tabung silinder akan diletakan secara beriringan tetapi tetap menggunakan satu poros engkol (crankshaft), sehingga bagian bawah masing-masing silinder akan saling berdekatan agar mengarah pada poros engkol yang sama.

Umumnya, mesin dengan V cylinder ini digunakan pada mobil sport dengan kapasitas mesin diatas 3.000 cc. mesin dengan kapasitas diatas 3.000 cc, biasanya didesain dengan 6 hingga 12 cylinder. Kontruksi blok silinder tipe V lebih lebar, sehingga untuk mesin dengan 6 cylinder maka penempatan silinder dibuat menjadi 3 � 3, artinya 3 segaris sebelah kiri dan 3 segaris sebelah kanan. 

Kontruksi tipe V cylinder juga tidak hanya terdapat pada mobil, pada sepeda motor juga ada beberapa dengan mesin berkapasitas diatas 500 cc yang menggunakan desain V2. Artinya terdapat dua cylinder yang diletakan membentuk V.

4. Boxer (Tidur)
Boxer (Tidur)

Blok silinder tipe boxer di desain untuk saling berlawanan. Misalnya untuk mesin 6 cylinder, maka masing - masing 3 silinder akan diletakan secara berlawanan dengan satu sumbu. Secara dimensi kelebihan kelebihan blok mesin tipe ini memiliki bentuk yang tidak terlalu tinggi, sehingga pas jika digunakan pada ruang mesin rendah.

Tetapi karena kontruksi blok mesin tipe boxer ini lebar maka membutuhkan ruang yang lebih lebar juga untuk penempatannya.

Fungsi Blok Silinder (Cylinder Block) Mesin

Fungsi Blok Silinder (Cylinder Block) Mesin - Blok silinder (cylinder block) atau juga biasa disebut blok mesin merupakan salah satu komponen utama pada mesin kendaraan.

Fungsi Blok Silinder Mesin


Fungsi silinder blok pada mesin
Blok Silinder (Cylinder Block)

1. Sebagai Dudukan Mekanisme Poros Engkol (Crankshaft)
Blok silinder / blok mesin dan ruang engkol merupakan bagian utama dari motor bakar. Bagian-bagian lain dari motor dipasangkan di dalam atau pada blok silinder, sehingga terbentuk susunan motor yang lengkap.

2. Sebagai Ruang Bakar
Blok silinder (cylinder block) atau blok mesin berfungsi sebagai ruang bakar atau sebagai tempat proses pembakaran dalam mesin.

3. Sebagai Dudukan Silinder Liner
Pada blok silinder ini terdapat silinder liner (cylinder liner) / boring yang berdinding halus, yang digunakan untuk gerak naik - turun piston. Selain itu fungsi silinder liner adalah untuk melindungi bagian dalam silinder blok dari gesekan ring piston.

4. Sebagai Saluran Pendingin (Coolant Passages)
Pada mesin mobil maupun motor yang menggunakan sistem pendingin radiator, di blok silinder terdapat mantel air (water jacket) yang digunakan sebagai tempat sirkulasi air pendingin (water coolant) mesin.

Tetapi pada mesin yang sistem pendinginannya tidak menggunakan radiator, pada silinder bloknya terdapat sirip - sirip pendingin. Gunanya untuk menyebarkan panas dari dalam keluar,sehingga suhu mesin tidak cepat panas.

5. Sebagai Saluran Oli Pelumas (Oil Gallery Plug)
Blok silinder / blok mesin ini juga digunakan sebagai tempat bersikulasinya oli pelumas pada sistem pelumasan mesin.

6. Sebagai Dudukan Kepala Silinder
Silinder bersama-sama dengan kepala silinder membentuk ruang bakar, yaitu tempat melaksanakan pembakaran bahan bakar.

Blok silinder dan ruang engkol dapat dituang menjadi satu bagian atau terpisah satu sama lain, kemudian disatukan dengan baut-baut. Variasi lain dalam konstruksi blok silinder ialah dengan pemasangan tabung silinder ke dalam blok silinder. Tabung ini dibuat dari besi tuang atau baja tuang.

7. Sebagai Dudukan Fly Wheel
Pada mesin mobil fly wheel diletakan pada bagian samping blok silinder. Salah satu fungsi  fly wheel adalah untuk menyimpan atau meredam perubahan kecepatan putaran pada mesin mobil agar putaran mesin menjadi stabil.

Selain itu blok silinder juga digunakan sebagai dudukan dari komponen - komponen mesin lainya seperti distributor, motor starter, saringan oli, kalter, dll.

Rabu, 24 Juni 2020

Penyebab Isuzu Panther Mati Mendadak Dan Cara Mengatasinya

Penyebab Isuzu Panther Mati Mendadak Dan Cara Mengatasinya - Panther mati mendadak atau mesin sering mati tiba - tiba saat dijalan, saat mobil di kecepatan rendah, kecepatan sedang - kecepatan tinggi atau saat keadaan oper gigi presneling. Penyebab mesin mati mendadak dapat diakibatkan oleh banyak sebab, terutama pada mesin diesel Panther.

Pada kebanyakan kasus yang terjadi hal tersebut disebabkan karena suplai bahan bakar kedalam ruang bakar tidak lancar. Berikut saya akan berikan beberapa analisa awal saat mengahdapi mobil mogok, yang pertama anda harus tenang, sabar, & jangan panik. Kemudian, kenali komponen dasar kendaraan.

Analisa Penyebab Isuzu Panther Sering Mati Mendadak Di jalan



1. One-Way Valve Di Selang Pernafasan Tangki Tersumbat / Buntu

Gejalanya yang terjadi setiap mobil jalan beberapa saat, mesin tiba - tiba mati. Setelah mesin dimatikan sebentar, kemudian distarter, mesin dapat menyala lagi. Jalan beberapa saat lagi, mogok lagi.

Jika hal tersebut terjadi, ketika mesin tiba - tiba mati, buka tutup tangki. Saat dibuka terdengar suara woossshhh / sssssss. ketika dibuka, menandakan tangki vakum, sehingga menyebabkan solar berat saat dihisap oleh injection pump.

Solusi sementara, Jalankan mobil tanpa menggunakan tutup tangki. Jika masalah tersebut tidak muncul lagi, pcv valve di selang pernafasan buntu. Segera perbaiki / bersihkan.

2. Saringan / Filter Solar Kotor

Gejalanya yang terjadi setiap jalan beberapa saat, mesin mati dengan keadaan mbrebet terlebih dahulu, mesin dimatikan beberapa saat, kemudian distarter mesin dapat menyala lagi. Jalan beberpa saat, mati lagi. Ketika tangki dibuka tidak terdengar suara / bunyi wooosshhh.

Solusinya, segera ganti filter solar. Jika tidak memiliki filter cadangan, isi solar kedalam filter solar, lalu di kocok - kocok & buang. Umumnya kotoran yang mengendap sudah bayak. Lalukan langkah tersebut sampai solar yang keluar bening.

Setelah itu pasang lagi filter solar dan jalankan mobil. Jika masalah teratasi, masalah memang pada filter solar yang buntu, segera ganti begitu menemukan toko parts.

Jika kondisi filter solar sudah terlalu buruk, langkah emergency adalah, pastikan kondisi sedimenter bersih. Setelah itu selang keluar dari sedimenter masukkan langsung ke injection pump, jalankan hingga ketemu toko parts.

Filter solar yang sudah kotor atau kondisinya sudah buruk dapat menyebabkan aliran bahan bakar solar terganggu. Tetapi masalah tersebut dapat juga disebabkan oleh water sedimenter yang kotor & penuh air, atau juga dapat disebabkan bosch pump yang perlu di kalibrasi ulang.

Ada baiknya untuk segera membersihkan juga tangki bahan bakar dari endapan lumpur dan kotoran yang sudah terlalu banyak terdapat di dalam tangki bahan bakar.

3. Shut - OFF Valve Atau Solenoid Switch

Mesin tiba - tiba mati, mobil tanpa mbrebet / tersendat. Cara mengeceknya, Kunci kontak posisi ON. Cabut soket solenoid, pasang, dan pegang solenoidnya. Jika terasa ada klik klik klik, ketika soket di lepas / sambung / lepas / sambung, kemungkinan Valve masih bagus. Jika sudah mati, klik klik tersebut tidak akan terasa.

Solusinya, lepas solenoide valve dari injection pump, lepas inti tengahnya, pasang lagi. Dengan melepas inti tengah solenoid, efeknya adalah mesin dapat hidup, tetapi tidak dapat dimatikan.

Senin, 22 Juni 2020

Apa Yang Dimaksud Open Loop Dan Close Loop Di Sistem EFI ?

Apa Yang Dimaksud Open Loop Dan Close Loop Di Sistem EFI ? - Pada mesin injeksi, seluruh sistem kelistrikan dan pengapian dikendalikan oleh ECU (Electronic Control Unit) atau ECM (Engine Control Module). Berdasarkan kategorinya, sistem di mesin injeksi terbagi menjadi dua macam, yaitu "Open Loop" dan "Close Loop".

Open Loop Dan Close Loop Pada Sistem EFI


Open loop dan close loop merupakan sebuah program atau mode yang terdapat pada sistem EFI (Electronic Fuel Injection)

1. Open Loop atau Close Loop adalah program yang dijalankan oleh ECU berdasarkan kondisi mesin dingin (saat start) atau mesin panas (saat mencapai temperatur kerja). 

Jadi Open Loop atau Close Loop merupakan kerja ECU, bukan kerja Sensor atau Actuator. Dengan kata lain, untuk menterjemahkan Open Loop dan Close Loop harus dilihat dari sudut pandang ECU, bukan dari sudut pandang Sensor/Actuator.

2. Pada saat start / mesin dingin diperlukan campuran udara - bahan bakar (AFR) kaya, dan tuntutan campuran kaya ini dipenuhi oleh ECU dengan menambah lebar pulsa/durasi injeksi, sehingga bahan bakar yang masuk ke ruang bakar menjadi lebih banyak (kaya).

3. Tuntutan campuran kaya ini bisa dipenuhi oleh ECU karena ECU membuka diri (open) terhadap input - input yang diberikan oleh banyak sensor kecuali Sensor Oksigen, seperti diantaranya input dari Sensor IAT, ECT, MAF/MAP, TP, dan CKP. Dengan kata lain, saat start/mesin dingin ECU menutup diri (close) terhadap input Oksigen Sensor.

4. Mode Open Loop ini akan berlangsung selama mesin belum mencapai temperatur kerja (� 86�C), baru setelah mesin mencapai temperatur kerja program/mode berpindah dari Open Loop menjadi Close Loop.

Artinya ECU mulai membuka diri (open) terhadap input Sensor Oksigen. Dengan kata lain, pada mode Close Loop ECU menutup diri (close) terhadap input - input sensor lain, selain Sensor Oksigen.

5. Dalam kenyataannya, sesuai keperluan atau kondisi mesin, walaupun mode Close Loop telah berjalan, ECU tidak benar-benar menutup diri (close) terhadap input-input sensor lain, dia akan tetap memperhatikan dan menerima input-input sensor lain.

Tetapi memang yang paling dominan diterima / diperhatikan adalah input dari Sensor Oksigen. Oleh karena itu, pada kondisi mesin telah mencapai temperatur kerja, ECU akan tetap melakukan koreksi AFR berdasarkan input Sensor Oksigen, yang dikalkulasikan juga dengan input-input sensor lainnya.

Kesimpulannya Adalah

1. Mode Open Loop terjadi/berlangsung pada saat start/mesin dingin, dan mode Close Loop terjadi/berlangsung pada saat mesin sudah mencapai temperatur kerja (Kalau dibuat rumus asal bisa ditulis begini : OL = EC (Engine Cool) dan CL = EH (Engine Hot).

2. Pada mode Open Loop ECU hanya memperhatikan input-input dari Sensor IAT, ECT, MAF/MAP, TP dan CKP, dan benar - benar mengesampingkan (tidak memperhitungkan) input Sensor Oksigen.

3. Pada mode Close Loop ECU memperhatikan input Sensor Oksigen disertai dengan memperhatikan input-input dari Sensor IAT, ECT, MAF/MAP, TP, dan CKP.

Akibat Penyetelan Klep Atau Katup Tidak Tepat

Akibat Penyetelan Klep Atau Katup Tidak Tepat - Pemberian celah katup atau klep berfungsi agar klep atau katup dapat menutup dengan baik dalam setiap temperatur. Saat mesin hidup, komponen - komponen pada mesin akan bergerak dan saling terjadi gesekan antara komponen mesin, termasuk juga pada komponen mekanisme katup atau klep ini. Klep pada mesin jumlahnya tidak sama, jumlah klep / katup tergantung dari mekanisme katup dari mesin tersebut, sebagai contoh ada yang 1 silinder terdapat 2 katup, ada yang 3 katup dan ada yang 4 katup.

Mengapa Celah Klep Atau Katup Harus Dilakukan Penyetelan ?


Saat mesin hidup komponen mekanisme katup yang jumlahnya banyak bergerak bergesekan dan mendapat gaya ke berbagai arah serta beban panas, maka semakin lama komponen semakin aus pada sistem penekan katup dan pada daun katup dan dudukannya serta pengikat kendor.

Sehingga celah katup akan mengalami perubahan lebar (jaraknya). Akibat keausan ini maka celah katup akan menjadi besar, sehingga akan menurunkan kinerja dari mesin. Karena keausan-keausan tersebut tidak merata, celah katup berubah dan perlu distel, � setiap 20.000 km


Akibat Penyetelan Klep Atau Katup Tidak Tepat

Celah Klep / Katup Terlalu Besar

Celah Klep / Katup Terlalu Besar

Jika penyetelan celah klep / katup terlalu besar atau longgar maka akan terdengar suara berisik akibat tumbukan rocker arm dan katup (terjadi pukulan-pukulan pada katup akibat celah yang longgar). Jika hal tersebut terjadi terus menerus dapat menyebabkan katup / klep patah.


Celah Klep / Katup Terlalu Kecil
Celah Klep / Katup Terlalu Kecil

Jika penyetelan celah katup terlalu kecil atau sempit maka mengakibatkan  bukaan katup akan menjadi lebih lama dari waktu yang semestinya. Akibat bukaan katup yang lebih lama maka dapat membuat kerugian gas baru (gas baru akan terbuang ke saluran exhaust karena bukaan katup exhaust lebih lama) sehingga mengakibatkan pada putaran idle menjadi tidak stabil (mesin bergetar).



Tidak Ada Celah Klep / Katup Tidak Ada
Tidak Ada Celah Klep / Katup Tidak Ada

Jika celah klep atau katup tidak ada maka mengakibatkan katup tidak dapat menutup dengan baik, menyebabkan kerugian gas baru, pembakaran dapat merambat ke bagian karburator dan katup - katup menjadi panas sehingga memungkinan terbakar.

Senin, 15 Juni 2020

Jenis - Jenis Karburator Sepeda Motor

Jenis - Jenis Karburator Sepeda Motor - Berdasarkan venturi dan konstruksinya, karburator pada sepeda motor dapat dibedakan menjadi tiga.

Berikut 3 Jenis Karburator Sepeda Motor


1. Karburator Venturi Berubah - Ubah (Slide Carburettor Or Variable Venturi)

Karburator Venturi Berubah - Ubah (Slide Carburettor Or Variable Venturi)

Karburator dengan venturi berubah-ubah menempatkan throttle valve/throttle torak (skep) berada didalam venturi dan langsung dioperasikan oleh kawat gas. Oleh karena itu, diameter venturi bisa dibedakan (bervariasi) susuai besarnya aliran campuran bahan bakar udara dalam karburator.

2. Karburator Venturi Tetap (Fixed Venturi)

Karburator Venturi Tetap (Fixed Venturi)

Karburator tipe ini merupakan karburator yang diameter venturinya tidak bisa dirubah-rubah lagi. Besarnya aliran udaranya tergantung pada perubahan throttle butterfly (katup throttle/katup gas). Pada tipe ini biasanya terdapat pilot jet untuk kecepatan idle/stasioner, sistem kecepatan utama sekunder untuk memenuhi proses pencampuran udara bahan bakar yang tepat pada setiap kecepatan.

Karburator tipe ini dalam menyalurkan bahan bakar hanya melalui main jet (spuyer utama) yang dikontrol oleh jarum (needle), karena bentuk jarum dirancang tirus. Hal ini akan mengurangi jet (spuyer) dan saluran tambahan lainnya seperti yang terdapat pada karburator venturi tetap.

3. Karburator Kecepatan Konstan (Constant Velocity Carburettor)

Karburator Kecepatan Konstan (Constant Velocity Carburettor)

Karburator tipe ini merupakan gabungan dari kedua karburator di atas, yaitu variable venturi yang dilengkapi katup gas (throttle valve butterfly). Karburator constant velocity carburettor (CV caburettor) sering juga disebut karburator vakum. Torak valve berada dalam venturi yang berfungsi agar diameter venturi berubah-ubah dengan bergeraknya torak tersebut ke atas dan ke bawah.

Pergerakan torak valve ini tidak oleh kawat gas seperti pada karburator variable venturi, tetapi oleh tekanan negatif (kevakuman) dalam venturi tersebut. Berdasarkan gambar dibawah, udara yang mempunyai tekanan sama dengan udara luar mengisi daerah di bawah diapragma.

Minggu, 14 Juni 2020

Cara Menyetel Klep Motor Dengan Mudah & Benar

Cara Menyetel Klep Motor Dengan Mudah & Benar - Sistem klep / katup hanya digunakan pada sepeda motor 4 tak. Sementara untuk sepeda motor 2 tak tidak menggunakan sistem klep. Pada motor 2 tak menggunakan Reed Valve, mekanisme kerjanya berbeda dengan klep / katup yang ada pada mesin 4 tak.

Klep / katup pada motor 4 tak terdapat 2 macam yaitu, katup isap (intake valve) & katup buang (exhaust valve), agar lebih mudah diingat maka katup masuk disebut "Klep IN" & katup buang "Klep EX".

Penyetelan celah klep ini bertujuan agar campuran bahan bakar dan udara yang masuk ke dalam ruang bakar melalui klep IN dapat pas & sesuai.

Selain itu agar gas sisa hasil pembakaran dapat keluar melalui klep EX lancar sampai ke knalpot. Maka dari itu penyetelan dilakukan padan Klep IN & Klep EX

Cara Menyetel Klep / Katup Sepeda Motor


Alat Yang Di Gunakan Untuk Menyetel Klep Motor
  • Feeler gauge
  • Kunci ring 8 mm atau Kunci 10 mm untuk mesin motor GL series
  • Obeng min (-)
  • Kunci T 18 mm (sesuaikan ukurannya dengan baut pada AS magnet rotor)
  • Kunci L stel klep motor.

Berikut Cara Menyetel Klep Motor

1. Lepas tutup lubang poros engkol (di bak mesin sebelah kiri) dan tutup lubang pemeriksaan tanda saat pengapian (di bak mesin sebelah kiri - atas) menggunakan obeng min (-).

    2. Putar baut pully poros engkol / baut rotor magnet menggunakan kunci T 18 berlawanan arah jarum jam. Posisikan tanda "T" yang ada pada rotor magnet sampai dapat terlihat di lubang tanda saat pengapian (lihat gambar dibawah ini)

      3. Buka tutup lubang penyetelan celah klep, cek apakah pelatuk (rocker arm) dapat digoyangkan.

      4. Jika rocker arm belum dapat digoyangkan. Putar lagi poros engkol 360� (satu kali putaran) hingga tanda "T" di rotor magnet kembali terlihat dari lubang pemeriksaan saat pengapian. 

      5. Cek kembali rocker arm, jika sudah dapat digoyangkan maka mulai lakukan penyetelan klep.

      6. Sebagai contoh spesifikasi ukuran celah klep IN & klep EX honda grand / supra series adalah 0.05 mm. Sebelum penyetelan dilakukan, ukur celah klep menggunakan feeler gauge ukuran 0,05 mm.

      7. Jika celah klep terlalu sempit / terlalu lebar, kendorkan mur pengunci pada baut penyetel klep menggunakan kunci ring 8 mm.

        8. Kendorkan baut penyetel / pengatur klep menggunakan kunci L stel klep motor.

          9. Atur baut penyetelan celah klep dengan memutar kunci L kearah mengencangkan / mengendorkan, temukan kondisi saat feeler gauge ukuran 0,05 mm tersebut dimasukan menjadi sedikit sesak atau kesat.

          10. Jika sudah menemukan kondisi yang sesuai, lepas feeler gauge. Kencangkan kembali mur pengunci klep menggunakan kunci ring 8 mm sambil menahan baut pengatur / penyetel klep menggunakan kunci L stel klep (agar baut penyetel klep tidak ikut berputar).

          11. Ukur kembali celah klep menggunakan feeler gauge, apabila saat celah klep diukur menggunakan feeler gauge terlalu longgar / terlalu kesat ulang kembali proses penyetelan.

          12. Jika ukuran celah klep sudah tepat. Pasang kembali tutup lubang penyetelan klep.

          13. Setelah kedua klep selesai disetel tutup kembali tutup lubang pemeriksaan tanda pengapian dan tutup lubang poros engkol.

          Rabu, 10 Juni 2020

          Sensor Oksigen : Fungsi, Prinsip Kerja Dan Penyebab Kerusakannya

          Sensor Oksigen : Fungsi, Prinsip Kerja Dan Penyebab Kerusakannya - Sensor oksigen atau O� sensor berfungsi untuk mendeteksi jumlah oksigen yang terdapat pada gas buang mobil injeksi atau EFI (Electronic Fuel Injection), sensor ini akan mengirim sinyal ke ECU (Engine Control Unit) guna mengatur campuran bahan bakar dan udara ke tingkat optimal.

          Umumnya penerapan sensor oksigen untuk mengukur konsentrasi gas buang oksigen pada mobil dengan mesin pembakaran dalam (internal combution engine). Oksigen sensor tertanam di bagian knalpot mobil.

          Fungsi oksigen sensor (O� sensor)


          • 1. Untuk memeriksa atau mendeteksi emisi gas buang kendaraan dengan cara mengukur kandungan oksigen di dalam gas buang. 
          • 2. Untuk menentukan apakah mobil bekerja dengan campuran bahan bakar terlalu kurus atau terlalu gemuk.
          • 3. Dengan adanya O2 sensor maka konsumsi bahan bakar bisa jadi lebih irit serta ramah lingkungan. 

          Pada kendaraan dengan sistem injeksi elektronik atau EFI, sensor oksigen ini terdapat dua buah yang terpasang di knalpot, tetapi ada juga mobil yang hanya terdapat satu buah sensor oksigen, misalnya pada Toyota Avanza, Daihatsu Xenia atau Daihatsu Terios.
          Letak Sensor Oksigen

          Letak oksigen sensor yang terpasang sebelum catalytic converter disebut oksigen sensor No.1. Sedangkan oksigen sensor yang terpasang setelah TWC (Three-Way Catalytic Converter) disebut oksigen sensor No.2.

          Three-Way Catalytic Converter berfungsi untuk mendapatkan kecepatan pemurnian yang tinggi dari komponen carbon monoxide (CO), hydrocarbon (HC) dan nitrogen oxide (NOx) dari gas buang hasil pembakaran mesin.

          Agar penggunaan three-way catalytic converter lebih efisien, rasio udara dan bahan bakar (air fuel ratio) harus dikontrol secara presisi sehingga rasionya mendekati rasio udara dan bahan bakar stoichiometric.

          Sensor oksigen pada mobil terdiri dari dua bagian penting yaitu bagian heater (pemanas) dan bagian sensor itu sendiri. Pada oksigen sensor terdapat empat kabel yaitu, dua kabel digunakan untuk heater dan dua kabel lainnya digunakan untuk sensor.
          Kontruksi Sensor Oksigen

          Heater (pemanas) pada oksigen sensor berfungsi sebagai pemanas pada oksigen sensor. Saat panas yang diberikan heater mengenai secara langsung pada alumina dan zirconia (pada bagian sensor), hal ini akan mempercepat aktivasi sensor.

          Heater atau bagian pemanas pada oksigen sensor dikontrol oleh ECU. Pada saat volume udara intake rendah (temperatur gas buang rendah), arus listrik mengalir ke heater untuk memanaskan sensor untuk memfasilitasi akurasi deteksi konsentrasi oksigen.

          Prinsip Kerja Sensor Oksigen (O� Sensor)


          Sensor oksigen memiliki karakteristik voltase keluarannya dapat berubah secara tiba - tiba di sekitar stoichiometric (rasio udara dan bahan bakar). Hal ini digunakan untuk mendeteksi konsentrasi oksigen dalam gas buang dan memberikan umpan balik ke ECU untuk mengontrol rasio udara & bahan bakar.
          Skema Sensor Oksigen

          Oksigen sensor membandingkan jumlah kandungan O� dari sisa pembakaran dengan O� dari luar, artinya kandungan oksigen pada gas buang (0,3 � 3 %) dibandingkan dengan kandungan oksigen pada udara atmosfir (20,8 %).

          Kemudian hasil perbandingan O� ini di konversikan oleh ZrO� (Zirconia electrolyte) komponen pada O� Sensor menjadi arus listrik. Jika kandungan oksigen dalam gas buang sekitar 3 % (campuran kurus), O� sensor menghasilkan tegangan 0,1 volt.

          Jika kandungan oksigen dalam gas buang sekitar 0,3 % (campuran kaya), O� sensor menghasilkan tegangan 0,9 volt. Tegangan listrik inilah yang nantinya disebut sinyal output yang akan di kirimkan ke ECU sebagai informasi hasil pembakaran yang terjadi pada ruang bakar yang dideteksi melalui gas buang.

          Oksigen sensor seperti switch (penghubung) yang bekerja secara konstan akan memberikan sinyal setiap ada perubahan campuran bahan bakar. ECU akan menjaga campuran bahan bakar mendekati campuran ideal dengan melakukan kebalikan dari apa yang dilaporkan oleh oksigen sensor.

          Jika oksigen sensor memberikan sinyal bahwa campuran bahan bakar terlalu gemuk, maka ECU akan memperpendek waktu kerja injektor untuk mengurangi jumlah bahan bakar yang disemprotkan, agar campuran menjadi lebih kurus.

          Saat oksigen sensor mendeteksi bahwa campuran bahan bakar terlalu kurus ECU akan memperpanjang waktu kerja injektor untuk menambah jumlah bahan bakar yang disemprotkan, pengaturan terus menerus seperti ini akan menjaga mesin bekerja dengan campuran bahan bakar mendekati campuran ideal.

          Penyebab Sensor Oksigen Rusak


          Jika usia pemakain sensor oksigen sudah terlalu lama, maka respon pada sensor ini dapat berkurang atau sensor dapat berhenti bekerja sama sekali.

          Kerusakan yang terjadi pada sensor oksigen biasanya disebabkan oleh kotoran yang mengendap di bagian elektroda inti sensor oksigen. Kotoran atau sisa gas bakar yang terus menempel di sensor kelamaan dapat membuat bacaan sensor oksigen menjadi kacau. Ini bisa diakibatkan oleh sisa pembakaran yang tidak sempurna atau bahkan kualitas bahan bakar yang kurang bagus.

          Jika pembacaan tegangan yang dikirimkan ke ECU tidak sesuai, ECU akan mendeteksi telah terjadi kerusakan, dan Check Engine pada dashboard mobil akan menyala.

          Beberapa akibat yang tibul jika sensor oksigen rusak
          • 1. Efesiensi bahan bakar menurun
          • 2. Mesin kurang bertenaga
          • 3. Asap hitam keluar dari knalpot
          • 4. Tes emisi gagal
          • 5. Idle mesin kasar
          • 6. Ragu atau stalling