Sabtu, 30 Mei 2020

Alat Pelindung Diri (APD) Dalam K3 Beserta Fungsinya

Alat Pelindung Diri (APD) Dalam K3 Beserta Fungsinya - Alat Pelindung Diri (APD) adalah kelengkapan yang wajib digunakan saat bekerja sesuai bahaya dan risiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu sendiri dan orang di sekelilingnya. Alat pelindung diri diatur dalam
PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.08/MEN/VII/2010 TENTANG ALAT PELINDUNG DIRI.

Jadi APD ini merupakan standar yang memisahkan interaksi langsung dengan sumber bahaya. Perusahaan juga harus menyediakan berbagai peralatan keselamatan ini dengan standar yang telah ditetapkan secara nasional atau SNI. 

Berikut Peralatan APD (Alat Pelindung Diri) Dalam K3 Dan Fungsinya


1. Alat Pelindung Saluran Pernafasan
Alat ini berfungsi untuk melindungi organ pernapasan dengan cara menyalurkan udara bersih atau menyaring paparan zat atau benda berbahaya, seperti mikroorganisme (virus, bakteri, dan jamur), debu, kabut, uap, asap, dan gas kimia tertentu, agar tidak terhirup dan masuk ke dalam tubuh.

Alat pelindung pernapasan terdiri dari beberapa komponen, yaitu : Masker
Respirator, Tabung atau cartridge khusus untuk menyalurkan oksigen dan Tangki selam dan regulator, untuk pekerja yang bekerja di dalam air.

Jika pekerja mengalami gangguan pernapasan di tempat kerja, idealnya juga tersedia alat bantu pernapasan, seperti masker dan tabung oksigen.
Alat Pelindung Saluran Pernafasan

2. Alat Pelindung Kepala
Alat pelindung kepala berfungsi untuk melindungi kepala dari benturan, pukulan, atau cedera kepala akibat kejatuhan benda keras. Alat ini juga bisa melindungi kepala dari radiasi panas, api, percikan bahan kimia, ataupun suhu yang ekstrem.

Jenis alat pelindung kepala terdiri dari helm pengaman (safety helmet), topi atau tudung kepala, dan pelindung rambut.
Alat Pelindung Kepala

3. Alat Pelindung Kepala Dan Pelindung Wajah
Alat pelindung ini berfungsi untuk melindungi mata dan muka dari paparan bahan kimia berbahaya, gas dan partikel yang melayang di udara atau air, percikan benda kecil, panas, atau uap.

Alat pelindung diri yang menutup wajah dan mata juga penting digunakan untuk mengurangi risiko munculnya gangguan kesehatan atau cedera akibat paparan radiasi, pancaran cahaya, dan benturan atau pukulan benda keras atau tajam.

Alat pelindung mata yang umumnya digunakan adalah kacamata khusus atau spectacles dan goggles. Sedangkan alat pelindung muka terdiri dari tameng muka (face shield) atau full face masker, yaitu masker yang menutupi seluruh bagian wajah.
Alat Pelindung Mata dan Pelindung Wajah

4. Alat Pelindung Telinga
Terdapat dua jenis penutup telinga yaitu alat pelindung telinga kecil dan alata pelindung telinga besar. Alat pelindung telinga kecil atau bisa dikenal dengan ear plug digunakan di bagian lebih dalam telinga sehingga kebisingan bisa dihindari secara penuh.

Sedangkan alat penutup telinga besar (ear muff) digunakan dibagian luar dan masih bisa mendengar suara eksternal. Tujuan dari menggunakan ini adalah lebih berkonsentrasi dan terhindar dari suara bising yang mengganggu.
Alat Pelindung Telinga

5. Sarung Tangan (Gloves)
Beberapa pekerjaan yang berhubungan dengan larutan kimia, proses pemanasan, ataupun komponen benda tajam, umumnya mengharuskan pemakaian sarung tangan secara intensif mengingat tingginya risiko cedera.
Sarung Tangan (Gloves)

Beberapa jenis sarung tangan yang paling banyak digunakan adalah :

a. Leather gloves (sarung tangan kulit)

Berfungsi sama seperti sarung tangan katun. Tetapi, material kulit umumnya lebih nyaman untuk digunakan dan lebih kuat menahan benda yang berpotensi melukai tangan;

b. Rubber gloves (sarung tangan karet)

Berfungsi untuk melindungi kulit dari kontak langsung dengan minyak dan bahan perekat. Pekerjaan di laboratorium juga kerap menggunakan sarung tangan karet.

Dan sarung tangan yang didesain khusus agar mampu melindungi tangan ketika harus bekerja di lokasi yang memiliki aliran listrik, baik tegangan rendah maupun tinggi.

6. Sepatu Boots
Tanpa sepatu yang sesuai, kaki akan rentan terluka oleh benda tajam di tanah ataupun kejatuhan benda berbahaya dari atas.

Menggunakan sepatu boot berfungsi untuk melindungi kaki dari tusukan benda tajam, bahan kimia berbahaya, cairan yang terlalu dingin atau panas, dan lain-lain.
Sepatu Boots

7. Sepatu Pengaman (Safety Shoes)
Serupa dengan boot, sepatu pengaman ini membantu kaki Anda terlindung dari bahaya cairan kimia, tusukan benda tajam, benturan benda berat, dan lain-lain.

Sepatu jenis ini umumnya lebih tahan lama dibandingkan dengan macam sepatu yang lain, sehingga dapat tetap berfungsi optimal dalam periode waktu yang panjang.

Ada sepatu yang memang didesain supaya tahan selip, tahan bahan panas, tahan listrik, dan tahan bahan kimia.
Sepatu Pengaman (Safety Shoes)

8. Sabuk Dan Tali Keselamatan
Beberapa pekerjaan mengharuskan pekerjanya untuk bekerja pada posisi yang cukup berbahaya, seperti di ketinggian atau dalam ruangan yang sempit di bawah tanah.

Sabuk dan tali keselamatan ini berfungsi untuk membatasi gerakan pekerja agar tidak terjatuh atau terlepas dari posisi yang aman.
Sabuk Dan Tali Keselamatan

9. Jas Hujan (Raincoat)
Meski terkesan tak terlalu penting, jas hujan berfungsi untuk melindungi tubuh dari percikan air, baik ketika harus bekerja di bawah air hujan maupun ketika mencuci peralatan dengan air dalam jumlah besar.

Beberapa jas hujan didesain khusus agar tak hanya tahan air namun juga tahan panas danapi, seperti yang pada umumnya dipakai oleh para anggota pemadam kebakaran.
Jas Hujan (Raincoat)

10. Rompi Safety
Rompi APD yang baik adalah yang berbahan poliester dan mampu memantulkan cahaya karena telah didesain secara khusus dengan tambahan reflektor.

Salah satu fungsi utama menggunakan alat ini adalah supaya pekerja dapat terlihat dengan jelas pada waktu malam hari atau ketika penerangan tak terlalu memadai.
Rompi Safety

11. Wearpack
Wearpack merupakan pakaian khusus yang dipakai oleh perkerja yang memiliki risiko pekerjaan tinggi. Misalnya : Pekerja bengkel, tambang, dan pemadam kebakaran adalah orang-orang yang hampir selalu menggunakan  wearpack  demi keselamatan mereka.

Menggunakan APD ini diharapkan tubuh terlindung dari percikan minyak, bensin, panas, api dll. Model pakaian ini umumnya menutupi leher hingga mata kaki sehingga dapat mengamankan seluruh tubuh.

Bahan yang digunakan pun bervariasi. Ada yang menggunkan bahan drill dan katun untuk pekerjaan yang tak bersentuhan dengan api. Tetapi ada juga katun anti api yang mengurangi kemungkinan tubuh melakukan kontak fisik dengan api.

Garis terang yang ada pada wearpack, umumya berwarna hijau kekuningan, bernamascotch light supaya terhindar baik dari risiko tertabrak kendaraan maupun kelalaian manusia lainnya.
Wearpack

12. Pelampung
Terakhir adalah pelampung yang harus disediakan pada perusahaan yang berhubungan dengan air.

Pelampung ini umumnya menjadi standar yang wajib dilakukan ketika bekerja di atas lain seperti pengeboran minyak atau pada pekerja yang sedang membangun jembatan.

Hal ini untuk memastikan pekerja tidak tenggelam saat jatuh ke dalam air. Pelampung ini terdiri dari life jacket atau life vest.
Pelampung

Rabu, 19 Februari 2020

APAR (Alat Pemadam Api Ringan) : Fungsi, Jenis Dan Cara Menggunakannya

APAR (Alat Pemadam Api Ringan) : Fungsi, Jenis Dan Cara Menggunakannya - Alat Pemadam Api Ringan (APAR) adalah alat proteksi kebakaran ringan api kecil di awal timbulnya asap api, alat pemadam api ringan digunakan hanya untuk kebakaran ringan, bukan untuk kebakaran berat atau api yang sudah menyala besar. Alat pemadam kebakaran portable itu sendiri berfungsi untuk mengatasi suatu titik api atau kebakaran yang masih dapat terkontrol.

Disebut alat pemadam kebakaran portable karena bentuknya yang kecil dan praktis sehingga mudah dipindahkan dan dibawa ke mana-mana. Untuk penempatannya, Alat pemadam kebakaran portable merupakan komponen penting dari balanced rencana perlindungan kebakaran.

Pendukung keselamatan kebakaran terus mempromosikan manfaat alat pemadam api portabel sebagai bagian dari pendekatan yang lengkap dan seimbang untuk proteksi keamanan ketika terjadi kebakaran.

Kelas - Kelas Kebakaran

  • Kebakaran Kelas A : Kebakaran Kelas A merupakan kelas kebakaran yang dikarenakan oleh bahan-bahan padat non-logam seperti Kertas, Plastik, Kain, Kayu, Karet dan lain sebagainya. Jenis APAR yang cocok untuk memadamkan kebakaran Kelas A adalah APAR jenis Cairan (Water), APAR jenis Busa (Foam) dan APAR jenis Tepung Kimia (Dry Powder).
  • Kebakaran Kelas B : Kebakaran Kelas B merupakan kelas kebakaran yang dikarenakan oleh bahan-bahan cair yang mudah terbakar seperti Minyak (Bensin, Solar, Oli), Alkohol, Cat, Solvent, Methanol dan lain sebagainya. Jenis APAR yang cocok untuk memadamkan kebakaran Kelas B adalah  APAR jenis Karbon Diokside (CO2), APAR jenis Busa (Foam) dan APAR jenis Tepung Kimia (Dry Powder).
  • Kebakaran Kelas C : Kebakaran Kelas C merupakan kelas kebakaran yang dikarenakan oleh Instalasi Listrik yang bertegangan. Jenis APAR yang cocok untuk memadamkan kebakaran Kelas C adalah APAR jenis Karbon Diokside (CO2) dan APAR jenis Tepung Kimia (Dry Powder).
  • Kebakaran Kelas D : Kebakaran Kelas D merupakan kelas kebakaran yang dikarenakan oleh bahan-bahan logam yang mudah terbakar seperti sodium, magnesium, aluminium, lithium dan potassium. Kebakaran Jenis ini perlu APAR khusus dalam memadamkannya.
  • Kebakaran Kelas K : Kebakaran Kelas K merupakan kelas kebakaran yang dikarenakan oleh minyak masak (minyak sayur, minyak hewan) ataupun lemak yang biasanya dipergunakan dalam dapur masak. Jenis APAR yang cocok untuk memadamkan Kebakaran Kelas K adalah  APAR jenis Busa (Foam) dan APAR jenis Karbon Diokside (CO2).

Jenis - Jenis APAR (Alat Pemadam Api Ringan)

1. APAR Jenis Dry Chemical Powder 
APAR Jenis Serbuk Kimia atau Dry Chemical Powder Fire Extinguisher terdiri dari serbuk kering kimia yang merupakan kombinasi dari Mono-amonium dan ammonium sulphate.

Serbuk kering Kimia yang dikeluarkan akan menyelimuti bahan yang terbakar sehingga memisahkan Oksigen yang merupakan unsur penting terjadinya kebakaran api . Hanya saja, penggunaan bahan dry chemical powder memiliki kelemahan, yaitu meninggalkan sisa atau bekas yang dapat merusak alat elektronik.

APAR Jenis Dry Chemical Powder ini diperuntukan mengatasai kelas kebakaran sebagai berikut :
  • Kelas Kebakaran A : Benda Padat (Kain, Kayu, Kertas)
  • Kelas Kebakaran B : Benda Cair (Minyak, Bensin, Solar)
    • Kelas Kebakaran C : Benda Gas (Elpiji, Tinner)
      • Kelas Kebakaran E : Electrikal (Dinamo, Motor Listrik)
      APAR Dry Chemical Powder

      2. APAR Jenis Carbon Dioxide CO�
      Alat Pemadam Kebakaran Api dapat mencegah kelas B dan C yang artinya mampu mengatasi kebakaran yang lebih besar apabila kebakaran itu disebabkan oleh hubungan arus pendek atau korsleting listrik.

      APAR Jenis Karbon Dioksida (CO2) adalah Jenis APAR yang menggunakan bahan Karbon Dioksida (Carbon Dioxide / CO2) sebagai bahan pemadamnya.  APAR Karbon Dioksida sangat cocok untuk Kebakaran Kelas B (bahan cair yang mudah terbakar) dan Kelas C (Instalasi Listrik yang bertegangan).

      APAR jenis ini diperuntukan mengatasi kebakaran kelas berikut :
      • Kelas Kebakaran B : Benda Cair (Minyak, Bensin, Solar)
      • Kelas Kebakaran C : Benda Gas (Elpiji, Tinner)
        • Kelas Kebakaran D : Logam (Magnesium, Misiu)
        APAR Carbon Dioxide CO�

        3. APAR Jenis Foam Ligiud
        APAR jenis ini mengatasi kebakaran lebih besar apabila kebakaran itu disebabkan oleh kompor gas meledak (LPG, LNG) dan cairan kimia lain seperti bensin, solar, dan alkohol. Selain itu, APAR berisi foam liguid juga sesuai untuk memadamkan kebakaran benda padat seperti kayu, kertas, dan kain.

        Perlu diingat bahwa APAR berisi foam liguid tidak boleh digunakan untuk memadamkan kebakaran akibat korsleting listrik karena bersifat foam liguid menghantarkan listrikk APAR Jenis foam liguid ini adalah

        Jenis APAR yang terdiri dari bahan kimia yang dapat membentuk busa. Busa liguid (Foam Liquid) yang disembur keluar akan menutupi bahan yang terbakar sehingga Oksigen tidak dapat masuk untuk proses kebakaran.

        APAR jenis ini dipergunakan untuk mengatasi kebarakan berikut :
        • Kelas Kebakaran A : Benda Padat (Kain, Kayu, Kertas)
        • Kelas Kebakaran B : Benda Cair (Minyak, Bensin, Solar)
          • Kelas Kebakaran D : Logam (Magnesium, Misiu)
          • Kebakaran Kelas K : Minyak masak (minyak sayur, minyak hewan)
          APAR Foam Ligiud

          4. APAR Jenis Hallon Free / Clean Agenta FA11
          Alat Pemadam Kebakaran Api yang dapat mencegah kelas kebakaran A B C yang artinya sama seperti alat pemadam kebakaran Dry Chemical Powder mampu mengatasi segala jenis kebakaran / kelas kebakaran lebih besar apabila kebakaran itu disebabkan oleh apapun.

          Keunggulan alat pemadam kebakaran hallon free yaitu tidak meninggalkan sisa atau residu pada saat digunakan / bersih pada saat digunakan, tidak menghantarkan listrik serta tidak merusak peralatan elektronik.

          APAR jenis ini dapat dipergunakan untuk segala kelas kebakaran seperti :
          • Kelas Kebakaran B : Benda Cair (Minyak, Bensin, Solar)
            • Kelas Kebakaran C : Benda Gas (Elpiji, Tinner)
            • Kelas Kebakaran D : Logam (Magnesium, Misiu)
            • Kelas Kebakaran E : Electrikal (Dinamo, Motor Listrik)
              APAR Hallon Free / Clean Agenta FA11

              5. APAR Jenis Cairan / Water
              APAR Jenis Air (Water) adalah Jenis APAR yang disikan oleh Air dengan tekanan tinggi. APAR Jenis Air ini merupakan jenis APAR yang paling Ekonomis dan cocok untuk memadamkan api yang dikarenakan oleh bahan-bahan padat non-logam seperti Kertas, Kain, Karet, Plastik dan lain sebagainya (Kebakaran Kelas A). Tetapi akan sangat berbahaya jika dipergunakan pada kebakaran yang dikarenakan Instalasi Listrik yang bertegangan (Kebakaran Kelas C).

              Cara Menggunakan APPAR (Alat Pemadam Api Ringan)

              Bagian - Bagian APAR
              • Tarik/Lepas Pin pengunci tuas APAR / Tabung Pemadam.
              • Arahkan selang ke titik pusat api.
                • Tekan tuas untuk mengeluarkan isi APAR / Tabung Pemadam.
                  • Sapukan secara merata sampai api padam.

                    Hal Yang Harus Diperhatikan Ketika Menggunakan APAR
                      • Perhatikan arah angin (usahakan badan/muka menghadap searah dengan arah angin) supaya media pemadam benar-benar efektif menuju ke pusat api dan jilatan api tidak mengenai tubuh petugas pemadam.
                        • Perhatikan sumber kebakaran dan gunakan jenis APAR yang sesuai dengan klasifikasi sumber kebakaran.