Selasa, 05 Mei 2020

Janjang Saribu Bukittinggi - Gambar, Potensi Wisata, Jam Buka, Lokasi & Rute

Janjang Saribu Bukittinggi Sumatera Barat - Berbicara tentang Sumatera Barat memang tak akan ada habisnya mengenai tempat wisata yang indah dan menarik.

Banyak sekali tempat-tempat indah yang wajib dikunjungi ketika datang ke Provinsi yang terkenal akan kulinernya ini.

Salah satu tempat yang menyimpan keindahan adalah Ngarai Sianok.

Disini, kamu bisa melihat lembah dengan kemiringan yang hampir 90 derajat.

Menariknya lagi, di tempat wisata Ngarai Sianok di dalamnya juga ada wisata yang bernama Janjang Saribu.

Nah, Janjang Saribu inilah yang akan kita bahas dalam postingan kali ini.

Gilatrip.com
Janjang sendiri memiliki arti "tangga", sedangkan Saribu adalah "seribu".

Berarti tempat wisata ini memiliki sejarah dengan tangga yang berjumlah seribu. Selain itu, di sini juga terdapat sebuah sungai yang alirannya membelah lembah tersebut.

Untuk lebih lengkapnya, mari simak ulasan singkat berikut ini.





Keindahan & Potensi Wisata Janjang Saribu Bukittinggi

Janjang Saribu adalah susunan anak tangga yang konon katanya berjumlah seribu, meski sebenarnya jika di hitung jumlah anak tangga ini tidak mencapai seribu.

Ratusan anak tangga ini akan berakhir di sebuah tempat yang bernama Janjang Koto Gadang alias Tembok Besar China.

Infominangku.blogspot.com
Wisatawan yang datang kesini tentunya sangat penasaran dengan nama Janjang Saribu.

Bahkan ada pengunjung yang benar-benar pernah menghitung jumlah anak tangga disini.

Dulu sebetulnya tempat ini tidak seramai seperti sekarang ini.

Tetapi, karena sering kali dilakukan renovasi maka banyak orang yang datang kesini.

Bahkan akses menuju tempat wisata ini sudah sangat bagus.

Pengunjung yang datang kesini bukan hanya sekedar penasaran dengan tempat wisatanya.

Tak sedikit juga yang sengaja datang kesini untuk berfoto.

Dengan latar belakang pemandangan yang indah, maka orang tak akan ragu lagi menjadikan Janjang Saribu sebagai objek foto.

Beritadaerah.co.id
Namun ketika kamu berkunjung ke sini, tentu saja kamu harus memperhatikan keselamatan ya.

Karena di sini terdapat bukit yang cukup curam.

Sehingga kamu perlu berhati-hati terlebih jika kamu datang membawa anak kecil.

Harga Tiket Masuk & Jam Buka Janjang Saribu Bukittinggi

Untuk jam buka di tempat wisata ini tidak ditentukan secara resmi, jadi kamu bisa datang kapan saja.

Banyak pengunjung atau wisatawan dari luar kota yang datang ke sini saat pagi hingga sore hari.

Mereka beranggapan, pemandang di tempat wisata ini sangat indah ketika sore hari.

Sedangkan untuk tiket masuknya juga tidak ditentukan alias gratis.

Tidak ada tarif masuk untuk menikmati keindahan tempat wisata ini.

Hanya saja, apabila kamu datang membawa kendaraan pribadi, maka kamu perlu membayar biaya parkir.

Untuk kendaraan roda dua hanya perlu membayar biaya parkir sebesar Rp 2.000, sedangkan untuk roda empat sebesar Rp 5.000.

Dengan membayar biaya parkir tersebut, kamu bisa tenang meninggalkan kendaraan saat berlibur karena sudah ada petugas yang berjaga.

Marimembaca.com

Alamat Lokasi & Rute Menuju Janjang Saribu Bukittinggi

Lokasi tempat wisata ini berada di Kelurahan Bukit Apit Puhun, Kecamatan Guguk Panjang, Kota Bukittinggi, Sumatera Barat.

Akses dan Rute menuju Janjang Seribu cukup mudah untuk dilalui.

Para wisatawan pasti akan sangat gampang untuk menemukannya.

Ada beberapa alternatif jika kamu ingin berkunjung ke Janjang Saribu.

Bisa melalui dasar Ngarai Sianok atau juga dari atasnya.

Jika kamu mengendarai kendaraan pribadi menuju tempat tujuan ini dari dasar Ngarai Sianok maka akan melewati Taman Panorama Lubang Jepang.

Ambil saja jalur lurus lalu sekitar 500 meter akan bertemu simpang empat.

Setelah itu, belok ke kiri maka akan ada jalan turunan.

Nah, dari situ tidak lama akan masuk ke gerbang Janjang Saribu.

Saat memasuki area pintu masuk kamu akan menemukan jembatan dan ada beberapa cafe serta restoran.

Selain dengan kendaraan pribadi, tentu bisa juga menggunakan kendaraan umum.

Kamu bisa menggunakan angkutan kota dari Pasar Bawah dengan jurusan Ngarai.

Setelah itu berhentilah di jembatan pertama dasar Ngarai.

Tak lama kamu akan sampai di gerbang pintu masuk Janjang Saribu.

Selain itu, untuk menuju ke tempat wisata Janjang Saribu juga bisa dari atas Ngarai Sianok.

Kamu bisa menggunakan angkutan umum dengan jurusan Bukik Apik dari Pasar Bawah, kemudian langsung turun di depan Masjid Baiturrahman.

Gerbang pintu masuk Janjang Saribu sendiri berada tepat di sebelah masjid.

Untuk lebih mempermudah perjalananmu menuju tempat wisata Janjang Saribu Bukittinggi, kamu bisa memanfaatkan Google Maps yang sudah saya siapkan di bawah ini.

Peta & Petunjuk Arah Menuju Lokasi Wisata Janjang Saribu Bukittinggi

Sabtu, 02 Mei 2020

Danau Maninjau Sumatera Barat, Lokasi & Asal Usul Danau Legendaris Di Tanah Minang

Danau Maninjau Sumatera Barat - Keindahan alam Sumatera Barat terangkum lengkap di tanah Minangkabau.

Dari pantai-pantai yang menawan, bentangan ngarai, serta lembah yang mengagumkan, hiasan kontur alam berupa gunung dan perbukitan, serta tak ketinggalan keindahan danau-danau yang memukau.

Tidak diragukan lagi, salah satu danau di Sumatera Barat yang menyimpan panorama alam yang memikat adalah Danau Maninjau.

Pegipegi.com

Selain memiliki panorama yang menggoda, Danau Maninjau juga menjadi salah satu pemasok utama ikan di wilayah Sumatera Barat, terutama di Kabupaten Agam.

Karena banyak ikan yang dihasilkan oleh danau ini, baik ikan yang hidup di perairan lepas dan ditangkap para nelayan maupun yang di budidayakan menggunakan keramba jaring apung (KJA).

Besarnya potensi Danau Maninjau sebagai penghasil ikan dapat dilihat dari besarnya kerugian para pemilik pembudidayaan KJA pada saat terjadinya angin kencang dan curah hujan yang tinggi di akhir bulan November 2017 yang lalu.

Peristiwa alam tersebut mengakibatkan sebanyak 50 ton ikan mati dengan total kerugian mencapai Rp. 1,5 Milyar.

Kompas.com

Tentang Danau Maninjau Sumatera Barat

Danau yang memiliki panjang 16 km dan lebar 7 km ini merupakan danau terluas ke-11 di Indonesia dan terluas ke-2 di provinsi Sumatera Barat setelah Danau Singkarak yang luasnya mencapai 129,69 km².

Danau Maninjau berada pada ketinggian 461,50 meter diatas permukaan laut dengan luas area permukaan 99 km² serta kedalaman rata-rata 105 meter dan kedalaman maksimal diperkirakan mencapai 165 meter.

Tabloidwisata.com

Danau Maninjau merupakan danau vulkanik karena terbentuk dari letusan Gunung Sitinjau yang terjadi sekitar 52.000 tahun yang lalu.

Akibat dari letusan tersebut, banyak material piroklastik berhamburan dan terbentuk kalder yang kini menjadi Danau Maninjau.

Danau Maninjau menjadi sumber air dari sebuah sungai besar bernama Batang Sri Antokan yang bagian hulunya dimanfaatkan untuk PLTA Maninjau.

Berada di atas ketinggian dan dikelilingi oleh perbukitan, membuat daerah sekeliling Maninaju memiliki udara yang sangat sejuk.

Diantara perbukitan yang mengelilingi area danau, puncak yang tertinggi dikenal dengan sebutan Puncak Lawang.

Portalwisata.co.id

Legenda Asal-usul Danau Maninjau

Terlepas dari asal-usul terbentuknya Danau Maninjau ini dan diluar kacamata keilmuan, terdapat legenda atau cerita misteri tentang asal-usul Danau Maninjau yang dikenal dengan Kisah Bujang Sembilan.

Konon dulu dulu ada sepuluh bersaudara yang terdiri atas sembilan bujang atau laki-laki dan satu peremouan.

Suatu ketika perempuan tersebut menjalin asmara dengan seorang laki-laki bernama Sigiran.

Hubungan tersebut tidak disetujui oleh ke-sembilan saudaranya.

Karena gadis itu tidak mau menurut, ke-sembilan saudaranya kemudian membuat fitnah dan menyebarkan ke tengah-tengah masyarakat bahwa hubungan ke-duanya telah melampaui batas dan melanggar norma masyarakat.

Masyarakat yang terbawa oleh fitnah menjadi marah dan menghukum ke-dua nya dengan menceburkan ke dalam kawah Gunung Sitinjau.

Sebelum jatuh ke dasar kawah, gadis itu berkata dengan lantang apabila dia dan kekasihnya memang bersalah, maka tidak akan terjadi apa-apa.

Namun, jika ternyata mereka ber-dua tidak bersalah, maka Gunung Sitinjau akan meletus.

Tidak berapa lama kemudian, apa yang diucapkan gadis itu menjadi kenyataan.

Gunung yang semula tenang, tanpa diduga meletus dan mengubur seluruh masyarakat desa.

Ditempat tersebut juga terbentuk sebuah danau besar dan ke-sembilan saudara si gadis yang berhati jahat berubah wujud menjadi ikan yang menghuni kawasan perairan Danau Maninjau.

Keindahan Danau Maninjau

Jejakpiknik.com

Hamparan air jernih yang berwarna kebiru-biruan yang berpadu dengan bukit-bukit dan hijaunya pepohonan akan membuat siapapun betah berlama-lama berada di kawasan Maninjau.

Keindahan itulah yang membuat siapapun tidak akan sulit untuk mencari sudut pengambilan gambar pada saat memotret lanskap di sekitar Danau Maninjau.

Begitu pula jika ingin ber-swafoto, spot-spot cantik dapat dengan mudah dijadikan background foto.

Bagi yang ingin berenang, Danau Maninjau menjadi tempat yang menyenangkan karena airnya yang segar dan jernih, asalkan tidak berenang terlalu ke tengah mengingat kedalaman rata-rata danau 150 meter dan titik yang paling dalam mencapai 165 meter.

Bagi yang memiliki hobi memancing, tempat wisata Danau Maninjau ini bak surga, karena banyaknya ikan yang hidup di kawasan perairan Maninjau.

Kamu dapat memancing di area tepi danau atau dengan menyewa perahu dari para nelayan.

Wisatawan yang ingin berkeliling di area perairan dan melihat budidaya ikan dengan menggunakan keramba Jaring apung, juga dapat menyewa perahu dan speedboat dengan harga yang cukup bersahabat.

Meski keindahan alam dapat dinikmati di hampir setiap sudut Maninjau, di dekat PLTA di bangun sebuah objekwisata yang diberi nama Taman Muko Muko.

Selain dihiasi dengan taman yang tertata cantik, di tempat ini juga tersedia fasilitas untuk bermain anak-anak dan tempat ibadah.

Indonesiakaya.com

Ada lagi tempat yang wajib dikunjungi saat berkunjung ke Danau Maninjau adalah sebuah Desa Wisata bernama Kota Malintang yang terletak di kaki Bukit Barisan.

Di sini wisatawan dapat menikmati durian Sumatera yang dikenal memiliki cita rasa yang khas, karena hampir semua penduduk menanam pohon durian.

Di kota Malintang ini, terdapat sebuah tradisi menarik yang dikenal dengan nama Balangge.

Tradisi ini dimaksudkan untuk menghindari pencurian buah durian dengan memberikan kesempatan kepada warga yang tidak memiliki pohon durian untuk memungut buah durian yang telah jatuh dari pohonnya.

Namun, durian yang jatuh tersebut hanya boleh diambil pada jam 04.00 - 06.00 atau setelah Subuh.

Sumbarprov.go.id

Bagi kamu yang datang dari luar daerah dan ingin menikmati malam di kawasan danau, tersedia juga sejumlah homestay, cottage, serta hotel dengan harga sewa yang bervariasi, tergantung dari fasilitas yang diberikan.

Dengan menginap di pinggir Danau itulah keindahan Danau Maninjau akan dapat kamu nikmati secara total.

Pegipegi.com

Lokasi Danau Maninjau

Secara administratif alamat Danau Maninjau berada di Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat

Jaraknya dari Kota Padang sekitar 140 km, dari kota Bukittinggi sekitar 36 km dan dari Kota Lubuk Basung yang merupakan ibukota Kabupaten Agam sekitar 27 km.

Peta Dan Petunjuk Arah Menuju Danau Maninjau

Jumat, 01 Mei 2020

Jam Gadang, Wisata Ikonik Di Bukittinggi, Padang Sumatera Barat

Instagram.com/usmansalim





Jam Gadang, Wisata Ikonik Di Bukittinggi, Padang, Sumatera Barat - Hallo sahabat Kenzie, bagaimana kabar kalian?

Saya harap kawan-kawan semua tetap sehat dan tetap dalam lindungan Allah SWT. Amiinn

Sahabat Kenzie, kamu pasti tahu dengan Menara Jam Big Been yang berlokasi di Istana Westminster, London, Britania Raya - Inggris, kan?

Tak perlu susah-susah kesana deh kalau mau melihat Menara Jam seperti itu.

Di Indonesia juga ada kok Menara Jam yang bentuknya hampir mirip dengan Menara Jam Big Been, namanya Menara Jam Gadangyang berada di Bukittinggi, Padang, Sumatera Barat.

Nahh, pada kesempatan yang berbahagia ini, Kenzie akan mengulas sedikit informasi mengenai bangunan yang menjadi sebuah ikon kota Padang.

Yapp, tak lain dan tak bukan, bangunan tersebut bernama Jam Gadang.

Di telinga sahabat Kenzie sudah tak asing lagi bukan nama bangunan itu?

Jam Gadang jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia artinya "Jam Besar".

Karena masyarakat Minangkabau menyebut besar dengan "Gadang".

Jam Gadang merupakan sebuah peninggalan zaman Hindia-Belanda yang memiliki daya tarik yang tersembunyi dari mulai waktu pembangunan sampai era modern seperti sekarang ini.

Sejak pembangunannya, Jam Gadang melalui tiga kali renovasi di bagian punaknya.

Menara Jam Gadang ini berada tepat di pusat kota Bukittinggi yang dijadikan sebagai markah tanah (penanda) titik nol kota Bukittinggi.

Jika naik ke menaranya, kamu bisa melihat keindahan kota Bukittinggi serta menyaksikan langsung pesona tiga buah gunung, yakni: Gunung Sago, Gunung Marapi, Gunung Singgalang.

Sejarah Jam Gadang

Instagram.com/evanrae_

Pembangunan Jam Gadang pada era Hindia - Belanda di perintahkan oleh seorang ratu yang berasal dari Belanda bernama Ratu Wilhelmina.

Setelah bangunan Jam Gadang selesai di bangun pada tahun 1926, Ratu Wilhelmina menghadiahkannya kepada "Rook Maker" yang pada saat itu sedang menjabat sebagai sekretaris di "Fort De Kock".

Fort De Kock sendiri merupakan sebutan lain dari Kota Bukittinggi pada saat itu.

Designnya dirancang oleh Yazid Rajo Mangkuto, yang merupakan seorang arsitektur pribumi, dan peletakan batu pertama dilakukan oleh putra Rook Maker yang pada saat itu masih berusia 6 tahun.

Pembangunannya diprediksi menghabiskan dana 3.000 Gulden. Perlu diketahui ya sahabat Kenzie, pada saat itu nilai angka tersebut cukup fantastis.

Tak heran jika dalam sejarah pembangunannya memakan waktu cukup lama, Jam Gadang menjadi pusat perhatian sehingga dikenal luas dikalangan masyarakat.

Sejak didirikan hingga saat ini, ornamen Jam Gadang mengalami beberapa kali perubahan khususnya pada bagian atapnya.

Pertama kali dibangun, atap menara dibuat berbentuk bulat dengan patung ayam jantan diatasnya yang menghadap kearah timur.

Pada masa penjajahan Jepang, atap tersebut direnovasi menjadi bentuk seperti Pagoda atau Klenteng.

Kemudian setelah Indonesia merdeka, atap menara tersebut diubah lagi menjadi bentuk seperti adat rumah Minangkabau sekaligus menjadi simbol dari suku Minangkabau.

Keunikan Jam Gadang

Dibalik pembuatannya, ternyata Jam Gadang memiliki keunikan tersendiri, yaitu angka romawi yang terdapat pada jam tersebut.

Tulisan angka "empat" yang ada di jam tersebut menyimpang dari pakem, karena tertulis "IIII" bukan "IV", tapi itulah letak keunikannya.

Angka empat romawi yang seharusnya ditulis IV malah ditulis dengan IIII.

Struktur Bangunan Jam Gadang

Bangunan menara Jam Gadang yang berada di pusat Kota Bukittinggi memiliki ketinggian kurang lebih 26 meter dengan luas bagian tapak bawahnya kurang lebih 13 x 4 meter.

Pada bagian atas terdapat 4 buah jam disetiap sisi-sisinya yang memiliki ukuran yang sama besar. Ke-4 jam tersebut memiliki diameter 80 centimeter.

Mesin jam yang menggerakan ke-4 jam ini berada pada bagian dalam bangunan, tepatnya di tingkat ke-3.

Terdapat empat buah tingkatan yang bisa teman-teman lewati di dalam bangunan jam ini.

Pada tingkat ke-1 terdapat ruangan yang digunakan oleh petugas Jam Gadang untuk mengawasi siapa saja yang akan naik keatas.

Pada tingkatan ke-2, akan terlihat bandul pemberat jam yang memiliki peranan sangat penting.

Pada tingkatan ke-3 teman-teman akan melihat bentuk dari mesin jam tersebut.

Mesin jam ini merupakan barang antik dan langka, karena hanya dibuat 2 buah saja di dunia.

Mesin jam pertama digunakan untuk menara Jam Big Been di London dan mesin jam kedua digunakan pada Jam Gadang di Bukittinggi.

Pada tingkatan ke-4, digunakan untuk tempat menaruh lonceng jam yang besar. Tingkat ke-4 ini merupakan tempat paling atas dari Menara Jam Gadang.

Jika berdiri disini, akan terlihat dengan jelas loncengnya, jika diperhatikan lebih dekat, dibagian lonceng terdapat tulisan Vortmann Recklinghausen.

Vortmann adalah orang yang membuat jam ini dengan nama lengkap Benhard Vortmann, sedangkan Recklinghausen merupakan sebuah kota yang berada di Jerman, tempat pembuatan mesin jam.

Mesin jam ini diproduksi pada tahun 1892.

Bangunan ini tidak terbuat dari batu bata dan semen, juga tidak menggunakan dan memiliki besi penyangga.

Hanya putih telur, campuran kapur dan pasir putih, yang digunakan oleh pembuatnya pada zaman itu untuk membangun menara Jam Gadang.

Instagram.com/jamall858

Kegiatan Seru Yang Bisa Dilakukan Di Kawasan Wisata Jam Gadang

Jika sahabat Kenzie berlibur ke Jam Gadang Bukittinggi, ada beberapa kegiatan seru yang bisa kamu lakukan, antara lain;

1. Menaiki Menara Jam Gadang

Jika kamu mendapatkan izin, kamu bisa naik keatas menara Jam Gadang dan melihat bagian dalam dari bangunan ini, mulai dari tingkatan pertama sampai tingkatan ke-empat.

Dari atas menara kamu bisa menyaksikan keindahan kota Bukittinggi dan melihat pesona tiga buah gunung: Gunung Sago, Gunung Marapi, dan Gunung Singgalang.

2. Kuliner

Di kawasan wisata Jam Gadang, sudah ada warung dan rumah makan yang bisa kamu kunjungi untuk mencicipi kuliner khas Kota Bukittinggi.

3. Berbelanja

Sudah ada Pasar Atas dan Pasar Bawah di dekat Jam Gadang yang bisa kamu kunjungi untuk berbelanja oleh-oleh khas Kota Bukittinggi.

4. Naik Bendi

Bendi adalah sebutan lain dari "delman", oleh masyarakat Minangkabau. Kamu yang sedang berada di Jam Gadang bisa naik bendi bersama teman atau keluarga untuk berkeliling kawasan wisata Jam Gadang.

Fasilitas Di Sekitar Jam Gadang Bukittinggi

Untuk sahabat Kenzie yang akan berlibur ke obyek wisata Jam Gadang, sudah terdapat berbagai macam fasilitas pendukung, seperti ;
  • Tong Sampah
  • Toilet
  • Penginapan
  • Hotel
  • Rumah Makan
  • Musholla/Masjid
  • Keamanan
  • Jasa Fotografi
  • Guide
  • Tempat Parkir

Hotel Di Sekitar Wisata Jam Gadang

Untuk sahabat Kenzie yang akan berlibur ke kawasan wisata Jam Gadang dan ingin menginap,

ada beberapa hotel yang bisa kamu pilih, antara lain :
  • Hotel Jogja. Alamatnya di Aur Tajungkang Tengah Sawah, Guguk Panjang, Kota Bukittinggi, Sumatera Barat 26111. Telp : (0752) 21142
  • Hotel Yuriko. Alamatnya di Jl. Sudirman Kel. Bukit Cangang Kayu Ramang, Guguk Panjang, Kota Bukittinggi, Sumatera Barat 26138. Telp : (0752) 22412
  • Novotel. Alamatnya di Jl. Laras Datuk Bandaro, Bukit Cangang Kayu Ramang, Guguk Panjang, Kota Bukittinggi, Sumatera Barat 26115. Telp : (0752) 35000
  • Hotel Benteng. Alamatnya di Jl. Benteng No. 1, Benteng Pasar Atas, Bukittinggi, Kota Bukittinggi, Sumatera Barat 26113. Telp : (0752) 22128
  • Hotel Indria. Alamatnya di Jl. KH, Jl. H. Agus Salim No. 1, Bukit Cangang Kayu Ramang, Guguk Panjang, Kota Bukittinggi, Sumatera Barat 26116. Telp : (0752) 21569
  • Hotel Orchid. Alamatnya di Jl. Teuku Umar No. 11, Benteng Pasar Atas, Guguk Panjang, Kota Bukittinggi, Sumatera Barat 26136. Telp. (0752) 32634
  • Grand Rocky Hotel. Alamatnya di Jl. Yos Sudarso No. 29, Kayu Kubu, Guguk Panjang, Kota Bukittinggi, Sumatera Barat 26136. Telp. (0752) 627000

Itulah beberapa hotel yang ada di dekat obyek wisata jam gadang yang saya kutip dari google.

Gimana nih sahabat Kenzie?
Tertarik untuk liburan ke Bukittinggi?
Tetap ingat pesan Kenzie ya,,

Jagalah lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan.
Jangan tinggalkan apapun kecuali JEJAK
Demikian lah informasi yang singkat mengenai Tempat Wisata Jam Gadang Bukittinggi yang dapat saya sampaikan.

Terima kasih atas kunjungannya di blog ini, jika menurut sahabat Kenzie artikel ini bermanfaat, boleh dong di share ke teman-teman atau saudara kalian yang suka Traveling..

Selamat Berlibur
Happy Travelling