Rabu, 25 September 2019

Komponen - Komponen Altenator Dan Fungsinya

Komponen - Komponen Altenator Dan Fungsinya - Perlengkapan pada mobil sekarang ini membutuhkan lebih tenaga listrik. Jika pada mobil dulu kebutuhan sumber arus listrik pada hanya digunakan untuk sistem penerangan lampu-lampu, indikator bahan bakar, penunjuk arah, wiper  kaca, dan radio. tetapi sekarang di pasang juga tape recorder dan A.C (air conditioning). Dan untuk mobil khusus seperti ambulan dan mobil polisi di lengkapi dengan sirene. 

Altenator digunakan untuk mensuplai kebutuhan pengisian baterai dan alat- alat lain yang memerlukan arus searah (DC). Karena itu, arus listrik yang di hasilkan alternator ini perlu dirubah dari AC (bolak - balik) menjadi DC (arus searah) dengan alat yang di sebut rectifier atau diode. Kapasitas dari altenator adalah 30 sampai 60 Amper atau tergantung dari kebutuhan pemakaian.


Berikut Komponen Altenator Mobil Dan Fungsinya


Bagian - Bagian Altenator

1. Rotor Coil
Rotor coil merupakan bagian yang berputar di dalam alternator, pada rotor terdapat kumparan rotor (rotor coil) yang berfungsi untuk membangkitkan kemagnetan. Kuku - kuku yang terdapat pada rotor berfungsi sebagai kutub-kutub magnet, dua slip ring yang terdapat pada alternator berfungsi sebagai penyalur listrik kekumparan rotor.
Rotor


2. Stator Coil
Stator disusun dari stator core dan kumparan stator (stator coil). Stator dilindungi bagian depan dan bagian belakang dari frame. Stator merupakan bagian dalam alternator yang diam berupa lilitan.

Stator coil terdiri atas 3 kumparan dan pada salah satu ujung lilitan dijadikan satu. pada bagian ujung kabel lainnya yang akan menghasilkan arus bolak-balik (AC) tiga phase.untuk membangkitkan tegangan bolak-balik tiga pashe.
Stator

3. Alternator shaft
Poros alternator berfungsi sebagai penghubung antara bagian pulley dengan rotor. Sehingga putaran dari pulley alternator bisa tersambung ke rotor dan rotor dapat berputar.

4. Sikat (Brush)
Brush atau sikat adalah komponen tembaga berbentuk kotak kecil, yang digunakan untuk menghubungkan arus listrik ke rotor coil. Dudukan sikat berfungsi sebagai tempat terpasangnya sikat dan pegas.
Sikat (Brush)

5. Pulley Altenator
Pulley berfungsi untuk menerima putaran input dari mesin. Secara teknis, pulley memang diputar oleh drive belt. Tetapi drive belt ini melilit ke pulley crankshaft. Sehingga begitu pulley cranshaft berputar, maka pulley alternator pun ikut berputar.
Pulley

6. Kipas Altenator (Altenator Fan)
Fungsi kipas ini adalah untuk mendinginkan stator dan rotor saat bekerja. Karena panas berlebih didalam alternator akan mengganggu proses pengisian arus listrik secara keseluruhan. Dan kipas diperlukan untuk mencegah alternator overheat.
Kipas


7. Bearing
Bearing berfungsi sebagai bantalan yang akan melapisi poros alternator dengan frame alternator. Tanpa bearing maka putaran poros bisa lebih kasar dan berat.

8. Plat Dioda (Rectifier)
Rectifier atau plat dioda adalah komponen untuk mengubah arus AC menjadi DC. Didalam alternator terdapat 2 buah rectifier, yaitu rectifier negative dan rectifier positif. Rectifier positif ditandai dengan adannya terminal B pada alternator.

Terminal B pada alternator biasannya berupa baut yang dibuat lebih panjang dan atau lebih besar. Rectifier diperlukan karena arus output dari stator coil, masih bersifah AC atau bolak balik. Sementara kelistrikan mobil menggunakan DC. 

Sehingga diperlukan rangkaian dioda untuk mengubah arus AC ke DC. Cara pengubahan ini murni tugas dari dioda dimana dioda dapat memblok aliran arus dari salah satu arah. Sehingga saat arus AC dialirkan ke dioda maka hanya satu arah saja yang dapat lewat. Sehingga arusnya menjadi searah/DC.
Plat Dioda

9. IC regulator
IC regulator adalah komponen untuk mengatur besar tegangan yang dihasilkan oleh stator agar tidak melebihi batas 14 Volt. Regulator terletak setelah rectifier, artinya arus DC yang diatur pada regulator ini.

Kelistrikan mobil bekerja pada tegangan 12 Volt, namun saat pengisian berlangsung tegangan yang diizinkan maksimal 14 Volt. Jadi apabila lebih dari 14 volt, maka berpotensi merusak komponen kelistrikan mobil. IC regulator akan mencegah hal tersebut.

Tetapi rangkaian IC regulator terbilang rumit karena menggunakan beberapa komponen elektronika seperti transistor. Meski demikian bentuk dari IC regulator ini cukup kecil dibandingkan regulator konvensional. Sehingga IC regulator bisa diletakan didalam alternator.

Tetapi pada sistem pengisian konvensional dimana regulator yang digunakan masih tipe point/konvensional, maka tidak ada IC regulator didalam aletrnator.

10. Alternator socket
Socket alternator pada sistem pengisian IC, umumnya sangat simpel karena hanya terdiri dari dua buah terminal. Nantinya dua terminal ini akan terhubung ke brush untuk urusan pembangkitan medan magnet pada rotor coil.

11. Battery connector
Battery connector adalah baut yang dijadikan sebagai terminal output arus pengisian. Pada terminal inilah arus output pengisian siap untuk digunakan, jadi baut ini akan dihubungkan ke kabel positif aki agar dapat digunakan untuk kelistrikan mobil serta mengisi daya aki.

12. Rumah Altenator (Housing)

Rumah alternator atau housing berfungsi sebagai pelindung semua komponen-komponen yang terdapat didalam alternator. Keduanya memiliki fungsi yang sama yakni melindungi bagain-bagian alternator.
Rumah Altenator (Housing)
Previous Post
Next Post

0 komentar: