Rabu, 23 Oktober 2019

Fungsi Booster Rem & Cara Kerjanya

Fungsi Booster Rem & Cara KerjanyaBoster rem dipasangkan menjadi satu dengan master rem (tipe integral) atau juga dapat dipasangkan secara terpisah dengan master silinder. Biasanya booster rem tipe integral ini banyak digunakan pada kendaraan penumpang atau truk kecil.
Booster Rem Tipe Integral

Fungsi Booster Rem Pada Sistem Pengereman


Boster rem merupakan salah satu dari komponen sistem rem berupa alat bantu mekanis yang berfungsi untuk melipat gandakan daya penekanan pedal rem 3 - 5 kali lipat sehingga daya pengereman yang lebih besar dapat diperoleh, karena ketika pengereman dilakukan tenaga penekanan ke pedal rem dari pengemudi tidak cukup kuat untuk segera dapat menghentikan kendaraan.

Pada semua sistem rem kendaraan modern sudah dilengkapi dengan boster rem. Sebagian besar jenis boster rem yang digunakan adalah jenis kevakuman. Vakum adalah suatu kondisi di mana tekanan area spesifik lebih rendah dari tekanan atmosfer di sekitarnya. Perbedaan tekanan dapat dimanipulasi menggunakan diafragma (katup) yang berupa membran fleksibel.

Kerja membran disebabkan karena adanya perbedaan tekanan antara tekanan dan kevakuman yang dihasilkan dari dalam intake manifold mesin. Master Rem / Master silinder dihubungkan dengan pedal rem dan membran untuk memperoleh daya pengereman yang besar dari langkah pedal minimum.

Boster rem menerima kevakuman melalui selang dan katup (katup satu arah). Katup mempertahankan tekanan vakum selama mesin mati dan menjamin booster akan memiliki kevakuman cadangan untuk 2-3 kali pengereman.

Boster rem dirancang sedemikian rupa sehingga apabila boster rem tidak bekerja dikarenakan adanya sesuatu hal, maka tenaga dari boster rem akan hilang. Dan menyebabkan hanya tenaga pedal rem saja yang bekerja.

Pada mobil bensin booster rem menggunakan tipe langsung, yaitu : Booster rem bekerja berdasarkan kevakuman intake manifold mesin yang berarti apabila mesin hidup maka booster rem bekerja. Ketika mesin mati maka booster rem tidak dapat bekerja atau tidak dapat membantu meringankan beban pedal rem.

Sedangkan booster rem pada mobil mesin diesel (solar), umumnya mengunakan pompa vakum yang diletakkan di belakang altenator atau dengan menggunakan rangkaian roda gigi tersendiri. 

Untuk kendaraan yang digerakkan oleh mesin diesel, booster remnya diganti pompa vakum karena kevakumannya yang terjadi pada intake manifold pada mesin diesel tidak cukup kuat. 

Booster rem terdiri dari rumah booster, piston booster, membran, reaction mechanism, mekanisme katup pengontrolan. Booster rem dibagi menjadi bagian depan dan belakang, dan masing-masing ruang dibatasi dengan membran dan piston booster. 


Cara Kerja Booster Rem Pada Sistem Pengereman

1. Saat Rem Tidak Gunakan
Posisi Rem Tidak Bekerja

Keterangan :

Katup udara dihubungkan ke batang operasi katup, dan ditarik ke kanan oleh pegas pembalik katup udara. Katup pengontrol didorong ke kiri oleh pegas katup pengontrol, Ini menyebabkan katup udara bersentuhan dengan katup pengontrol.

Karenanya, udara atmosfer yang mengalir melalui elemen pembersih udara dicegah memasuki ruang tekanan variabel. Pada kondisi ini katup hampa udara dari badan katup dipisahkan dari katup pengontrol untuk membuka alan antara saluran A dan saluran B.

Karena akan selalu ada hampa udara di ruang tekanan konstan, akan ada pula hampa udara di ruang tekanan variabel pada saat ini. Sebagai akibatnya, piston didorong ke kanan oleh pegas diafragma.

2. Saat Rem Digunakan
Posisi Rem Bekerja

Keterangan :

Ketika pedal rem ditekan, batang pengoperasian katup mendorong katup udara, sehingga menyebabkan katup udara bergerak ke kiri. Katup pengontrol, yang didorong melawan katup udara oleh pegas katup pengontrol, juga bergerak ke kiri sampai ia berhubungan dengan katup hampa udara.

Ini menutup bukaan antara saluran A dan B. Ketika katup udara bergerak lebih jauh ke kiri, ia bergerak menjauhi katup pengontrol. Kondisi ini membuat udara atmosfer memasuki ruang tekanan variabel melalui saluran B (setelah melewati elemen pembersih udara).

Perbedaan tekanan antara ruang tekanan konstan dan ruang tekanan variable membuat piston bergerak ke kiri, hal ini menyebabkan cakram reaksi (reaction disc) menggerakkan batang pendorong booster ke kiri dan menambah tenaga pengereman.

3. Saat Kondisi Menahan
Kondisi Menahan

Keterangan :

Bila pedal rem ditekan setengah, batang pengoperasian katup dan katup udara akan berhenti bergerak tapi piston akan tetap bergerak ke kiri karena adaperbedaan tekanan. Katup pengontrol tetap dihubungkan dengan katup hampa udara oleh pegas katup pengontrol, tapi ia bergerak bersama dengan piston.

Karena katup pengontrol bergerak ke kiri dan berhubungan dengan katup udara, udara atmosfer dicegah untuk memasuki ruangan tekanan variabel, sehingga tekanan pada ruang tekanan variabel stabil.

Akibatnya ada perbedaan tekanan yang konstan antara ruang tekanan konstan dan ruang tekanan variabel. Karenanya, piston akan berhenti bergerak dan mempertahankan tenaga pengereman yang sedang berlangsung.


4. Saat Kondisi Dorongan Maksimum
Kondisi Dorongan Maksimum

Keterangan :

Jika pedal rem ditekan seluruhnya ke bawah, katup udara akan bergerak seluruhnya menjauh dari katup pengontrol. Pada kondisi ini, ruang tekanan variabel diisi seluruhnya dengan udara atmosfer, dan perbedaan tekanan antara ruang tekanan konstan dan ruang tekanan variabel dibuat maksimum, hal ini membuat efek dorong maksimum bekerja pada piston.

Bahkan bila tenaga tambahan diberikan pada pedal rem, efek dorong pada piston akan tetap tidak berubah, dan tenaga tambahan akan diberikan hanya pada tongkat pendorong booster dan akan dikirimkan sebagaimana adanya ke silinder utama.

5. Saat Kondisi Tidak Hampa Udara :
Kondisi tidak hampa udara

Keterangan :

Jika sebuah vacuum gagal diberikan pada brake booster atas sebab apapun, maka tidak akan ada perbedaan tekanan antara ruang tekanan konstan dan ruang tekanan variable (karena keduanya akan diisi dengan udara atmosfer). Saat brake booster ada pada posisi "off", piston dikembalikan ke kanan oleh pegas diafragma. 

Tetapi, saat pedal rem ditekan, batang pengoperasi katup bergerak ke kiri dan mendorong katup udara, cakram reaksi (reaction disc) dan tongkat pendorong booster. Ini menyebabkan silinder utama piston memberikan tenaga pengereman pada rem. Pada saat yang sama, katup udara mendorong kunci stopper katup yang dimasukkan ke badan katup. 

Sehingga, piston juga akan mengatasi pegas diafragma dan bergerak ke kiri. Maka dengan itu, rem akan tetap fungsional bahkan saat tidak ada hampa udara yang diberikan pada brake booster. Tetapi, karena brake booster tidak bekerja, pedal rem akan terasa "berat".
      Previous Post
      Next Post

      0 komentar: