Jumat, 22 November 2019

Fungsi Spooring Mobil Dan Balancing

Fungsi Spooring Mobil Dan Balancing - Kenyamanan berkendara merupakan salah satu syarat mutlak yang harus dimiliki sebuah kendaraaan. Karena berhubungan dengan keamanan (safety) untuk pengendara / penumpang, serta kendaraan itu sendiri terhadap kendaraan lain, agar terbentuknya keadaan regulasi lalu lintas yang baik. 

Salah satu faktor yang memiliki peranan penting dalam kendaraan adalah kondisi steering / kemudi kendaraan. Keadaan kenyamanan kemudi (steering) sangat tergantung pada kondisi dari penyetelan roda-roda, baik roda depan ataupun roda belakang (wheel alignment). 
Spooring

Fungsi Spooring Balancing Pada Mobil


Spooring

Spooring adalah untuk menyelaraskan antara roda kanan dan kiri. Kestabilan antara ban pada mobil ini sangat bermanfaat apalagi pada saat mobil sedang melaju pada kecepatan tinggi. Pemakaian kendaran dalam jangka waktu tertentu akan menyebabkan perubahan kondisi dari komponen roda depan, sehingga memerlukan perawatan secara rutin agar kondisi ban dan komponen steering lebih tahan lama serta pengendara lebih nyaman.

Untuk jangka waktu pemeliharaan spooring adalah sekitar setiap 15000 km atau 4 bulan. Yang diselaraskan penempatan atau alignmentnya adalah Camber, Caster dan Toe. Fungsi spooring sendiri adalah untuk menjaga stabilitas kendaraan meliputi :
  • Kemudi yang ringan, menghasilkan gaya putar kembali setelah belok dan mencegah kendaraan belok sendiri setelah dilepas. 
  • Selain itu, apabila perawatan yang rutin akan mengurangi keausan pada komponen-komponen ball-joint dan ban/roda.
  • Untuk syarat kendaraan dilakukan pekerjaan spooring diantaranya harus keadaan kaki-kaki kendaraan dalam kondisi yang normal. 

Balancing

Roda adalah salah satu komponen kendaraan yang menopang berat kendaraan. Roda terdiri dari ban dan pelek. Ban juga mengikuti perubahan arah gerak kendaraan mengikuti putaran roda kemudi. Selain itu ban juga berfungsi meredam getaran dari jalan. Keausan ban sangat dipengaruhi oleh fungsi dari suspensi, steering dan penyetelan front wheel alignment.

Sehingga ban dan pelek menjadi komponen yang mempunyai fungsi vital dalam kendaraan. Kondisi ban juga sangat mempengaruhi kenyamanan pengendara. Ban dan pelek akan mengalami perubahan kualitas dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan medan dan cara penggunaan kendaraan. Roda dan ban harus balance (seimbang) agar tidak terjadi getaran.

Saat roda berputar, terjadi gaya sentrifugal pada tiap bagian roda dan ban dimana sejumlah gaya tertarik keluar dari ban. Gaya ini semakin menguat saat rotasi roda semakin cepat. Jika massa sudah merata ke seluruh roda dan ban (tidak ada titik berat), gaya akan seimbang maka gaya sentrifugal tidak akan memiliki efek hambatan.

Jika ban memiliki titik berat maka ban akan tidak seimbang (unbalance) dimana gaya sentrifugal lebih besar pada salah satu titik ban yang akan menarik gaya yang kuat saat ban berputar. Ini akan membuat roda dan ban bergerak ke atas dan ke bawah atau dari sisi satu ke sisi yang lainnya (oblak). Sehingga pengendara akan merasakan goncangan atau getaran akibat roda yang tidak balance.

Jadi balancing berfungsi untuk membuat roda depan dan belakang menjadi parallel. Seiring dengan waktu pemakaian. Untuk menjaga agar roda dalam keadaan seimbang membutuhkan perawatan balancing supaya dalam berkendara lebih nyaman dan pengemudi tidak mengalami kelelahan. Proses balancing dilakukan dengan cara melepas roda dan memutar pada alat balancing. Proses ini ada keterbatasan akurasinya.
Balancing Roda & Ban

Pada kecepatan yang tinggi (biasanya orang berpatokan pada kecepatan lebih dari 100 km/jam) apabila dirasa getar maka proses yang dilakukan adalah Finish Balance. Kemudian alat akan menunjukkan seberapa besar beban yang harus diberikan pada roda agar roda kembali menjadi balance.

Caranya bagian yang lebih ringan ditambahkan bobotnya dengan timah (weight balance) sesuai dengan beban yang dibutuhkan. Weight balance dipasang pada pelek roda sedemikian agar pendistribusian bobot pada roda lebih merata.
Weight Weight / Timah Balance

Semakin merata semakin bagus, tentu saja timah yang dipasang seoptimal mungkin tidak terlalu banyak karena jika timah dipasang telampau banyak nantinya roda malah keberatan timah. Dan untuk masalah velg yang tidak bundar sempurna sudah tidak bisa walau sudah ditambahkan timah, yang penting jika terdapat benjolan tidak terlalu parah masih bisa.

Lingkaran yang "sempurna" kalau diputar pada porosnya seharusnya akan terlihat seakan-akan diam. Sayangnya ban (tire) termasuk velg tidak bundar sempurna, ditambah lagi kepadatan material di ban (tire) dan velg tidak sempurna.

Sehingga kalau diputar pada porosnya akan bergerak naik-turun atau kiri-kanan dan gerakain ini akan kita rasakan sebagai getaran. Proses ini setelah ban dibalance biasa terjadi, selanjutnya ban dipasang pada mobil dan diputar pada mobil untuk diatur keseimbangan total. 

Kemudian akan diketahui titik-titik berat pada roda yang mengakibatkan roda tidak balance. Dalam hal ini yang turut mempengaruhi adalah bearing roda, hub roda bahkan lugnut atau mur roda pun juga ikut terputar.
Previous Post
Next Post

0 komentar: