Selasa, 19 November 2019

Jenis - Jenis Kopling (Clutch) Pada Kendaraan

Jenis - Jenis Kopling (Clutch) Pada Kendaraan - Kopling berfungsi untuk memindahkan tenaga secara halus dari mesin ke transmisi melalui gesekan antara plat kopling dengan fly wheel dan plat penekan. Kekuatan gesekan diatur oleh pegas penekan yang dikontrol oleh pengemudi melalui mekanisme penggerak kopling. Kopling pada kendaraan memiliki sekali model / jenis.

A. Jenis Kopling Berdasarkan Cara Kerjanya


1. Kopling Gesek (Friction Clutch)

Dinamakan kopling gesek (Friction Clutch) karena untuk melakukan pemindahan daya dengan memanfaatkan gaya gesek yang terjadi antara bagian penggerak dengan yang akan digerakan.  Gaya gesek juga digunakan untuk kopling pada posisi terhubung atau terputus.

Konsep kopling ini banyak dipergunakan pada sistem pemindah tenaga kendaraan, khususnya pada kendaraan ringan seperti, sedan dan mobil penumpang lainnya. Kopling gesek yang digunakan pada mobil merupakan tipe kopling kering, dinamakan kopling kering karena pelat kopling tidak terendam dengan oli mesin.

Macam - Macam Kopling Gesek (Friction Cltutch)

Kopling gesek ditinjau berdasarkan bentuk clutch covernya :

a. Kopling pegas diafragma (diaphragm spring clutch) 
Kontruksi kopling yang menggunakan clutch cover tipe pegas diafragma

Kopling pegas diafragma lebih dikenal dengan nama kopling diafragma, sebab clutch cover atau rumah koplingnya menggunakan pegas diafragma. Pegas ini berbentuk seperti piringan, dengan bagian tengahnya dibelah - belah seperti sirip.

Untuk konstruksi lainnya tetap sama seperti jenis kopling mobil lainnya yaitu, adanya pressure plate atau plat tekan dan kampas kopling. Karena pegasnya yang hanya satu , kondisi penekanan pegas ke plat tekan akan selalu sama, walaupun kondisi pegasnya sudah melemah.

Akibatnya penekanan plat tekan ke kampas kopling akan merata, sehingga terhindar dari kemungkinan selip. Kelemahan dari kopling tipe ini adalah tidak dapat memberikan tekanan yang lebih kuat dibanding tipe kopling mobil coil spring, sebab jumlah pegas yang hanya satu. Untuk itu kopling ini hanya cocok untuk mobil berbeban ringan seperti sedan.

b. Kopling pegas koil (coil spring clutch) 
Kontruksi kopling yang menggunakan clutch cover tipe pegas koil

Kopling pegas koil (coil spring clutch) / kopling pegas spiral menggunakan pegas tipe koil / spiral untuk konstruksi rumah koplingnya. Untuk komponen lainnya tetap sama yaitu menggunakan kampas kopling dan plat tekan. Pegas kopling tipe ini sangat banyak, tergantung pada ukurannya.

Pegas kopling yang banyak ini membuat kekuatan pegasnya sangat kuat untuk menekan, untuk itulah tipe ini sangat cocok digunakan untuk mobil dengan daya angkut berat, seperti truk. Tapi kelemahan tipe ini adalah pegas yang banyak ini jika ada satu pegas lemah atau patah dapat membuat kopling jadi mudah selip. Tetapi selama kondisi semua pegas bagus, maka penekannya tetap rata dan sangat kuat.

Kopling gesek ditinjau berdasarkan bentuk bidang geseknya :

a. Kopling pelat tunggal (Single-plate clutch)
Pelat kopling tunggal tipe diafragma spring

Kopling pelat tunggal adalah unit kopling dengan bidang gesek berbentuk piringan / disk yang hanya menggunakan satu piringan kopling, Kopling gesek pelat tunggal banyak digunakan pada kendaraan ringan seperti mobil. 

Komponen - komponen kopling gesek pelat tunggal secara bersamaan membentuk rangkaian kopling / kopling set (clutch assembly).

b. Kopling pelat ganda (Double plate clutch)
Kopling pelat ganda

Kopling pelat ganda adalah unit kopling dengan bidang gesek berbentuk piringan / disk yang menggunakan lebih dari satu piringan kopling. Konstruksi kopling gesek pelat ganda menggunakan dua jenis plat, yaitu plat gesek dan pelat kopling. Plat gesek tanpa lapisan kanvas, seluruhnya dari logam.

Sedangkan pelat kopling pada bagian yang bersentuhan dengan pelat gesek dilapisi dengan kanvas pada kedua sisinya. Jumlah dan lebar pelat sangat ditentukan besarnya tenaga yang akan dipindahkan.

d. Kopling pelat banyak (Multi-plate clutch)
Kopling pelat banyak (Multi-plate clutch)

Kopling plat banyak adalah suatu kopling yang terdiri dari plat gesek (friction plate) dan plat yang digerakkan (plain plate) lebih dari satu pasang.

e. Kopling konis (cone clutch)
Kopling Konis

Kopling konis adalah unit kopling dengan bidang gesek berbentuk konis (kerucut). Kopling jenis dog banyak dipergunakan pada mekanisme hubungan roda gigi transmisi. Untuk menghubungkan antara poros sumber tenaga dengan poros yang digerakan biasanya kopling ini mengalami kesulitan bila tidak dalam kondisi ber-henti.

Untuk itu pada transmisi dilengkapi dengan komponen yang disebut dengan synchronmesh. Synchronmesh pada dasar nya adalah salah satu bentuk kopling gesek dengan bentuk konis. Kopling konis ini akan menyamakan gerak kedua gigi yang akan dihubungkan, sehingga kopling dog akan mudah disambungkan.

2. Kopling Magnet

Konstuksi unit kopling magnet

Dinamakan kopling magnet karena untuk melakukan pemindahan daya adalah dengan memanfaatkan gaya magnet. Magnet yang digunakan adalah magnet remanent yang dibangkitkan dengan mengalirkan arus listrik ke dalam sebuah lilitan kawat pada sebuah inti besi.

Listrik yang dibangkitkan atau tersedia dikendaraan adalah listrik arus lemah sehingga magnet yang dibangkitkan tidak cukup kuat untuk dijadikan sebagai kopling pemindah daya utama. Kopling jenis ini kebanyakan hanya  digunakan sebagai kopling pada kompresor air conditioner (AC).

3. Kopling Satu Arah (one way clutch/ free wheeling clutch/ over runing clutch)

Kopling satu arah merupakan kopling otomatis yang memutus dan menghubungkan poros penggerak (driving shaft) dan yang digerakkan (driven shaft) tergantung pada perbandingan kecepatan putaran sudut dari poros - poros tersebut.

Jika kecepatan driving lebih tinggi dari driven, kopling bekerja menghubungkan driving dan driven. Jika kecepatan driving lebih rendah dari driven, kopling bekerja memutuskan driving dan driven. Ada dua jenis one way clutch yakni sprag type dan roller type.

4. Kopling Otomatis (Automatic Clucth)

Kontruksi Kopling Otomatis (Automatic Clucth)

Pada kendaraan ringan mobil bertransmisi otomatis tidak dijumpai pedal kopling, perpindahan ke gigi yang lebih tinggi atau yang lebih rendah dilakukan secara otomatis, sesuai dengan besarnya penekanan pada pedal akselerator dan kecepatan kendaraan.

Jika pada sepeda motor kopling otomatis ini lebih dikenal dengan nama kopling sentrifugal, kopling setrifugal terdapat pada motor matic. Kopling sentrifugal bekerja berdasarkan gaya sentrifugal yang menghubungkan serta memutuskan tenaga mesin ke roda penggerak. 

B. Jenis Kopling Berdasarkan Metode Penggeraknya


Secara umum sistem penggerak kopling dibedakan menjadi 2 jenis yaitu Sistem penggerak kopling tipe mekanik dan Sistem penggerak kopling hidrolik (menggunakan tekanan fluida).

1. Sitem Penggerak Kopling Mekanik


Komponen Penggerak Kopling Mekanis

Komponen pada sistem pernggerak kopling mekanik terdiri dari :
  • Pedal kopling dan tuas pembebas
  • Kabel pembebas kopling
  • Garpu pembebas Bantalan pembebas

Jenis kopling mekanik ini lebih banyak temui pada sepeda motor. Cirinya, sistem mekanik menggunakan kabel kawat untuk menghubungkan pedal menuju kopling.

Keuntungan dari sistem mekanik ini adalah tidak perlu memikirkan kebocoran fluida atau masuk angin. Tetapi kekurangan sistem ini, kawat merupakan jenis logam yang dapat memuai. Sehingga perlu dilakukan penyetelan agar saat digunkan dapat berlangsung dengan nyaman.

2. Sistem Penggerak Kopling Hidrolik

Komponen Penggerak Kopling Hidrolis

Pada sistem penggerak kopling hidrolik, ada tiga komponen utama yaitu :
  • Master silinder 
  • Silinder pembebas 
  • Pedal kopling

Jenis kedua, sudah menggunakan sistem hidrolik atau hidrolis seperti pada sistem rem. Cara kerjanya pun mirip cara kerja sistem rem hidrolik. Koplinh hidrolik juga sudah dapat diaplikasikan pada sepeda motor.

Kelebihan dari sistem ini adalah lebih efektif dan responsif karena tidak perlu mengkhawatirkan pemuaian seperti kawat. Tetapi sistem hidrolis lebih sensitif khusunya saat ada udara didalam sistem. Sehingga perawatan juga tidak boleh ketinggalan.
      Previous Post
      Next Post

      0 komentar: