Kamis, 20 Februari 2020

Cara Cek Kondisi Kopling Mobil

Cara Cek Kondisi Kopling Mobil - Prosedur diagnostik untuk masalah sistem kopling secara umum sebagai berikut :

1. Kopling selip

a. Cek Diam :
  • Start kendaraan dan panaskan mesin untuk operasi suhu yang normal, memblokir (ganjal) roda, dan aktifkan rem parkir.
  • Masukan transmisi ke gigi tertinggi dan lepaskan pedal kopling pelan-pelan. Jika kopling terhubung benar, maka putaran mesin harus segera turun, tetapi jika terjadi penundaan penurunan putaran mesin maka hal ini menunjukkan kondisi kopling selip.

b. Uji jalan :
  • Setelah mesin mencapai suhu operasi normal, perlahan-lahan percepat sampai 25-30 km per jam pada gigi transmisi tertinggi.

  • Tekan pedal gas sepenuhnya untuk membuat kecepatan penuh. Jika mesin rpm meningkat tanpa diikuti dengan peningkatan kecepatan kendaraan yang signifikan, berarti kopling selip dan perlu perbaikan.

2. Kopling berbunyi

Bunyi kopling disebabkan oleh kopling yang slip berulang kali, akhirnya hubungan cover clutch (pressure plate) dan permukaan roda gaya tidak normal. Suara kopling menghasilkan getaran, detaran dapat dirasakan dan dapat diteruskan ke bodi kendaraan dan menyebabkan kebisingan sekunder.

Kopling berbunyi bisa disebabkan oleh minyak atau lemak pada plat kopling, plat kopling mengkilap, longgar atau rusak retak, peredam torsi usang, bengkok atau plat kopling terdistorsi, clutch cover (penutup kopling) longgar, pin pada roda gaya hilang, atau runout roda gaya berlebihan. Hot spot pada roda gaya dapat menyebabkan pelat kopling dijepit tidak merata mengakibatkan suara.

3. Kopling menarik (tidak mau bebas)

Kopling menarik adalah suatu kondisi di mana kopling tidak melepaskan sepenuhnya.
Gejalanya bisa berupa gigi transmisi sulit bergeser dari netral ke gigi masuk (gigi satu).

Periksa kopling pada putaran rendah.
  • Start kendaraan dan panaskan mesin dan transmisi untuk Suhu operasional.
  • Dengan transmisi pada posisi netral dan jalankan mesin pada putaran idle.
  • Injak pedal kopling, tunggu sembilan detik, dan masukan transmisi pada gigi mundur.
  • Jika terdengar suara roda gigi gemeretak menunjukkan kopling belum sepenuhnya bebas.

4. Memeriksa suara pada unit kopling.

Memeriksa kebisingan unit kopling digunakan untuk menentukan penyebab suara-suara tersebut muncul, seperti pada saat pedal kopling ditekan. Masalah kebisingan dapat digolongkan dalam empat kategori, yaitu :

a. Suara pada bearing transmisi - suara hilang setelah pedal kopling ditekan.

Jika kebisingan muncul pada saat pedal kopling ditekan sepenuhnya dan roda gigi transmisi pada gigi rendah, maka penyebabkannya adalah bantalan pilot atau bantalan pembebas. Untuk memastikan, gigi transmisi harus benar-benar berhenti. Jika kebisingan menjadi sangat parah, maka penyebabnya adalah bantalan pilot, karena crankshaft (poros engkol) berputar dan poros input transmisi berhenti.

b. Bantalan pembebas rusak - kebisingan dimulai selama pedal kopling ditekan.

Posisikan transmisi pada posisi netral dan lepaskan injakan pedal kopling sedikit sampai gigi transmisi berputar. Pada saat ini bantalan pilot berhenti berputar namun bantalan pembebas masih berputar. Jika suara itu berhenti, itu menandakan bahwa bantalan pilot rusak. Jika kebisingan terjadi terus, maka dapat dipastikan bantalan pembebas rusak.

c. Clutch cover (penutup kopling) rusak - kebisingan dan getaran terjadi pada saat pedal kopling ditekan setengah langkah.

Ketika mendiagnosis suara bantalan pembebas, pastikan untuk memeriksa kenyetel free play (jarak bebas) kopling. Ketinggian ujung pegas diafragma yang tidak merata dapat menyebabkan slip antara release bearing (bantalan pembebas) dan diafragma yang akan menimbulkan kebisingan.

d. Bantalan Pilot rusak - suara muncul setelah pedal kopling ditekan sepenuhnya.

Beberapa suara dapat disebabkan oleh getaran dan kurangnya pelumasan pada poros dari rilis fork (garpu pembebas), Pastikan untuk melumasi titik-titik ini dengan grease (gemuk).
Untuk mempersiapkan pemeriksaan ini, mesin harus dihidupkan pada kecepatan idle dan sistem penggerak kopling harus disetel untuk mendapatkan free play (jarak bebas) yang benar.

Selasa, 19 November 2019

Jenis - Jenis Kopling (Clutch) Pada Kendaraan

Jenis - Jenis Kopling (Clutch) Pada Kendaraan - Kopling berfungsi untuk memindahkan tenaga secara halus dari mesin ke transmisi melalui gesekan antara plat kopling dengan fly wheel dan plat penekan. Kekuatan gesekan diatur oleh pegas penekan yang dikontrol oleh pengemudi melalui mekanisme penggerak kopling. Kopling pada kendaraan memiliki sekali model / jenis.

A. Jenis Kopling Berdasarkan Cara Kerjanya


1. Kopling Gesek (Friction Clutch)

Dinamakan kopling gesek (Friction Clutch) karena untuk melakukan pemindahan daya dengan memanfaatkan gaya gesek yang terjadi antara bagian penggerak dengan yang akan digerakan.  Gaya gesek juga digunakan untuk kopling pada posisi terhubung atau terputus.

Konsep kopling ini banyak dipergunakan pada sistem pemindah tenaga kendaraan, khususnya pada kendaraan ringan seperti, sedan dan mobil penumpang lainnya. Kopling gesek yang digunakan pada mobil merupakan tipe kopling kering, dinamakan kopling kering karena pelat kopling tidak terendam dengan oli mesin.

Macam - Macam Kopling Gesek (Friction Cltutch)

Kopling gesek ditinjau berdasarkan bentuk clutch covernya :

a. Kopling pegas diafragma (diaphragm spring clutch) 
Kontruksi kopling yang menggunakan clutch cover tipe pegas diafragma

Kopling pegas diafragma lebih dikenal dengan nama kopling diafragma, sebab clutch cover atau rumah koplingnya menggunakan pegas diafragma. Pegas ini berbentuk seperti piringan, dengan bagian tengahnya dibelah - belah seperti sirip.

Untuk konstruksi lainnya tetap sama seperti jenis kopling mobil lainnya yaitu, adanya pressure plate atau plat tekan dan kampas kopling. Karena pegasnya yang hanya satu , kondisi penekanan pegas ke plat tekan akan selalu sama, walaupun kondisi pegasnya sudah melemah.

Akibatnya penekanan plat tekan ke kampas kopling akan merata, sehingga terhindar dari kemungkinan selip. Kelemahan dari kopling tipe ini adalah tidak dapat memberikan tekanan yang lebih kuat dibanding tipe kopling mobil coil spring, sebab jumlah pegas yang hanya satu. Untuk itu kopling ini hanya cocok untuk mobil berbeban ringan seperti sedan.

b. Kopling pegas koil (coil spring clutch) 
Kontruksi kopling yang menggunakan clutch cover tipe pegas koil

Kopling pegas koil (coil spring clutch) / kopling pegas spiral menggunakan pegas tipe koil / spiral untuk konstruksi rumah koplingnya. Untuk komponen lainnya tetap sama yaitu menggunakan kampas kopling dan plat tekan. Pegas kopling tipe ini sangat banyak, tergantung pada ukurannya.

Pegas kopling yang banyak ini membuat kekuatan pegasnya sangat kuat untuk menekan, untuk itulah tipe ini sangat cocok digunakan untuk mobil dengan daya angkut berat, seperti truk. Tapi kelemahan tipe ini adalah pegas yang banyak ini jika ada satu pegas lemah atau patah dapat membuat kopling jadi mudah selip. Tetapi selama kondisi semua pegas bagus, maka penekannya tetap rata dan sangat kuat.

Kopling gesek ditinjau berdasarkan bentuk bidang geseknya :

a. Kopling pelat tunggal (Single-plate clutch)
Pelat kopling tunggal tipe diafragma spring

Kopling pelat tunggal adalah unit kopling dengan bidang gesek berbentuk piringan / disk yang hanya menggunakan satu piringan kopling, Kopling gesek pelat tunggal banyak digunakan pada kendaraan ringan seperti mobil. 

Komponen - komponen kopling gesek pelat tunggal secara bersamaan membentuk rangkaian kopling / kopling set (clutch assembly).

b. Kopling pelat ganda (Double plate clutch)
Kopling pelat ganda

Kopling pelat ganda adalah unit kopling dengan bidang gesek berbentuk piringan / disk yang menggunakan lebih dari satu piringan kopling. Konstruksi kopling gesek pelat ganda menggunakan dua jenis plat, yaitu plat gesek dan pelat kopling. Plat gesek tanpa lapisan kanvas, seluruhnya dari logam.

Sedangkan pelat kopling pada bagian yang bersentuhan dengan pelat gesek dilapisi dengan kanvas pada kedua sisinya. Jumlah dan lebar pelat sangat ditentukan besarnya tenaga yang akan dipindahkan.

d. Kopling pelat banyak (Multi-plate clutch)
Kopling pelat banyak (Multi-plate clutch)

Kopling plat banyak adalah suatu kopling yang terdiri dari plat gesek (friction plate) dan plat yang digerakkan (plain plate) lebih dari satu pasang.

e. Kopling konis (cone clutch)
Kopling Konis

Kopling konis adalah unit kopling dengan bidang gesek berbentuk konis (kerucut). Kopling jenis dog banyak dipergunakan pada mekanisme hubungan roda gigi transmisi. Untuk menghubungkan antara poros sumber tenaga dengan poros yang digerakan biasanya kopling ini mengalami kesulitan bila tidak dalam kondisi ber-henti.

Untuk itu pada transmisi dilengkapi dengan komponen yang disebut dengan synchronmesh. Synchronmesh pada dasar nya adalah salah satu bentuk kopling gesek dengan bentuk konis. Kopling konis ini akan menyamakan gerak kedua gigi yang akan dihubungkan, sehingga kopling dog akan mudah disambungkan.

2. Kopling Magnet

Konstuksi unit kopling magnet

Dinamakan kopling magnet karena untuk melakukan pemindahan daya adalah dengan memanfaatkan gaya magnet. Magnet yang digunakan adalah magnet remanent yang dibangkitkan dengan mengalirkan arus listrik ke dalam sebuah lilitan kawat pada sebuah inti besi.

Listrik yang dibangkitkan atau tersedia dikendaraan adalah listrik arus lemah sehingga magnet yang dibangkitkan tidak cukup kuat untuk dijadikan sebagai kopling pemindah daya utama. Kopling jenis ini kebanyakan hanya  digunakan sebagai kopling pada kompresor air conditioner (AC).

3. Kopling Satu Arah (one way clutch/ free wheeling clutch/ over runing clutch)

Kopling satu arah merupakan kopling otomatis yang memutus dan menghubungkan poros penggerak (driving shaft) dan yang digerakkan (driven shaft) tergantung pada perbandingan kecepatan putaran sudut dari poros - poros tersebut.

Jika kecepatan driving lebih tinggi dari driven, kopling bekerja menghubungkan driving dan driven. Jika kecepatan driving lebih rendah dari driven, kopling bekerja memutuskan driving dan driven. Ada dua jenis one way clutch yakni sprag type dan roller type.

4. Kopling Otomatis (Automatic Clucth)

Kontruksi Kopling Otomatis (Automatic Clucth)

Pada kendaraan ringan mobil bertransmisi otomatis tidak dijumpai pedal kopling, perpindahan ke gigi yang lebih tinggi atau yang lebih rendah dilakukan secara otomatis, sesuai dengan besarnya penekanan pada pedal akselerator dan kecepatan kendaraan.

Jika pada sepeda motor kopling otomatis ini lebih dikenal dengan nama kopling sentrifugal, kopling setrifugal terdapat pada motor matic. Kopling sentrifugal bekerja berdasarkan gaya sentrifugal yang menghubungkan serta memutuskan tenaga mesin ke roda penggerak. 

B. Jenis Kopling Berdasarkan Metode Penggeraknya


Secara umum sistem penggerak kopling dibedakan menjadi 2 jenis yaitu Sistem penggerak kopling tipe mekanik dan Sistem penggerak kopling hidrolik (menggunakan tekanan fluida).

1. Sitem Penggerak Kopling Mekanik


Komponen Penggerak Kopling Mekanis

Komponen pada sistem pernggerak kopling mekanik terdiri dari :
  • Pedal kopling dan tuas pembebas
  • Kabel pembebas kopling
  • Garpu pembebas Bantalan pembebas

Jenis kopling mekanik ini lebih banyak temui pada sepeda motor. Cirinya, sistem mekanik menggunakan kabel kawat untuk menghubungkan pedal menuju kopling.

Keuntungan dari sistem mekanik ini adalah tidak perlu memikirkan kebocoran fluida atau masuk angin. Tetapi kekurangan sistem ini, kawat merupakan jenis logam yang dapat memuai. Sehingga perlu dilakukan penyetelan agar saat digunkan dapat berlangsung dengan nyaman.

2. Sistem Penggerak Kopling Hidrolik

Komponen Penggerak Kopling Hidrolis

Pada sistem penggerak kopling hidrolik, ada tiga komponen utama yaitu :
  • Master silinder 
  • Silinder pembebas 
  • Pedal kopling

Jenis kedua, sudah menggunakan sistem hidrolik atau hidrolis seperti pada sistem rem. Cara kerjanya pun mirip cara kerja sistem rem hidrolik. Koplinh hidrolik juga sudah dapat diaplikasikan pada sepeda motor.

Kelebihan dari sistem ini adalah lebih efektif dan responsif karena tidak perlu mengkhawatirkan pemuaian seperti kawat. Tetapi sistem hidrolis lebih sensitif khusunya saat ada udara didalam sistem. Sehingga perawatan juga tidak boleh ketinggalan.

      Selasa, 08 Oktober 2019

      Pemeriksaan Komponen - Komponen Kopling

      Pemeriksaan Komponen - Komponen Kopling - Pentingnya memeriksa secara visual setiap komponen kopling yang dibongkar. Ini membantu menentukan apakah bagian tersebut rusak lebih awal dari yang seharusnya, dan membantu menemukan permasalahan sebelum kopling dipasang kembali.

      Selama pembongkaran, roda gila, plat kopling, penutup kopling (clutc cover), bantalan pembebas dan pilot bearing harus diperiksa untuk menentukan apakah komponen tersebut rusak.

      Pemeriksaan Komponen - Komponen Kopling


      1. Pemeriksaaan Roda Gila (Fly Wheel)

      • Roda gila harus memiliki permukaan datar untuk mencegah getaran, dan untuk memberikan koefisien gesekan diperlukan. Keausan permukaan gesekan biasanya cekung.
      • Plat kopling datar yang baru tidak akan duduk sepenuhnya terhadap roda gaya yang tidak rata. 
      • Hal ini dapat menyebabkan keausan yang cepat pada plat kopling, getaran atau bahkan kopling selip.
      • Panas, dan aus dapat terjadi jika ada slip yang berlebihan.
      • Roda gila harus diperiksa dari runout yang berlebihan jika ada getaran atau bergelombang pada hub disk atau tuas pembebas kopling.
      • Dengan dial indicator periksalah run-out fly wheel.
      Jika runout melibihi 0.2 mm, gantilah fly wheel.
        Pemeriksaan Runout Roda Gila

        2. Pemeriksaan Rumah Kopling / Tutup Kopling (Clutch Cover)

        a. Pemeriksaan secara visual
        • Cover harus diperiksa secara visual dengan melihat apakah ada kotoran, luka bekas gesekan / terbakar, tergores dan atau retak.
        • Karena Permukaan gesekan dari clutc cover cenderung untuk aus atau tergores dari penggunaan normal.
        • Selip berlebihan dapat menyebabkan alur, gosong, dan melengkung. 
        • Jika ada kotoran, luka bekas gesekan / terbakar, tergores dan itu hanya sedikit dapat dibersihkan dengan kertas amplas yang halus. 
        Jika kerusakannya parah, sebaiknya diganti.

        b. Pemeriksaan keselarasan jari - jari pegas diafragma menggunakan jangka sorong.
        • Kedalaman maksimal adalah 0.6 mm dan lebar maksimal 5.0 mm.
        • Keselarasan yang tidak benar dapat menyebabkan kebisingan antara bantalan pembebas dan jari-jari pegas diafragma.
        • Ukur lebar dan kedalaman keausan untuk menentukan apakah masih dalam batas toleransi.
        Jika keausan melebihi spesifikasi ganti dengan yang baru
          Pemeriksaan keausan pegas

          c. Pemeriksaan kearataan tinggi dengan dial indikator
          • Dengan dial indikator dan alat pemutar juga dapat dilakukan pengukuran ketidakrataan permukaan ujung pegas diphragm atau ujung tuas pembebas.
          • Untuk memudahkan pengukuran pasanglah dial dengan magnetik base pada mesin. Penyimpangan maximal : 0.5 mm.
            Pemeriksaan kerataan tinggi pegas

            d. Perbaikan / penyetelan pegas diaphragma
            • Bila penyimpangan tidak masuk dalam spesifikasi, lakukan penyetelan kerataan
            • Pada pegas diaphragma lakukan penyetelan ketinggian dan kerataan dengan SST seperti terlihat pada gambarr berikut
              Penyetelan kerataan tinggi pegas

              3. Pemeriksaan Plat Penekan

              Pemeriksaan plat penekan dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu:

              a. Pemeriksaan secara visual
              • Dengan cara melihat apakah ada kotoran, luka bekas gesekan / terbakar, tergores dan atau retak.
              • Jika ada kotoran, luka bekas gesekan/ terbakar, tergores dan itu hanya sedikit dapat dibersihkan dengan kertas amplas yang halus.
              • Jika kerusakannya parah, perbaiki dengan menggunakan mesin bubut atau jika tidak memungkinkan, ganti dengan plat penekan baru.

              b. Lakukan pengukuran kerataan plat kopling dengan straigh edge dan filler gauge.
              • Ketidakrataan max adalah 0.5 mm.
                Pengukuran kerataan

                4. Pemeriksaan Plat Kopling (Cluth Disk)

                Selalu periksa ketebalan kanvas plat kopling, kondisi pegas peredam radial, hub spline (alur-alur hub), dan runout aksial dengan mengukur ketinggian permukaan atas paku keling.

                a. Pemeriksaan paku keling & mengukur ketebalan kampas kopling
                • Dengan jangka sorong lakukan Pengukuran kedalaman Paku keling.
                • Batas kedalaman paku keling, minimal 0.3 mm.
                • Jika kedalaman sudah melebihi spesifikasi, ganti kampas kopling atau ganti dengan plat kopling baru.
                • Penggantian kampas kopling dilakukan dengan cara melepas kampas kopling lama dengan merusak paku kelingnya dengan bor, memasang kampas kopling baru dengan paku keling baru dengan urutan menyilang. 
                  Mengukur Ketebalan Kanvas

                  b. Run out plat kopling.
                  • Disc (plat kopling) diperiksa kelengkungannya dengan cara memeriksa runout aksialnya.
                  • Disc (plat kopling) diputar sambil melihat keolengan (runout) permukaannya.
                  • Jika lebih dari 0,031 inchi (0.8mm) atau lebih, maka disk (plat kopling) harus diganti.
                    Pengukuran run-out plat kopling

                    c. Pemeriksaan kekocakan atau kerusakan torsion dumper
                    • Jika ditemukan kekocakan dan kerusakan pada torsion dumper, ganti dengan plat kopling unit baru.

                    5. Pemeriksaan Pegas Penekan

                    a. Pemeriksaan panjang dan kesikuan pegas penekan
                    • Panjang bebas pegas penekan mempunyai limit yang bervariasi tergantung ukuran kopling unit.
                    • Demikian juga dengan ketidaksikuan pegas penekan (lihat buku manual).
                    • Semakin besar unit kopling biasanya limit/ tolerensi semakin besar.
                      Pengukuran panjang & kesikuan pegas penekan

                      b. Pemeriksaan tegangan pegas penekan
                      • Tegangan pegas penekan sangat berpengaruh pada kekuatan kerja kopling dalam meneruskan putaran dan daya mesin.
                      • Semakin berat suatu kendaraan maka akan semakin kuat / besar tegangan pegas penekan yang digunakan. Spesifikasi tegangan pegas dapat dilihat pada buku manual kendaraan.
                      • Perbedaan antar pegas juga tidak boleh terlalu besar, karena akan membuat penekanan kopling tidak merata.
                        Pengukuran tegangan pegas penekan

                        6. Pemeriksaan Release Bearing (Bantalan Pembebas)

                        • Bantalan pembebas diperiksa dengan perasaan dari kekasaran dan diperiksa visual. Release Bearing (bantalan pembebas) biasanya diganti dengan disk (plat kpling) dan clutch cover (penutup kopling).
                        Memeriksa Release Bearing

                        • Pada self adjusting release bearings (bantalan pembebas yang dapat menyesuaikan dengan sendiri), juga memeriksa apakah sistem pemusatan diri tidak macet.
                        Memeriksa Self Adjusting Release Bearings