Jumat, 27 Desember 2019

Tips dan Solusi Mengatasi Layar Sentuh Error Saat Hp Android Di Charge

TipsSolusi.com - Halo sobat jumpa lagi dengan Widod Bootloop, entah kenapa hari ini saya lagi kesal sekali sob lagi seneng-senengnya chat sama si doi tiba tiba baterai smartphone gw lowbet, dan lebih keselnya lagi masa pas di cas malah touch screen atau layar sentuhnya malah eror nggak bisa di sentuh, kalaupun bisa macet-macet dan suka loncat-loncat buka aplikasi lain tanpa di sentuh lagi aneh kan.


Ini masalah charger nya atau hp nya apa masalah listriknya ya. setelah berjam jam gw cari informasi dari si google akhirnya ketemu juga masalahnya, tenyata penyebab layar sentuh eror saat di cas bisa di karenakan aliran listrik yang buruk dan satu lagi yaitu kabel USB yang tidak berkualitas. Jika sobat mengalami hal yang sama seperti saya mungkin cara-cara di bawah ini bisa membatu menyelesaikan masalah. disini saya mempunyai 3 cara mengatasi layar sentuh eros saat hp di cas.

1. Ganti kabel USB dengan USB yang berkualitas
2. Pindah charger ke stopkontak yang lain yang aliran listriknya lebih baik
3. Cara yang sering saya gunakan yaitu melilitkan kabel kecil di ujung USB

untuk cara yang ke tiga yang terbilang sangat ampuh dan sering saya gunakan, berikut caranya.
  • Ambil kabel yang berukurang 5cm 
  • Kupas setiap ujung kabel 2 cm dan 1 cm
  • Lilitkan ujung kabel yang sudah di kupas 2 cm ke ujung logam USB, yang kupasan 1 cm biarkan saja
  • Silahkan cas HP android sobat dan kabel yang di kupas 1 cm di pegang
Gimana sob? apakah layar sentuhnya normal kembali? alhamdulillah sih layar sentuh gw bisa normal dan bisa chat lagi sama si doi sambil ngecharge.

jika masih bingung dengan cara saya di atas sobat bisa berkomentar di bawah. mungkin hanya itu yang bisa saya tulis mengenai mengatasi layar sentuh eror saat di cas, sekian dulu sobat trimakasih sudah meluangkan waktu membaca, dan jika berkenan silahkan di share.

Rabu, 11 Desember 2019

Jenis - Jenis Ruang Bakar Pada Mesin Diesel

Jenis - Jenis Ruang Bakar Pada Mesin Diesel - Pada umumnya ada 2 macam ruang bakar mesin diesel yaitu:
  • Ruang bakar injeksi langsung (direct injection combustion chamber)
  • Ruang bakar tidak langsung (in-direct injection combustion chamber). 

1. Ruang bakar injeksi tidak langsung (in-direct injection combustion chamber)

Ruang bakar injeksi langsung adalah mesin yang lebih efisien dan lebih ekonomis dari  pada mesin yang menggunakan ruang bakar tidak langsung (prechamber), oleh karena itu mesin diesel injeksi langsung lebih banyak digunakan untuk kendaraan komersial dan truk, selain dari itu dapat menghasilkan suara dengan tingkat kebisingan yang lebih rendah.
Ruang bakar injeksi tidak langsung

Pada ruang bakar injeksi tidak langsung tampak bahwa bahan bakar diinjeksikan oleh pengabut (nozzle) tidak secara langsung pada ruang bakar utama (combustion chamber), namun diinjeksikan dalam ruang pembakaran awal (pre-chamber). Dalam pemakaiannya ruang pembakaran awal ini terdapat beberapa jenis diantaranya controlled air swirl chamber, comet air swirl chamber , Suarer dual-turbulence system, dan pre- chamber system. 

Masing-masing bentuk dan sistim yang dikembangkan memiliki keunggulan dan kelemahan, namn pada umumnya tipe ruang bakar ini dipasangkan pada kendaraan penumpang dimana kenyamanan lebih penting dari pada kendaraan komersial, disamping itu mesin diesel dengan ruang bakar prechamber menghasilkan sangat rendah racun emisi (HC  dan  NOx) dan biaya pembuatan lebih rendah daripada mesin injeksi langsung. Berdasarkan kenyataan itulah mesin diesel dengan ruang bakar injeksi tidak langsung (prechamber) pemakaian bahan bakarnya lebih hemat dari pada mesin injeksi langsung (10 - 15%).  

a. Ruang bakar kamar depan :

Bahan bakar disemprotkan oleh injection nozzle ke kamar depan (precombustion-chamber). Sebagian akan terbakar ditempat dan sisa bahan bakar yang tidak terbakar ditekan melalui saluran kecil antara ruang bakar kamar depan dan ruang bakar kamar utama dan selanjutnya terurai menjadi partikel yang halus dan terbakar habis diruang bakar utama (main combustion).

b. Ruang bakar kamar pusar (swirl chamber) :

Kamar pusar (swirl chamber) mempunyai banyak bentuk spherical. Terlihat pada gambar berikut dimana udara yang dikompresikan oleh piston memasuki kamar pusar dan membentuk aliran turbulen ditempat bahan bakar yang diinjeksikan. Tetapi sebagian bahan bakar yang belum terbakar akan mengalir ke ruang bakar utama melalui saluran transfer untuk menyelesaikan pembakaran.

2. Ruang bakar injeksi langsung (direct injection)

Berbeda dengan tipe pembakaran tidak langsung, pada motor diesel pembakaran langsung, injeksi bahan bakar langsung ditujukan kedalam ruang bakar utama (combustion chamber), sehingga konstruksinya lebih sederhana.
Ruang bakar injeksi langsung
Disamping itu tenaga yang dihasilkan akan lebih besar dibandingkan dengan tipe pembakaran tidak  langsung,  namun  karena  membutuhkan tekanan kompresi yang lebih besar, maka  suara yang ditimbulkan akan lebih besar, disamping itu membutuhkan material yang lebih kuat pula.

Proses Pembakaran Mesin Diesel :

Syarat-sayarat yang sangat penting dari proses pembakaran mesin diesel diantaranya adalah 
  • Emisi yang rendah
  • Suara  pembakaran yang rendah
  • pemakaian bahan bakar  yang  hemat. 

Mesin  diesel menggunakan bahan bakar yang memerlukan perhatian khusus. Bahan bakar tersebut harus bisa terbakar dengan sendirinya ketika diinjeksikan ke dalam udara bertekanan tinggi. Makin rendah titik nyala sendiri dari bahan bakar akan menghasilkan peningkatan kinerja pembakaran bahan bakar dan berarti meningkatkan kinerja mesin. 

Untuk mengukur kemampuan bahan bakar menyala dengan sendirinya digunakan angka cetane number. Rata-rata mesin diesel membutuhkan bahan bakar dengan bilangan cetane antara 40 hingga 45. 
Cetane number atau bilangan cetane adalah sebuah angka yang menentukan titik bakar dari bahan bakar. 

Angka ini diperlukan sebagai batasan pemakaian bahan bakar terhadap mesin. Apabila angka cetane yang dipergunakan tidak sesuai dengan rancangan mesin, timbul masalah sebagai berikut. Jika terlalau tinggi, timbul efek panas yang berlebihan terhadap mesin sehingga komponen mesin cepat rusak. 

Jika terlalu rendah, mengakibatkan timbulnya gejala ngelitik/knocking, sehingga opasitas gas buang akan berlebihan karena pembakaran mesin tidak terjadi dengan sempurna. Asap gas buangan mesin menjadi hitam pekat. 

Proses Pembakaran Pada Mesin Diesel :

1. Pembakaran tertunda (A - B)
  • Tahap ini merupakan persiapan pembakaran. 
  • Bahan  bakar  disemprotkan  oleh  injektor  berupa  kabut ke udara panas  dalam  ruang  bakar  sehingga bercampur menjadi campuran yang mudah terbakar. 
  • Pada tahap ini bahan bakar belum terbakar atau dengan kata lain pembakaran belum dimulai. Pembakaran akan mulai pada titik B. 
  • Peningkatan tekanan terjadi secara konstan karena piston terus bergerak ke TMA

2. Rambatan Api (B - C)
  • Campuran  yang  mudah  terbakar telah terbentuk dan merata di seluruh bagian dalam silinder. Awal pembakaran mulai terjadi di beberapa bagian dalam silinder.
  • Pembakaran ini berlangsung sangat cepat sehingga terjadilah letupan (explosive). Letupan ini berakibat tekanan dalam silinder meningkat dengan cepat pula. 
  • Akhir tahap ini disebut tahap pembakaran letupan.

3. Pembakaran langsung (C - D)
  • Injektor terus menyemprotkan bahan bakar dan berakhir pada titik D. 
  • Karena injeksi bahan bakar terus berlangsung maka tekanan dan suhu tinggi terus berlanjut di dalam silinder. 
  • Akibatnya, bahan bakar yang diinjeksi langsung terbakar oleh api. 
  • Pembakaran dikontrol oleh jumlah bahan bakar yang diinjeksikan sehingga tahap ini disebut juga  tahap pengontrolan pembakaran.

4. Pembakaran lanjutan (D - E)
  • Pada titik D, injeksi bahan bakar berhenti, namun bahan bakar masih ada yang belum terbakar.
  • Pada periode ini sisa bahan bakar diharapkan akan terbakar seluruhnya. 
  • Apabila tahap ini terialu panjang akan menyebabkan suhu gas buang meningkat dan efisiensi pembakaran berkurang.

Jumat, 06 Desember 2019

Sistem Pengapian CDI Motor & Cara Kerjanya

Sistem Pengapian CDI Motor & Cara Kerjanya - Seperti yang telah di ketahui bahwa sistem pengapian konvensional memanfaatkan gerakan mekanik kontak platina untuk menghubung dan memutus arus primer. Maka platina mudah sekali aus, yang menyebabkan platina memerlukan penyetelan / perbaikan dan penggantian setiap periode tertentu.

Hal ini merupakan kelemahan dari sistem pengapian konvensional. Dalam perkembangannya, ditemukan sistem pengapian elektronik sebagai penyempurna sistem pengapian. Salah satu sistem pengapian elektronik yang populer adalah sistem pengapian CDI (Capacitor Discharge Ignition).

Pengertian Sistem Pengapian CDI (Capacitor Discharge Ingnition)


Sistem pengapian CDI merupakan sistem  pengapian elektronik yang bekerja dengan memanfaatkan pengisian (charge) dan pengosongan (discharge) muatan kapasitor. Proses pengisian dan pengosongan muatan kapasitor dioperasikan oleh saklar elektronik seperti halnya kontak platina (pada sistem pengapian konvensional).
CDI (Capacitor Discharge Ignition)

Jika dibandingkan pada mobil, sistem pengapian CDI lebih populer digunakan pada motor, karena lebih simple sehingga lebih cocok jika diletakan pada sepeda motor yang memiliki ruang terbatas.

Baca Juga : Komponen Pengapian CDI Motor Beserta Fungsinya

Sistem pengapian CDI lebih menguntungkan dan lebih baik jika dibandingkan dengan sistem pengapian konvensional yang masih menggunakan platina (contact breaker point).

Pada sistem pengapian CDI tidak lagi diperlukan penyetelan, seperti penyetelan celah platina pada sistem pengapian konvensional. Komponen platina telah digantikan oleh thyristor sebagai saklar elektronik dan pulser (pick-up coil) yang dipasang dekat rotor (stator coil).

Dengan sistem pengapian CDI, tegangan pengapian yang dihasilkan lebih besar (sekitar 40 KV) dan stabil sehingga proses pembakaran campuran bensin dan udara semakin sempurna, dengan demikian terjadinya endapan karbon pada busi juga bisa dihindari.

Berikut komponen pada sistem pengapian CDI (beberapa diantaranya terkadang tidak dipakai karena sesuatu hal) :

1
Kumparan pengisian (charging coil).
9
Pengatur/penyetabil tegangan (voltage regulator/stabilizer).
2
Kumparan pemicu (trigger/pulser coil).
10
Transformator penaik tegangan (voltage step up transformer).
3
Penyearah (rectifier).
11
Pengubah tegangan (voltage converter/inverter).
4
Baterai (battery).
12
Pelipat tegangan (voltage multiplier/inverter).
5
Sekering (fuse).
13
Kumparan pengapian (ignition coil).
6
Kunci kontak (contact switch).
14
Kabel busi (spark plug cable).
7
Kondensator (capacitor).
15
Busi (spark plug).
8
Saklar elektronik (SCR).
16
Sistem pengawatan (wiring system).

Cara Kerja Sistem Pengapian CDI Motor



Ketika kunci kotak ON komponen CDI belum bekerja, ketuka mesin mulai dinyalakan koponen CDI baru mulai bekerja. Dimana akan menghasilkan tegangan dari pulser (pick up coil) yang akan digunakan untuk pemicu ke pengguat tegangan serta SCR.

Disisi lain untuk arus dari accu akan mengalir ke fuse (sekering) dan mengalir ke kunci kontak yang kemudian ke penguat tegangan pada CDI. Pada tegangan dari Accu sebesar 12 DC volt akan naik menjadi 100 - 400 AC volt, setelah itu dialirkan melalui dioada sehingga tegangan akan menjadi 100 - 400 DC volt yang mana akan tersimpan pada Capasitor.

Apabila arus ke kumparan primer terputus, maka yang terjadi induksi listrik mutual di kedua kumparan primer dan sekunder yang nantinya akan dikirim ke busi untuk menghasilkan percikan api. Pada percikan api tersebut berfungsi untuk proses pembakaran bahan bakarnya.

Jenis - Jenis Booster Rem & Cara Kerjanya

Jenis - Jenis Booster Rem & Cara Kerjanya - Ada dua jenis boster vakum digunakan pada kendaraan modern yaitu : satu-diafragma dan tandem -diafragma / diafragma ganda (dual-diafragma). Kedua jenis boster beroperasi sama tapi booster tandem mempunyai diameter diafragma lebih kecil.

Berikut Ini 3 Jenis Booster Rem & Cara Kerjanya :

1. Booster Rem Vakum Jenis Diafragma Tunggal
Boster vakum diafragma tunggal

Cara Kerjanya :

a. Saat Keadaan Bebas :
    Saat Keadaan Bebas
    Ketika pedal rem pada posisi bebas, port vakum internal terbuka yang memungkinkan kevakuman mengalir dari ruang di depan piston (ruang vakum) menuju ruang di belakang piston (ruang variable).

    Dengan demikian pada kedua sisi diafragma menjadi vakum. Pegas diafragma menekan piston kearah dasar, sehingga pushrod tidak menekan piston master silinder.

      b. Saat Bekerja :
        Saat Kondisi Bekerja

        Pada saat pedal rem diinjak, pushrod bergerak maju dan akan menutup vakum port dan membuka air inlet valve. 

        Dengan demikian ruang di bagian belakang diafragma terputus dengan ruangan didepan diafragma dan pada saat yang sama memungkinkan tekanan udara atmosfer untuk melewati katup inlet udara masuk ke ruang bagian belakang diafragma. 

        Hal ini akan menggerakkan piston maju dan pushrod akan menekan piston silinder master sehingga rem bekerja.

        2. Booster Rem Vakum Jenis Diafragma Ganda
        Boster vakum diafragma ganda

        Cara Kerjanya :

        a. Saat Keadaan Bebas :
          Saat Kondisi Bebas

          Unit memiliki dua tekanan konstan dan dua ruang tekanan variabel. Piston memisahkan setiap ruang tekanan variabel dan ruang tekanan konstan. Ketika rem tidak diterapkan katp udara dan valve operasi rod didorong ke kanan oleh piston return spring, sampai pada valve stopper key. 

          Karena Air Valve Control Valve mendorong kembali ke arah kanan , bagian ini menutup saluran udara atmosfir masuki ke booster, danmengakibatkan vacuum valve dan control valve adalah tidak bersentuhan satu sama lain (saluran vakum terbuka), tekanan ruang vakum ( A) dan ruang variable( B ) sama.

          Sehingga kevakuman diterapkan pada kedua constan chamber dan variabel pressure chambers , maka, tidak ada perbedaan tekanan antara kedua ruang sisi piston.

          b. Saat Bekerja :
          Saat Kondisi Bekerja

          Cara Kerjanya :

          Ketika pedal rem ditekan, baik alve operasi rod dan air valve didorong ke kiri bersama-sama. Akibatnya , control alve dan vacuum valve berhimpitan satu sama lain , ruang variable (B) terhadap ruang tekanan konstan (A). 

          Selanjutnya, air valve bergerak menjauh dari control valve, sehingga udara atmosfir memasuki. Ini menghasilkan perbedaan tekanan antara variabel chamber dan constan pressure chamber , dan piston bergerak ke kiri . 

          Tekanan ditransmisikan ke Reaksi Disc melalui Valve Body, selanjutnya ditransmisikan ke Push Rod Booster , menjadi kekuatan output booster. 

          3. Boster Hidrolis (Tekanan)
          Boster ini dipakai pada kendaraan yang tidak memungkinkan digunakanya boster vakum, seperti :
          • Ruangan sangat sempit (tidak cukup tersedia untuk penempatan boster vakum.
          • Tidak tersedia kevakuman yang konstan pada intake manifold (mesin diesel dengan turbo charger). 
          • Kendaraan yang membutuhkan gaya pengereman yang besar, sehingga penggunaan boster vakum tidak memungkinkan.
          • Cara kerja boster jenis tekanan hidrolis ini memanfaatkan tekanan hidrolis dari sistem power steering. Tekanan pompa power steering digunakan untuk mengoprasionalkan boster rem jenis ini.
          Boster tekanan hidrolis

          Cara Kerjanya :
          Cara kerja boster tekanan hidrolis

          Tekanan pompa Power steering digunakan untuk membantu pengereman dan juga untuk mengisi akumulator, dimana merupakan ruang yang menampung tekanan fluida. Tekanan tersebut digunakan pada saat mesin mati (off). 

          Ketika tekanan hidrolik mengisi akumulator, akan mendorong seal karet terhadap piston dan menekan pegas. 

          Jika pompa power steering berhenti (mesin berhenti), pegas akan menekan dan mendorong cairan ke dalam booster untuk membantu pengereman. 

          Akumulator dapat memberikan cukup tekanan hidrolik untuk dua atau tiga (2 atau 3) pada kondisi (darurat) untuk aplikasi rem jika tekanan power steering hilang.

          Kamis, 05 Desember 2019

          Fungsi Tie Rod Pada Sistem Kemudi Dan Ciri - Ciri Tie Rod Bermasalah

          Fungsi Tie Rod Pada Sistem Kemudi Dan Ciri - Ciri Tie Rod Bermasalah - Tie rod pada sistem kemudi mobil berfungsi untuk mengatur laju kendaraan agar dapat melaju dengan stabil & mudah dikendalikan. Tie rod mobil terletak di antara steering gear box (steering rack) dengan knuckle arm depan, tie rod tersebut juga berfungsi sebagai penghubung antara steering gear box dan knuckle arm. Bentuk dan nama tie rod yang terdapat pada mobil ditinjau dari sistem kemudi yang digunakan.

          Pada sistem kemudi yang menggunakan steering rack, maka tie rod dibagi menjadi dua bagian, yaitu : 
          • 1. Inner Tie Rod (Rack End)
          • 2. Tie Rod End. 
          Kontruksi Tie Rod Pada Sistem Kemudi

          Untuk di Indonesia karena Inner tie rod mempunyai bentuk panjang maka sering disebut juga dengan nama long tie rod. Long tie rod dipasang dan terhubung di ujung steering rack, sedangkan tie rod end dipasang dan terhubung di knuckle arm tempat roda mobil berada.

          Fungsi Tie Rod Pada Sistem Kemudi


          1. Menghubungkan Putaran Antara Kemudi & Roda Depan
          Fungsi tie rod yang utama adalah untuk meneruskan putaran dari roda kemudi (setir) yang digerakan oleh pengemudi ke roda depan. Gerakan memutar setir yang dilakukan pengemudi, akan mengalir menuju steering gear box dan gerakan berubah menjadi menarik atau mendorong. 

          Dari gerakan ini kemudian diteruskan oleh tie rod untuk menarik atau mendorong sebagian sisi roda depan, sehingga roda depan dapat berubah arah atau berbelok sesuai dengan arah putaran setir yang dilakukan pengemudi.

          2. Mengatur Toe Roda Depan
          Fungsi tie rod yang ke dua adalah untuk mengatur sudut toe pada roda. Pengaturan bisa dilakukan pada sambungan antara Inner tie rod dan tie rod end. Caranya adalah dengan memanjang - pendekkan ulir di antara dua jenis tie rod sehingga menghasilkan sudut toe yang diinginkan.

          Saat sudah didapat sudut yang diinginkan, toe bisa berfungsi dengan sempurna. Toe adalah selisih jarak antara roda depan bagian muka dan roda depan bagian belakang saat dilihat dari atas kendaraan. Terdapat dua jenis toe yaitu : toe-in dan toe-out.

          3. Meredam Getaran Roda
          Inner tie rod dan tie rod end merupaka ball joint yang dapat bergerak ke beberapa arah. Ball joint ini berfungsi untuk memutus gerakan ke atas - ke bawah atau gerakan ke kanan - ke kiri roda agar getaran dari gerakan tersebut tidak merembet dan memengaruhi setir kemudi.

          Inner tie rod atau long tie rod berfungsi meredam getaran ke atas dan ke bawah roda. Sementara tie rod end berfungsi untuk meredam getaran ke kanan - ke kiri roda. Dengan begitu, maka roda dapat bebas bergerak tetapi tidak mengganggu fungsi sistem kemudi sehingga setir dapat sepenuhnya dikendalikan dengan mudah & nyaman.

          Ciri - Ciri Tie Rod Mobil Bermasalah

          Pentingnya fungsi tie rod pada kemudi untuk memastikan kestabilan laju mobil mengharuskan para pemilik kendaraan untuk merawat dan memperhatikan komponen ini sebaik mungkin.

          Seiring pemakaian, komponen tie rod mobil pasti akan mengalami penurunan performa. Gejala yang ditimbulkan akibat kerusakan tie rod sebenarnya dapat dirasakan dan diketahui pengendara pada saat mobil berjalan normal atau pada saat kecepatan kecepatan rendah.
          Posisi / Letak Tie Rod

          1. Kendaraan sering membuang ke salah satu arah.
          Jika mobil tidak dapat bergerak lurus atau kemudi terasa sulit untuk dikendalikan secara stabil, kemungkinan besar telah terjadi kerusakan pada tie rod.

          2. Ban aus tidak merata.
          Untuk mengetahuinya harus menginspeksi kedua ban depan. Perhatikan perbedaan keduanya, apabila ada tanda aus yang terlihat aneh, sebaiknya segera periksa tie rod. Untuk memastikannya, cobalah untuk menggoyangkan ban. Jika ban dapat digoyangkan berarti ada permasalahan pada tie rod.

          3. Muncul suara hentakan seperti besi yang saling berbenturan. 
          Bagian pada tie rod dan long tie rod yang mengalami kerusakan dan menjadi penyebab bunyi pada kaki kaki adalah karena ball joint yang sudah oblag. Jika dibiarkan, kerusakan bisa semakin parah dan mempengaruhi komponen lainnya. Kondisi seperti ini juga bisa dirasakan ketika kemudi diputar, di mana respon ban terhadap putaran kemudi tak selaras atau ketinggalan. Kemudi pun terasa seperti longgar atau kehilangan cengkeraman.

          Gejala yang paling terasa adalah mobil bergetar. Jika mencapai kondisi ini berarti kerusakan tie rod sudah sangat parah karena ban bergerak liar sendiri atau tidak terhubung kuat dengan kemudi. Pengemudi akan sulit untuk mengontrol arah gerak kendaraan. Tie rod baik setiap kendaraan tidak sama ukuran nya baik ukuran panjang  atau pun ukuran ulir untuk penyambungan nya.

          Perkiraan harga Tie Rod :
          • Tie Rod 1 Set kiri kanan Merk 555 Harga berkisar antara Rp.170.000- Rp.200.000
          • 2.Long Tie Rod 1 Set kiri dan kanan Merk 555 Harga Rp.230.000 � Rp.250.000

          Selasa, 03 Desember 2019

          Pemeriksaan Injektor Nozzle Mesin Diesel

          Pemeriksaan Injektor Nozzle Mesin Diesel - Injection Nozzle (Injektor Nozzle) adalah salah satu komponen dari sistem bahan bakar (Fuel System) diesel yang berfungsi untuk mengabutkan/ menyemprotkan bahan bakar diesel ke ruang bakar. Jika injektor ini mengalami kerusakan, maka proses penyalaan/pembakaran pada mesin diesel akan terganggu (Sulit menyala/tidak bisa menyala/menyala tapi tidak sempurna).

          Komponen - komponen pada sistem bahan bakar diesel ini sangat sensitif terhadap kotoran atau debu sekalipun, maka pekerjaan servis sistem bahan bakar diesel ini membutuhkan tingkat kepresisian yang tinggi, maka sebaiknya dikerjakan dalam ruangan yang ber AC. Sebelum pembongkaran nozzle dilakukan, Lakukan pemeriksaan bentuk penyemprotan, kebocoran dan tekanan penyemprotan.

          Pemeriksaan Nozzle Menggunakan Injektor Nozzle Tester

          1. Pembuangan udara pada injektor nozzle tester
          • Pasang injektor nozzle pada injektor nozzle tester
            Pemasangan nozzle

            • Lakukan pembuangan udara yang ada pada saluran nozzle tester, dengan menggerakkan tuas sampai solar keluar pada sambungan pipa.
            Pembuangan udara

            2. Pemeriksaan tekanan pengabutan injektor nozzle

            • Tutup kran saluran tekan ke manometer, lakukan pengetesan bentuk penyemprotan dengan menggerakkan tuas dalam langkah penuh dengan kuat dan cepat.
            • Gerakkan tuas tester dalam langkah penuh dengan kuat dan cepat, baca tekanan pada manometer, catat hasilnya.
            Tes tekanan penyemprotan

            3. Pembacaan pressure gauge saat tekanan injeksi mulai turun
            • Tekanan Membuka : Injektor Baru    : 151 � 159 kg/cm� 
            • (Opening Pressure) : Injektor Lama   : 145 � 155 kg/cm�

            4. Pemeriksaan bentuk penyemprotan injektor nozzle
              Bentuk - bentuk penyemprotan
              Keterangan :
              • A, B, C = Bentuk jelek 
              • D = Bentuk baik
              • Sudut penyemprotan yang baik adalah  4� (Lihat pada manual)

              5. Pemeriksaan kebocoran injektor nozzle
              • Buka kran saluran tekan ke manometer. Gerakan tuas tester sampai manometer menunjukkan tekanan 80 bar, pertahankan posisi tekanan ini selama 20 detik, lihat dan amati kebocoran pada ujung nosel.
              • Amati dan rasakan ujung bodi nosel dengan jari anda, apakah ada tetesan atau ujung bodi nosel menjadi basah
              Tes kebocoran

              Keterangan :
              • A : Ada kebocoran
              • B : Tidak ada kebocoran

              Pembongkaran, Penyetelan & Perakitan Injektor Nozzle

              1. Pembongkaran injektor nozzle
              Bila salah satu tes yang dilakukan hasilnya tidak memuaskan, lepas injektor nozzle pada injektor nozzle tester, jepit pada ragum dengan alas penjepit alumunium, bongkar sesuai dengan urutan pada gambar berikut :
              Urutan pembongkaran nozzle
              Keterangan :
              • Baut pemegang
              • Shim
              • Pegas
              • Batang pendorong
              • Pembatas jarum
              • Jarum dan bodi nosel
              • Mur pemegang

              2. Penyetelan injektor nozzle
              • Bersihkan semua komponen dengan solar. Lakukan tes luncur jarum, dengan memasukkan jarum pada bodinya. jarum harus meluncur pelan-pelan dengan sendiri!
              Bersihkan komponen

              • Stel tekanan penyemprotan dengan cara merubah tebal shim (2). Perbedaan tebal 0,04 mm merubah tekanan penyemprotan 4 bar.
              Stel penyemprotan

              3. Perakitan injektor nozzle
              • Rakitlah injektor setelah semua komponennya terendam dalam solar, untuk mencegah karatan. Perhatikan kebersihan ! Jangan sampai benang kain dst. berada di dalam injektor.
              • Kontrol kembali bentuk penyemprotan, tekanan penyemprotan dan kebocoran nozzle.

              Fungsi Nozzle Pada Mesin Diesel & Cara Kerjanya

              Fungsi Nozzle Dan Cara Kerjanya - Pengabut (nozzle/injector) berfungsi untuk mengabutkan bahan bakar atau menyemprotkan bahan bakar dalam bentuk kabut agar mudah bercampur dengan oksigen sehingga mudah terbakar dalam silinder mesin.

              Nozzle bahan bakar disebut juga dengan pengabut atau ada yang menyebut dengan Injektor. Disebut injektor karena tugas dari komponen ini adalah menginjeksi dan disebut pengabut karena bahan bakar keluar dari komponen ini dalam bentuk kabut, sedangkan disebut nozzle karena ujung komponen ini luas penampangnya makin mengecil.

              Fungsi Injektor Nozzle


              Injector nozzle berfungsi untuk menghantarkan bahan bakar diesel dari injection pump ke dalam silinder pada setiap akhir langkah kompresi dimana torak (piston) mendekati posisi TMA. Injector yang dirancang sedemikian rupa merubah tekanan bahan bakar dari injection pump yang bertekanan tinggi untuk membentuk kabut yang bertekanan antara 60 - 200 kg/cm�, tekanan ini mengakibatkan peningkatan suhu pembakaran didalam silinder meningkat menjadi 600�C.

              Tekanan udara dalam bentuk kabut melalui Injector ini hanya berlangsung satu kali pada setiap siklusnya yakni pada setiap akhir langkah kompresi saja. Sehingga setelah sekali penyemprotan dalam kapasitas tertentu dimana kondisi pengabutan yang sempurna maka injector yang dilengkapi dengan jarum yang berfungsi untuk menutup atau membuka saluran injector ini sehingga kelebihan bahan bakar yang tidak mengabut akan dialirkan kembali kebagian lain atau ke tangki bahan bakar sebagai kelebihan aliran (overflow).

              Komponen - Komponen Pada Injektor Nozzle


              Komponen Injektor Nozzle

              Keterangan :

              • 1. Mur pengunci
              • 2. Overflow Pipe
              • 3. Washer 
              • 4. Nozzle Holder
              • 5. Adjusting Washer
              • 6. Pressure Spring
              • 7. Pressure Pin
              • 8. Distance Piece
              • 9. Nozzle Needle & Nozzle Body
              • 10. Retaining Nut

              Injektor Nozzle terdiri dari nozzle body dan needle. Nozzle me-nyemprotkan bahan bakar dari pompa injeksi ke dalam silinder dengan tekanan tertentu untuk mengatomisasi bahan bakar secara merata.

              Pompa injeksi adalah sejenis katup yang dikerjakan dengan sangat presisi dengan toleransi 0,001 mm, oleh karena itu apabila nozzle body diganti maka harus diganti bersama dengan needle valve.

              Injektor nozzle harus dilumasi dengan bahan bakar diesel. Nozzle holder memegang nozzle dengan retaining nut dan distance piesce, nozzle holder terdiri dari adjusting washer yang mengatur kekuatan tekanan pegas untuk menentukan tekanan membukanya katup nozzle.

                Tipe - Tipe Injektor Nozzle

                Tipe nozzel injeksi sangat menentukan bagi proses pembakaran dan bentuk ruang bakar.
                Macam  - macam injector nozzle


                1. Single Hole Type (Nozzle Berlubang)
                Injektor nozzle berlubang satu (single hole) proses pengabutannya sangat baik akan tetapi memerlukan tekanan injektion pump yang tinggi.

                2. Multiple Hole Type (Nozzle Berlubang Banyak)
                Tipe lubang banyak (multi hole type) pada umumnya digunakan untuk mesin diesel dengan injeksi langsung (direct injection) karena dalam proses pengabutannya sangat baik.

                3. Throttle Type
                Kebanyakan nosel injeksi model pin adalah yang berjenis throttle yang pada saat permulaan injeksi jumlah bahan bakar yang ditekan ke dalam ruang bakar muka hanya sedikit, tetapi pada akhir injeksi jumlah bahan bakar semakin banyak. Secara garis besar nozzle dapat dibagi atas model lubang dan model pin.

                4. Pintle Type (Nozzle dengan model pin)
                Iinjektor nozzle model pin ini model trotle maupun model pin lebih tepat digunakan pada motor diesel dengan ruang bakar yang memiliki combustion chamber, kamar muka maupun kamar pusar (turbulen) dan Type Lanova.


                Cara Kerja Injektor Nozzle

                1. Nozzle Sebelum Pengabutan Bahan bakar
                Bahan bakar yang bertekanan tinggi mengalir dari pompa injeksi melalui saluran minyak pada nozzle holder menuju ke oil pool pada bagian bawah nozzle body.
                Nozzle Sebelum Pengabutan Bahan bakar

                2. Nozzle Ketika Pengijeksian Bahan Bakar
                Bila tekanan bahan bakar pada oil pool naik, ini akan menekan permukaan ujung needle, bila tekanan ini melebihi kekuatan pegas, maka nozzle needle akan terdorong keatas oleh tekanan bahan bakar dan nozzle needle terlepas dari nozzle body seat. Kejadian ini menyebabkan nozzle menyemprotkan bahan bakar ke ruang bakar.
                Nozzle Ketika Pengijeksian Bahan Bakar


                3. Nozzle Ketika Akhir Pengijeksian Bahan Bakar
                Bila pompa injeksi berhenti mengalir bahan bakar, tekanan bahan bakar turun dan tekanan pegas (pressure spring) mengembalikan nozzle needle ke posisi semula. Pada saat ini needle tertekan kuat pada nozzle body seat dan menutup saluran bahan bakar.

                Sebagian bahan bakar tersisa diantara nozzle needle dan nozzle body, antara pressure pin dan nozzle holder dan lain-lain, melumasi semua komponen dan kembali ke over flow pipe Seperti terlihat diatas, nozzle needle dan nozzle body membentuk sejenis katup untuk mengatur awal dan akhir injeksi bahan bakar dengan tekanan bahan bakar.
                Nozzle Ketika Akhir Pengijeksian Bahan Bakar

                Standar Debit & Sudut Rilis Injektor Nozzle

                1. Debit Semprot
                Data yang kami dapatkan injektor alat berat memiliki debit pada putaran 300 Rpm akan menghasilkan 2,3 cm3/detik.

                2. Sudut semprot
                Sudut semprot merupakan sudut yang terjadi akibat tekanan ini melebihi kekuatan pegas, maka nozzle needle akan terdorong keatas oleh tekanan bahan bakar dan nozzle needle terlepas dari nozzle body seat. Kejadian ini menyebabkan nozzle menyemprotkan bahan bakar ke ruang bakar. Standar dari alat berat adalah 14� -19�.

                3. Sudut Pengkabutan
                Sudut pengkabutan merupakan sudut yang tejadi karena bahan bakar yang mulai menyebar. Standar dari alat berat adalah 133�-150�.