Rabu, 30 Oktober 2019

Perbedaan Lampu Halogen, HID & LED Pada Mobil

Perbedaan Lampu Halogen, HID & LED Pada Mobil - Lampu merupakan salah satu komponen paling penting dari sebuah mobil. lampu berfungsi sebagai penerang bagi pengemudi ketika jalan di malam hari. Peran vital lampu tentu juga berpengaruh dari intensitas cahaya yang dihasilkan.

Belakangan ini banyak diciptakan teknologi-teknologi lampu mutakhir oleh produsen mobil. Salah satu contohnya adalah LED Matrix yang dapat ditemukan pada mobil-mobil premium terbaru Audi. Tetapi, sudahkah Anda mengenali jenis-jenis lampu yang digunakan pada mobil? Berikut penjelasannya.

Perbedaan Lampu Halogen, HID Dan LED


1. Lampu Halogen

Lampu jeni ini yang paling sering ditemukan dan digunakan. Karena lampu jenis halogen adalah lampu yang umum digunakan pada mobil saat ini. Selain karena harganya lebih terjangkau, lampu halogen juga mudah diaplikasikan pada mobil keluaran baru saat ini.

Lampu ini bekerja menggunakan filamen layaknya lampu pijar. Halogen mengoperasikan filamen dalam suhu yang tinggi sehingga dapat memancarkan cahaya yang lebih terang dan suhu warna lebih tinggi dari lampu pijar rumahan.

Bias yang dihasilkan lampu halogen digunakan sebagai lampu utama (headlamp), dan memiliki daya mulai dari 35 watt - 55 watt. Lampu halogen sendiri merupakan pengembangan dari bohlam pijar, dimana sebuah filamen wolfram disegel di dalam sampul transparan kompak berisikan gas lembam dan sedikit unsur halogen seperti iodin atau bromine.

Lampu halogen dapat mengoperasikan filamennya pada suhu yang lebih tinggi dari lampu pijar biasa tanpa pengurangan umur. Idealnya, warna cahaya yang dihasilkan lampu halogen berkisar antara 3.000 Kelvin (kuning, warna cahaya rendah) hingga 5.000 Kelvin (putih, warna cahaya tinggi). Semakin tinggi kelvinnya, maka sorotan cahaya yang dihasilkan lebih elegan. Sedangkan semakin rendah  kelvinnya, maka semakin berguna dalam hal visibilitas di kondisi hujan maupun berkabut.
Halogen

2. Lampu HID (High Intensity Discharge)

Lampu ini tidak memiliki filamen seperti pada halogen. Kerja lampu jenis ini memanfaatkan pengapian gas xenon yang ada di dalam tabung. Lampu jenis ini memiliki intensitas cahaya yang lebih terang dan ketahanan lebih lama tanpa membutuhkan watt yang tinggi dibanding lampu halogen.

Normalnya sebuah lampu HID memiliki daya 35 watt. Sayangnya untuk melakukan pergantian pada lampu HID lebih rumit, sebab ia menggunakan arus listrik yang berbeda dan memerlukan ballast untuk menyeimbangkannya.

Cahaya yang dihasilkan lampu ini berasal dari pengaktifan gas xenon dengan umur pakai mencapai 3.000 jam, di atas umur bohlam halogen yang bertahan di kisaran waktu 500 jam saja. Selain itu lampu HID dengan daya 35 watt mampu menghasilkan terang 3.5 kali lebih baik dibanding halogen berdaya 55 watt. Meski begitu, untuk menggunakan lampu HID dibutuhkan ballast, komponen ini berfungsi mengubah arus DC 13,2 V menjadi arus AC dengan kekuatan mencapai 23.000 volt.
  • Umumnya HID tersedia dalam berbagai pilihan warna cahaya, mulai dari 3.000 Kelvin - 25.000 Kelvin
  • Temperatur warna 3.000 Kelvin berwarna kuning pekat, cocok digunakan kondisi cuaca berkabut ataupun hujan deras
  • Cahaya 4.300 Kelvin berwarna putih kekuningan
  • Cahaya 6.000 Kelvin menghasilkan warna putih 
  • Cahaya 8.000 Kelvin berwarna putih kebiruan
  • Penggunaan temperatur warna di atas 8.000 K kurang dianjurkan, karena daya penetrasi cahaya saat hujan deras maupun kabut semakin berkurang.
    Lampu HID

    3. Lampu LED (Light Emitting Diodes)

    Lampu LED awalnya lebih banyak digunakan sebagai lampu penerang ruangan, lampu rem, maupun lampu plat nomor. Namun, saat ini sudah banyak digunakan sebagai lampu utama berkat teknologi yang semakin berkembang. Kelebihan LED adalah ketahanannya yang lebih baik serta intensitas cahaya yang didapat lebih terang dengan daya yang lebih kecil bahkan dibanding HID.

    Dalam pengaplikasiannya LED tak membutuhkan ballast seperti HID, tetapi ia tetap perlu penambahan relay maupun conversion kit yang normalnya sudah tersedia dalam satu paket saat pembelian. Sejarah mencatat jenis lampu LED (Light Emitting Diode) sudah mulai dikembangkan pada tahun 2004, dimana teknologi LED kini mulai digunakan di hampir mayoritas mobil-mobil terkini. Jenis lampu ini diklaim lebih efisien dari segi kebutuhan listrik, serta memiliki usia pakai lebih panjang hingga dengan respon lebih cepat dan warna sinar lebih baik.

    Cahaya dari LED warnanya setara warna sinar matahari siang hari. LED menghasilkan cahaya 5.500 Kelvin atau mendekati cahaya siang hari. Selain itu untuk sorotan dari lampu LED dalam kondisi dipped beam bisa mencapai 150 meter mendeteksi, dan kondisi high beam bisa menjangkau 250 meter. Selain itu, beberapa brand lampu semisal Osram atau Phillips yang memproduksi lampu utama mobil jenis LED juga mengklaim bahwa produk mereka bisa memiliki umur pakai mencapai 10.000 jam.

    Karena penggunaan LED tergolong canggih, beberapa pabrikan otomotif bisa leluasa menciptakan teknologi lampu adaptif, di mana kekuatan sinar cahaya bisa dikontrol secara otomatis agar mampu mendukung visibilitas pengemudi dalam kondisi sulit tanpa mengganggu pengendara lain dari arah berlawanan. Di sisi lain, hal itu ada risikonya, yakni jika terjadi kerusakan maka satu modul lampu LED wajib diganti, bukan hanya satu unit lampu saja.
    Lampu LED

    LED dalam dunia otomotif pun dibagi menjadi tiga jenis yaitu :

    a. LED Lumiled

    Lumiled merupakan divisi khusus pengembangan lampu LED berdaya tinggi dan merupakan anak perusahaan dari Phillips. Lampu LED jenis ini jamak digunakan sebagai lampu utama dalam dunia otomotif.

    b. LED Cree

    Jenis ini merupakan salah satu jenis dari lampu tambahan berupa lampu LED yang tersusun sesuai kebutuhan dan kapasitas dilengkapi modul di dalamnya. Biasanya LED Cree digunakan sebagai pengganti lampu sein dan lampu rem.

    c. LED COB

    Sesuai namanya COB (Chip On Board), LED jenis ini merupakan sebuah hamparan ratusan bahkan ribuan chip LED yang tersusun dalam satu papan. LED yang satu inilebih sering digunakan sebagai pengganti lampu kabin di plafon.

    Perbandingan Karakteristik Halogen, HID, & LED

    1. Perbedaan Berdasarkan Caha Yang Dihasilkan
    • Halogen: Standar, umumnya berwarna kuning atau warm white.
    • HID: Sangat terang, umumnya berwarna putih, cahaya menyebar ke segala arah, harus disertai dengan proyektor HID agar cahaya fokus.
    • LED : terang, warna tunggal monoton, pilihan warna banyak, diperlukan proyektor LED agar optimal dan fokus untuk penggunaan sebagai lampu utama.

    2. Kualitas Cahaya Saat Kabut
    • Halogen: Leboh optimal dalam menembus kabut
    • HID: kurang optimal
    • LED: kurang optimal

    3. Berdasarakan Umur Pemakaian
    • Halogen: 500 hingga 1000 jam
    • HID: 2000 jam
    • LED: 15000 jam

    4. Berdasarkan Daya Listrik Yang Dibutuhkan :
    • Halogen: 55 watt untuk lampu utama
    • HID: 35 watt untuk lampu utama
    • LED: 20-30 watt untuk lampu utama

    5. Ditinjau Dari Penempatan Lampu Pada Motor 
    • Halogen: lampu utama, lampu kabut
    • HID: lampu utama
    • LED: DRL, indikator speedometer, stoplamp, lampu utama

    6. Ditinjau Dari Harganya
    • Halogen: murah, mulai dari 50 ribu hingga 300 ribu rupiah
    • HID: mahal, mulai dari 300 ribu hingga 800 ribu rupiah
    • LED: untuk LED berkualitas, harganya mencapai 1.5 hingga 2 juta rupiah

    Selasa, 29 Oktober 2019

    Tips Sebelum Mengganti Ban & Cara Merawat Ban Mobil

    Tips Sebelum Mengganti Ban & Cara Merawat Ban Mobil - Setiap ban memiliki tread wear indicator (TWI), yang berbentuk segitiga dan terdapat pada sisi samping ban (side wall). TWI ini merupakan indikator tingkat keausan ban dan bisa juga menjadi patokan untuk mengganti ban.

    Saat tapak ban sudah melampaui indikator tersebut, terlihat garis melintang antara tapak ban, yang berarti ban tersebut sudah tidak layak lagi untuk digunakan. Ban yang sudah botak sangat mempengaruhi pengendalian dan jarak pengereman.

    Harus Tahu Kapan Saatnya Ganti Ban, Berikut Ciri - Ciri Ban Yang Harus Di Ganti :

    1. Jika terdapat benjolan pada ban
    Sebaiknya segera ganti ban yang benjol dengan yang baru, karena berpotensi untuk terjadinya pecah ban
      Benjolan Ban

      2. Jika ban banyak terdapat tambalan
      Ban yang sudah banyak terdapat tambalan berpotensi untuk bocor sewaktu-waktu.
        Ban Sobek

        3. Karet ban sudah getas/pecah-pecah
        Kondisi ini biasanya terdapat pada sisi samping ban. Hubungi gerai ban terdekat jika anda manemui tanda-tanda kerusakan atau kelainan pada ban anda.
          Karet Ban Pecah - Pecah


          Ketahui Karakter Pola Telapak Ban :

          Saat ini merek dan kembangan ban begitu bervariasi.
          Apakah anda sudah memilih ban yang tepat untuk memenuhi kebutuhan berkendaraan anda? 
          Pada dasarnya, pola telapak ban hanya terbagi menjadi tiga golongan utama, yakni Searah (Directional), Simetris (Symmetric), dan Asimetris (Asymmetric). Ketiga golongan tersebut memiliki karakteristik yang berbeda untuk memenuhi kebutuhan pengemudi yang berbeda-beda.

          1. Pola Searah (Directional)
          Ban searah memiliki ciri telapak searah yang menyerupai anak panah atau pola kembangannya berbentuk huruf "v".
          Searah (Directional)
          Fitur :
          • Menepis air dengan sempurna untuk pengendalian yang lebih baik di permukaan basah maupun kering.
          • Performa dan pengereman yang lebih baik.
          • Biasanya tersedia dalam ukuran besar (15" keatas) dan memiliki   indeks kecepatan yang tinggi.
          • Cocok untuk pengemudi yang menyukai performa dan kecepatan tinggi.

          2. Pola Simetris (Symmetric)
          Ban simetris biasanya memiliki telapak dengan desain rib yang berkesinambungan atau blok. Kedua sisinya, baik sisi dalam maupun luar memiliki fitur dan kegunaan yang sama. Pada umumnya ban dengan pola simetris memiliki alur yang menyerupai gelombang.
          Simetris (Symmetric)
          Fitur :
          • Nyaman dan sangat hening
          • Alur utama untuk menepis air.

          3. Asimetris/ (Asymmetric)
          Cocok untuk pengemudi yang menyukai kenyamanan dan keheningan dalam berkendara. Ban asimetris memiliki pola yang unik untuk membedakan kedua bagian sisinya. Bagian luar ban biasanya memiliki desain alur yang lebih besar untuk menepis air dan meningkatkan pengendalian pada jalan basah. Sedangkan bagian dalam ban memiliki alur yang lebih kecil guna memperluas bidang yang berhentuhan dengan jalan sehingga ban lebih stabil.
          Asimetris/ (Asymmetric)
          Fitur :
          • Pengendalian yang baik di jalan basah maupun kering.
          • Pengendalian yang baik pada saat membelok pada kecepatan tinggi.
          • Cocok untuk pengemudi yang menyukai performa tinggi.

          Cara Merawat Ban Mobil Agar Berfungsi Maksimal & Lebih Tahan Lama :

          1. Perhatikan Tekanan Angin Ban
          Tekanan angin adalah hal yang paling penting dalam perawatan ban. Artinya, ban harus diberi tekanan angin sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh pabrik pembuatnya dan bisa didapatkan di berbagai area kendaraan Anda, seperti di ujung pintu pengemudi, di bagian bawah pintu atau di bagian dalam kotak penyimpanan di pintu kendaraan.
          Perhatikan Tekanan Angin Ban

          Tekanan angin kurang dapat menyebabkan kerusakan bagian sidewall, menurunnya kapasitas angkut beban, dan juga mengakibatkan borosnya bahan bakar. Karenanya tekanan angin ban harus diperiksa secara berkala, paling tidak setiap dua minggu sekali atau ketika hendak melakukan perjalanan jarak jauh.
          Perhatikan : Memeriksa tekanan angin ban sebaiknya pada saat ban dalam keadaan dingin. Bila kendaraan baru saja dipakai, biarkanlah suhu ban turun sebelum diperiksa tekanan anginnya.
          Periks Tekanan Angin Ban


          Tekanan angin yang tidak tepat dapat membuat ban aus tidak merata. Keausan di tengah disebabkan oleh tekanan angin yang terlalu tinggi karena pemakaian kembangan ban bagian tengah yang berlebihan. Sebaliknya, tekanan yang terlalu rendah mengakibatkan keausan pada kedua sisi bahu ban.


          Menggunakan angin nitrogen (N2) pada ban lebih baik daripada angin kompresor 
          Penggunaan Angin Nitrogen

          Kelebihan menggunakan angin nitrogen sebagi berikut :
          • Tekanan nitrogen (N2) lebih stabil daripada oksigen (O2)
          • Berat jenis yang lebih ringan dan partikelnya yang lebih besar, membuat kebocoran ban ber-nitrogen lebih sedikit. sehingga tidak membutuhkan pengisian yang terlalu sering.
          • Ban berkerja lebih optimal ketika berputar karena sifatnya yang dingin.
          • Mengurangi keausan ban yang tidak merata.
          • Lebih hemat BBM.
          • Memperbaiki manuver.

          2. Perhatikan Rotasi Ban
          Sehebat apapun ban bila tidak pernah dirotasi performanya akan lebih cepat menurun. Atau paling tidak, ban di kedua poros (depan dan belakang) tidak berfungsi maksimal dan mengakibatkan keausan tidak merata dan usia pakai menjadi lebih pendek.  Rotasi dibutuhkan bila jarak tempuh kendaraan sudah mencapai 7.500-10.000 km. Ada dua sistem rotasi ban yang biasa dilakukan, yaitu menggunakan empat roda dan menggunakan lima roda, termasuk ban cadangan. 

          a. Rotasi dengan empat roda

          Dapat digunakan dengan cara diagonal, horisontal atau vertikal. Untuk rotasi diagonal,  rotasi dilakukan dengan menukar ban depan kiri dengan belakang kanan dan ban depan kanan dengan belakang kiri.
          Diagonal & Horisontal

          Untuk rotasi horisontal, roda kanan depan ditukar dengan roda kiri depan. Demikian juga dengan roda belakang, ban kanan belakang ditukar dengan kiri belakang. Untuk rotasi vertikal, roda kiri depan ditukar dengan roda kiri belakang. Demikian juga dengan roda kanan depan ditukar dengan roda kanan belakang.
          Vertikal

          b. Rotasi dengan lima roda (dengan ban serep)

          Sistem rotasi dengan menggunakan lima ban relatif mirip dengan diagonal. Ban serep dipasang di kiri belakang, selanjutnya ban kiri belakang pindah ke depan kiri. Ban depan kiri dipindah menyilang ke kanan belakang dan kanan belakang pindah ke depan kanan. Dan terakhir, ban depan kananlah yang menjadi ban serep.
          Peringatan : Jangan gunakan rotasi dengan lima roda jika ban serep berlainan merek atau model dengan empat ban lainnya.

          Cara Megetahui Arti Kode Pada Ban Mobil

          Cara Megetahui Arti Kode Pada Ban Mobil - Ban merupakan salah satu komponen pada mobil yang memiliki fungsi vital diantaranya :

          1. Menahan beban

          Dalam hal menahan beban, yang paling berpengaruh adalah tekanan angin, karena angin dalam ban berfungsi untuk menopang berat kendaraan dan muatan.
            Menahan beban

            2. Meredam guncangan

            Tekanan angin dan type ban (radial/ bias) sangat berpengaruh dalam meredam guncangan awal sebelum diredam lagi oleh suspensi. Ban tipe radial mampu meredam guncangan lebih baik daripada ban tipe bias.
              Meredam guncangan

              3. Meneruskan tenaga dari mesin

              Ban berfungsi untuk meneruskan gaya gerak dan pengeraman ke permukaan jalan, hal ini berkaitan dengan kinerja traksi dan pengereman. Yang berpengaruh dalam hal ini adalah pattern atau kembangan dari ban.
                Meneruskan tenaga dari mesin

                4. Meneruskan fungsi kemudi

                Ban sangat penting dalam mengontrol arah kendaraan, hal ini akan menentukan kemampuan bermanuver dan kestabilan dalam berkendara.
                  Meneruskan fungsi kemudi

                  Memahami Indeks Beban Dan Simbol Kecepatan :

                  Indeks kecepatan adalah simbol huruf mulai dari J sampai dengan Z yang telah disepakati bersama seluruh produsen ban untuk menunjukkan batas kecepatan maksimum yang aman, yang juga berhubugan dengan indeks beban. Lihat tabel indeks beban dan simbol kecepatan di bawah ini.

                  Kedua unsur dibawah ini disebut juga keterangan penggunaan ban dan saling berhubungan. Tabel di bawah ini memberikan informasi nilai indeks beban dan simbol kecepatan untuk masing-masing simbol atau nilai.

                  Indeks Beban (simbol and beban maksimum dalam Kg)
                  Simbol Kecepatan (simbol and kecepatan maksimum dalam km/jam)

                  Mengetahui Kode Pada Ban :

                  Semua ban memiliki serangkaian kode khusus yang menginformasikan spesifikasi ban tersebut. Kode tersebut meliputi ukuran/dimensi, tahun produksi, ukuran tekanan (PSI/pounds per Square Inch), dan maksimal rotasi kecepatan, serta ukuran tekanan beban, dan suhu maksimal saat berputar.

                  Cermat membaca kode ban pada kendaraan, maka Anda telah melakukan langkah pertama untuk berkendara dengan aman. Banyak sekali kasus kecelakaan yang terjadi karena tak cermat ketika memilih ban. Komposisi ban dijelaskan oleh kode alfanumerik yang umumnya dicantumkan pada dinding ban bagian terluar.

                  Kode ban telah berkembang seiring teknologi yang diusung produsen selama bertahun-tahun, hal tersebut terkait dengan campuran kompon karet sebagai bahan dasar ban, serta pengembangan untuk memaksimalkan tingkat ketahanan suhu, atau biasa dikenal dengan Uniform Tire Quality Grade (UTQG).

                  Di sisi pinggir bagian luar ban mobil tertera rangkaian angka dan huruf yang semuanya mempunyai arti tertentu. Bagi Anda yang masih belum tahu cara membaca maksud dari angka dan huruf tersebut. Ban mempunyai �bahasa� sendiri untuk berkomunikasi dengan penggunanya.

                  Bahasa ban yang berupa serangkaian angka dan huruf menunjukkan data-data spesifikasi, merek dan tipe, yang universal dan sudah disepakati oleh semua produsen ban di seluruh dunia.

                  1. Ban mobil penumpang

                  Ukuran 195/60 R 14 85 H

                  Keterangan :
                  • 195 : Lebar penampang ban (mm)
                  • 60  : Aspek rasio
                  • R   : Kontruksi ban radial
                  • 14 : Diameter pelek (inch)
                  • 85 : Load indek
                  • H  : Simbol batas kecepatan.

                  Ukuran 7.75 � 14 4PR

                  Keterangan :
                  • 7.75 : Lebar penampang ban (inch)
                  • 14    : Diameter pelek (inch)
                  • 4PR : Ply rating

                  Ukuran 205SR14

                  Keterangan :
                  • 205 : Lebar penampang (mm)
                  • S    : Batas kecepatan
                  • R   : Kontruksi radial
                  • 14 : Diameter pelek (inch)

                  Ukuran G70 - 15 B

                  Keterangan :
                  • G  : Batas ban
                  • 70 : Aspek rasio (seri)
                  • 15 : Diameter pelek (inch)
                  • B  : Load range

                  2. Ban Truck and Bus, off the road dan Industri

                  Ukuran 10.00 - 20 14PR

                  Keterangan :
                  • 10.00 : Lebar penampang (inch)
                  • 20     : Diameter pelek (inch)
                  • 14PR : Ply rating

                  3. Ban Balap atau Racing Tire (RA)

                  Ukuran 5.00/9.00 - 13

                  Keterangan :
                  • 5.00 : Tinggi penampang (inch)
                  • 9.00 : Lebar penampang (inch)
                  • 13    : Diameter pelek (inch)

                  4. Ban Pejal atau Solid Tire (ST)

                  Ukuran 10 x 6 x 61/4

                  Keterangan :
                  • 10    : Diameter luar (inch)
                  • 6      : Lebar Dasar
                  • 61/4 : Diameter dalam (inch)

                  5. Ban Agrikultur (AGP)

                  Ukuran 19 x 8.00 - 10

                  Keterangan :
                  • 19 : Diameter keseluruhan (inch)
                  • 8.00 : Lebar penampang (inch)
                  • 10 : Diameter pelek.

                  Cara membaca aspek ratio :
                  • Aspek ratio adalah perbandingan antara tinggi ban dengan lebar telapak ban dalam persen, sehingga jika dibuat rumusnya seperti ini.
                  • Ratio = Tinggi penampang/lebar penampang X 100
                  • Contoh 1 mencari aspek ratio : diketahui lebar telapak = 200mm, lalu tinggi penampang = 100 maka, aspek rationya adalah 100/200X100 = 50
                  • Contoh 2 mencari tinggi penampang : diketahui salah satu size ban 195/55 R16. maka, tingginya didapat 195X55/100 = 107, maka tinggi bannya 107 mm dan lebar bannya 195mm.

                    Senin, 28 Oktober 2019

                    Komponen Pada Distributor (Delco) Beserta Fungsinya

                    Komponen Pada Distributor (Delco) Beserta Fungsinya - Distributor atau sering juga disebut delco merupakan salah satu komponen pada sistem pengapian konvensional mobil. Distributor berfungsi untuk mendistribusikan induksi tegangan tinggi sekunder koil ke busi sesuai dengan urutan pengapian mesin. Pada unit distributor mobil terdapat banyak komponen yang memiliki fungsi tersendiri.

                    Sistem pengapian sendiri terdapat beberapa jenis dan macam - macam sistem pengapian, untuk penjelasan tentang jenis & macam - macam sistem pengapian dapat dilihat disini.


                    Untuk komponen pada sistem pengapian sendiri, setiap jenis sistem pengapian memiliki komponen yang berbeda - beda. Salah satunya komponen penting pada sistem pengapian adalah distributor, komponen distributor terdapat pada sistem pengapian konvensional dan semi transistor.

                    Komponen - Komponen Pada Distributor / Delco Beserta Fungsinya


                    1. Tutup distributor
                    Tutup distributor berfungsi sebagai terminal yang terhubung dengan kabel busi dan kabel sekunder coil. Pada tutup distributor terdapat terminal kabel tegangan tinggi, terminal input dan terminal output sesuai dengan jumlah silinder. Jadi untuk mesin 4 silinder mempunyai 1 terminal input dan 4 terminal output. 

                    Setiap terminal pada tutup distributor akan bergesekan dengan rotor untuk menerima tegangan tinggi, dari terminal tersebut listrik disalurkan ke busi melalui kabel tegangan tinggi. Sebagai tempat terminal tegangan tinggi maka tutup distributor terbuat dari bahan isolator yang baik agar tidak ada kebocoran arus tegangan tinggi antar terminal dengan bodi/rumah distributor.
                    Tutup Distributor

                    2. Rotor
                    Rotor berfungsi untuk menerima tegangan tinggi dari coil dan mendistribusikan tegangan tersebut ke masing - masing terminal pada distributor cap (tutup distributor). Rotor memiliki konduktor yang terhubung dengan kabel sekunder ignition coil dan ujung lainya terbebas.

                    Cara kerja rotor yaitu dengan memanfaatkan putaran poros distributor. Saat poros distributor berputar, rotor juga ikut berputar. Putaran itu akan mendistribusikan listrik tegangan tinggi ke masing-masing busi.
                    Rotor

                    3. Poros Disributor
                    Poros distributor terletak di bagian tengah distributor. Dibagian bawah poros, terhubung dengan pompa oli yang terkoneksi dengan crankshaft mesin. Sehingga putaran poros dipengaruhi oleh putaran mesin.

                    Selain itu, poros ini juga memiliki sebuah cam atau nok yang berfungsi untuk menekan kaki platina agar terjadi pemutusan arus. Dibagian atas, poros terhubung dengan rotor yang akan mendistribusikan listril tegangan tinggi ke masing-masing busi.
                    Letak Poros Distributor

                    4. Platina (Contact Breaker)
                    Platina berfungsi untuk memutuskan arus primer coil untuk menghasilkan tegangan sekunder yang sangat tinggi melalui proses induksi. Dinamakan platina karena komponen ini memiliki contact point berbahan lohgam platina. Yang membuat platina terbuka adalah nok / cam pada poros distributor, sedangkan yang membuat platina menutup adalah pegas. 

                    Saat platina menutup tahanan harus nol dan persinggungan permukaan harus baik agar arus listrik dapat mengalir dengan cepat mencapai maksimal, dan kemagnetan inti koil cepat terbentuk. Sedangan saat platina terbuka maka arus listrik harus cepat terputus agar koil dapat menghasilkan induksi tegangan tinggi secara maksimal. 

                    Lama kontak pemutus menutup merupakan faktor penting dalam pembentukan induksi tegangan tinggi. Lama kontak pemutus menutup diukur dalam derajat dan sering disebut cam dwell angle (CDA). Besar cam dwell angle (CDA) berhubungan terbalik dengan celah platina, bila celah platina besar maka CDA menjadi kecil, sebaliknya bila celah platina kecil maka CDA (cam dwell angle) besar.
                    Platina (Contact Breaker)


                    5. Breaker plate
                    Breaker plate merupakan sebuah tatakan tempat platina diletakan. Komponen ini dapat digerakan untuk mengubah timing pengapian. Hal itu karena breaker plate terhubung dengan advancer yang berfungsi mengubah timing pengapian.

                    Saat breaker plate bergeser, menyebabkan posisi platina juga ikut bergeser. Hal itu berakibat timing pengapian yang lebih awal ataupun lebih lambat. Dikomponen ini pula penyetelan celah platina dilakukan.


                    6. Capasitor / Kondensor
                    Saat kontak platina terputus, akan menimbulkan percikan di celah kontak tersebut. Tentu hal ini bisa berakibat pada hasil pengapian. Kapasitor atau kondensor adalah komponen elektronika yang dapat menyerap arus listrik yang berfungsi untuk menyerap arus induksi primer koil (electromotive force).

                    Saat kontak pemutus arus terbuka sehingga percikan api pada permukaan kontak dapat dikurangi, kontak pemutus tidak cepat aus/kotor/terbakar. Selain itu dengan terserapnya electromotive force dari induksi koil primer kecepatan perubahan kemagnetan lebih tinggi, sehingga arus induksi pada sekunder koil lebih besar, percikan api lebih besar, pembakaran lebih sempurna, tenaga mesin besar dan bahan bakar lebih hemat.
                    Capasitor / Kondensor

                    7. Poros Nok
                    Poros nok pemutus arus berfungsi untuk menekan rubbing block platina sehingga platina terbuka. Terbukanya platina menyebabkan aliran listrik pada primer koil terputus, kemagnetan inti koil hilang, terjadi induksi baik pada primer koil maupun sekunder koil.

                    Tegangan induksi sekunder koil yang sangat tinggi  dialirkan ke tutup distributor, rotor, kabel tegangan tinggi dan busi sehingga terjadi percikan api pada busi. Jadi saat pemutus arus terbuka akan terjadi percikan api di busi.

                    Pada motor 4 tak, api busi diperlukan tiap 2 putaran engkol yaitu saat akhir kompres, untuk itu dibuat perbandingan putaran engkol dengan poros nok pemutus sebesar 2:1, artinya poros engkol berputar 2 kali (720 derajat) maka poros nok berputar 1 kali (360 derajat).

                    Jumlah tonjolan nok sesuai dengan jumlah silinder, artinya untuk motor 1 silinder mempunyai nok 1 buah, sedang motor 4 silinder mempunyai nok 4 buah. Antar poros penggerak dan nok tidak terikat mati. Kedua bagian tersebut dihubungkan dengan centrifugal advancer, yaitu mekanisme yang digunakan untuk mengajukan saat pengapian.

                    Platina membuka akibat tekanan poros nok, saat platina mulai membuka maka terjadi percikan api busi. Keausan poros nok yang tidak merata menyebabkan waktu pembukaan platina tidak stabil, sehingga saat percikan api juga tidak stabil atau saat pengapian tidak stabil.

                    8. Centrifugal advancer
                    Centrifugal advancer merupakan mekanisme yang berfungsi mengajukan saat pengapian berdasarkan putaran mesin. Centrifugal advancer terdiri dari 3 komponen utama yaitu : bobot centrifugal, pegas dan driving plate.

                    Saat putaran mesin bertambah maka gaya centrifugal yang dihasilakan juga bertambah, pegas akan memanjang mengimbangi gaya centrifugal yang dihasilkan.

                    Gerakan bobot centrifugal mengungkit nok sehingga poros nok berputar searah putaran rotor, karena putaran nok searah maka nok lebih cepat bertemu dengan rubbing block, kontak pemutus lebih cepat terbuka, saat pengapian lebih maju.
                    Centrifugal advancer

                    9. Vacum advancer
                    Kecepatan perambatan api hasil pembakaran dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain perbandingan campuran, atomisasi, tekanan campuran, temperatur campuran dan sebagainya. Saat kendaraan dipercepat campuran bahan bakar menjadi gemuk karena pada saat tersebut terjadi penyemprotan bahan bakar pada pompa percepatan.

                    Campuran gemuk membutuhkan waktu pembakaran yang lebih lama dibanding campuran ideal, untuk itu agar tekanan maksimal hasil pembakaran tetap 108 setelah TMA maka saat pengapian harus dimajukan. 

                    Prinsip pengajuan saat pengapian memanfaatkan perubahan kevakuman pada lubang throttle valve. Saat motor dipercepat kevakuman pada throttle valve naik, gaya dari kevakuman yang dihasilkan menggerakkan diafragma.

                    Diafragma menggerakan dudukan kontak pemutus arus (breaker plate) berlawanan dengan putaran putaran poros nok, gerakan dudukan kontak pemutus arus lebih cepat membuka, sehingga saat pengapian juga lebih cepat/maju.
                    Vacum advancer

                    Jumat, 25 Oktober 2019

                    Cara Scan Dokumen di HP Android Dengan Aplikasi Google Drive

                    Cara scan data atau dokumen pakai HP android via google drive - Ingin scan dokumen yang gampang dan tidak ribet? mungkin kalian bisa menggunakan cara ini yaitu dengan menggunakan smartphone android saja. Jadi sangat lah praktis dan murah. Karena kita tidak perlu jauh-jauh pergi ke tukang scan dan membayar biaya scan yang bisa dibilang tidak lah begitu murah. Jika hanya beberapa mungkin masih lah tidak begitu berpengaruh terhadap keuangan kita. Namun apabila yang data atau dokumen yang di scan itu banyak maka tentunya akan jadi boros.

                    Nah, sebagai alternatifnya kalian dapat melakukan scan dokumen cukup dengan bermodalkan hp android saja. Jadi ketika suatu saat kalian membutuhkan softcopy seperti ingin scan ktp, foto, ijazah, atau dokumen lain-nya, kalian bisa memanfaatkan hp android milikmu untuk scan dokumen tersebut tanpa harus pergi ke tempat jasa scan dokumen.

                    Cara Praktis Melakukan Scan Dokumen Dengan Hanya Menggunakan HP Android
                    Jika kita ketahui bersama bahwa memang peran scan dokumen dalam hal tertentu bisa dibilang sangatlah penting. Seperti saat melamar pekerjaan secara online, jadi suatu perusahan pasti menginginkan dokumen yang terlampir harus berbentuk softcopy atau berbentuk dokumen yang sudah di scan. Nah, maka dari itu tentunya kalian haruslah melakukan scan data/dokumen.

                    Dan untuk melakukan scan dokumen kita bisa melakukan-nya dengan menggunakan sebuah aplikasi google drive, dimana aplikasi ini mempunyai fungsi dasar sebagai tempat penyimpanan gratis di internet. Jadi selain digunakan sebagai alat scan, kalian juga bisa memanfaatkan aplikasi google drive untuk menyimpan dokumen-dokumen penting yang bersifat pribadi, sebagai tempat berbagi file berukuran besar dan masih banyak lagi.

                    Cara scan dokumen lewat android menggunakan google drive :

                    • Langkah yang pertama yang harus kalian lakukan jika ingin scan data via aplikasi google drive, yaitu pastinya buka terlebih dahulu aplikasi google drive-nya, kemudian upload sebuah file dengan cara menekan ikon +.
                    • Dan setelah itu lanjutkan dengan mengeklik pindai atau scan. Untuk lebih jelasnya maka kalian lihat saja pada gambar berikut ini.
                    Cara Praktis Melakukan Scan Dokumen Dengan Hanya Menggunakan HP Android

                    • Langkah selanjutnya yaitu kalian tinggal ambil gambar dari dokumen yang kalian miliki dengan camera ponsel. Untuk melakukannya maka klik ikon biru untuk mengambil foto dan lanjutkan dengan crop untuk mengatur ukuran yang kalian inginkan. Dan jika sudah, silahkan kalian klik ikon ceklis. Dan kemudian kalian tunggu sampai dokumen-nya terupload dalam bentuk file pdf.
                    Cara Praktis Melakukan Scan Dokumen Dengan Hanya Menggunakan HP Android
                    • Dan jika sudah ter-upload file-nya, maka langkah yang selanjutnya silahkan kalian klik ikon 3 titik pada sebelah kanan nama file untuk membuka file yang sudah terupload tadi. Kalian bisa menyimpan hasilnya ke gallery dengan menekan ikon download dan kalian bisa membagikan ke teman-teman kalian dengan menekan ikon salin link.
                    Cara Praktis Melakukan Scan Dokumen Dengan Hanya Menggunakan HP Android

                    • Selesai

                    Demikianlah cara mudah scan dokumen melalui android via google drive. Semoga tutorial diatas dapat bermanfaat bagi kalian dan jika berkenan maka share artikel ini ke teman kalian yang lain agar mereka juga dapat mengetahuinya. Terimakasih dan selamat mencoba.

                    Kamis, 24 Oktober 2019

                    Komponen Rem Angin Beserta Fungsinya

                    Komponen Rem Angin Beserta Fungsinya - Keuntungan system Full Air Brake Di banding yang lain :
                    • 1. Daya pengendalian yang ringan.
                    • 2. Dapat di peroleh daya pengereman yg besar.
                    • 3. Dalam perbaikan lebih sederhana.
                    • 4. Tidak akan terjadi kebocoran pelumas di sekitar tromol
                    • 5. Ramah lingkungan dan lain-lain.
                      Rem Angin
                        Karna daya pengereman pada sistem rem angin lebih besar di banding dengan system yang lainya semisal AOB.(Air Over Brake). Maka system ini di gunakan di kendaraan - kendaraan berat agar beban yang berat mampu di imbangi dengan system rem yang kemampuanya lebih berat juga.

                          Komponen Rem Angin Dan Fungsinya :

                          1. Air Tank
                          Berfungsi untuk menampung udara sementara yang di suplay dari kompresor udara yg sebelumnya udara tersebut sudah di saring terlebih dahulu oleh filter udara dan Air Dryer agar udara yg masuk kedalam tangki bener bener bersihh tidak terdapat kotoran atau air yang masuk ke system saluran.

                          Dan demi keamanan / safety di terapkan dalam system rem FAB ini bahwa tekanan di dalam tangki pun selalu harus sesuai, yaitu : 740 -840 kPa (7,5 � 8,5 kgf/cm2). apabila tekanan melebihi batas yang di tentukan maka urada di dalam Air Tank akan di buang ke atmosfer agar udara di dalam tanki tetep stabil.

                          Selain itu juga tangki di lengkapi dengan check valve yaitu suatu komponen di Air Tank yang berfungsi untuk menjaga saluran udara balik ke kompresor di saat mesin mati maka check valve menutup saluran air tank yang ke kompresor.

                          Kegunaan udara di dalam air tank :
                          • Udara di dalam Air Tank di gunakan untuk menunjang sistem-sistem kelengkapan penujang kendaraan seperti : Clutch Boster (Boster Kopling), System Rem, klakson, Exaust Brake cylinder dan peralatan tambahan lainnya. 
                          • Sepeti tadi dikatakan tekanan dalam tangki di jaga pada tekanan tertentu yang di lakukan oleh pressure regulator. 
                          • Ketika tekanan naik melebihi standar, proses pemberian tekanan udara di hentikan oleh udara pressur regulator yang menekan Unloader Valve yang di tempatkan pada cylinder head kompresor. 
                          • Ketika tekanan sudah turun di bawah standar unloadder valve pun di naikan oleh pegas dan pemberian tekanan udara di lanjutkan kembali.
                            Air Tank

                            2. Air Kompresor
                            Kendaraan menggunakan udara bertekanan dalam sistem rem dan peralatan tambahan lainnya. Dan udara tersebut di hasilkan oleh kompresor udara yang kemudian di salurkan dulu ke Air Dryer untuk di saring dimana Uap lembab dalam udara di bersihkan dan setelah melalui proses penyaringan selanjutnya di kirim ke tangki udara.

                            Karena kompresor udara kerjanya sangat extra tergantung putaran engine maka kompresor udara pun dilengkapi dengan sistem pelumasan dan pendinginan yang maksimal agar kompresor udara tetap bekerja dengan normal.
                            Air Kompresor

                            3. Brake Valve
                            Katup rem brake valve terpasang di bawah pedal rem pada sistem FOB atau AOB Katup ini mengendalikan rem dengan cara membuka dan menutup untuk mengatur aliran udara bertekanan. Pengendalian rem untuk roda depan dan belakang dilakukan secara terpisah.

                            Saat pedal rem di tekan sebuah plunger dan pegas bergerak menekan primary piston dan menutup lubang ventilasi atas. Serta sebuah scondery piston dan menutup lubang ventilasi bawah. 

                            Ketika pedal di tekan lebih dalam feed valve atas dan feed valve bawah terbuka sehingga udara bertekanan dari tangki udara mengalir masuk ke power cylinder boster rem atau relief valve.

                            Ketika pedal di lepas aliran udara berbalik dan tekanan udara di lepaskan ke atmosfer melalui katup buang ( exaust valve) yang berada di bawah katup rem.
                            Brake Valve

                            4. Relay Valve
                            Relay valve di kendalikan oleh udara bertekanan dari brake valve, relay valve membuka dan menutup aliran udara bertekanan dari tangki ke tabung rem (brake chember).

                            Untuk mengaktifkan dan membatalkan rem dengan cepat. Kontruksi relay valve seperti pada gambar di bawah. Rem depan dan belakang memiliki relay valve tersendiri.
                            Relay Valve


                            5. Brake Chamber
                            Brake chamber berfungsi unuk merubah tekanan udaara menjadi gerakan mekanis dan melalui sebuah push rod mengerakan tuas slack adjuster. Walaupun brake chamber depan dan belakang kontruksinya sama pada brake chamber beakang biasanya di lengkapi dengan spring brake.

                            Saat udara bertekanan di alirkan ke dalam brake chamber, diafragma dan push rod tertekan dengan kekuatan sesuai gaya tekan pada diafragma, mengerakan sebuah cam rem melalui tuas pada slack adjuster.

                            Ketika pedal rem di lepas, push rod dan diafragma di tekan balik oleh sebuah pegas pembalik, mengembalikan posisi cam dan membantu pembuangan udara. Slack adjuster kontruksinya seperti pada gambar di bawah.

                            Dengan memutar adjuster screw, worm gear dan camshaft akan berputar dan akan mengatur celah kanvas dengan tromol. Pada ujung adjusting screw di pasang sistem pengunci posisi yang terdiri dari spring dan ball.
                            Brake Chamber

                            6. Air dryer
                            Seperti di katakan di atas tadi air dryer berfungsi untuk menyaring kelembapan udara sebelum udara masuk ke tangki udara di air dryer ini antara air dan kotoran di saring terlebih dahulu agar udara yang masuk ke Air Tank bener-bener bersih.
                            Air Dryer

                            Rabu, 23 Oktober 2019

                            Fungsi Booster Rem & Cara Kerjanya

                            Fungsi Booster Rem & Cara KerjanyaBoster rem dipasangkan menjadi satu dengan master rem (tipe integral) atau juga dapat dipasangkan secara terpisah dengan master silinder. Biasanya booster rem tipe integral ini banyak digunakan pada kendaraan penumpang atau truk kecil.
                            Booster Rem Tipe Integral

                            Fungsi Booster Rem Pada Sistem Pengereman


                            Boster rem merupakan salah satu dari komponen sistem rem berupa alat bantu mekanis yang berfungsi untuk melipat gandakan daya penekanan pedal rem 3 - 5 kali lipat sehingga daya pengereman yang lebih besar dapat diperoleh, karena ketika pengereman dilakukan tenaga penekanan ke pedal rem dari pengemudi tidak cukup kuat untuk segera dapat menghentikan kendaraan.

                            Pada semua sistem rem kendaraan modern sudah dilengkapi dengan boster rem. Sebagian besar jenis boster rem yang digunakan adalah jenis kevakuman. Vakum adalah suatu kondisi di mana tekanan area spesifik lebih rendah dari tekanan atmosfer di sekitarnya. Perbedaan tekanan dapat dimanipulasi menggunakan diafragma (katup) yang berupa membran fleksibel.

                            Kerja membran disebabkan karena adanya perbedaan tekanan antara tekanan dan kevakuman yang dihasilkan dari dalam intake manifold mesin. Master Rem / Master silinder dihubungkan dengan pedal rem dan membran untuk memperoleh daya pengereman yang besar dari langkah pedal minimum.

                            Boster rem menerima kevakuman melalui selang dan katup (katup satu arah). Katup mempertahankan tekanan vakum selama mesin mati dan menjamin booster akan memiliki kevakuman cadangan untuk 2-3 kali pengereman.

                            Boster rem dirancang sedemikian rupa sehingga apabila boster rem tidak bekerja dikarenakan adanya sesuatu hal, maka tenaga dari boster rem akan hilang. Dan menyebabkan hanya tenaga pedal rem saja yang bekerja.

                            Pada mobil bensin booster rem menggunakan tipe langsung, yaitu : Booster rem bekerja berdasarkan kevakuman intake manifold mesin yang berarti apabila mesin hidup maka booster rem bekerja. Ketika mesin mati maka booster rem tidak dapat bekerja atau tidak dapat membantu meringankan beban pedal rem.

                            Sedangkan booster rem pada mobil mesin diesel (solar), umumnya mengunakan pompa vakum yang diletakkan di belakang altenator atau dengan menggunakan rangkaian roda gigi tersendiri. 

                            Untuk kendaraan yang digerakkan oleh mesin diesel, booster remnya diganti pompa vakum karena kevakumannya yang terjadi pada intake manifold pada mesin diesel tidak cukup kuat. 

                            Booster rem terdiri dari rumah booster, piston booster, membran, reaction mechanism, mekanisme katup pengontrolan. Booster rem dibagi menjadi bagian depan dan belakang, dan masing-masing ruang dibatasi dengan membran dan piston booster. 


                            Cara Kerja Booster Rem Pada Sistem Pengereman

                            1. Saat Rem Tidak Gunakan
                            Posisi Rem Tidak Bekerja

                            Keterangan :

                            Katup udara dihubungkan ke batang operasi katup, dan ditarik ke kanan oleh pegas pembalik katup udara. Katup pengontrol didorong ke kiri oleh pegas katup pengontrol, Ini menyebabkan katup udara bersentuhan dengan katup pengontrol.

                            Karenanya, udara atmosfer yang mengalir melalui elemen pembersih udara dicegah memasuki ruang tekanan variabel. Pada kondisi ini katup hampa udara dari badan katup dipisahkan dari katup pengontrol untuk membuka alan antara saluran A dan saluran B.

                            Karena akan selalu ada hampa udara di ruang tekanan konstan, akan ada pula hampa udara di ruang tekanan variabel pada saat ini. Sebagai akibatnya, piston didorong ke kanan oleh pegas diafragma.

                            2. Saat Rem Digunakan
                            Posisi Rem Bekerja

                            Keterangan :

                            Ketika pedal rem ditekan, batang pengoperasian katup mendorong katup udara, sehingga menyebabkan katup udara bergerak ke kiri. Katup pengontrol, yang didorong melawan katup udara oleh pegas katup pengontrol, juga bergerak ke kiri sampai ia berhubungan dengan katup hampa udara.

                            Ini menutup bukaan antara saluran A dan B. Ketika katup udara bergerak lebih jauh ke kiri, ia bergerak menjauhi katup pengontrol. Kondisi ini membuat udara atmosfer memasuki ruang tekanan variabel melalui saluran B (setelah melewati elemen pembersih udara).

                            Perbedaan tekanan antara ruang tekanan konstan dan ruang tekanan variable membuat piston bergerak ke kiri, hal ini menyebabkan cakram reaksi (reaction disc) menggerakkan batang pendorong booster ke kiri dan menambah tenaga pengereman.

                            3. Saat Kondisi Menahan
                            Kondisi Menahan

                            Keterangan :

                            Bila pedal rem ditekan setengah, batang pengoperasian katup dan katup udara akan berhenti bergerak tapi piston akan tetap bergerak ke kiri karena adaperbedaan tekanan. Katup pengontrol tetap dihubungkan dengan katup hampa udara oleh pegas katup pengontrol, tapi ia bergerak bersama dengan piston.

                            Karena katup pengontrol bergerak ke kiri dan berhubungan dengan katup udara, udara atmosfer dicegah untuk memasuki ruangan tekanan variabel, sehingga tekanan pada ruang tekanan variabel stabil.

                            Akibatnya ada perbedaan tekanan yang konstan antara ruang tekanan konstan dan ruang tekanan variabel. Karenanya, piston akan berhenti bergerak dan mempertahankan tenaga pengereman yang sedang berlangsung.


                            4. Saat Kondisi Dorongan Maksimum
                            Kondisi Dorongan Maksimum

                            Keterangan :

                            Jika pedal rem ditekan seluruhnya ke bawah, katup udara akan bergerak seluruhnya menjauh dari katup pengontrol. Pada kondisi ini, ruang tekanan variabel diisi seluruhnya dengan udara atmosfer, dan perbedaan tekanan antara ruang tekanan konstan dan ruang tekanan variabel dibuat maksimum, hal ini membuat efek dorong maksimum bekerja pada piston.

                            Bahkan bila tenaga tambahan diberikan pada pedal rem, efek dorong pada piston akan tetap tidak berubah, dan tenaga tambahan akan diberikan hanya pada tongkat pendorong booster dan akan dikirimkan sebagaimana adanya ke silinder utama.

                            5. Saat Kondisi Tidak Hampa Udara :
                            Kondisi tidak hampa udara

                            Keterangan :

                            Jika sebuah vacuum gagal diberikan pada brake booster atas sebab apapun, maka tidak akan ada perbedaan tekanan antara ruang tekanan konstan dan ruang tekanan variable (karena keduanya akan diisi dengan udara atmosfer). Saat brake booster ada pada posisi "off", piston dikembalikan ke kanan oleh pegas diafragma. 

                            Tetapi, saat pedal rem ditekan, batang pengoperasi katup bergerak ke kiri dan mendorong katup udara, cakram reaksi (reaction disc) dan tongkat pendorong booster. Ini menyebabkan silinder utama piston memberikan tenaga pengereman pada rem. Pada saat yang sama, katup udara mendorong kunci stopper katup yang dimasukkan ke badan katup. 

                            Sehingga, piston juga akan mengatasi pegas diafragma dan bergerak ke kiri. Maka dengan itu, rem akan tetap fungsional bahkan saat tidak ada hampa udara yang diberikan pada brake booster. Tetapi, karena brake booster tidak bekerja, pedal rem akan terasa "berat".