Senin, 30 Maret 2020

Cara Mengukur Kebengkokan Poros & Run Out Menggunakan Dial Indikator

Cara Mengukur Kebengkokan Poros & Run Out Menggunakan Dial Indikator - Untuk mengukur run out dengan mengukur kebengkokan menggunakan alat ukur mekanik Dial Indikator, alat ini mempunyai tingkat ketelitian yang sangat kecil 0,01 mm. Ini merupakan sesuatu yang sangat kecil, proses pengukuran yang tidak benar akan berdampak pada hasil pengukuran. Karena mengukur run out dan kebengkokan berbeda maka untuk rumus yang digunakan juga berbeda, harus dapat membedakan cara mengukur Run Out dan mengukur kebengkokan.


Berikut Cara Mengukur Kebengkokan Poros Dan Run Out Menggunakan Dial Indikator


Cara Mengukur Run Out Menggunakn Dial Indikator

Run out adalah pengukuran keolengan benda yang diukur pada posisi samping pada benda - benda yang berputar. Contoh pengukuran run out pada komponen - komponen dimobil yaitu flywheel, piringan rem cakram dan sejenisnya.
  • 1. Siapkan dial indikator yang akan digunakan
  • 2. Bersihkan bahan atau benda kerja yang akan diukur
  • 3. Letakan dial indikator pada posisi yang tepat / pas (skala dial gauge dapat dibaca dengan jelas)
Meletakan Dial Indikator

  • 4. Sentuhkan bidang sentuh dial gauge (spindel) pada permukaan benda
  • 5. Tekan dial gauge sampai jarum panjang bergerak 1 atau 2 x putaran penuh
  • 6. Kalibrasi alat dengan cara setting angka nol (putar angka nol ke arah jarum berhenti)
  • 7. Beri tanda titik atau strip menggunakan tipe x atau spidol pada benda yang diukur (digunakan sebagai acuan titik awal ketika memutar benda kerja)
  • 8. Putar perlahan benda yang sedang di ukur sebanyak 1x putaran 
  • 9. Perhatikan gerakan jarum panjang pada skala dial indikator

Cara Membaca Hasil Pengukuran Run Out

Perhatikan gambar dibawah ini :
( + ) + ( - )

Keterangan :
  • ( + ) merupakan hasil jarum panjang putaran dial gauge tertinggi ke kiri
  • ( - ) merupakan hasil putaran jarum panjang dial gauge tertinggi ke kanan

Contoh :

Misal hasil pengukuran menggunakan Dial Indikator ke kiri adalah 0,10 mm. Sedangkan yang ke kanan adalah 0,10 mm. Maka pengukuran Run Out didapatkan hasil 0,10 mm + 0,10 mm = 0,20 mm.

Cara Mengukur Kebengkokan Poros Menggunakan Dial Indikator

Kebengkokan adalah pengukuran yang dilakukan untuk pada sebuah batang (poros) yang mempunyai gaya gerak aksial, perbedaannya dengan run out hanya pada gerak aksialnya (gaya keatas). Contoh pengukuran kebengkokan yaitu pada batang poros camshaft,  batang poros crankshaft dan sejenisnya. 
  • 1. Siapkan alat yang akan digunakan
  • 2. Bersihkan bahan yang akan diukur (Pastikan tidak ada karat ataupun kotoran yang menempel)
  • 3. Letakkan V - Block pada tempat yang rata
  • 4. Letakkan poros pada V - Block dengan baik dan benar (bila perlu coba diputar-putar menggunakan tangan)
Meletakan Poros Pada V-Block

  • 5. Sentuhkan bidang sentuk dial gauge pada permukaan poros 
  • 6. Tekan sampai jarum panjang bergerak 1 atau 2 x putaran penuh)
  • 7. Setting angka nol (putar angka nol ke arah jarum berhenti)
  • 8. Beri tanda titik atau strip pada benda yang diukur
  • 9. Putar perlahan poros menggunakan tangan
  • 10. Perhatikan hasil pengukurannya pada dial gauge.

Cara Membaca Hasil Pengukuran Kebengkokan Poros

( + ) + ( - )
2
Keterangan:
  • ( + ) merupakan hasil putaran jarum panjang dial gauge tertinggi ke kiri
  • ( - )  merupakan hasil putaran jarum panjang dial gauge tertinggi ke kanan

Contoh :

Misal hasil pengukuran menggunakan Dial Indikator ke kiri adalah 0,10 mm. Sedangkan yang ke kanan adalah 0,10 mm. Maka hasil pengukuran Run Out yaitu (0,10 mm + 0,10 mm) : 2  = 0,10 mm.

Minggu, 29 Maret 2020

Cara TOP Kompresi Mesin Motor 4 Tak

Cara TOP Kompresi Mesin Motor 4 Tak - Posisi TOP ini hanya dapat ditemukan pada motor 4 tak, sedangkan pada mesin motor 2 tidak perlu mengatur TOP kompresi, misal ketika akan memasang cylinder head (kepala silinder) pada mesin motor 2 tak, silinder head tersebut dapat langsung dipasang tanpa harus setting sana sini.

Posisi TOP pada motor 4 tak adalah ketika posisi TMA (Titik Mati Atas), yaitu posisi piston / seher berada di bagian depan / atas. Serta posisi klep isap & klep buang dalam keadaan tertekan oleh templar roller, posisi noken as tidak menekan katup.

Akibat dari mesin motor tidak pada posisi TOP yaitu :
  • Mesin loyo atau tidak bertenaga hal tersebut disebabkan karena era perputaran gas masuk & gas buang yang tidak pas.
  • Hal lain yang dapat terjadi ketika mesin motor tidak dalam posisi TOP yaitu mesin tidak dapat dinyalakan.

Cara TOP Kompresi Motor 4 Tak Dengan Melihat Tanda "T" / Tanda Timing Pengapian

Siapkan alat yang digunakan untuk mencari posisi top yaitu obeng (-) dan kunci T (untuk ukuran kunci T nya berbeda - beda silahkan cari yang pas).
  • 1. Lepas mur lubang intip posisi top & tutup blok magnet yang berada di bagian atas & kiri mesin menggunakan obeng (-).
    Letak Mur Lubang Intip TOP & Baut Fly Wheel (Magnet Rotor)

    • 2. Putar fly wheel (magnet rotor) menggunakan kuci (T) setelah itu cari dan lihat goresan "T" melalui lubang pengintip.
      Putar Krug As & Posisi Tanda "T"

      • 3. Jika sudah ketemu maka mesin motor sudah dalam posisi TOP.
        Catatan : Cara tersebut umumnya digunakan ketika akan menyetel klep motor.

        Cara TOP Kompresi Motor 4 Tak Dengan Melihat Tanda "Garis" Timing Gear / Gir Rantai Keteng

        • 1. Lepas busi
        • 2. Buka tutup keteng yang terdapat di cylinder head (kepala silinder)
        • 3. Putar fly wheel (magnet rotor) menggunakan kunci T
        • 4. Masukan obeng (-) atau (+) ke lubang busi yang penting obengnya dapat masuk ke lubang busi.
        • 5. Dari lubang busi rasakan posisi piston sudah di TMA (Titik Mati Atas) atau belum.
        Masukan Obeng Melalui Lubang Busi

        • 6. Lihat tanda garis pada gear rantai keteng, ketika piston sudah dalam posisi TMA maka tanda garis di gear akan sejajar horisontal
          Tanda Strip Pada Gear Rantai Kamprat

          • 7. Jika tanda garis belum sejajar, putar magnet rotor 1x lagi. Atau jika belum dapat memposisikannya putar magnet sampai posisi TMA.
            Catatan : Cara kedua ini bayak di lakukan ketika ingin memasang kembali noken As, atau setelah turun mesin (overhoul).

            Cari TOP Kompresi Motor 4 Tak Saat Memasang Noken As (Camshaft)

            Jika asal langsung memasang noken as tidak memperhatikan posisi seher berada di bagian yang tepat, misalnya pada posisi piston di tengah & posisi noken as sedang menekan klep.

            Bisa saja motor tidak dapat dinyalakan atau mesin dapat menyala tetapi tenaganya loyo, atau malah klep bisa bertabrakan dengan piston yang mengakibatkan klep jadi bengkok.

            Intinya ketika akan memasang kembali noken as perlu mengatur posisi piston terlebih dahulu pada posisi TMA. Posisi noken as yang sudah dalam poisis TOP yaitu kedua nok (tonjolan) noken as menghadap ke bawah atau berhadapan dengan piston. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar dibawah ini :
            Posisi Noken As

            Lebih mudahnya saat gear telah terpasang pada noken as umumnya terdapat tanda di gear pada silinder head. lalu tinggal paskan saja tandanya seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.

            Sabtu, 28 Maret 2020

            Cara Menghidupkan Motor Injeksi Setelah Kehabisan Bensin

            Cara Menghidupkan Motor Injeksi Setelah Kehabisan Bensin - Ada opini bahwa saat motor injeksi kehabisan bensin maka dapat mengakibatkan kerusakan yang fatal pada komponen sistem bahan bakar, terutama pada bagian injektornya.

            Jika pada motor yang masih menggunakan sistem bahan bakar konvensional (menggunakan karburator), saat motor tersebut kehabisan bensin maka hal tersebut tidak mempengaruhi kerja karburator.

            Hal tersebut juga berlaku untuk motor yang sudah menggunakan sistem bahan bakar injeksi (mengunakan injektor) saat motor injeksi kehabisan bensin maka juga tidak mempengaruhi kerja injektor atau tidak dapat membuat komponen tersebut (injektor) cepat rusak.

            Perlu diketahui karena saat ini teknologi injeksi yang diaplikasikan pada motor semakin berkembang & canggih. Saat jumlah bahan bakar di tangki bahan bakar mulai menipis, maka tekanan pada fuel pump (pompa bahan bakar) akan diturukan secara otomatis, yang menyebabkan laju motor tersedat - sedat (berebet) sebagai peringatan bagi pengendara motor.
            Motor Injeksi Kehabisan Bensin

            Jika hal seperti yang telah disebutkan diatas diteruskan (bensin sampai habis), sistem langsung mematikan pasokan bahan bakar ke fuel pump. Dan fuel pump akan menutup atau off secara otomatis. Artinya, sudah ada sistem untuk mengunci dalam kondisi bensin telah habis.

            Jika motor injeksi terlalu sering kehabisan bensin. Komponen yang akan berkurang umur pemakaiannya (lemah) bukan pada injektornya tetapi pada komponen fuel pumpnya.

            Maka lebih baik ketika strip indikator bensin telah mendekti E segera isi tangki bahan bakar. Tetapi saat motor injeksi terlanjur sudah kehabisan bensin, maka cara untuk mengatasinya simak penjelasan berikut.

            Cara Menghidupkan Motor Injeksi Setelah Kehabisan Bensin


            1. Isi tangki motor dengan bensin, setelah bensin diisi jangan langsung stater motor. Cukup putar kunci kotak dari posisi OFF ke ON terlebih dahulu dan tunggu hingga suara fuel pump mati.

            2. Setelah itu putar kunci kontak OFF - ON (�) sebanyak 5x. Langkah memutar kunci kontak berulang kali ini guna memberikan kesempatan fuel pump untuk memompa bahan bakar, dan untuk menghilangkan angin yang ada pada selang injektor.
            Banyak pemilik motor injeksi langsung menyalakan motornya tanpa memahami langkah ini. Yang membuat mesin hidupnya lebih lama, sehingga banyak yang beranggapan motor susah dihidupkan.

            3. Kemudian baru kunci kontak di hidupkan lagi (ON) maka akan terdengar suara berdenging yang menandakan fuel pump (pompa bahan bakar) mulai bekerja.

            4. Terakhir starter untuk menyalakan mesin motor.

            Warna Kabel Spul Honda Grand / Supra Series Beserta Fungsinya

            Warna Kabel Spul Honda Grand / Supra Series Beserta Fungsinya - Pada setiap spul (stator coil) sepeda motor tentu tidak terlepas dari kabel yang berfungsi untuk menyalurkan arus atau penghubung arus dari komponen satu ke lainnya, serta kabel tersebut mempunyai warna yang berbeda antara satu dengan lainnya.

            Spul pada motor honda grand mempunyai persamaan warna kabel dengan spul motor honda lain, diantaranya yaitu :
            • Astrea 800
            • Astrea Star
            • Astrea Prima
            • Honda win
            • Supra
            • Astrea Legenda
            • Supra X
            • Supra Fit
            • Fit X/S

            Kabel spul motor honda grand terdapat 4 kabel dengan warna berbeda, setiap kabel mempunyai fungsi yang berbeda-beda pula. Akan tetapi kabel tersebut saling ketergantungan antara kabel satu dengan kabel lainnya. Maksudnya ketika satu kabel tidak berfungsi kemungkinan dapat mempengaruhi fungsi kerja komponen lain, hal tersebut tentu akan menyebabkan komponen lain tidak dapat berfungsi dengan normal.

            Warna Kabel Spul Motor Honda Grand Supra Serie Beserta Fungsinya


            Warna Kabel Spul

            1. Warna Kabel Hitam - Garis Merah
            Warna kabel hitam garis merah dari spul digunakan sebagai kabel arus awal pada sistem pengapian. Kabel spul ini berfungsi sebagai spul pengapian atau sumber pengapian yang dikeluarkan oleh busi, jika spul ini lemah atau rusak maka sepeda motor tidak akan mengeluarkan api dari busi.

            Untuk motor jenis ini tahanan spul pengapian berkisar 500 - 600 ohm, jika nilai tahanan lebih dari nilai tersebut maka dipastikan adanya kerusakan pada lilitan spul tersebut.


            2. Warna Kabel Kuning 
            Warna kabel kuning pada spul motor difungsikan sebagai arus awal dari lampu penerangan motor yang melewati kiprok terlebih dahulu untuk merubah arus AC dari spul menjadi arus DC ke lampu utama.

            3. Warna Kabel Putih 
            Warna kabel putih dari spul motor berfungsi sebagai spul pengisian untuk sistem pengisian (cas) Accu, agar tegangan Accu tetap stabil ketika dipakai untuk sistem beban.

            Warna kabel putih ini akan masuk terlebih dahulu ke kiprok (regulator) kemudian akan dibatasi tegangannya menjadi 14,50 Volt sebelum masuk ke Accu.

            4. Warna Kabel Biru - Garis Kuning 
            Warna kabel biru garis dari spul berfungsi sebagai pulse, yang menormalkan ataupun menstabilkan sistem pengapian pada sepeda motor.

            Untuk cara pemeriksaan setiap kabel spul tersebut dengan cara menempelkan ujung kabel tersebut ke massa (-) atau ke body motor, jika percikan api keluar maka kabel tersebut masih normal akan tetapi jika di kabel tidak mengeluarkan percikan api spulnya rusak.

            Sementara untuk pemeriksaan pada pulser tidak dapat dilakukan dengan cara manual, cara pemeriksaan pulser memerlukan alat bantu yaitu AVOmeter atau multitester.

            Jumat, 27 Maret 2020

            Cara Membaca Pin Soket CDI Motor Suzuki

            Padang sistem pengapian  Capacitor Discharge Ignition (CDI) terdapat 2 jenis yaitu : Sistem pengapian CDI AC & sistem pengapian CDI DC.

            Pada CDI terdapat soket dan memiliki warna kabel yang berbeda-beda pada setiap pabrikan merk sepeda motor baik itu motor Suzuki, honda, kawasaki dan yang lainnya. Oleh sebab itu sudah menjadi ciri khas dari setiap pabrikan motor tersebut, bahkan warna kabel body nya pun juga berbeda dalam penerapan pada komponen kelistrikan sepeda motor tersebut.

            Berikut Cara Membaca Pin Socket CDI Motor Suzuki


            1. Suzuki Satria 150F

            Pin Soket Satria 150F
            • 1. Koil (Putih/Biru)
            • 2. Massa (Hitam/Putih)
            • 3. Pulser (Biru/Kuning)
            • 4. Massa (Hijau/putih)
            • 5.Tachometer
            • 6. 12Volt (Orange)

            2. Suzuki Satria 120R

            Pin Soket Satria 120R
            • 1. 12 Volt  (Hijau/Putih)
            • 2. Nol
            • 3. Pulser (Biru/Kuning)
            • 4. Massa (Hitam/Putih)
            • 5. Massa (Orange)
            • 6. Koil (Putih/Biru)

            3. Suzuki Smash

            Pin Soket Smash
            • 1. Koil
            • 2. Massa
            • 3. Pulser
            • 4. Massa
            • 5. Nol
            • 6. 12Volt

            4. Suzuki Spin 125

            Pin Soket Spin 125
            • 1. Koil
            • 2. Massa
            • 3. Nol
            • 4. Pulser
            • 5. Nol
            • 6. 12Volt

            5. Shogun 110

            Pin Soket Shogun 110
            • 1. Massa
            • 2. Pulser
            • 3. Koil
            • 4. Nol
            • 5. 12 Volt
            • 6. Nol

            6. Shogun 125

            Pin Soket Shogun 125
            • 1. Massa
            • 2. Pulser
            • 3. Koil
            • 4. Nol
            • 5. 12 Volt
            • 6. Nol

            7. Thunder 250

            Pin Soket Thunder 125
            • 1. Massa
            • 2. Nol
            • 3. 12 Volt
            • 4. Koil
            • 5. Nol
            • 6. Nol
            • 7. Massa
            • 8. Pulser

            Cara Membaca Pin Soket CDI Motor Honda

            Cara Membaca Pin Soket CDI Motor Honda - Berikut ini akan dijelaskan mengenai cara membaca terminal CDI pada motor HONDA.

            Berikut Cara Membaca Pin Socket CDI Motor Honda


            1. Honda Tiger

            Pin Soket Tiger
            • 1. Massa
            • 2. Pulser
            • 3. Koil
            • 4. Massa
            • 5. Spul
            • 6. Input Kunci Kontak

            2. Mega PRO

            Pin Soket Mega PRO
            • 1. Massa
            • 2. Pulser
            • 3. Koil
            • 4. Nol
            • 5. 12 Volt
            • 6. Nol

            3. Honda Star, Astrea Prima, Astrea Grand, Supra, Supra X, Supra Fit, Revo

            Pin Soket Star, Astrea, Supra Series & Revo
            • 1. Massa
            • 2. Pulser
            • 3. Kunci Kontak
            • 4. Spul Input
            • 5. Koil

            4. Honda Revo 110 / Blade

            Pin Soket Revo 110 / Blade
            • 1. Aki (+) 12 Volt
            • 2. Koil
            • 3. Pulser
            • 4. Nol
            • 5. Massa

            5. Karisma 125

            Pin Soket Karisma 125
            • 1. Koil
            • 2. Massa
            • 3. 12 Volt
            • 4. Pulser

            6. CBR 150

            Pin Soket CBR 150
            • 1. 12 Volt
            • 2. Pulser
            • 3. Tachometer
            • 4. Massa
            • 5. Koil

            7. Kirana

            Pin Soket Kirana
            • 1. 12 Volt
            • 2. Pulser
            • 3. Massa
            • 4. Koil

            8. Vario/Click

            Pin Soket Honda Vario
            • 1. 12 Volt
            • 2. Starter
            • 3. Pulser
            • 4. Nol
            • 5. Massa Temp
            • 6. Massa F/S
            • 7. Relay
            • 8. Choke
            • 9. Nol
            • 10. Koil
            • 11. Nol
            • 12. Nol
            • 13. Nol
            • 14. Temp
            • 15. Nol
            • 16. Nol
            • 17. Foot Switch
            • 18. Temp Indikator

            9. Honda BEAT

            Pin Soket Honda Beat
            • 1. Starter
            • 2. Pulser
            • 3. Nol
            • 4. Nol
            • 5. Foot Switch
            • 6. Cooke
            • 7. Relay
            • 8. 12 Volt
            • 9. Massa
            • 10. Koil

            10. Sonic 125

            Pin Soket Sonic 125
            • 1. 12 Volt
            • 2. Pulser
            • 3. Massa
            • 4. Koil

            Arti Warna Kabel Kelistrikan Motor Honda, Yamaha, Kawasaki & Suzuki

            Arti Warna Kabel Kelistrikan Motor Honda, Yamaha, Kawasaki & Suzuki - Warna kabel pada setiap merek motor memiliki arti berbeda-beda. Pada dasarnya warna kabel itu hanya mewakili muatan positif (+) dan muatan negatif (-).

            Warna Kabel Kelistrikan Motor Honda, Yamaha, Kawasaki & Suzuki Beserta Fungsinya


            1. Warna Kabel Motor HONDA

            • Hijau : Massa (-)
            • Merah : Batteray / Accu (+)
            • Hitam : Kunci kontak untuk pengapian DC
            • Hitam Garis Putih  : Kunci kontak untuk pengapian AC
            • Putih Di spul : Pengisian
            • Putih Di Kepala : Lampu depan dekat
            • Biru : Lampu depan jauh
            • Kuning : Arus listrik ke saklar lampu
            • Abu - Abu : Flasher
            • Biru Laut : Sein kanan
            • Orange : Sein kiri
            • Coklat : Lampu seri
            • Hitam Garis Merah : Spull ke CDI (arus AC)
            • Hitam Garis Putih : Kunci kontak
            • Biru Garis Kuning : Pulser CDI
            • Hijau Garis Kuning : Lampu Rem

            2. Warna Kabel Motor YAMAHA

            • Hitam : (massa)
            • Merah : (batteray +)
            • Kuning : Lampu depan jauh
            • Hijau : Lampu depan dekat
            • Coklat : Arus (+) ke kunci kontak
            • Coklat tua : Sein kiri
            • Hijau tua : Sein kanan
            • Putih Garis Merah  : Pulser
            • Hijau Garis Hitam : Rem
            • Pink : Klakson
            • Biru : Lampu seri
            • Hijau Garis Kuning : Swit rem depan
            • Biru Garis Putih : Electric stater
            • Coklat dan hijau : Spul CDI
            • Orange : Koil
            • Hitam Garis Putih : Kunci kontak
            • Coklat Garis Putih : Flasher sein

            3. Warna Kabel Motor KAWASAKI

            • Hitam Garis Kuning : Massa (-)
            • Putih Merah : Batteray / Accu (+)
            • Merah Garis hitam : Lampu depan jauh
            • Merah Garis Kuning : Lampu depan dekat
            • Abu Abu : Sein kanan
            • Hijau : Sein kiri
            • Biru : Lampu rem
            • Merah : Lampu seri belakang
            • Coklat : Klakson

            4. Warna Kabel motor SUZUKI

            • Hitam Garis Putih : Massa (-)
            • Merah : Batteray / Accu (+)
            • Putih Garis Merah : Pengisian dari spul
            • Kuning Garis Putih : Penerangan ke saklar lampu
            • Orange : Kunci kontak
            • Abu Abu : Lampu Belakang
            • Putih Garis Hitam : Lampu rem
            • Hijau Muda : Sein kanan
            • Hitam : Sein kiri
            • Putih Garis Biru : CDI ke Koil
            • Biru Garis Kuning : Pulser ke CDI