Rabu, 19 Februari 2020

Fungsi Ball Joint Mobil Dan Gejala Kerusakan Ball Joint Mobil

Fungsi Ball Joint Mobil Dan Gejala Kerusakan Ball Joint Mobil - Ball Joint merupakan komponen kaki kaki mobil yang sering rusak karena fungsinya atau kerjanya yang sangat berat dan terus menerus.

Fungsi Ball Joint Mobil


Letak Ball Joint

Ball Joint merupakan komponen kaki kaki mobil yang berfungsi untuk menghubungkan antara sayap (arm) dengan knuckle roda. Selain itu Ball Joint ini memiliki fungsi sebagai sumbu roda saat berbelok ke kanan dan ke kiri.

Posisinya berada menempel pada sayap langsung tapi ada juga yang dipasang menggunakan baud. Dalam satu roda depan ada yang menggunakan dua buah Ball Joint atas dan bawah,tetapi ada juga yang menggunakan satu buah Ball Joint bawah saja. 

Bentuk ball joint menyerupai tie rod, juga mengalami keausan. Keausan ini menimbulkan kelonggaran sebagai penyebab terjadinya bunyi-bunyi. Ball joint adalah bagian yang menahan roda supaya tidak lepas dari chassis.

Jika komponen ini sudah rusak maka bisa menimbukan masalah seperti timbulnya bunyi berdecit ketika stir dibelokan, liarnya stir kemudi yang mengakibatkan susahnya mobil untuk dikendalikan. 

Kerusakan ball joint terutama pada bagian upper joint juga dapat mengakibatkan ban menjadi lebih cepat aus pada bagian dalamnya atau bahkan aus secara bergelombang, berintik atau keriting.
"Ketika ball joint sudah rusak, mobil di spooring balancing akan percuma, karena tetap tidak sempurna. Dan jika dibiarkan terus - menerus maka dapat membuat komponen lain pada kaki - kaki rusak" 

Ciri - Ciri Ball Joint Mengalami Kerusakan

  • 1. Terdengar bunyi gludug - gludug yang cukup keras pada roda depan kendaraan ketika melewati jalan tidak rata (rusak). Hal ini bisa diakibatkan besi gesekan dengan besi pada ball joint karena teflon atau plastik yang terdapat pada ball joint sudah rusak parah.
  • 2. Ban aus tidak merata, aus bagian dalam.
  • 3. Karet penutup atau but pada ball joint sudah sobek.
  • 4. Tanda lain adalah roda depan akan kocak 

Cara Mengecek Kerusakan Ball Joint Mobil

Sebagai contoh cara cek kerusakan ball joint kali ini pada toyota Avanza yang menggunakan sistem suspensi jenis MacPherson strut, sistem suspensi jenis ini banyak digunakan pada kendaraan berukuran kecil seperti sedan dll. 
  • 1. Mendongkrak roda depan hingga tidak menyentuh tanah. Kemudian goyangkan roda pada posisi atas bawah agak kesamping sehingga terbentuk menyerupai huruf X (lihat gambar dibawah). 
Goyangkan Roda

  • 2. Goyangkan roda pada arah no 1 dan 4 lalu 2 dan 3 pada gambar di atas, ball joint yang rusak akan terasa kocak (oblag).
  • 3. Goyangkan roda pada posisi 5 dan 6, tergantung posisi tie rod berada di sebelah depan atau belakang dari poros roda. Jika tie rod berada di depan poros roda (no 5 adalah depan). Saat di goyang kesamping pada arah 5 dan 6, jika ball joint rusak maka akan terasa oblag lebih besar pada bagian belakang (no 6, lihat gambar) dan sebaliknya. 

Jika tie rod berada di belakang as roda seperti kebanyakan mobil sedan, saat roda digoyang pada posisi 5 dan 6 maka terasa kocak yang lebih besar ada pada posisi no 5 atau depan.

Jika kerusakan terlalu parah dan bunyi gludug roda terlalu keras saat lewat jalan rusak, biasanya kocak pada roda terasa lebih keras.

Tetapi jika kerusakan tidak terlalu parah atau terdapat tanda bunyi roda yang tidak terlalu keras, biasanya pengecekan ball joint harus dengan menggunakan besi pengungkit yang diletakkan antara arm dengan ball joint (silakan lihat gambar di bawah pada titik A dan B).

Ball joint yang rusak dapat di ganti ball jointnya sendiri atau satu set dengan lower Arm tergantung kondisi, jika bushing pada arm juga sudah retak lebih baik ganti satu set lower Arm dengan ball joint.

    Minggu, 16 Februari 2020

    Jenis - Jenis Gardan (Diffferential)

    Tipe - Tipe Gardan / Diffferential - Sebelumnya sudah dijelaskan mengenai fungsi gardan / diferential, kali ini akan dibahas tentang tipe - tipe gardan.

    Berikut Ini Jenis - Jenis Gardan (Diferential) :

    Differential secara umum terbagi menjadi 4 tipe jika dilihat dari bentuk dan posisi drive pinion terhadap Final ring gear, yaitu :
    Tipe - Tipe Gardan


    1. Tipe Straight Bevel Gear
    Tipe Straight Bevel Gear adalah tipe differential yang posisi drive pinion sejajar dengan titik tengah dari sumbu Final ring gear. Selain itu, bentuk gigi pada drive pinion gear seperti garis lurus.

    2. Tipe Spiral Bevel Gear
    Tipe Spiral Bevel Gear adalah tipe differential yang posisi drive pinion sejajar dengan titik tengah dari sumbu Final ring gear mirip dengan straight bevel gear. Yang membedakan differential tipe spiral bevel gear adalah bentuk gigi pada drive pinion gear yang menyerupai garis melengkung.


    3. Tipe Hypoid gear
    Tipe Hypoid Gear adalah tipe differential yang posisi drive pinion tidak segaris dengan titik tengah dari sumbu Final ring gear, melainkan berada dibawah garis sumbu Final ring gear. Bentuk gigi pada drive pinion gear juga menyerupai garis melengkung seperti pada tipe spiral bevel gear.

    4. Tipe Worm Gear
    Tipe Worm Gear adalah tipe differential yang drive pinion gearnya berbentuk seperti cacing melingkar, Konstruksi seperti ini banyak digunakan pada kendaraan - kendaraan berat.

    Jumat, 06 Desember 2019

    Jenis - Jenis Booster Rem & Cara Kerjanya

    Jenis - Jenis Booster Rem & Cara Kerjanya - Ada dua jenis boster vakum digunakan pada kendaraan modern yaitu : satu-diafragma dan tandem -diafragma / diafragma ganda (dual-diafragma). Kedua jenis boster beroperasi sama tapi booster tandem mempunyai diameter diafragma lebih kecil.

    Berikut Ini 3 Jenis Booster Rem & Cara Kerjanya :

    1. Booster Rem Vakum Jenis Diafragma Tunggal
    Boster vakum diafragma tunggal

    Cara Kerjanya :

    a. Saat Keadaan Bebas :
      Saat Keadaan Bebas
      Ketika pedal rem pada posisi bebas, port vakum internal terbuka yang memungkinkan kevakuman mengalir dari ruang di depan piston (ruang vakum) menuju ruang di belakang piston (ruang variable).

      Dengan demikian pada kedua sisi diafragma menjadi vakum. Pegas diafragma menekan piston kearah dasar, sehingga pushrod tidak menekan piston master silinder.

        b. Saat Bekerja :
          Saat Kondisi Bekerja

          Pada saat pedal rem diinjak, pushrod bergerak maju dan akan menutup vakum port dan membuka air inlet valve. 

          Dengan demikian ruang di bagian belakang diafragma terputus dengan ruangan didepan diafragma dan pada saat yang sama memungkinkan tekanan udara atmosfer untuk melewati katup inlet udara masuk ke ruang bagian belakang diafragma. 

          Hal ini akan menggerakkan piston maju dan pushrod akan menekan piston silinder master sehingga rem bekerja.

          2. Booster Rem Vakum Jenis Diafragma Ganda
          Boster vakum diafragma ganda

          Cara Kerjanya :

          a. Saat Keadaan Bebas :
            Saat Kondisi Bebas

            Unit memiliki dua tekanan konstan dan dua ruang tekanan variabel. Piston memisahkan setiap ruang tekanan variabel dan ruang tekanan konstan. Ketika rem tidak diterapkan katp udara dan valve operasi rod didorong ke kanan oleh piston return spring, sampai pada valve stopper key. 

            Karena Air Valve Control Valve mendorong kembali ke arah kanan , bagian ini menutup saluran udara atmosfir masuki ke booster, danmengakibatkan vacuum valve dan control valve adalah tidak bersentuhan satu sama lain (saluran vakum terbuka), tekanan ruang vakum ( A) dan ruang variable( B ) sama.

            Sehingga kevakuman diterapkan pada kedua constan chamber dan variabel pressure chambers , maka, tidak ada perbedaan tekanan antara kedua ruang sisi piston.

            b. Saat Bekerja :
            Saat Kondisi Bekerja

            Cara Kerjanya :

            Ketika pedal rem ditekan, baik alve operasi rod dan air valve didorong ke kiri bersama-sama. Akibatnya , control alve dan vacuum valve berhimpitan satu sama lain , ruang variable (B) terhadap ruang tekanan konstan (A). 

            Selanjutnya, air valve bergerak menjauh dari control valve, sehingga udara atmosfir memasuki. Ini menghasilkan perbedaan tekanan antara variabel chamber dan constan pressure chamber , dan piston bergerak ke kiri . 

            Tekanan ditransmisikan ke Reaksi Disc melalui Valve Body, selanjutnya ditransmisikan ke Push Rod Booster , menjadi kekuatan output booster. 

            3. Boster Hidrolis (Tekanan)
            Boster ini dipakai pada kendaraan yang tidak memungkinkan digunakanya boster vakum, seperti :
            • Ruangan sangat sempit (tidak cukup tersedia untuk penempatan boster vakum.
            • Tidak tersedia kevakuman yang konstan pada intake manifold (mesin diesel dengan turbo charger). 
            • Kendaraan yang membutuhkan gaya pengereman yang besar, sehingga penggunaan boster vakum tidak memungkinkan.
            • Cara kerja boster jenis tekanan hidrolis ini memanfaatkan tekanan hidrolis dari sistem power steering. Tekanan pompa power steering digunakan untuk mengoprasionalkan boster rem jenis ini.
            Boster tekanan hidrolis

            Cara Kerjanya :
            Cara kerja boster tekanan hidrolis

            Tekanan pompa Power steering digunakan untuk membantu pengereman dan juga untuk mengisi akumulator, dimana merupakan ruang yang menampung tekanan fluida. Tekanan tersebut digunakan pada saat mesin mati (off). 

            Ketika tekanan hidrolik mengisi akumulator, akan mendorong seal karet terhadap piston dan menekan pegas. 

            Jika pompa power steering berhenti (mesin berhenti), pegas akan menekan dan mendorong cairan ke dalam booster untuk membantu pengereman. 

            Akumulator dapat memberikan cukup tekanan hidrolik untuk dua atau tiga (2 atau 3) pada kondisi (darurat) untuk aplikasi rem jika tekanan power steering hilang.

            Kamis, 05 Desember 2019

            Fungsi Tie Rod Pada Sistem Kemudi Dan Ciri - Ciri Tie Rod Bermasalah

            Fungsi Tie Rod Pada Sistem Kemudi Dan Ciri - Ciri Tie Rod Bermasalah - Tie rod pada sistem kemudi mobil berfungsi untuk mengatur laju kendaraan agar dapat melaju dengan stabil & mudah dikendalikan. Tie rod mobil terletak di antara steering gear box (steering rack) dengan knuckle arm depan, tie rod tersebut juga berfungsi sebagai penghubung antara steering gear box dan knuckle arm. Bentuk dan nama tie rod yang terdapat pada mobil ditinjau dari sistem kemudi yang digunakan.

            Pada sistem kemudi yang menggunakan steering rack, maka tie rod dibagi menjadi dua bagian, yaitu : 
            • 1. Inner Tie Rod (Rack End)
            • 2. Tie Rod End. 
            Kontruksi Tie Rod Pada Sistem Kemudi

            Untuk di Indonesia karena Inner tie rod mempunyai bentuk panjang maka sering disebut juga dengan nama long tie rod. Long tie rod dipasang dan terhubung di ujung steering rack, sedangkan tie rod end dipasang dan terhubung di knuckle arm tempat roda mobil berada.

            Fungsi Tie Rod Pada Sistem Kemudi


            1. Menghubungkan Putaran Antara Kemudi & Roda Depan
            Fungsi tie rod yang utama adalah untuk meneruskan putaran dari roda kemudi (setir) yang digerakan oleh pengemudi ke roda depan. Gerakan memutar setir yang dilakukan pengemudi, akan mengalir menuju steering gear box dan gerakan berubah menjadi menarik atau mendorong. 

            Dari gerakan ini kemudian diteruskan oleh tie rod untuk menarik atau mendorong sebagian sisi roda depan, sehingga roda depan dapat berubah arah atau berbelok sesuai dengan arah putaran setir yang dilakukan pengemudi.

            2. Mengatur Toe Roda Depan
            Fungsi tie rod yang ke dua adalah untuk mengatur sudut toe pada roda. Pengaturan bisa dilakukan pada sambungan antara Inner tie rod dan tie rod end. Caranya adalah dengan memanjang - pendekkan ulir di antara dua jenis tie rod sehingga menghasilkan sudut toe yang diinginkan.

            Saat sudah didapat sudut yang diinginkan, toe bisa berfungsi dengan sempurna. Toe adalah selisih jarak antara roda depan bagian muka dan roda depan bagian belakang saat dilihat dari atas kendaraan. Terdapat dua jenis toe yaitu : toe-in dan toe-out.

            3. Meredam Getaran Roda
            Inner tie rod dan tie rod end merupaka ball joint yang dapat bergerak ke beberapa arah. Ball joint ini berfungsi untuk memutus gerakan ke atas - ke bawah atau gerakan ke kanan - ke kiri roda agar getaran dari gerakan tersebut tidak merembet dan memengaruhi setir kemudi.

            Inner tie rod atau long tie rod berfungsi meredam getaran ke atas dan ke bawah roda. Sementara tie rod end berfungsi untuk meredam getaran ke kanan - ke kiri roda. Dengan begitu, maka roda dapat bebas bergerak tetapi tidak mengganggu fungsi sistem kemudi sehingga setir dapat sepenuhnya dikendalikan dengan mudah & nyaman.

            Ciri - Ciri Tie Rod Mobil Bermasalah

            Pentingnya fungsi tie rod pada kemudi untuk memastikan kestabilan laju mobil mengharuskan para pemilik kendaraan untuk merawat dan memperhatikan komponen ini sebaik mungkin.

            Seiring pemakaian, komponen tie rod mobil pasti akan mengalami penurunan performa. Gejala yang ditimbulkan akibat kerusakan tie rod sebenarnya dapat dirasakan dan diketahui pengendara pada saat mobil berjalan normal atau pada saat kecepatan kecepatan rendah.
            Posisi / Letak Tie Rod

            1. Kendaraan sering membuang ke salah satu arah.
            Jika mobil tidak dapat bergerak lurus atau kemudi terasa sulit untuk dikendalikan secara stabil, kemungkinan besar telah terjadi kerusakan pada tie rod.

            2. Ban aus tidak merata.
            Untuk mengetahuinya harus menginspeksi kedua ban depan. Perhatikan perbedaan keduanya, apabila ada tanda aus yang terlihat aneh, sebaiknya segera periksa tie rod. Untuk memastikannya, cobalah untuk menggoyangkan ban. Jika ban dapat digoyangkan berarti ada permasalahan pada tie rod.

            3. Muncul suara hentakan seperti besi yang saling berbenturan. 
            Bagian pada tie rod dan long tie rod yang mengalami kerusakan dan menjadi penyebab bunyi pada kaki kaki adalah karena ball joint yang sudah oblag. Jika dibiarkan, kerusakan bisa semakin parah dan mempengaruhi komponen lainnya. Kondisi seperti ini juga bisa dirasakan ketika kemudi diputar, di mana respon ban terhadap putaran kemudi tak selaras atau ketinggalan. Kemudi pun terasa seperti longgar atau kehilangan cengkeraman.

            Gejala yang paling terasa adalah mobil bergetar. Jika mencapai kondisi ini berarti kerusakan tie rod sudah sangat parah karena ban bergerak liar sendiri atau tidak terhubung kuat dengan kemudi. Pengemudi akan sulit untuk mengontrol arah gerak kendaraan. Tie rod baik setiap kendaraan tidak sama ukuran nya baik ukuran panjang  atau pun ukuran ulir untuk penyambungan nya.

            Perkiraan harga Tie Rod :
            • Tie Rod 1 Set kiri kanan Merk 555 Harga berkisar antara Rp.170.000- Rp.200.000
            • 2.Long Tie Rod 1 Set kiri dan kanan Merk 555 Harga Rp.230.000 � Rp.250.000

            Jumat, 22 November 2019

            Fungsi Spooring Mobil Dan Balancing

            Fungsi Spooring Mobil Dan Balancing - Kenyamanan berkendara merupakan salah satu syarat mutlak yang harus dimiliki sebuah kendaraaan. Karena berhubungan dengan keamanan (safety) untuk pengendara / penumpang, serta kendaraan itu sendiri terhadap kendaraan lain, agar terbentuknya keadaan regulasi lalu lintas yang baik. 

            Salah satu faktor yang memiliki peranan penting dalam kendaraan adalah kondisi steering / kemudi kendaraan. Keadaan kenyamanan kemudi (steering) sangat tergantung pada kondisi dari penyetelan roda-roda, baik roda depan ataupun roda belakang (wheel alignment). 
            Spooring

            Fungsi Spooring Balancing Pada Mobil


            Spooring

            Spooring adalah untuk menyelaraskan antara roda kanan dan kiri. Kestabilan antara ban pada mobil ini sangat bermanfaat apalagi pada saat mobil sedang melaju pada kecepatan tinggi. Pemakaian kendaran dalam jangka waktu tertentu akan menyebabkan perubahan kondisi dari komponen roda depan, sehingga memerlukan perawatan secara rutin agar kondisi ban dan komponen steering lebih tahan lama serta pengendara lebih nyaman.

            Untuk jangka waktu pemeliharaan spooring adalah sekitar setiap 15000 km atau 4 bulan. Yang diselaraskan penempatan atau alignmentnya adalah Camber, Caster dan Toe. Fungsi spooring sendiri adalah untuk menjaga stabilitas kendaraan meliputi :
            • Kemudi yang ringan, menghasilkan gaya putar kembali setelah belok dan mencegah kendaraan belok sendiri setelah dilepas. 
            • Selain itu, apabila perawatan yang rutin akan mengurangi keausan pada komponen-komponen ball-joint dan ban/roda.
            • Untuk syarat kendaraan dilakukan pekerjaan spooring diantaranya harus keadaan kaki-kaki kendaraan dalam kondisi yang normal. 

            Balancing

            Roda adalah salah satu komponen kendaraan yang menopang berat kendaraan. Roda terdiri dari ban dan pelek. Ban juga mengikuti perubahan arah gerak kendaraan mengikuti putaran roda kemudi. Selain itu ban juga berfungsi meredam getaran dari jalan. Keausan ban sangat dipengaruhi oleh fungsi dari suspensi, steering dan penyetelan front wheel alignment.

            Sehingga ban dan pelek menjadi komponen yang mempunyai fungsi vital dalam kendaraan. Kondisi ban juga sangat mempengaruhi kenyamanan pengendara. Ban dan pelek akan mengalami perubahan kualitas dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan medan dan cara penggunaan kendaraan. Roda dan ban harus balance (seimbang) agar tidak terjadi getaran.

            Saat roda berputar, terjadi gaya sentrifugal pada tiap bagian roda dan ban dimana sejumlah gaya tertarik keluar dari ban. Gaya ini semakin menguat saat rotasi roda semakin cepat. Jika massa sudah merata ke seluruh roda dan ban (tidak ada titik berat), gaya akan seimbang maka gaya sentrifugal tidak akan memiliki efek hambatan.

            Jika ban memiliki titik berat maka ban akan tidak seimbang (unbalance) dimana gaya sentrifugal lebih besar pada salah satu titik ban yang akan menarik gaya yang kuat saat ban berputar. Ini akan membuat roda dan ban bergerak ke atas dan ke bawah atau dari sisi satu ke sisi yang lainnya (oblak). Sehingga pengendara akan merasakan goncangan atau getaran akibat roda yang tidak balance.

            Jadi balancing berfungsi untuk membuat roda depan dan belakang menjadi parallel. Seiring dengan waktu pemakaian. Untuk menjaga agar roda dalam keadaan seimbang membutuhkan perawatan balancing supaya dalam berkendara lebih nyaman dan pengemudi tidak mengalami kelelahan. Proses balancing dilakukan dengan cara melepas roda dan memutar pada alat balancing. Proses ini ada keterbatasan akurasinya.
            Balancing Roda & Ban

            Pada kecepatan yang tinggi (biasanya orang berpatokan pada kecepatan lebih dari 100 km/jam) apabila dirasa getar maka proses yang dilakukan adalah Finish Balance. Kemudian alat akan menunjukkan seberapa besar beban yang harus diberikan pada roda agar roda kembali menjadi balance.

            Caranya bagian yang lebih ringan ditambahkan bobotnya dengan timah (weight balance) sesuai dengan beban yang dibutuhkan. Weight balance dipasang pada pelek roda sedemikian agar pendistribusian bobot pada roda lebih merata.
            Weight Weight / Timah Balance

            Semakin merata semakin bagus, tentu saja timah yang dipasang seoptimal mungkin tidak terlalu banyak karena jika timah dipasang telampau banyak nantinya roda malah keberatan timah. Dan untuk masalah velg yang tidak bundar sempurna sudah tidak bisa walau sudah ditambahkan timah, yang penting jika terdapat benjolan tidak terlalu parah masih bisa.

            Lingkaran yang "sempurna" kalau diputar pada porosnya seharusnya akan terlihat seakan-akan diam. Sayangnya ban (tire) termasuk velg tidak bundar sempurna, ditambah lagi kepadatan material di ban (tire) dan velg tidak sempurna.

            Sehingga kalau diputar pada porosnya akan bergerak naik-turun atau kiri-kanan dan gerakain ini akan kita rasakan sebagai getaran. Proses ini setelah ban dibalance biasa terjadi, selanjutnya ban dipasang pada mobil dan diputar pada mobil untuk diatur keseimbangan total. 

            Kemudian akan diketahui titik-titik berat pada roda yang mengakibatkan roda tidak balance. Dalam hal ini yang turut mempengaruhi adalah bearing roda, hub roda bahkan lugnut atau mur roda pun juga ikut terputar.

            Selasa, 19 November 2019

            Jenis - Jenis Kopling (Clutch) Pada Kendaraan

            Jenis - Jenis Kopling (Clutch) Pada Kendaraan - Kopling berfungsi untuk memindahkan tenaga secara halus dari mesin ke transmisi melalui gesekan antara plat kopling dengan fly wheel dan plat penekan. Kekuatan gesekan diatur oleh pegas penekan yang dikontrol oleh pengemudi melalui mekanisme penggerak kopling. Kopling pada kendaraan memiliki sekali model / jenis.

            A. Jenis Kopling Berdasarkan Cara Kerjanya


            1. Kopling Gesek (Friction Clutch)

            Dinamakan kopling gesek (Friction Clutch) karena untuk melakukan pemindahan daya dengan memanfaatkan gaya gesek yang terjadi antara bagian penggerak dengan yang akan digerakan.  Gaya gesek juga digunakan untuk kopling pada posisi terhubung atau terputus.

            Konsep kopling ini banyak dipergunakan pada sistem pemindah tenaga kendaraan, khususnya pada kendaraan ringan seperti, sedan dan mobil penumpang lainnya. Kopling gesek yang digunakan pada mobil merupakan tipe kopling kering, dinamakan kopling kering karena pelat kopling tidak terendam dengan oli mesin.

            Macam - Macam Kopling Gesek (Friction Cltutch)

            Kopling gesek ditinjau berdasarkan bentuk clutch covernya :

            a. Kopling pegas diafragma (diaphragm spring clutch) 
            Kontruksi kopling yang menggunakan clutch cover tipe pegas diafragma

            Kopling pegas diafragma lebih dikenal dengan nama kopling diafragma, sebab clutch cover atau rumah koplingnya menggunakan pegas diafragma. Pegas ini berbentuk seperti piringan, dengan bagian tengahnya dibelah - belah seperti sirip.

            Untuk konstruksi lainnya tetap sama seperti jenis kopling mobil lainnya yaitu, adanya pressure plate atau plat tekan dan kampas kopling. Karena pegasnya yang hanya satu , kondisi penekanan pegas ke plat tekan akan selalu sama, walaupun kondisi pegasnya sudah melemah.

            Akibatnya penekanan plat tekan ke kampas kopling akan merata, sehingga terhindar dari kemungkinan selip. Kelemahan dari kopling tipe ini adalah tidak dapat memberikan tekanan yang lebih kuat dibanding tipe kopling mobil coil spring, sebab jumlah pegas yang hanya satu. Untuk itu kopling ini hanya cocok untuk mobil berbeban ringan seperti sedan.

            b. Kopling pegas koil (coil spring clutch) 
            Kontruksi kopling yang menggunakan clutch cover tipe pegas koil

            Kopling pegas koil (coil spring clutch) / kopling pegas spiral menggunakan pegas tipe koil / spiral untuk konstruksi rumah koplingnya. Untuk komponen lainnya tetap sama yaitu menggunakan kampas kopling dan plat tekan. Pegas kopling tipe ini sangat banyak, tergantung pada ukurannya.

            Pegas kopling yang banyak ini membuat kekuatan pegasnya sangat kuat untuk menekan, untuk itulah tipe ini sangat cocok digunakan untuk mobil dengan daya angkut berat, seperti truk. Tapi kelemahan tipe ini adalah pegas yang banyak ini jika ada satu pegas lemah atau patah dapat membuat kopling jadi mudah selip. Tetapi selama kondisi semua pegas bagus, maka penekannya tetap rata dan sangat kuat.

            Kopling gesek ditinjau berdasarkan bentuk bidang geseknya :

            a. Kopling pelat tunggal (Single-plate clutch)
            Pelat kopling tunggal tipe diafragma spring

            Kopling pelat tunggal adalah unit kopling dengan bidang gesek berbentuk piringan / disk yang hanya menggunakan satu piringan kopling, Kopling gesek pelat tunggal banyak digunakan pada kendaraan ringan seperti mobil. 

            Komponen - komponen kopling gesek pelat tunggal secara bersamaan membentuk rangkaian kopling / kopling set (clutch assembly).

            b. Kopling pelat ganda (Double plate clutch)
            Kopling pelat ganda

            Kopling pelat ganda adalah unit kopling dengan bidang gesek berbentuk piringan / disk yang menggunakan lebih dari satu piringan kopling. Konstruksi kopling gesek pelat ganda menggunakan dua jenis plat, yaitu plat gesek dan pelat kopling. Plat gesek tanpa lapisan kanvas, seluruhnya dari logam.

            Sedangkan pelat kopling pada bagian yang bersentuhan dengan pelat gesek dilapisi dengan kanvas pada kedua sisinya. Jumlah dan lebar pelat sangat ditentukan besarnya tenaga yang akan dipindahkan.

            d. Kopling pelat banyak (Multi-plate clutch)
            Kopling pelat banyak (Multi-plate clutch)

            Kopling plat banyak adalah suatu kopling yang terdiri dari plat gesek (friction plate) dan plat yang digerakkan (plain plate) lebih dari satu pasang.

            e. Kopling konis (cone clutch)
            Kopling Konis

            Kopling konis adalah unit kopling dengan bidang gesek berbentuk konis (kerucut). Kopling jenis dog banyak dipergunakan pada mekanisme hubungan roda gigi transmisi. Untuk menghubungkan antara poros sumber tenaga dengan poros yang digerakan biasanya kopling ini mengalami kesulitan bila tidak dalam kondisi ber-henti.

            Untuk itu pada transmisi dilengkapi dengan komponen yang disebut dengan synchronmesh. Synchronmesh pada dasar nya adalah salah satu bentuk kopling gesek dengan bentuk konis. Kopling konis ini akan menyamakan gerak kedua gigi yang akan dihubungkan, sehingga kopling dog akan mudah disambungkan.

            2. Kopling Magnet

            Konstuksi unit kopling magnet

            Dinamakan kopling magnet karena untuk melakukan pemindahan daya adalah dengan memanfaatkan gaya magnet. Magnet yang digunakan adalah magnet remanent yang dibangkitkan dengan mengalirkan arus listrik ke dalam sebuah lilitan kawat pada sebuah inti besi.

            Listrik yang dibangkitkan atau tersedia dikendaraan adalah listrik arus lemah sehingga magnet yang dibangkitkan tidak cukup kuat untuk dijadikan sebagai kopling pemindah daya utama. Kopling jenis ini kebanyakan hanya  digunakan sebagai kopling pada kompresor air conditioner (AC).

            3. Kopling Satu Arah (one way clutch/ free wheeling clutch/ over runing clutch)

            Kopling satu arah merupakan kopling otomatis yang memutus dan menghubungkan poros penggerak (driving shaft) dan yang digerakkan (driven shaft) tergantung pada perbandingan kecepatan putaran sudut dari poros - poros tersebut.

            Jika kecepatan driving lebih tinggi dari driven, kopling bekerja menghubungkan driving dan driven. Jika kecepatan driving lebih rendah dari driven, kopling bekerja memutuskan driving dan driven. Ada dua jenis one way clutch yakni sprag type dan roller type.

            4. Kopling Otomatis (Automatic Clucth)

            Kontruksi Kopling Otomatis (Automatic Clucth)

            Pada kendaraan ringan mobil bertransmisi otomatis tidak dijumpai pedal kopling, perpindahan ke gigi yang lebih tinggi atau yang lebih rendah dilakukan secara otomatis, sesuai dengan besarnya penekanan pada pedal akselerator dan kecepatan kendaraan.

            Jika pada sepeda motor kopling otomatis ini lebih dikenal dengan nama kopling sentrifugal, kopling setrifugal terdapat pada motor matic. Kopling sentrifugal bekerja berdasarkan gaya sentrifugal yang menghubungkan serta memutuskan tenaga mesin ke roda penggerak. 

            B. Jenis Kopling Berdasarkan Metode Penggeraknya


            Secara umum sistem penggerak kopling dibedakan menjadi 2 jenis yaitu Sistem penggerak kopling tipe mekanik dan Sistem penggerak kopling hidrolik (menggunakan tekanan fluida).

            1. Sitem Penggerak Kopling Mekanik


            Komponen Penggerak Kopling Mekanis

            Komponen pada sistem pernggerak kopling mekanik terdiri dari :
            • Pedal kopling dan tuas pembebas
            • Kabel pembebas kopling
            • Garpu pembebas Bantalan pembebas

            Jenis kopling mekanik ini lebih banyak temui pada sepeda motor. Cirinya, sistem mekanik menggunakan kabel kawat untuk menghubungkan pedal menuju kopling.

            Keuntungan dari sistem mekanik ini adalah tidak perlu memikirkan kebocoran fluida atau masuk angin. Tetapi kekurangan sistem ini, kawat merupakan jenis logam yang dapat memuai. Sehingga perlu dilakukan penyetelan agar saat digunkan dapat berlangsung dengan nyaman.

            2. Sistem Penggerak Kopling Hidrolik

            Komponen Penggerak Kopling Hidrolis

            Pada sistem penggerak kopling hidrolik, ada tiga komponen utama yaitu :
            • Master silinder 
            • Silinder pembebas 
            • Pedal kopling

            Jenis kedua, sudah menggunakan sistem hidrolik atau hidrolis seperti pada sistem rem. Cara kerjanya pun mirip cara kerja sistem rem hidrolik. Koplinh hidrolik juga sudah dapat diaplikasikan pada sepeda motor.

            Kelebihan dari sistem ini adalah lebih efektif dan responsif karena tidak perlu mengkhawatirkan pemuaian seperti kawat. Tetapi sistem hidrolis lebih sensitif khusunya saat ada udara didalam sistem. Sehingga perawatan juga tidak boleh ketinggalan.

                Selasa, 12 November 2019

                Kenali Masalah Pada Sistem Rem Mobil

                Kenali Masalah Pada Sistem Rem Mobil - Terdapat banyak masalah (trouble) pada sistem rem mobil yang harus diperhatikan. Mengingat sistem rem sendiri merupakan bagian yang cukup penting pada kendaraan sehingga pengendara harus dapat memastikan bahwa kondisi pada sistem rem selalu dalam kondisi baik.


                Berikut Kerusakan Yang Sering Muncul Pada Sistem Rem Mobil


                1. Rem Terasa Getar

                Saat diinjak terasa getaran pada pedal rem dan makin parah ketika ditekan pada kecepatan tinggi. Hal ini disebabkan oleh permukaan disc break atau tromol rem yang sudah tidak rata lagi. Penanganannya adalah dengan mencoba bubut cakram atau tromol.

                Biasanya pemapasan mulai dari ketebalan 0.5 - 1.5 mm yang dianggap aman. Biaya bubut pun bervariasi antara Rp 100-300 ribu. Akan tetapi kalau kondisinya sudah parah atau goresannya sudah terlalu dalam, lebih baik mengganti komponennya.

                Bubut Disk Brake

                2. Rem Mbagel

                Maksudnya adalah injakan terasa berat atau keras dan kadang mengeluarkan bunyi mendesis. Pada umumnya mobil sudah menggunakan booster rem untuk memperingan injakan pedal. Jika berat berarti permasalahan ada di bagian Booster.
                Booster Rem


                3. Rem Tidak Pakem

                Gejalanya terkadang mobil anda ketika direm masih membutuhkan waktu berapa meter untuk berhenti. Penyebabnya bisa karena kampas rem sudah tipis dan lapisan asbesnya sudah berkurang. 

                Atasi dengan mengganti kampas rem dengan segera supaya piringan atau teromol tidak tergerus) atau piston rem yang sudah macet (selidiki setiap roda dan bagian mana saja yang sudah apkir). Atau bisa juga akibat kerusakan pada booster rem
                Kampas Rem

                4. Saat Di Rem Mobil Lari Ke Kiri / Kanan

                Hal ini disebabkan karena piston pada master rem roda yang terdapat pada salah satu roda macet. Rem dengan kondisi seperti itu akan kembali normal bila master rem roda diganti.

                Lebih baik jangan hanya mengganti bagian seal maupun dinding silinder master remnya saja. Agar fungsi rem tidak mudah rusak kembali, sebaiknya penggantian master rem dilakukan secara menyeluruh.

                5. Rem Dalam

                Kondisi ini biasanya disebabkan karena kerusakan pada master rem atau bisa disebabkan oleh kampas rem yang sudah tipis.

                6. Rem Dikocok / Dipompa

                Kemungkinan ada yang bocor sehingga minyak rem berkurang dan kemasukan angin. Coba cek kebocoran mulai dari master atas. Slang sampai master bawah atau kaliper rem. Segera Anda perbaiki melalui langkah bleeding untuk mengeluarkan angin palsu

                Kamis, 07 November 2019

                Komponen CVT Motor Matic Beserta Fungsinya

                Komponen CVT Motor Matic Beserta Fungsinya - Sepeda motor matic adalah sepeda motor menggunakan sistem CVT (Continously Variable Transmission), Penerus daya ke roda pada sistem ini dengan penggerak v-belt yang tahan lama.

                Sistem ini menghasilkan perbandingan reduksi secara otomatis sesuai dengan kecepatan dan putaran mesin,sehingga pengendara terbebas dari kehausan memindah gigi hingga lebih nyaman.

                Kelebihan Sistem CVT, yaitu:
                • 1. CVT dapat memberikan perubahan kecepatan dan torsi dari mesin ke roda belakang secara otomatis
                • 2. Tanpa harus memindah gigi karena sistem ini memiliki perbandingan ratio yang sangat tepat
                • 3. Tidak terjadi hentakan pada pemindahan gigi pada mesin-mesin konventional
                • 4. Perubahan kecepatan sangat lembut dengan kemampuan mendaki yang baik 

                Komponen - Komponen CVT Motor Matic Beserta Fungsinya


                Komponen - Komponen CVT

                1. Pulley Primer (Fixed Primary Sheeve)
                Pulley primer (fixed primary sheeve) berfungsi sebagai penahan V-belt. Komponen ini tidak bergerak, berbentuk piringan. Selain berfungsi untuk memperbesar perbandingan rasio, di bagian tepi komponen ini terdapat kipas pendingin yang berfungsi sebagai pendingin ruang CVT agar V-belt tidak cepat panas dan aus.
                Pulley Primer (Fixed Primary Sheeve)

                2. Sliding Primary Sheeve
                Sliding primary sheeve berfungsi untuk menekan v-belt dalam putaran tinggi, karna sliding sheave ini dapat bergerak kekanan ataupun ke kiri. Dinding dalam merupakan komponen pulley yang bergerak menekan CVT agar diperoleh kecepatan yang diinginkan.
                Sliding Primary Sheeve

                3. Spacer
                Spacer berfungsi sebagai poros dinding dalam pulley agar dinding dalam dapat bergerak mulus sewaktu bergeser.
                Spacer

                4. Poros Primer (Primary Shaft)
                Poros primer berfungsi untuk menghubungkan putaran crankshaft / krug as dari mesin ke pulley primer. Sebagai poros utama, komponen ini tersambung dengan crankshaft mesin secara tetap.Sehingga RPM mesin sama dengan RPM pada poros utama, atau RPM mesin juga sama dengan RPM pulley primer.

                Roller adalah bantalan keseimbangan gaya berat yang berguna untuk menekan dinding dalam pulley primer sewaktu terjadi putaran tinggi. Prinsip kerja roller, semakin berat maka dia akan semakin cepat bergerak mendorong movable drive face pada drive pulley sehingga bisa menekan belt ke posisi terkecil. 
                Roller Sentrifugal Primary

                6. Slider
                Slider atau tutup rumah roller berfungsi untuk menahan gerakan dinding dalam agar dapat bergeser ke arah luar sewaktu terdorong oleh roller.
                Slider

                7. V - Belt
                V - belt Berfungsi sebagai penghubung putaran dari priary fixed sheave ke secondary vixed shave. Besarnya diameter V-belt bervariasi tergantung pabrikan motornya. Besarnya diameter V-belt biasanya diukur dari dua poros, yaitu poros crankshaft sehingga tahan terhadap gesekan dan panas.
                V - Belt

                8. Pulley Sekunder (Secondary fixed sheeve)
                Pulley sekunder adalah komponen yang bepuar. Bagian ini terbuat dari bahan yang ringan dengan bagian permukaan yang halus agar memudahkan belt untuk bergerak.
                Puli Sekunder

                9. Secondary Sliding Sheeve
                Secondary sliding sheeve berfungsi untuk mengatur besar kecilnya diameter pada pulley sekunder. Secondary sliding sheeve mempunyai bentuk tirus agar pergerakannya dapat mempengaruhi lebar llilitan pada V - belt.

                10. Spring
                Spring pengembali berfungsi untuk mengembalikan posisi pulley ke posisi awal yaitu posisi belt terluar. Prinsip kerjanya adalah semakin keras spring maka belt dapat terjaga lebih lama di kondisi paling luar dari driven pulley. Namun kesalahan kombinasi antara roller dan per CVT dapat menyebabkan keausan bahkan kerusakan pada sistem CVT. 
                Spring

                Beberapa masalah yang sering terjadi pada Spring CVT :
                • Spring CVT yang terlalu keras dapat membuat drive belt jauh lebih cepat aus karena belt tidak mampu menekan dan membuka driven pulley. 
                • Belt semakin lama akan terkikis karena panas dan gerakan berputar pada driven pulley.
                • Spring CVT yang terlalu keras jika dipaksakan dapat merusak clutch / kupling. 
                • Panas yang terjadi di bagian CVT akibat perputaran bagian-bagiannya dapat membuat tingkat kekerasan materi partnya memuai. 
                • Pada tingkat panas tertentu, materi parts tidak akan sanggup menahan tekanan pada tingkat tertentu pula. 
                • Akhirnya spring bukannya melentur dan menyempit ke dalam tapi justru malah bertahan pada kondisi yang masih lebar. Kopling yang sudah panas pun bisa rusak karenanya.

                11. Poros Sekunder (Secondary Shaft)
                Poros sekunder (Secondary Shaft) berfungsi untuk meneruskan putaran dari pulley sekunder ke powertrain dan berikutnya yaitu kopling sentrifugal.

                12. Kopling Sentrifugal (Clutch Carrier)
                Kopling sentrifugal (clutch carrier) atau kampas kopling ganda berfungsi untuk menyalurkan tenaga dari mesin menuju roda belakang. Kampas kopling ganda yang sudah mulai aus dapat membuat tenaga yang disalurkan menjadi tidak maksimal.
                Kopling sentrifugal (clutch carrier) atau kampas kopling

                13. Clutch Housing
                Clutch housing / rumah kopling berfungsi untuk meneruskan putaran dari v-belt dan menerima putaran dari kampas kopling yang selanjutnya di transfer ke roda belakang.

                Clutch Housing

                14. Torsi cam
                Jika mesin membutuhkan membutuhkan torsi yang lebih atau bertemu jalan yang menanjak maka beban di roda belakang meningkat dan kecepatannya menurun. Dalam kondisi seperti ini posisi belt akan kembali seperti semula, seperti pada keadaan diam. 

                Drive pulley akan membuka sehingga dudukan belt membesar, sehingga kecepatan turun saat inilah torsi cam bekerja. Torsi cam ini akan menahan pergerakan driven pulley agar tidak langsung menutup. Jadi kecepatan tidak langsung jatuh.

                Torsi cam

                15. Gigi Reduksi
                Gigi reduksi berfungsi untuk mengurangi kecepatan putaran yang diperoleh dari CVT agar dapat melipat gandakan tenaga yang akan dikirim ke poros roda. Pada gigi reduksi jenis dari roda gigi yang digunakan adalah jenis roda gigi helical yang bentuknya miring terhadap poros.
                Gigi Reduksi

                Fungsi Roller Pada CVT Motor Matic

                Fungsi Roller Pada CVT Motor Matic - Roller merupakan sebuah komponen yang berada di bagian pulley primer (primary fixed shave pulley) pada motor dengan sistem pengerak CVT.
                Roller & Rumah Roller

                Fungsi Roller Pada CVT Motor Matic


                Roller pada motor matic berfungsi untuk memberikan tekanan pada rumah roller yang berada di pulley primer, tekanan itu membuat rumah roller atau puli depan bergerak.

                Roller bergerak dengan memanfaatkan gaya lontar atau gaya sentrifugal saat rumah roller diputar oleh tenaga mesin. Dengan memanfaatkan gaya sentrifugal tersebut, roller mendorong pulley primer (driven pulley) seiring dengan kecepatan putaran dari mesin. Pulley belakang pun mengembang yang sekaligus membuat v-belt meregang.

                Ketika pully primer (driven pulley) mengembang, V-belt dapat memutar pully belakang (scondary pulley). Gaya sentrifugal akibat pulley belakang memutar, mendorong kampas ganda untuk menekan rumah kampas ganda. 

                Saat rumah kampas ganda ikut memutar, geer dalam transmisi (gardan) ikut memutar juga. Dan pada akhirnya, tenaga yang dihasilkan dari putaran pulley primer (driven pulley) akan memutar roda pada motor matic. Lancar atau tidaknya pulley primer (driven pulley) mengembang tergantung dari roller.

                Bentuk roller yang baik harus lah berbentuk bundar, bentuk bundar dan sempurna mempermudah pergerakan dari rumah roller atau pulley, jika bentuk roller sudah tidak bundar, maka sudah waktunya roller motor matic di ganti. Bahan yang dipergunakan roller ini biasanya terbuat dari bahan teflon karena sifatnya yang licin, keras, dan tahan panas.

                Membersihkan Roller :
                • Membersihkan Roller secara berkala juga diperlukan, dengan menggunakan bensin dan kuas, Anda dapat menghilangkan debu-debu dan kotoran yang menempel. 
                • Untuk beberapa jenis motor matic yang memerlukan pelumasan (grease) pada roller, memerlukan pemeriksaan dan perawatan lebih sering dari pada yang tidak menggunakan pelumasan.


                Meningkatkan Aselerasi Dan Top Speed

                Dikarenakan roller sangat berpengaruh terhadap perubahan variabel dari pulley, tentu akan sangat berpengaruh terhadap performa motor matic.

                Aselerasi dan Top Speed sulit didapatkan secara bersamaan dalam sebuah motor matic tanpa meningkatkan kinerja dapur pacu. 
                Ketika hendak mengotak - atik roller, anda hanya akan dihadapkan pada pilihan : Akselerasi� atau Top Speed.
                Jika motor sering digunakan untuk perjalanan di dalam kota, melewati kemacetan, keadaan yang �stop and go�, dengan jarak tempuh yang tidak terlalu jauh (digunakan harian), pilihan yang tepat sebaiknya adalah akselerasi, akselerasi akan lebih baik jika Roller memiliki berat lebih ringan. 

                Misal, jika berat standard dari roller yang dipergunakan adalah 13 Gram, saat berkendara akan mendapatkan sensasi akselerasi ini dengan menggunakan roller 12 gram. 

                Tetapi jika motor sering melakukan perjalanan jarak jauh atau bahkan sering digunakan untuk touring. Pilihan Top Speed lebih cocok dipergunakan. Sama seperti contoh kasus diatas, Top speed yang lebih baik akan diperoleh dengan mengganti roller yang lebih berat dari berat standard, misalnya 14 Gram.